( Balipost 22/03/2005 "kolom Iptek" ) Pencabutan larangan mengaktifkan ponsel selama dalam penerbangan pesawat terbang oleh Instansi Pengatur Perjalanan Lalu Lintas Udara AS (FAA -- Federal Aviation Administration) baru saja diumumkan. Menurut rencana akan direalisasikan per tahun 2006. Namun, gagasan itu segera saja menimbulkan reaksi tentangan dari khalayak ramai di AS. Menurut peraturan FAA yang berlaku selama ini mengaktifkan ponsel selama penerbangan merupakan suatu pelanggaran hukum atau ilegal dan dapat dihukum atas dakwaan membahayakan keselamatan umum.
Sumber Ipteknet menyebutkan, banyak protes yang langsung diungkapkan masyarakat melalui siaran media publik, bahkan melalui kiriman e-mail yang dikirim langsung beberapa jam saja setelah pengumuman FAA dikeluarkan. Namun, yang agak mengherankan bahwa reaksi protes menentang di AS ternyata terutama berkenaan dengan kekhawatiran persoalan bakal maraknya "nuissance" atau gangguan terhadap kenyamanan publik. Dengan demikian alasan kekhawatiran masalah kritis gangguan pengaktifan ponsel terhadap keselamatan penerbangan tidaklah menjadi alasan utama protes menentang pencabutan larangan. Publik di AS agaknya meyakini sepenuhnya tentang semakin majunya teknologi terkini komunikasi penerbangan AS dapat mengeliminasi persoalan gangguan keselamatan penerbangan yang disebabkan oleh pengaktifan ponsel dalam penerbangan sesuai kajian FAA. Apabila pencabutan larangan serupa terdengar di Indonesia bisa jadi hal itu menyebabkan kebiasaan menyebalkan pengguna telepon seluler di tanah air yang sering kali sama sekali mengabaikan larangan menyalakan HP selama penerbangan akan semakin menjadi-jadi. Larangan mengaktifkan ponsel sebenarnya selalu diumumkan dalam pesawat saat meluncur akan melakukan lepas landas ke angkasa. Larangan menyalakan ponsel dan alat elektronik lain seperti laptop PC, perangkat personal games, dll. selama penerbangan yang perlu lebih tegas dinyatakan sebagai larangan yang berdampak ''pelanggaran hukum'' karena kemungkinan bahayanya mengganggu sistem navigasi dan komunikasi penerbangan hingga dapat mengakibatkan kecelakaan pesawat. Sebuah ponsel ketika tengah diaktifkan tidak hanya mengirim dan menerima sinyal gelombang radio, namun juga meradiasikan daya listrik untuk menjangkau BTS (Base Transceiver Station) yang berjarak sejauh 35 kilometer. Pada ketinggian 30.000 kaki di angkasa, sebuah ponsel bisa menjangkau ratusan BTS yang berada di bawahnya. Di Jakarta diperkirakan ada sekitar 600 BTS. Sinyal dari pesawat ponsel dapat berinterferensi dengan sinyal frekuensi komunikasi pesawat hingga mengganggu komunikasi yang mestinya terjalin baik antara pesawat dengan sistem pemantau navigasi penerbangan di darat atau pun dengan sesama pesawat lain yang kemungkinan tengah terbang berdekatan. Gangguan atas sistem komunikasi elektronik dalam pesawat sendiri antara lain, gangguan pada VOR (VHF Omnidirectional Receiver), indikator CDI (Course Deviation Indicator) dan indikator HSI (Horizontal Situation Indicator) yang dapat mengakibatkan melencengnya arah terbang. Gangguan atas sistem navigasi, sistem kemudi otomatis, indikator arah kompas, dan indikator bahan bakar pesawat. Menurut sumber ASRS (Aviation Safety Reporting System) beberapa kasus insiden dan kecelakaan pesawat sejak tahun 1998. Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX-498 yang baru saja lepas landas dari Bandara Zurich, Swiss. Tak lama kemudian pesawat menukik jatuh. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan sinyal ponsel terhadap sistem kemudi pesawat. Sepuluh penumpangnya tewas. Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem alarm darurat terus-terusan menyala. Ternyata sebuah ponsel di kopor dalam bagasi yang lupa dimatikan menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi. Boeing 747 Qantas tiba-tiba miring ke satu sisi dan mendaki lagi dengan tiba-tiba setinggi 700 kaki. Insiden ini terjadi karena tiga penumpang pesawat belum mematikan komputer, CD player, dan electronic game-nya ketika pesawat tengah melakukan final approaching untuk mendarat di Bandara Heathrow, London. __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________