Penyerbuan Anggota Poltabes ke Kantor Pol PP
* ”Saya Diseret, Dipukuli Hingga Babak Belur” 
Oleh Redaksi 
Senin, 25-April-2005, 06:47:38 3819 klik   
 
 
Bentrokan antara anggota Poltabes Padang dengan Polisi
Pamong Praja (Pol PP) Kota Padang Minggu (24/4)
dinihari, menyisakan derita bagi empat orang anggota
Pol PP yang kini tengah dirawat di RS Dr M Djamil
Padang. Mereka adalah Andri DP (37), Noviandi (32),
Farhan (22) dan Afrizon (27). Keempat pasukan pengaman
perda Kota Padang ini terbaring dengan kondisi badan
memar, mata bengkak dan luka-luka di sejukujur
tubuhnya.  
 
 
 
 
  
  


KONDISI terparah dialami oleh Andri DP dan Noviandi.
Mata bahagian kanan Andri DP bengkak sehingga menutup
pandangan matanya. Begitupun dengan Noviandi,
keningnya dipukul dengan gagang pistol. Matanya
membengkak dan matanya yang lain terlihat memerah. 

Wali Kota Padang Drs H Fauzi Bahar MSi dan Kepala
Kantor Pol PP Drs Veri Yasri, didampingi istri Sekitar
pukul 16.30 WIB koran ini mengunjungi empat orang
anggota Pol PP yang dirawat. Walikota memasuki ruangan
demi ruangan tempat anggota Pol PP yang terbaring.
Mereka dirawat di Embun Pagi ruang Dahlia. Melihat
kondisi mereka, Fauzi terlihat begitu prihatin. Dengan
rasa hiba, walikota yang saat itu mengenakan baju
batik warna biru bermotif bunga, mengusap-usap anggota
Pol PP tersebut seraya memberikan nasihat untuk tetap
tabah dan tidak putus asa dalam memberantas pekat. 

Kepada koran ini, Noviandi yang kondisinya cukup parah
menuturkan peristiwa yang dialaminya. Setelah
penyerbuan pertama, dirinya diarak untuk menjauhi
markas Pol PP menuju RTH Imam Bonjol Padang. Sesampai
di RTH, dirinya dikeroyok sekitar 15 orang anggota
Poltabes. Bahkan, ia juga sempat mendengar kata-kata
”bawa saja ke markas.” 

Karena mendapat lawan yang tidak seimbang, dirinya
kalah. Lalu, ia diseret ke Mapoltabes. Sesampai di
Poltabes, ia mengaku masih juga dipukuli. Bahkan,
keningnya dipukul pakai gagang senjata api sehingga
keningnya membengkak dan sebelah matanya sembab.
Sementara orang tua korban yang dengan setia menunggu
anaknya, menyatakan sangat menyesali aksi brutal yang
dipertontonkan anggota Poltabes. 

Anggota Pol PP pertama yang dibawa ke Poltabes adalah
dirinya, setelah itu menyusul Afrizon, dengan kondisi
badan memar, dan luka-luka, selanjutnya Andri DP dan
Farhan. 

Hal senada juga dikatakan Andri DP yang kondisinya
sama parahnya dengan Noviandi. Menurutnya, dalam
penyerbuan itu dirinya juga sempat dihajar anggota
Poltabes karena kalah adu tenaga. Lalu, dirinya juga
diseret ke Poltabes. Sesampai di Poltabes masih juga
disiksa oleh sebahagian besar anggota Poltabes yang
bertugas malam itu, ikut memukulinya. Karena sudah
tidak kuat lagi menerima pukulan, dirinya bersembunyi
di bawah meja, masih saja diinjak dan dipukuli.
Akibatnya, mata sebelah kanan Andri terlihat
membengkak dan tidak bisa melihat. 

Kesedihan yang sama juga dikatakan orang tua Farhan.
Setiap kali anaknya batuk, dadanya terasa sesak, mual
dan pusing. Namun, hal itu tidak menjadi penghalang
dan tetap men-support anaknya untuk terus bertugas
dalam menekan angka maksiat. ”Kami bangga dengan anak
kami,” tuturnya. (ita) 

Berita Terkait

Kapolda: Akan Diusut Tuntas
* Kedua Belah Pihak Sama-sama Disidik 
Polisi-Satpol PP Padang Bentrok
* Dipicu Tertangkapnya Seorang WTS 
 
   
  


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

____________________________________________________

Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
------------------------------------------------------------
Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
____________________________________________________

Kirim email ke