Re: Rinduku....

1999-02-14 Terurut Topik Notrida Mandica
Dear Bang Pohan, Permias and Readers, Keganjilan itu masih berlanjut hingga malam hari. Tak lah sang gadis kehilangan mahkota perawannya ke perjaka pujaan, ia kehilangan kepada negerinya, yang pernah sangat dicintainya. Dia diperkosa dan dihinakan. Penyair hendak menyusun kata-kata, tak pernah

Re: Rinduku....

1999-02-14 Terurut Topik Ramadhan Pohan
Dear Ida, Permias and Readers, Ini adalah pagi yang ganjil. Ada perawan kehilangan mahkota, dan perjaka mendapati kejantanannya berjamur. Seorang penyair kehilangan kata-kata, manakala fajar tak lagi dingin mengantarkanmu mendekap dia. Adakah yang salah dalam peradaban? Ketika orang-orang memburu

Re: Rinduku....

1999-02-14 Terurut Topik Brawijaya
Sing mati ora usah lama-lama ditangisin... Iku lho yg di Arkansas udah pengen rabi . Notrida Mandica wrote: > Dear Permias and Readers, > > Berikan aku inspirasi untuk menulis > tentang dirimu yang jauh > tak dapat kurajut kata-kata menawan > untuk membuat tinggal bersama kesendirianku > pe

Rinduku....

1999-02-14 Terurut Topik Notrida Mandica
Dear Permias and Readers, Berikan aku inspirasi untuk menulis tentang dirimu yang jauh tak dapat kurajut kata-kata menawan untuk membuat tinggal bersama kesendirianku pergimu adalah petaka yang tak pernah tertangani oleh hatiku mengapa tidak kau biarkan aku sejenak menatap kebebasanmu bersentuhan

Re: RINDUKU.....

1999-02-01 Terurut Topik bRidWaN
= At 00:49 01/02/99 PST, Notrida Mandica wrote: > Dear Permias and Readers, > > rindu menuai harap dalam senyap > kala tak ada suara kasih membelai malam > rinai hujan membasahi bintang-bintang > menghalangi nampaknya men

RINDUKU.....

1999-02-01 Terurut Topik Notrida Mandica
Dear Permias and Readers, rindu menuai harap dalam senyap kala tak ada suara kasih membelai malam rinai hujan membasahi bintang-bintang menghalangi nampaknya menyapa bumi dingin, dingin, beku darah tak mengalir rindu tenggelam dalam senyap tak ada cahaya bulan tersenyum seperti biasa ketakutan