---"ZULKARMAN SYAFRIN" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Untuk akses ke Meulaboh (Aceh Barat) sama sekali tidak ada. Lapangan terbang Cut nyak Dien di Seunagan - Nagan Raya (13 KM dari Meulaboh) terendam. Sedangkan jalan darat juga tidak memungkinkan . Tidak ada komunikasi kesana. Bahkan pihak yelkompun tidak bisa menghubungi rekannya disana. Semula saya kira frekuensi Sabang Meurauke Air Charter (SMAC) disana masih berfungsi (6.5895 MHz) ternyata sepi juga. Dalam kondisi normal Jalan darat Medan - Meulaboh ditempuh selama 13 Jam. Jika melalui udara biasanya Medan - Sinabang (pulau Simeulue) - Meulaboh dengan SMAC. Team dari Kantor SAR Polonia hingga kemarin stand bye menunggu keberangkatan ke Banda Aceh. Namun tadi pagi penerbangan dengan pesawat Herkules diprioritaskan untuk Wartawan bukan untuk SAR sehingga hingga mail ini ditulis (pukul 11.20 WIB tanggal 28 Desember) masih belum diberangkatkan, masih di apron kelapa sawit TNI AU Polonia Medan. Belum dipelukan SAR dari luar itu alasan mereka. Sementara untuk ke Nias diberangkatkan dokter Harto (YB6HB) dari Dinas Kesehatan Pemprov Sumut dan Sungkowo (YC6ON) yang kebetulan teknisi radio di pemprov Sumut. Mereka bekerja di frekuensi Dinas kesehatan do 15.825 MHz USB). Demikian informasi sementara dari saya di Medan
Zulkarman Syafrin - YC6PLG