Memang sudah dari dulu jelas sekali, dari pembakaran gereja sampai
mesjid, pembunuhan para pendeta di jawa (Mei lalu) sampai pembunuhan para
kyai NU di pulau yang sama.
Mata kita sudah seharusnya terbuka, dan otak mulai berpikir, bahwa ada
satu kesamaan, kita-kita semua ini dianiyaya karena kita adalah orang
beragama. Bukan lagi Orang Islam atau Orang Kristen, tetapi Orang
Beragama.
Perang Jihad atau Perang Salib atau apalah saya ngga tahu namanya..
Jika kebebasan beragama seorang manusia dilanggar, maka sudah
sepantasnyalah manusia itu mempertahankan dirinya bahkan melawan kekuatan
zalim yang ingin menghancurkan hak asasi seseorang untuk beragama.

andrew pattiwael


On Mon, 1 Mar 1999, Mohammad Rosadi wrote:

> Assalamualaikum wr.wb
>
>  Semakin jelas sudah keberpihakan aparat keamanan dalam tragedi berdarah
> di Ambon. Tapi hal ini TIDAK AKAN membuat gentar kaum muslimin. Justru
> dengan semakin jelasnya pembantaian muslim ambon ini, semakin membara
> semangat jihad dihati kaum muslimin untuk menghadapi serangan kaum
> perusuh. Setiap musuh yang menyerang harus dilawan dan dihalau. Setiap 1
> nyawa kaum muslimin yang hilang, HARUS dibayar pula dengan 1 nyawa kaum
> penyerang. Keadilan harus ditegakkan, agar tidak ada pihak manapun yang
> berani lagi berbuat aniaya kepada umat Islam.
> Wassalam
> Mohamad Rosadi
> Virginia, USA
>
> ======================================================================
>                       Berita Republika
> ======================================================================
>
>            Bocah 7 dan 1,5 Tahun Luput dari Maut
>
> Bentrokan berdarah di Ambon kemarin luput merenggut nyawa
> dua bocah --Mansyur (7 tahun) dan Parman (1,5 tahun).
> //Alhamdulillah//, keduanya lolos dari massa perusuh yang
> beringas kesetanan yang menyerang kawasan Kopertis, Kodya
> Ambon.
> Tapi suratan nasib telah menggariskan lain terhadap empat
> jamaah yang tengah shalat Subuh di Masjid Al Huda, Kampung
> Ahuru, Kodya Ambon. Mereka tewas diterjang peluru oknum
> Polisi yang menyerbu masjid tersebut bersama ratusan warga
> entah dari mana.
>
> Menurut Satgas MUI Ambon, keempat jamaah yang tewas
> adalah Armin Paini, Mui Ekhoran, Husein Umar, dan Usman
> Wakano. Sementara lima orang warga Muslim lainnya dibantai
> di kawasan Kampung Rinjani, kawasan Kopertis, yaitu Udin
> Umtoina (35), Siti (30), Rohima, Hasan, dan Husein. Satu
> korban dari pihak perusuh tidak disebutkan namanya.
>
> Serangan oleh purusuh kemarin berlangsung di dua tempat --
> Kampung Ahuru dan Kampung Rinjani. Satgas MUI
> melaporkan beberapa oknum aparat polisi diduga ikut andil
> dalam peristiwa berdarah di 'rumah' Allah pada pagi buta
> kemarin. Mereka adalah Kapten (Pol) LS, Letda (Pol) ES,
> Letda (Pol) KS, Letda (Pol) DT, Serma S, dan Serma B.
> Menurut Satgas MUI, aparat sebelumnya menghalau massa
> yang berjaga-jaga dan menyerukan menyimpan senjata tajam
> yang mereka bawa. Tiba-tiba terdengar tembakan ke arah
> Masjid Al-Huda yang langsung mengenai para jamaah, termasuk
> imam masjid yang bernama Husein Toisuta. Husein selamat dari
> tembakan tetapi empat jamaahnya tersungkur bersimbah darah.
>
> Tak pelak, tragedi tersebut memancing emosi warga di depan
> Masjid Raya Al-Fatah Ambon. Pada saat sembilan jenazah
> memasuki pelataran masjid tersebut untuk dishalatkan, massa
> melakukan aksi unjuk kekuatan. Beberapa orang yang
> mempunyai ilmu kekebalan tubuh dilaporkan menebas-nebaskan
> senjata tajam ke badannya. Tapi luapan emosi warga berhasil
> ditenangkan tokoh umat Islam Maluku, Abdullah Solissa.
>
> Berita selanjutnya silahkan klik:
>
> http://www.republika.co.id
>
>
>
>
>
>
>
> ______________________________________________________
> Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
>

Kirim email ke