Salam PERMIAS, Terima kasih untuk abang Ramadhan Pohan untuk berita SIP 2000 nya di Jawa Pos Online, kalau kata halak hita -orang kita- sudah mantaplah, bang..;)) So, buat mas Arya van Denver, cita2 anda buat masuk koran sudah semakin dekat (terlambat sedikit dari uda Firdaus ndak papah khan..hehehe...) dan untuk mbak Irma van Columbus, hmm..kesempatan debat terbuka di hadapan bang Pohan..akan menarik penanya untuk menulis profile anda..hehehe..;) Hmm..siapa tau anda berdua bisa jadi cover boy and gal nya Jawa Pos Online untuk bulan November yang akan datang..;)) (Tino dan Budi: wah, sentimen nich ama anak2 LA...kapan ya kami berdua bisa nongol juga di 'Batak Pos' Online..hehehe...). Salam hangat dari Penunggu Pantai Selatan Florida, Dharma Datubara ---------- Forwarded message ---------- Date: Mon, 02 Oct 2000 21:51:05 GMT From: Ramadhan Pohan <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Jawa Pos Online Dharma yang baik, Selamat berkongres ya!!! salam, ramadhan pohan ### http://www.jawapos.com/hotnews/20001002-084617.htm Jawa Pos, Senin, 02/10/2000 - 08:46 WIB Permias Chicago Siapkan Pertemuan Mahasiswa Sedunia Ryaas, Amien, Agus WK, Emil, Syaukani Pastikan Datang Washington. Prihatin atas kondisi dan ancaman disintegrasi di tanah air, mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat menyiapkan pertemuan akbar yang menghadirkan seluruh perwakilan mahasiswa Indonesia dari lima benua. Acara yang diselenggarakan organisasi mahasiswa Permias-Chicago ini juga mendatangkan para pemimpin dan pemuka bangsa. Pertemuan bertajuk "Seminar Internasional Permias I dan Pertemuan Mahasiswa Indonesia Se-Dunia di Luar Negeri I", akan digelar di kampus Universitas Northwestern, Chicago, Illinois, AS 27--29 Oktober ini. Wartawan Jawa Pos di Washington DC Ramadhan Pohan melaporkan, dari rangkaian kongres mahasiswa di atas Permias memasukkan agenda penting pembicaraan. Tema seminarnya cukup greget, "Menyelamatkan Negara-Bangsa Indonesia". Mendatangkan nama-nama besar Ketua MPR Prof Amien Rais, Letjen (Purn) A.M. Hendropriyono, Kwik Kian Gie, Laksamana (Purn) Freddy Numberi, Letjen Agus Wirahadikusumah, Prof. Dr. Taufik Abdullah, Prof. Dr. Emil Salim, Prof. Dr. Riyaas Rasyid bersama perwakilan mahasiswa Indonesia sedunia, benar-benar merupakan pertemuan ambisius. ''Ini adalah salah satu bentuk kepedulian dan partisipasi mahasiswa Indonesia di luar negeri dalam menyikapi segala perkembangan sosial, politik, ekonomi, dan hukum yang terjadi di tanah air dewasa ini dan dalam upaya membantu memecahkan berbagai krisis yang dihadapi bangsa Indonesia,'' tulis rilis panitia Permias Chicago kepada Jawa Pos. Yang menarik, even akbar ini juga menghadirkan kalangan indonesianis top asal Amerika, termasuk Jeffrey Winters, Dwight King, dan R. William Liddle. Di samping itu juga "para penguasa daerah" seperti para Gubernur dari Atjeh, Riau, dan Papua. Begitu juga dengan Syaukani HR, bupati Kutai, Kalimanatan Timur yang juga Ketua Asosiasi Kabupaten Seluruh Indonesia. Para tokoh ini semuanya sudah menyatakan kesanggupan kehadirannya di Chicago. Komplit sudah semuanya, dari mulai mahasiswa, pemikir, pemerintah, legislatif, tokoh pergerakan sampai para pakarnya sendiri. Pasalnya, menurut panitia Permias, mereka memang menginginkan sebuah pertemuan menyeluruh, komprehensif dan menentukan bagi kelangsungan kesatuan bangsa Indonesia. Diakui panitia, para mahasiswa Indonesia di AS benar-benar mencemaskan keadaan Indonesia belakangan ini, terutama ancaman disintegrasi. ''Ancaman itu besar dan mengerikan sekali, terutama jika pemerintah tidak mengantisipasi dengan langkah nyata. Daerah-daerah banyak yang berontak dan masing-masing dengan keinginannya sendiri. Ini kan menguatirkan sekali,'' kata Firdaus Ali, ketua Panitia Pengarah, kepada Jawa Pos Minggu siang atau Minggu malam WIB. Firdaus mengungkapkan mereka sekaligus menggandengkannya dengan momentum peringatan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. ''Sumpah Pemuda dulu menyatukan bangsa kita yang terkotak-kotak oleh kolonial. Sekarang kondisinya masih tetap parah, masing-masing daerah berontak. Lebih berbahaya lagi kan ''ujar mahasiswa program doktor Teknik Sipil dan Lingkungan di University of Wisconsin, Madison, AS ini lagi. Apa ini ditargetkan jadi Sumpah Pemuda Kedua? ''Banyak yang menyarankan demikian, jika berhasil maka bisa menjadi Sumpah Pemuda lagi. Tapi kami dari penyelenggara tidak mau muluk-muluk dulu. Kita lihat nanti saja. Kita berkonsentrasi pada yang substansi dan esensi dulu deh,'' pintanya, dengan vokal rendah. Yang penting saat ini, kata Firdaus, adalah menyamakan visi dalam menyikapi kondisi Indonesia sekarang. Dari situ, barulah kita melihat ke depan. ''Jujur saja. Menurut saya para pemimpin kita sekarang ini kan tidak punya visi. Kalau pun ada, paling-paling cuma sporadis,'' tegasnya. Kepada JP, Firdaus menjelaskan pertemuan mahasiswa nasional dan dunia yang menghadirkan 500 peserta ini memang memerlukan biaya besar. Paling tidak mereka menyiapkan dana USD 30 ribu. Dari mana dananya? ''Dari Permias sendiri yang tersebar di Amerika ini. Juga dari fund raising mahasiswa, dari para alumni lulusan AS. Pusat-pusat kajian Asia Tenggara dan Indonesia yang ada di beberapa kampus di AS juga memberi dana. Lembaga-lembaga independen di AS seperti USINDO (US-Indonesia Society),'' timpalnya. Firdaus menambahkan panitia sangat selektif menerima dana, dan menolak beberapa nama perusahaan besar di AS yang ingin menjadi sponsor. Perusahaan rokok, minuman keras dan narkoba termasuk yang mereka tolak sebagai sponsor. ''Sengaja kami tolak, termasuk nama-nama perusahaan besar yang mau jadi sponsor. Kami harus selektif lah. Tujuan mulia untuk Indonesia ini jangan sampai terkotori oleh hal-hal negatip, baik yang kecil apalagi yang besar,'' ujarnya, meminta Jawa Pos tidak menuliskan nama-nama perusahaan dimaksud. Panitia Permias Chicago sendiri sebenarnya tidak menanggung biaya perjalanan semua peserta dari luar negeri. Panitia hanya memfasilitasi konsumsi dan akomodasi para pembicara dan peserta di Chicago sendiri. ''Ongkos pesawat dari Indonesia atau dari Eropa, Afrika, Australia, Jepang, ditanggung sendiri oleh para peserta. Toh, ini kan untuk kepentingan Indonesia sendiri,'' jelas Firdaus. Menurut ketua SC ini, perwakilan mahasiswa dari Jakarta sudah menyatakan konfirmasi kehadiran. Sedangkan dari Surabaya (Unair dan ITS), kata Firdaus, pihaknya belum menerima kabar. Firdaus berharap dua kampus top Jatim ini, bersama Uncen, Unsyia Kuala, UGM, dan ITB dapat lebih cepat mengonfirmasi partisipasinya. (pohan/JP13) [ Kembali ] _________________________________________________________________________ Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com. Share information about yourself, create your own public profile at http://profiles.msn.com.