Re: Di surat kabar KOMPAS, pakar sosiologi Prof. DR.

1999-04-16 Terurut Topik Ali Simplido

--- bRidWaN [EMAIL PROTECTED] wrote:
 h.Orang Lama ya tetap Orang Lama...
 Biarkanlah Orang Baru yang mengisi gerbong
 Reformasi..

 Salam,
 bRidWaN

 At 08:12 16/04/99 -0500, Indi Soemardjan wrote:
 Di surat kabar KOMPAS, pakar sosiologi Prof. DR.
 Selo Soemardjan dalam
 tulisannya dengan gamblang, tanpa
 rasa sungkan menyebutkan bahwa Habibie, Presiden
 Indonesia ke-3 itu tak
 memiliki wahyu setitik pun sebagai
 kepala pemerintahan.
 

Apakah Hitler mendapat wahyu untuk memimpin NAZI???
Apakah Slobodan Milosovec mendapat wahyu untuk memimpin Yugoslavia?

dll

Ali Simplido
_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: Silence is ............stupidity

1999-04-21 Terurut Topik Ali Simplido

--- Hadeer [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Sebenernye saya nggak suka mengambil berita - berita
 dari Detik.com atau
 Siar atau Pijar dan sejenisnya. Ini bukan hobi saya.
 Tapi begitu ada tulisan yang seperti dibawah, KOQ
 temen-temen yang biasanya
 hobi men-forwardkan Detik.com atau Siar atau Pijar
 malah diam saja...kaya'


Bung Hadeer ini gimana sih, kita kan ini pengikut setia Mega, jadi kita
hanya DIAM saja..uppps kok saya malah jadi
ngomong..hi...hihi...hi.


Ali


 nggak ada apa - apa  :-) ...Padahal berita ini
 "menarik"
 lhohe...he

 :-)
 Hadeer lagi

 --
 From: Hadeer [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Silence is 
 Date: 21 April 1999 16:27


 Megawati : "Debat itu tidak sesuai dengan Budaya
 Timur"

 Jadi kawan-kawan...janganlah banyak berdebat ya
 ...!!
 Diam sajapokoknya pasti kepilih dech jadi
 presiden :-)

 :-)
 Hadeer

 ===
_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



still....Mega dan ke-mega-han politiknya

1999-04-21 Terurut Topik Ali Simplido

Bung Sitorus,

Saya kira anda terlalu jauh mengartikan apa yang ada dipikiran Mega
Soekarno (MS). Alasan dia cuman satu kok ; debat itu "tak sesuai dengan
budaya Timur."

karena anda ini kan anak ITB yang mempunyai problem-solving skills,
pergunakanlah skills anda itu.


Jadi cuman ada dua alternatives dalam mengartikan statement MS
tersebut;

1.  Apakah MS harus meninggalkan budaya timur-nya untuk berdebat?

or

2. Apakah MS harus meninggalkan perdebatan untuk berbudaya timur?


Kalo alternative satu mungkin MS nggak bisa tempuh karena (in my
opinion) MS lebih mencintai budaya timurnya.

Tapi kalo MS pilih alternative kedua, apakah  bukan merupakan salah
satu kebudayaan timur juga bahwa wanita bukanlah seorang pemimpin.  I
am not saying that she (or kaum wanita) can't be the president.

I mean, let us be realistic, selama ini saya belum pernah dengar ada
queen yang memerintah kerajaan besar di Indonesia.  Have you ever heard
such a thing?

Kalo si Tien itu dulu merintah Indonesia lewat Soeharto, wah itu sih
lain lagi urusannya:-)

Kalo memang MS mencintai budaya timur, kenapa MS hanya diam dalam kasus
Purbalingga (terlepas apakah korban wanita Golkar atau bukan)? kenapa,
kenapa, dan kenapa?


peace

Ali Simplido





--- Frarev Sitorus [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mas...menurut Saya ...kata-kata ibu MS itu bukan
 perdebatan yang
 sebenarnya. Kalau perdebatan yang direkayasa
 sedemikian rupa untuk tujuan
 tertentu yang tidak sesuai dengan semestinya...pasti
 Saya tolak kan. Jadi
 lihat dulu konteksnya, siapa yang mengadakan
 perdebatan ( netral atau
 bukan?). Bukan berarti ibu MS menolak debat itu sama
 dengan menolak debat
 yang membangun.
 :-)

 On Wed, 21 Apr 1999, Hadeer wrote:

 
  Megawati : "Debat itu tidak sesuai dengan Budaya
 Timur"
 
  Jadi kawan-kawan...janganlah banyak berdebat ya
 ...!!
  Diam sajapokoknya pasti kepilih dech jadi
 presiden :-)
 
  :-)
  Hadeer
--- Frarev Sitorus [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mas...menurut Saya ...kata-kata ibu MS itu bukan
 perdebatan yang
 sebenarnya. Kalau perdebatan yang direkayasa
 sedemikian rupa untuk tujuan
 tertentu yang tidak sesuai dengan semestinya...pasti
 Saya tolak kan. Jadi
 lihat dulu konteksnya, siapa yang mengadakan
 perdebatan ( netral atau
 bukan?). Bukan berarti ibu MS menolak debat itu sama
 dengan menolak debat
 yang membangun.
 :-)

 On Wed, 21 Apr 1999, Hadeer wrote:

 
  Megawati : "Debat itu tidak sesuai dengan Budaya
 Timur"
 
  Jadi kawan-kawan...janganlah banyak berdebat ya
 ...!!
  Diam sajapokoknya pasti kepilih dech jadi
 presiden :-)
 
  :-)
  Hadeer
_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Mega/Dewa

1999-04-25 Terurut Topik Ali Simplido

wah..wah...

Ibu Mega memang unique,untuk dicalonin jadi anggota DPR saja,
bawahannya harus bertanya tiga kali dan menawarkan "kepala dan nyawa"
sebagai sacrifice/tumbal.

Gimana kalo dicalonkan jadi president, berapa kali si bawahan harus
bertanya dan berapa banyak "kepala dan nyawa" yang harus dikorbankan?

Kalau pakai tumbal2-an seperti ini sih, mungkin Mega bukanlah calon
president, tapi calon seorang Dewi:-)

Ohh...jadi tumbal2-an itu budaya Timur dan debat bukan budaya timur

peace

Ali Simplido


Republika Online (April 26, 1999);

===

OJ Tambunan menceritakan beberapa hari lalu dirinya
menemui Ketua Umum DPP PDI Perjuangan itu di rumahnya Jalan Kebagusan,
Jaksel, untuk minta agar bersedia dicalonkan menjadi anggota DPR dari
daerah pemilihan Kota Madya Jaksel.

''Saya bertanya, apakah Ibu Mega bersedia dicalonkan dari Jaksel, Ibu
Mega diam saja sampai tiga kali saya tanya dan dijawab dengan
pertanyaan apakah kamu mampu memenangkan PDI Perjuangan di Jaksel. Saya
jawab taruhannya kepala dan nyawa saya kalau gagal. Akhirnya, Ibu Mega
bersedia,'' katanya disambut aplaus massa dalam acara 'Minggu Merah
dari Merauke ke Sabang.
...
===
_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



CEWE', PRIA DAN WAPRI BOLEH BACA!!!

1999-04-26 Terurut Topik Ali Simplido

Kalo nggak salah saya pernah baca article di Washington Post (bulan
lalu kali) yang isinya hampir sama dengan ini.  Cuman waktu itu yang
jadi issue adalah organisasi (saya lupa namanya) yang chairperson-nya
istri Jay Leno. Organisasi ini berusaha menunjukkan kekejaman
pemerintah Taliban thdp kaum wanita Afghanistan dengan mengambil
contoh2 similar dengan e-mail yang di bawah ini.

Tapi organisasi ini ditentang oleh beberapa sukarelawan/sukarelawati
Afghanistan karena malah menjadi counter productive, meaning: nanti
bantuan dari luar negeri malah berkurang.

Furthermore, ada seorang sukarelawati Afghanistan mengadakan surveyed
ttg this issue di Afghanistan dan hasil survey ini bertentangan dengan
apa yang diributkan organisasi istri Jay Leno tsb.  Malah overall hasil
survey ini menyimpulkan bahwa keadaan Afghanistan women sekarang jauh
lebih bagus dibandingkan dengan waktu pemerintahan Najibullah
(communist).

Jadi alangkah bagusnya kalo kita lebih berhati-hati dalam menanggapi
issue yang kayak gini karena PROVOKATOR bukan hanya di Indonesia loh:-)

Jadi untuk sementara mendingan kita kembali diskusikan lagi masalah Ibu
Mega dan budaya timurnya:-)

In my humble opinion, kalo kita memang suka dengan nama Soekarno, kita
janganlah tunjukkan dengan memilih MS
sebagai president, tapi lebih kita beli burung beo' lalu kita beri nama
Soekarno.

You wanna know why? karena sediam-diamnya burung beo', MS lebih pendiam
lagi. Kalo burung beo'-nya ngeluarin suara, kita masih bisa nikmati
bunyinya.  Tapi kalo MS ngomong, dia malah ngaco; blaming
anyone/anything kiri kanan. Dan kalo kita perhatikan, MS ini adalah
orang yang bermental
   narrow-minded and short-sighted = loozer:-)

Ali Simplido
1999 (c), All Rights Reserved, All Wrongs Revenged:-)


--- Ira Damayanti [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Date: Mon, 26 Apr 1999 17:03:04 +0900
 From: Kantei [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]

 Ini ada surat, berkaitan dengan yang lalu "Cewek
 Jangan Baca"
 Kupikir sebenarnya awal masalah yg dibahas si Hasan
 Basri itu
 seperti surat dibawah ini, kurasa...  ini dari
 temanku
 yg misionaris itu, baiklah kufw aja ya?
 aku cukup bingung...
 mau ngediemin, gak enak soalnya dari teman
 seperjuangan.
 mau nandatangan, gak punya pendirian pasti mengenai
 yg satu ini.
 mau berargumen, gak tau harus bilang apa, nanti
 malah bertengkar.
 problemnya etnis religius banget sih.
 sementara aku gak mendengar adanya bahasan dari
 kalangan muslim
 mengenai ini... dari kemarin aku tanyain gak ada yg
 jawab ya???
 (sorry teman-teman kalo kepanjangan)
 tolong dibahas y.

 p(^_^;q
 kanti

 ===
 Hi everyone!

 I apologise to those who have already received this
 email from
 someone else. For those who have not seen it yet:
 please take some
 time to read it! Thanks,

 Pali (and a couple million women in Afghanistan)

 Original message

 I know that most of you probably don't like reading
 group emails but
 this one I think is worth reading and thinking
 about. I know you don't
 know whether this will actually make a difference to
 the situation but
 I think it is worth a try when it really doesn't
 cost us anything.


..censored for the security reason:-)..
_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Megaku..Megamu...

1999-04-28 Terurut Topik Ali Simplido

Bung Napitupulu, kau ini gimana bah!

Banyak pengamat ekonomi di AS yang menyebutkan bahwa  salah satu factor
keberhasilan ekonomi AS sekarang ini adalah hasil dari kebijaksanaan
ekonomi pemerintahan George Bush dan bahkan sampai Reagan, dan bukanlah
hanya dari Clinton semata. Jadi sangatlah disayangkan nanti jika anak
Bush (Gov. Texas sekarang) terpilih jadi president AS, dan ekonomi AS
turun karena kebijaksanaan Clinton sekarang:-(


Sebagai catatan: Reagan, Bush, Clinton, Bush Jr. adalah pemimpin yang
mempunyai visi dan bisa berdebat dan Mega tidak:-)


 Ekonomi AS bisa menggila seperti sekarang bukan
karena kehebatan Clinton dalam menerapkan kebijakan2 ekonominya tapi
lebih kepada kepiawaian tim penasehat ekonomi Clinton serta
pembantu2nya yg duduk dipemerintahan.


Megawati sudah punya visi yg jelas, silahkan mengunjungi websitenya
untuk mengetahui lebih
lanjut.


dohh.
Kau ini gimanalah, katanya PDI-P memperjuangkan/membela rakyat kecil
dan Mega punya visi.

Saya (dan banyak orang) hampir sependapat dengan Bung, itulah sebabnya
Mega diundang (tapi ditolak karena alasan kebudayaan) berdebat supaya
rakyat kecil (yang nggak punya computer/acces internet) bisa mengetahui
visi Mega.  Tapi lagi-lagi dengan catatan kalo Mega emang punya visi:-)

Mengenai dengan alasan Mega yang kedua (tentang konsolidasi partai),
adalah sebuah bukti bahwa Mega adalah orang yang lebih mementingkan
golongan sendiri daripada rakyat banyak (termasuk rakyat kecil), karena
bukankan salah satu dari tujuan debat tadi ini adalah untuk meng-inform
dan mendidik rakyat?

Megawati buka tipe pemimpin yg bisa disetir,

Dan Megawati bukan tipe pemimpin yg bisa nyetir karena Mega hanyalah
seorang calo, yang bisanya cuman berteriak tentang demokrasi, tapi
setelah diajak berdebat (salah satu tradisi demokrasi), kok Mega malah
diam, plus si calo ini mark-up harga ticket lagi dengan alasan
kebudayaan:-)

Peace(ang)

Ali Simplido

_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Mrs. Budaya Timur dan iklan Master Card

1999-04-28 Terurut Topik Ali Simplido

The cost to invite General Collin Powel to give a speech at Virgini
Tech = $75,000

The cost to invite Pres. Bush to give a speech in New York = $80,00

The cost to invite Gus Dur to comment on kasus Ambon = satu huruf

The cost to invite Mega untuk berdebat = Satu Budaya Timur


There are somethings that money can't buy, for everything else there's
Master Card (baca: budaya Timur)

Ali Simplido
_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Mega, semedi dan sebuah Passport

1999-05-04 Terurut Topik Ali Simplido
yang
digagalkan ikut pemilu.

3. Dukungan PRD terhadap pencalonan Mega sebagai
presiden (dulu) adalah dukungan MORAL (bukan
politik), karena waktu itu hanya Soeharto yang boleh
menjadi calon presiden dan Megawati dijegal antara
lain
karena mencalonkan diri sebagai presiden. Sedang PRD
sendiri berpandangan bahwa Megawati sendiri tak akan
mampu memimpin republik ini dan tidak akan mampu
membawa periubahan (ke arah demokrasi) karena ia
sendiri feodal dan merupakan pemimpin dari sebuah
partai yang tidak demokratis. Apalagi sekarang
Megawati sudah menjadi musuh demokrasi
dengan ditandai menolak Timor Timur merdeka. PRD
sendiri sudah mempunyai calon pemimpin mendatang,
yaitu Ditasari (ketua PPBI yang masih dipenjara)
sebagai Perdana Menteri dan Budiman (ketua PRD yang
masih dalam penjara Cipinang ) sebagai presiden. PRD
akan memperjuangkan Trias Politika yang tegas dan
kabinet parlementer, dimana kekuasaan presiden
hanyalah kepala Negara sedang kepala pemerintahan
dipegang PM yang bisa dijatuhkan
oleh DPR sewaktu-waktu jika menyimpang dan tak mampu.



---
Irwan:
Ternyata dukungan tersebut tidak pudar bahkan
bertambah kuat. Lebih hebat lagi makin banyak yg
bersimpati dengan perjuangan Megawati yg memang ingin
menegakkan keadilan dan memperjuangkan nasib rakyat
kecil.
---


Rakyat kecil apaan?
Kalo memang Mega "memperjuangkan nasib rakyat kecil"
bagaimana dengan rakyat kecil di Timur-Timor yang
sudah tertindas ("dibunuhi, ditembaki, dibantai")
jauh2 sebelumnya dan korbannya lebih banyak? Kenapa
Mega menolak memberikan kemerdekaan mereka?



---
Irwan:
Bagaimana pengalaman kepemimpinannya sebagai presiden
seperti yg dimiliki presiden dan mantan2 presiden AS
di atas?
Tentunya saja Megawati belum teruji dibidang ini
karena memang belum pernah menjabat sebagai presiden
RI.
---


Yang saya argue adalah bagaimana si Mega membuat
decision?
Menurut beberapa sumber terpercaya (dan anda saya
persilahkan sendiri untuk tanya langsung sama orang2
dekat Mega), bahwa Mega itu hampir setiap kali untuk
memutuskan atau melakukan segala sesuatunya dia malah
semedi dan bukannya berdiskusi dengan penasihat atau
bawahannya. dan itu terjadi belakangan ini. Ada
yg bilang ini sekadar kompensasi "kekerdilan otak"nya.
Juga supaya dianggap "titisan raja" karena masih
banyak orang percaya, raja itu harus tampak "sakti",
misterius, melakukan lelono broto naik turun-gunung
untuk mendapatkan ndaru (kuasa). Duduk semedi
berjam-jam, berhari-hari.

Sekali lagi, anda boleh mnge-check langsung kebenaran
"semedi" Mega di atas ini.

---
Irwan:
catatan:
Selebihnya tidak saya tanggapi karena ada yg
sudah saya tuliskan dalam posting terpisah.
---


Bagaimana dengan Mega yang menolak gagasan negara
federasi karena katanya untuk berjalan dari province
ke province lain harus menggunakan passport.


and again, apakah si Mega tidak punya argument yang
lebih ilmiah selain alasan passport ini

Atau apa tanggapan anda tentang kutipan dari Dr. Arief
Budiman itu?


Dr. Arief Budiman:
"Kita tidak bisa memahami kenapa saat mahasiswa
membutuhkan kehadiran Mega di Semanggi, kok kita
hanya mendapat pesan dari Satpamnya bahwa Mega tidak
bisa diganggu karena sedang
tidur".
 (source: Tekad, Edisi 15-21 Maret 1999)



peace

Ali Simplido


_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: Tempayan Retak

1999-05-07 Terurut Topik Ali Simplido

Bung Sitorus,

Isi cerita ini memang benarloh, semua manusia itu
mempunyai kekurangan dan kelebihan.

Saya jadi teringat kejadian dimana salah satu dosen
saya  nyuruh saya untuk menulis kelemahan (my
weaknesses) saya dalam satu halaman, dan dihalaman
sebelahnya saya disuruh tulis kekuatan/kelebihan saya
(my strengths).

Setelah kurang-lebih 5 menit halaman yang untuk my
weaknesses terisi penuh, tapi tak satupun my strength
yang bisa saya tulis di halaman yang satu.

Terus dosen saya ini baca dengan teliti di halaman my
weaknesses itu, lalu persis waktu beliau lihat halaman
yang kosong itu, dia cuman senyum sambil berkata
"excellent".

Gue sih malah sempat bingung, wong gue nggak nulis
apa2 kok malah dibilangin "excellent".  Akhirnya gue
nekat aja tanya maksud beliau.

Beliau hanya senyum and he told me "you know what,
realizing our weaknesses is our greatest strength"

Yah, jadi ceritanya kayak gitulah:-)

salam

Ali Simplido



--- Frarev Sitorus [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Bagus juga. Dapet dari seorang kawan.
 Kalau teman - teman milis tidak tertarik...nggak
 apa-apa di buang ke
 recycle bin.
 :-)


 KITA SEMUA ADALAH TEMPAYAN RETAK

 Seorang tukang air di India memiliki dua tempayan
 besar; masing-masing bergantung pada kedua ujung
 sebuah pikulan, yang dibawanya menyilang pada
 bahunya. Satu dari tempayan itu retak, sedangkan
 tempayan yang satunya lagi
 tidak. Jika tempayan yang tidak retak itu selalu
 dapat membawa air penuh
 setelah perjalanan panjang dari mata air ke rumah
 majikannya, tempayan retak
 itu hanya dapat membawa air setengah penuh.

 Selama dua tahun, hal ini terjadi setiap hari. Si
 tukang air hanya dapat membawa satu setengah
 tempayan air ke rumah majikannya.
 Tentu saja si tempayan yang tidak retak merasa
 bangga akan prestasinya,
 karena dapat menunaikan tugasnya dengan sempurna.
 Namun si tempayan retak
 yang malang itu merasa malu sekali akan
 ketidaksempurnaannya dan merasa
 sedih sebab ia hanya dapat memberikan setengah dari
 porsi yang seharusnya
 dapat diberikannya.

 Setelah dua tahun tertekan oleh kegagalan pahit ini,
 tempayan retak itu
 berkata kepada si tukang air, "Saya sungguh malu
 pada diri saya sendiri,
 dan saya ingin mohon maaf kepadamu."
 "Kenapa?" tanya si tukang air. "Kenapa kamu merasa
 malu?"
 "Saya hanya mampu, selama dua tahun ini, membawa
 setengah porsi air dari
 yang seharusnya dapat saya bawa karena adanya
 retakan pada sisi saya telah
 membuat air yang saya bawa bocor sepanjang jalan
 menuju rumah majikan kita.
 Karena cacadku itu, saya telah membuatmu rugi," kata
 tempayan itu.

 Si tukang air merasa kasihan pada si tempayan retak,
 dan dalam belas
 kasihannya, ia berkata, "Jika kita kembali ke rumah
 majikan besok, aku ingin
 kamu memperhatikan bunga-bunga indah di sepanjang
 jalan."
 Benar, ketika mereka naik ke bukit, si tempayan
 retak memperhatikan dan baru
 menyadari bahwa ada bunga-bunga indah di sepanjang
 sisi jalan, dan itu
 membuatnya sedikit terhibur. Namun pada akhir
 perjalanan, ia kembali sedih
 karena separuh air yang dibawanya telah bocor, dan
 kembali tempayan retak
 itu meminta maaf pada si tukang air atas
 kegagalannya.

 Si tukang air berkata kepada tempayan itu, "Apakah
 kamu memperhatikan adanya
 bunga-bunga di sepanjang jalan di sisimu tapi tidak
 ada bunga di sepanjang
 jalan di sisi tempayan yang lain yang tidak retak
 itu? Itu karena aku selalu
 menyadari akan cacadmu dan aku memanfaatkannya.
 Aku telah menanam benih-benih bunga di sepanjang
 jalan di sisimu, dan setiap
 hari jika kita berjalan pulang dari mata air, kamu
 mengairi benih-benih itu.
 Selama dua tahun ini aku telah dapat
 memetikbunga-bunga indah itu untuk
 menghias meja majikan kita. Tanpa kamu sebagaimana
 kamu ada, majikan kita
 tak akan dapat menghias rumahnya seindah sekarang."

 Setiap dari kita memiliki cacad dan kekurangan kita
 sendiri. Kita semua
 adalah tempayan retak. Namun jika kita mau, Tuhan
 akan menggunakan
 kekurangan kita untuk menghias meja-Nya. Di mata
 Tuhan yang bijaksana,
 tak ada yang terbuang percuma. Jangan takut akan
 kekuranganmu. Kenalilah
 kelemahanmu dan kamu pun dapat menjadi sarana
 keindahan Tuhan. Ketahuilah,
 di dalam kelemahan kita, kita menemukan kekuatan
 kita.

 --- Pengarang tidak diketahui -

===
 SALAM


_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Wawancara Christianto Wibisono

1999-05-08 Terurut Topik Ali Simplido

Ini ada wawancara  Christianto Wibisono (PAN) dengan
Bung Ramadhan Pohan (Jawa Post)

source: Jawa Pos Online May 9, 1999
http://www.jawapos.co.id/9mei/koh9me1.htm

Jawa Pos, koran online dari Surabaya, the reliable
source for your mind:-)


salam

Ali Simplido
(pembaca setia JP)

***

MEMANG PERLU ADA YANG DICURIGAI


DULU orang sering mendengar kiprahnya di tanah air.
Aktif menjadi pembicara dari satu seminar ke seminar
lain, dan analisisnya yang selalu tajam. Tapi,
sekarang namanya jarang terdengar lagi. Ternyata, kini
Christianto sudah tidak lagi berada di Indonesia. Dia
sejak Juni tahun lalu bersama keluarganya tinggal di
Amerika Serikat.
Di Negeri Paman Sam ini, Chris –sapaan karib anggota
Majelis Pertimbangan Partai Amanat Nasional(PAN) ini–
acap muncul di berbagai even. Selain diminta menjadi
pembicara di beberapa universitas di AS, ia juga
menjalankan aktivitas di Capitol Hill dan di
tempat-tempat mangkal para wartawan sehari-hari.
Berikut percakapan wartawan Jawa Pos di Washington DC
Ramadhan Pohan dengan Christianto Wibisono di markas
Foreign Press Club, Gedung National Press Club,
Washington DC:


BERBAGAI KERUSUHAN TERUS BERLANGSUNG DI INDONESIA
BELAKANGAN INI. BAGAIMANA ANDA MELIHAT PERSOALAN ITU?

Saya kira, penyakit terbesar elite penguasa Indonesia
sekarang adalah mereka belum bisa melepaskan diri dari
cara-cara rezim Soeharto dulu. Yaitu, mencurigai,
menindak, ataupun menyingkirkan lawan politik secara
Machiavelis.
Mereka itu menganggap segala sesuatu yang terjadi itu
patut dan terus ditangani seenaknya selama 32 tahun
itu. Nah, sementara kekuatan rakyat ini –sudah merasa
tertindas 30 tahun– gerakan mereka sudah betul-betul
harus diperhitungkan.
Mereka  sudah mengerti, terutama elitenya, bahwa
peristiwa-peristiwa di di Indonesia sekarang nggak
bisa ditutup-tutupi lagi. Seluruh dunia sudah tahu.
Cara-cara birokrat, cara-cara militer, dan cara-cara
establishment untuk menanggulangi protes masyarakat
itu masih cara-cara kuno, sehingga akhirnya mengalami
jalan buntu.
Kemarin, Wolfowitz kan bilang di Indonesia, kalau
sampai pemilu di Indonesia itu gagal, Amerika akan
menganggap Indonesia itu lebih brengsek daripada
Aljazair atau Nigeria. Sebab, Indonesia itu
dianggapnya- gimana, kok negara besar bisa kayak gitu.
Kok kalah demokratisnya dari Aljazair dan Nigeria. Ini
yang harus dicamkan elite Indonesia, terutama penguasa
yang melanjutkan cara-cara lama itu.

ADA ISU TENTANG KEKUATAN YANG MAU MENGGAGALKAN PEMILU.
SIAPA SAJA ITU?

Zaman dulu itu, kalau lihat hasil (pemilu) 1955 itu,
yang tergusur kan PSI yang the most intellectual. Dan,
ABRI yang tak puas dan kemudian membentuk IPKI.
Nasution (Jenderal Besar Abdul Haris Nasution) juga
ternyata tak bisa menang. Jadi, ABRI sekarang ini kan
untung dapat 38 kursi. Kalau dulu Nasution, waktu
dipecat, dia bikin partai bernama IPKI dan cuma dapat
4 kursi. Jadi, sekarang ini kita lihat, kalau yang
populer terang ingin pemilu dong. Megawati, Amien
Rais, Gus Dur, saya rasa ingin pemilu. Justru, yang
tak ingin pemilu itu orang yang takut dan tidak yakin
massa
nanti memilih lagi. Itu saja yang patut dicurigai.

APA SAAT INI YANG MENURUT ANDA MERUPAKAN MASALAH
POLITIK TERBERAT INDONESIA?

Masalahnya adalah para pemimpin kita ini tidak
terbiasa berdebat, berdikusi, berdialog, atau
berpolemik sebagai lawan politik yang tidak perlu
bermusuhan. Dulu, lawan itu identik dengan musuh,
subversif, penjara, cekal,
dan sebagainya. Padahal, lawan itu mesti dianggap
wajar, lumrah. Dan, oposisi harus dihormati, disegani,
dan diperlakukan layak. Seperti di negara-negara Barat
ada kabinet bayangan dan oposisi. Nah, kita baru
sekarang mulai belajar begitu, tetapi masih melihat
bahwa lawan itu musuh. Masih begitu lho cara
berpikirnya. Kalau Anda menangkap lawan politik, itu
namanya bukan demokrasi, tapi diktator. Itu yang nggak
diinsafi. Kita terlalu tabu pada oposisi zaman dulu.
Tiga puluh tahun... empat puluh tahunlah kalau
dihitung Soekarno, tahun 1959. Ngitungnya kan harus
begitu kalau mau fair.

BAGAIMANA PREDIKSI ANDA MENGENAI KOALISI YANG TERBAIK?

Koalisi juga nggak terbiasa karena dulu semua di bawah
ketiak Soeharto. Semua saling jegal untuk menjadi anak
emas Soeharto. Sekarang ini disuruh koalisi, masih
bingung. Atau, ekstremnya, masing-masing merasa jadi
primadona, tidak merasa perlu gitu. Kasarnya, Megawati
mungkin merasa, "Kalau nanti saya menang, kenapa mesti
merangkul Amien (Amien Rais,Red)."
Begitu juga sebaliknya. Jadi, memang ada
penyakit-penyakit primadona yang ekstrem, sebagai
reaksi penyakit dulu. Yaitu, manunggal dan monolit
itu.
Akibatnya, jadi ekstrem dari ekstrem yang satu ke
ekstrem yang lain. Jadi, tidak realistis gitu. Jadi,
kayak Gus Dur dan Mega mungkin merasa, "Kalau saya
dapat 60 persen." Tapi dia lupa, 60 persen dari 500
dikurangi 38, kan tidak sampai 300. Padahal, MPR kan
700. Itu kembali ke soal dulu, kita kecolongan bahwa
di MPR ada 200 yang diangkat, yang

Re: [bincang] ILMU KEBAL DAN DOSA BESAR (SYIRK !)

1999-05-08 Terurut Topik Ali Simplido

saya sering tidur di atas paku,

yah ini karena the wonderful Law of Physics

Pressure = Force / Area,

Makin besar areanya makin kecil Pressurenya, sementara
Forcenya static/constant.
Kalo dia mau coba kekebalannya, suruh dia masukin
kepalanya di exhaust nozzle of a jet engine. Jadi kalo
pas pesawat jetnya udah nyala-in afterburner, then
check out his head.  Kalo masih utuh, berarti dia
kebal beneran:-)

Atau kalo masih kebal juga, suruh dia bakar rokoknya
persis waktu the Space Shuttle mau take off. Kalo
rokoknya kebakar dan tangannya tidak, berarti orang
ini emang fire proof:-)

Another example, kematian Princess Diana, some people
are convinced that she was murdered (conspiracy).
But according to the scientific investigation, she
died in the hands of Law of Physics (e.g. velocity,
forces, momentum etc) and in the hands of drunk
driver:-)
May be, her life could be saved by the seatbealt to
counter those high forces and momentum:-)

Kadang2 kita ini selalu mencari justification untuk
phenomenan yang aneh menurut kita, padahal science can
give us some explanation, although masih ada
phenomena2 yang lain dimana science can describe but
cannot explain yet due to our ignorance.

Jadi bukannya, saya nggak percaya Quran (dan  juga
kitab2 lain), tapi malah Quran (kitab2 lain) itulah
sebenarnya mengajak kita untuk mempelajari science
yang lebih mendalam. When I said "science", I refered
to Physics in particular.


salam

Ali Simplido
orang nggak kebal:-)
_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: AR baiknya penuhi panggilan Ghalib nggak?

1999-05-09 Terurut Topik Ali Simplido

--- FNU Brawijaya [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Setelah sukses dinilai kayak cewek, ane mau ngomong
 tentang AR  Ghalib nih.

nggak juga sih bung, banyak diantara kita menghargai
pikiran dan tulisan anda:-)


 hehe... yah ndak papa lah. Gimana nih apa mesti
 nurutin penasihat agar AR tidak
 perlu hadir?

Karena kita ini bukan orang ahli hukum, yah kita lihat
saja apa kata pakar2 hukum, contohnya dalam article
yang sama pakar hukum pidana Loebby Loeqman:
"...Amien oleh Kejaksaan Agung samata-mata hanya
dengan tujuan agar bisa membeberkan secara terperinci
temuan-temuannya. Loebby mengatakan, tidak ada
keharusan Amien memenuhi panggilan Kejaksaan Agung."


 Ada kecurigaan bahwa pemanggilan sebagai SAKSI cuman
 kedok buat
 malu-maluin AR sbg caprez, dan mungkin pula cari
 celah buat nyari-
 nyari alasan agar AR dapat diseret sbg terdakwa
 penfitnahan.


Anda tahu sendirikan si Ghalieb ini, Ghalieb ini
adalah orang Soeharto juga.  Ingat nggak waktu Jeffrey
Winters dimintai keterangannya, sedangkan si Ginanjar
dan Soeharto malah tenang2 saja dirumahnya:-)



 Isu yg ane bawa:
 - Kalolah AR nggak mau menemui Kejakgung, bagaimana
 ya, wong mau
   menuju Indonesia baru kok malah dianjurkan belajar
 mengabaikan panggilan
   Kejakgung. Ya jelas ndak baik tho? Ini para
 penasihate gimana tho
   kok ngajarin melecehkan Kejagung. Nggak mahi
 ah.

Pointnya adalah apakah Ghalieb meminta "kehadiran"
Amien Rais, atau mau meminta keterangan saja?
Kalau hanya minta keterangan saja sih, yah ngapain
harus hadir, wong pakai tertulis juga bisa seperti
yang dikatakan oleh Lukman:
"'Tidak datang pun boleh. Tapi sebagai pelapor dia
dapat memberikan keterangan secara tertulis.'"


 - Apakah Ghalib berani main api buat cari celah
 menohok AR sbg tersangka
   pemfitnahan?

Saya kira the truth will come out, dan saya doa-in
biar ini menjadi sebuah boomerang buat si Ghalieb.


salam

Ali Simplido

_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: FW: data-data singkat CaPpres RI ke IV

1999-05-10 Terurut Topik Ali Simplido

Thanks for the info

  H. GUSDUR
  Nama Lengkap : Abdurrahman Wahid, KH.
  1965 : Kuliah di Department of Higher Islamic and
 Arabic
Studies Universitas Al Azhar, Kairo
  1970 : Kuliah di Fakultas Sastra Universitas
 Baghdad, Irak


cuman yang ini kurang jelas nih,

kuliah = tammat kuliah?
kuliah = tidak tammat kuliah?





  MEGAWATI SOEKARNO

  Nama Lengkap : Megawati Sukarnoputri
  Tempat/ Tgl Lahir : Yogyakarta/23 Januari 1947
  Suami : Menikah dengan Moh. Taufiq Kiemas.


Ini suami yang ke dua atau pertama?
karena katanya, Mega udah menikah dua kali


  Agama : Islam


Jenis agama to me doesn't matter, tapi yang ini udah
diconfirm/diverify belum?


  PENDIDIKAN
  1965 - 1967 : Kuliah di Fakultas Pertanian,
Universitas Padjadjaran
 Bandung
  1970 - 1972 : Kuliah di Fakultas Psikologi
 Universitas Indonesia

kuliah = tammat kuliah?


wassalam

Ali Simplido

_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Kejaksaan Agung dan KKN

1999-05-12 Terurut Topik Ali Simplido

Bung Jaya;
ini nih ada berita menarik tentang Kejaksaan Agung dan
Pak Amien Rais.

Well, since si Ghalieb ini selalu meng-agung2-kan
dirinya, Kejaksaan Agung sekarang menjadi Kejaksaan
TIDAK Agung:-)

salam

Ali Simplido

***

SUARA PEMBARUAN DAILY


Wajar, Amien Menolak Undangan Kejagung

Jakarta, Pembaruan

Pengamat Hukum Adnan Buyung Nasution mengatakan sikap
Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang
menolak undangan Kejaksaan Agung
(Kejagung) adalah tindakan wajar.

Pola pemanggilan semacam itu adalah pola-pola salah
yang selama ini diterapkan oleh rezimotoriter Orde
Baru.

Pada tahap penyelidikan sekarang ini, seharusnya
Kejaksaan Agung aktif mendekati informan untuk
mendapatkan data- untuk kemudian dianalisis. Hal itu
dikatakannya menjawab wartawan di Jakarta, Selasa
(11/5).

Dikatakan sudah saatnya Kejagung melakukan perubahan
mental dengan mengembangkan pendekatan baru yang lebih
demokratik dan akomodatif terhadap semua
aspirasi, agar mendapat simpati dari masyarakat.

''Seandainya saya diperlakukan semacam itu, pasti saya
tolak mentah-mentah,'' kata Buyung tegas. Lebih lanjut
dikatakan, kalau setiap orang mengkritik dipanggil
dan diekspos besar-besaran di media massa, hal itu
dapat dikategorikan sebagai tindak intimidasi dan
teror mental kepada masyarakat.

Di manapun di dunia ini, proses penyelidikan selalu
dilakukan secara diam-diam dengan menggunakan akal,
guna mendapatkan bahan dan informasi lengkap.
Selanjutnya bahan tersebut dianalisis dan diramu
hingga diperoleh petunjuk adanya kesalahan, baru
kemudian dilakukan penyidikan.

''Kalau sudah panggil orang untuk dimintai keterangan,
itu sudah termasuk interogasi dan masuk ke dalam tahap
penyidikan,'' kata Buyung mengingatkan.

Sementara itu Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak
Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Hendardi juga mengecam
pemanggilan Amien Rais oleh Kejaksaan
Agung dan menilainya sebagai penggunaan otoritas
kekuasaan negara untuk memberikan rasa khawatir atau
menghukum masyarakat yang berpandangan politik
kritis dan berbeda dengan pemerintah.

Di masa Orde Baru, cara-cara tersebut, diakui terkenal
efektif untuk meredam setiap kritik dari masyarakat
atau orang-orang yang peduli kepada suatu masalah.

''Kalau masyarakat dipanggil dan dimintai bukti,
lantas apa pekerjaan jaksa,'' katanya mengkritik.
Hendardi menilai wajar jika Amien Rais menolak
undangan
Kejaksaan Agung. Seharusnya, kejaksaan aktif mencari
informasi awal, bukan malah memanggil orang untuk
ditakut-takuti atau memberikan rasa khawatir kepada
publik.

Undangan Kejaksaan Agung terhadap Amien, bukanlah
bagian dari proses pro yustisia dan dapat dianggap
seperti undangan perkawinan. Sehingga tidak ada
kewajiban bagi Amien untuk datang memenuhi undangan
tersebut.

Sejauh ini pihaknya justru menilai Kejaksaan Agung
lebih merupakan institusi yang pada dasarnya bukan
untuk mengusut dan memberantas KKN, melainkan lebih
memproteksi para pelaku KKN, bahkan melestarikan
sistem KKN itu sendiri. (129)

_
Do You Yahoo!?
Free instant messaging and more at http://messenger.yahoo.com



Apa isi BUKU PUTIH ?

1999-05-13 Terurut Topik Ali Simplido

Ini ada sedikit tulisan dari "LUGAS" mengenai isi Buku
Putih.

hmm...Buku Putih itu ditulis pakai tinta hitam apa
putih sih?:-)

salam

Ali Simplido


**

Xpos, No. 16/II/2-8 Mei 1999
LUGAS

Buku Putih

Sebuah kelompok yang bernama Center for Banking Crisis
(CBC), Selasa (27/4) lalu di Gedung Bursa Gagasan
lantai 4, Mega Kuningan, Jakarta Selatan me-launching
sebuah "Buku Putih". Buku ini bukanlah sekedar buku
lantaran dalam peluncuran itu dihadiri pula oleh
politisi ternama, Amien Rais yang sebelumnya
menyebut-nyebut telah punya bukti usaha pemutihan
utang kroni Soeharto. Tapi buku itu berisi data
tentang skandal perbankan yang dilakukan 3 buah bank
dan
merugikan negara 75 triliun rupiah: penilepan dana
Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Dengan cara, jual beli bank note secara backdated,
Pemilik BII Eka Tjipta meraup keuntungan pribadi Rp2
miliar selama dua minggu. Disusul permainan transaksi
derivatif US$250 juta dan rediskonto wesel ekspor pada
September 1988, US$2,5 juta.

Sebaliknya, BII melanggar pemberian kredit usaha ke
Eka Tjipta Grup. Disebutkan oleh CBC, penyaluran
kredit BII 75% ke Eka Tjipta Grup mengakibatkan kredit
macet perusahaan itu mencapai Rp13 triliun. BII telah
menyita jaminan aset perusahaan Eka Tjipta. Tapi
kepemilikan sita jaminan hanya dialihkan kepada
kenalan dekat Eka Tjipta.

Selain itu, Bank Danamon disebutkan telah memberikan
kredit Rp30 triliun, yang 50% disalurkan ke grupnya.
Dan 85% atau Rp 26 triliun merupakan pinjaman dari BI.
Tapi anehnya, Bank Danamon menyalurkan kredit baru ke
77 perusahaan fiktif (paper company) untuk membeli
saham Astra (19 perusahaan fiktif senilai Rp1.490
miliar), pengembangan kapling Jl Sudirman (53
perusahaan) Rp2.017,5 miliar, perluasan kuningan (5
perusahaan Rp618,9 miliar).

Selain itu CBC juga mengungkapkan pemberian kredit
lain ke grupnya seperti kredit kepada PT Kaliraya Sari
Rp 4.128 juta, PT Danamon Usaha Gedung, PT Kaliraya
Sari Divisi Rumah dan Gedung Rp4.400 juta, PT Danamon
Land Rp65 miliar, PT Gaterison Sukses Rp118,550 juta,
PT Danamon Usaha Pembiayaan Rp45,305 miliar. Hasil
investigasi menemukan pula BMPK ke PT Chandra Asri
Grup Rp2,884 triliun dan PT Raja Garuda Mas Grup Rp887
miliar.

Selain data itu juga diungkap sejumlah penyimpangan
dua bank beku operasi, yakni Bank Aspac dan BDNI.

Fakta-fakta yang diungkap CBC itu sekali lagi,
merupakan keprihatinan kita bersama. Sebuah lembaga
yang selama ini kerahasiaannya dilindungi hukum,
ternyata justru disalahgunakan. (*)

_
Do You Yahoo!?
Free instant messaging and more at http://messenger.yahoo.com



dermokatis or demokratis?

1999-05-13 Terurut Topik Ali Simplido

Bagi yang ingin mengetahui tentang pernyataan PDI-P
tentang Timor Timur silahkan kunjungi this site:

http://www.pdiperjuangan.org/pdi/index.html

Dan jangan lupa check berapa banyaknya kata-kata yang
spelling-nya salah.  I found at least  11, can you
spot more?

"wilaya"
"sendlri"
"dermokatis"
"otositas"
"di massa krisis"
"kanstitusional"
"natianal"
"pemerlntah"
"lidak"
"mendomg"
"ditetapkankan"

I am not saying kesalahan tsb sebagai representasi
atas kurang professional-nya orang2 PDI-P atau karena
kurang adanya koordinasi antara si pengetik
(web-master) dan orang PDI-P atau whateverlah:-)

salam

Ali Ismplido
upps, I misspelled my own name:-)
_
Do You Yahoo!?
Free instant messaging and more at http://messenger.yahoo.com



Re: Nostalgia Si Tauke

1999-05-13 Terurut Topik Ali Simplido

ok people,

Kasus "tauke" ini seperti kasus Monica Lewensky aja.
I think, we got enough of it already, sekarang marilah
kita discussikan mainan Bung Pohan yang sama sekali
saya nggak ngerti:-)

 "main engklek, main ampera, main sabur"?

atau kalo nggak, kita disukusikan tentang "tokek"
aja:-)

salam

Ali Simplido


--- Ramadhan Pohan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Salam,
 Waktu saya kelas 3 SD di P. Siantar, ada beberapa
 tetangga kami yang
 Tionghoa. Salah satu keluarga Tionghoa itu adalah
 pengusaha roti ketawa
 (semacam cookies lah mungkin).  Saya tidak tahu
 siapa namanya. Tapi, baik
 keluarga saya maupun orang-orang sekampung-- acap
 menyebut dia dengan
 panggilan "Si Tauke". Sedangkan isterinya, kami
 panggil "Si Nyonya".

 Si Tauke atau Toke itu baik sekali-- terutama kepada
 anak-anak kecil.
 Keluarga Tionghoa ini selain memasok roti ketawa ke
 pertokoan, mereka juga
 menjualnya secara eceran di rumah mereka. Di sini
 peran Si Toke amat
 menentukan-- meninggalkan semacam jejak kesejatian
 manusia sederhana dan
 terus terbayang di ingatan saya sampai sekarang.
 Kami sering diberinya "roti
 ketawa" secara cuma-cuma. Bercanda dengan kami.
 Dulu, terutama pada sore-sore
 jelang senja, sudah menjadi kebiasaan kami menyapa
 dia dengan riang gembira.
 Pada sore-sore seperti itu, Si Tauke pulang (entah
 darimana) dengan bersepeda
 dan itu merupakan jam-jam bermain kami (main
 engklek, main ampera, main
 sabur).
 ''Tauke.. Tauke... Tauke...,''demikian kami,
 anak-anak 7-11 tahun menyapanya.
 ''He-he-he,''jawab dia, dengan wajah berseri,
 sumringah, penuh cinta.

 Si Tauke ini baiknya minta ampun, tapi sayang
 isterinya, yaitu Si Nyonya
 malah bersifat kebalikannya Si Nyonya ini dikenal
 sangat pelit, cerewet, dan
 galak (tapi khusus kepada keluarga saya, si Nyonya
 ini baik kok, karena kami
 bertetangga baik sekali, dan tiap Cap Go Meh mereka
 kirim kue bakul ke rumah
 saya).

 Syahdan pada sebuah sore-- seorang teman saya
 berniat membeli roti ketawa.
 Saya lihat di sudah berdiri di depan rumah Si Tauke.
 Tapi  teman saya itu
 berbalik, dan tak jadi membeli.
 ''Kenapa? Kok nggak jadi beli?,''tanya saya, polos.
 ''Nggak jadilah. Rupanya Si Toke nggak ada. Tadi
 yang ada Si Nyonya,''kata
 teman itu.

 Jika mau dibilang rasis, sebagaimana bung Vincent S,
 saya juga nggak
 menemukan "kebencian rasis" dalam perkataan Tauke--
 apalagi dalam konteks
 posting bung Jaya. Tauke itu istilah biasa dan nggak
 aneh-aneh--
 setidak-tidaknya bagi saya yang berlatar belakang
 orang Siantar dan Medan
 yang tetangga dan lingkungan kesehariannya selalu
 bersama Tionghoa.

 Waktu SMA di Medan, setahu saya istilah Tauke juga
 berlaku di antara teman
 sepergaulan kami. Bagi anak yang punya duit dan
 diharapkan mau mentraktir
 beli rokok atau Mi Tiau, biasanya kami bilang
 begini: ''Kaulah yang traktir.
 Percumalah jadi Tauke.''

 Padahal teman-teman SMA saya itu Jawa, Sunda, Batak
 dan kebetulan tidak ada
 Tionghoa nya. Namanya anak sekolahan, tentu belum
 bekerja, dan jelas bukan
 Tauke sama sekali.

 Saya tidak tahu mau menempatkan di posisi mana
 posting saya ini. Yang pasti,
 gara-gara kalian mendiskusikan istilah "Tauke" itu--
 saya jadi terbayang
 wajah dan penampilan Si Tauke penjual roti ketawa
 itu. Saya terharu betapa
 Tuhan begitu dahsyat berkeinginan "mengenalkan"
 orang sebaik Si Tauke kepada
 saya dulu. Kemana Si Tauke itu sekarang, ya?

 salam,
 ramadhan pohan
 p/s: Kalo ade kate-kate yang sale, maapin aye ye...


_
Do You Yahoo!?
Free instant messaging and more at http://messenger.yahoo.com



Re: Plizzz ... Read Sent!!

1999-05-17 Terurut Topik Ali Simplido

I don't buy this story karena mana ada sih orang minta
sumbangan hanya dengan nama, plus nama company
(read:BBC inc) juga nggak dijelasin.

Jadi bagi pengirim e-mail ini, tolong dicheck dulu lah
e-mail semacam ini sebelum dikirim.

thanks


Ali Simplido




 
  Hello, my name is Katie Relek, and I live in
 Alabama.
 
  Well, this is an important for you to read, bcuz I
 really need your
  cooperation. It is so imporant for you to know
 about what I want to tell
 you.
 
  Ok, let me start. Ok, a couple of days ago, my
 son, he's 7 years old, his
  name is Kalin. Well, he was playing on the street,
 infront of our House,
  and then from out of no where, this car came out
 and crashed into him! I
  was sooo frightened and angered at the driver, but
 it ended out to be,
 that
  the drivers brakes had been shot, and he wasn't
 able to stop. Luckily, my
  son, was able to avoid death, but he is in very
 serious condition. Right
  now, as I speak, he's in the hospital, but the
 thing is, he has the
 serious
  injury to himself. It's internal bleeding, and
 it's bad to say, but we
  don't have any health insurance, and we don't have
 enough money to pay for
  the operation. So I made a deal with a company,
 BCC inc. And they told me,
  for every person that will foward this email,
 he'll donate 5 cents To the
  operation. THIS IS NO JOKE. We attached this type
 of encoding, that
 tracked
  how many times this messages was fowarded.
 
  SO PLEASE, FOWARD THIS LETTER TO EVERY PERSON ON
 YOUR  LIST.
  IT WILL BE VERY MUCH APPRECIATED!!! THANK YOU SOO
 MUCH
 
  Katie
 
 
  " ... I've learned that even when you think you
 have no more to give,
when a  friend cries out to you, you will
 find the strength to help
 ... "
 
 
  FiKa
  [EMAIL PROTECTED]


_
Do You Yahoo!?
Free instant messaging and more at http://messenger.yahoo.com



Soeharto-Ghalieb-KBRI Washington, D.C.

1999-05-19 Terurut Topik Ali Simplido

Bung Ramadhan,

Mengenai ajakan Bung Ramadhan untuk berdiskusi tentang
kekayaan Soeharto dan permintaan Ghalieb ke Deplu
(KBRI  KJRI) untuk menyelidiki harta Soeharto di luar
negeri, saya (sbg seorang mahasiswa dan sekaligus
rakyat kecil) mungkin kurang pantas untuk memenuhi
ajakan Bung Ramadhan, karena orang yang paling pantas
adalah Bung Mahendra Siregar Kepala Bidang Penerangan
KBRI Washington, D.C.

Jadi gimana nih Bung Mahendra, apa tindakan KBRI atau
Deplu dalam menindaklanjuti laporan TIME? Apakah KBRI
akan membantah laporan tsb? Ataukah akan
mendiamkannya? Dan kalo memang iya, apakah ini bukan
berarti KBRI/DEPLU telah membantu Soeharto untuk
mencuri uang rakyat?

Mudah2-an pertanyaan saya di atas merupakan pertanyaan
yang pantas.  Maksud saya, saya ini (seperti juga Bung
Jossi yang menanyakan penggunaan Dana Sisa Anggaran
KBRI) hanya ingin menggunakan hak tanya saya sebagai
seorang warga negara.

Mudah2-an jawaban yang saya antisipasi tidak datang
dengan sebuah "penyesalan" dari Pak Dubes (Pak
Dorojatun).  Karena dalam pertanyaan Bung Jossi, Pak
Dubes sendiri sempat menyesalkan penggunaan internet .
Saya sendiri menilai penyesalan tsb sebagai sesuatu
yang kurang bijaksana karena Deplu/KBRI bukanlah
sebuah CIA yang budgetnya is classified karena alasan
national security.

Wassalam

Ali Simplido


_
Do You Yahoo!?
Free instant messaging and more at http://messenger.yahoo.com



Amien Rais dan sebuah jam tangan

1999-05-27 Terurut Topik Ali Simplido

Karena saya ini tidak mau dituduh membandingkan Amien
Rais dan Megawati, marilah kita sejenak membandingkan
Soeharto, Mahatma Gandhi, dan Amien Rais.

Soeharto:
Pernah mengajak kita untuk bersama "mengencangkan ikat
pinggang" dengan cara menghemat untuk kepentingan
negara.  Tapi ironisnya, malah dia yang mencuri uang
negara (est. $15 billion or more)

Mahatma Gandhi:
Waktu beliau meninggal, kekayaannya cuman baju di
badan, sebuah kacamata dan sebuah sandal. Kalo nggak
salah, totalnya sekitar $10.

Amien Rais:
Sekitar tahun 1989 membeli sebuah jam tangan di
pedagang kaki lima di Washington, D.C.  Harga jam
tangan tsb berkisar $10-$20.  Dan kurs rupiah ke
dollar saat itu sekitar Rp 2,000.

Sewaktu berkunjung ke Washington D.C. baru-baru ini,
beliau masih memakai jam tangan yang sama. Jadi dalam
sepuluh tahun, beliau tetap memakai jam tangan yang
sama.
Selama di D.C. beliau menolak tawaran bantuan (baca:
uang) dari beberapa orang Amerika.

Yang saya herannya, kok beberapa pemimpin ummat
beragama di Indonesia malah menuduh Amien Rais
menerima bantuan dari Amerika tanpa memberikan
bukti-bukti yang kuat. Kalo menuduh tanpa bukti,
bukankah itu yang namanya fitnah?, dan bukankah fitnah
sangat bertentangan dengan ajaran agama kita masing2?

Jadi kalau para pembaca punya waktu, silahkan cari
sendiri (di media massa yang terbit beberapa bulan
lalu) siapa saja pemimpin2 agama yang saya maksud.
Sebahagian dari mereka itu adalah pemimpin parpol.

Jadi sekali lagi saya tidak ingin membandingkan Amien
Rais dan Megawati karena Megawati yang sebenarnya
memanglah tidak pantas untuk dijadikan perbandingan.


Salam

Ali Simplido






_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Pesan dari PAN Washington, D.C.

1999-06-03 Terurut Topik Ali Simplido

Partai Amanat Nasional No: 15

Kepada Saudara-Saudara Sebangsa dan Setanah Air

Banyak di antara kita belum sepenuhnya mengetahui
Visi, Misi, dan Program Partai Amanat Nasional (PAN).
Untuk mengetahui lebih jauh tentang PAN, uraian di
bawah ini mudah-mudahan dapat membantu pemahaman kita.
 Kita semua menginginkan agar  pemerintah yang akan
datang mampu menjalankan reformasi total yang
sebaik-baiknya. Sebagai kontestan Pemilu 7 Juni, 1999,
 PAN menawarkan Visi, Misi, dan Program yang sesuai
dengan aspirasi seluruh rakyat Indonesia.  Semoga para
pemilih dapat memahami ke arah mana Indonesia yang
didambakan.

Demikian penjelasan kami. Atas segala perhatiannya,
kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya.
Salam kami kepada Ibu-Ibu, Bapak-Bapak dan
Saudara-Saudara sekalian, selamat mencoblos tanda
gambar PAN, No 15 pada tanggal 7 Juni 1999 mendatang.

Wass,
a/n. Pengurus

Muhammad Riyad
[EMAIL PROTECTED] atau [EMAIL PROTECTED]

===PAN No: 15===

Prinsip Dasar dan  Tujuan
PAN  adalah partai politik yang memperjuangkan
kedaulatan rakyat, demokrasi, kemajuan dan keadilan
sosial. Cita-cita partai ini berakar pada moral agama,
kemanusiaan dan kemajemukan.

PAN  ialah partai yang lahir dari cita-cita bangsa
Indonesia untuk membina kehidupan bersama yang
beradab, bermartabat, dan saling menghargai.  Aspirasi
yang luhur ini, dahulu, telah mendorong bangsa
Indonesia menegakkan kemerdekaan dan  melepaskan diri
dari belenggu penjajahan.  PAN ingin meneruskan
cita-cita kemerdekaan 1945 dan gerakan reformasi 1998.
Selain didorong oleh aspirasi demokratis, gerakan
reformasi juga didorong oleh keinginan meningkatkan
kesejahteraan bersama masyarakat Indonesia

Ekonomi
Partai Amanat Nasional berusaha mewujudkan
kesejahteraan lewat kemakmuran yang berkeadilan. Kita
menginginkan kehidupan ekonomi berjalan berdasarkan
sistem perekonomian pasar yang kuat, lentur, dan dapat
mengatasi krisis. Perekonomian itu disusun bersamaan
dengan penataan kehidupan politik yang demokratis,
tegaknya hukum, dan pembinaan pranata sosial yang
mendukungnya. Partai Amanat Nasional percaya bahwa
tujuan utama kebijakan ekonomi adalah kesejahteraan
rakyat

Reformasi dan Pemberantasan KKN (Kolusi, Korupsi, dan
Nepotisme)
Semboyan reformasi, yaitu penghentian praktik-praktik
kolusi, korupsi, dan nepotisme yang merugikan
kepentingan rakyat banyak. Masalah  pengadaan dan
distribusi bahan-bahan keperluan pokok warganegara
masih mendesak dan perlu mendapat perhatian kita
semua.

Ada sebagian orang yang mengatakan bahwa gerakan
reformasi adalah penyebab kelangkaan bahan-bahan pokok
kebutuhan warga negara. Akan tetapi, PAN lebih percaya
 kepada kenyataan sejarah: Korupsi, kolusi, nepotisme,
dan berbagai bentuk salah urus dalam  pengelolaan
kekayaan dan sumberdaya bangsa kita adalah latar
belakang utama di balik krisis yang  kita hadapi
sekarang. Kita tidak boleh lupa bahwa gerakan
reformasi ingin menciptakan situasi yang  memungkinkan
bangsa Indonesia menggalang kerjasama memulihkan
kesejahteraan masyarakat. Jangan kita biarkan isu
sembako digunakan untuk menolak reformasi dan memberi
kesempatan bagi  munculnya kembali kekuatan politik
antireformasi. Dukungan terhadap reformasi adalah
dukungan terhadap pemulihan kesejahteraan bangsa
Indonesia secara keseluruhan.

Reformasi Konstitusi dan Lembaga-Lembaga Politik
Negara
PAN mendukung usaha-usaha reformasi konstitusi dan
lembaga-lembaga politik negara.
Konstitusi dan lembaga-lembaga politik harus
mencerminkan keinginan sebagian besar warganegara
supaya pengurusan negara berjalan demokratis dan
efisien.  Konstitusi dan lembaga-lembaga negara adalah
 bukan alat yang dapat digunakan negara dan
aparat-aparatnya untuk  menerapkan kekuasaan yang
tidak terbatas dan tidak tunduk kepada pengawasan
warganegara dan wakil-wakilnya.

Kemajemukan Bangsa
PAN lahir dari pengakuan dan penghargaan yang tulus
kepada kemajemukan sebagai ciri utama bangsa
Indonesia.  PAN bertekad mencerminkan dan melembagakan
ciri kemajemukan di dalam partai dan mengajak
masyarakat bersama-sama menciptakan suasana kepartaian
yang yang tidak memandang warganegara dari  sudut
latar belakang agama, suku bangsa, dan kedaerahan.

Kemajemukan ini dapat di lihat dari kepengurusan PAN
antara lain: Amien Rais, Christianto Wibisono, Sabirin
Saiman, A.M Fatwa,  K Sindhunata, Th. Sumartana,
Samsurizal Panggabean,  Tamsil Linrung, Bungaran
Saragih, Ida Tawang Alun, Daldiri Mangundiwirjo, I
Ketut Danawir,  Muslim Tampubolon,  Nanang Subana
Dirja,  Satrio Arismunandar, dan Bara Hasibuan.

Kebebasan Individu
PAN lahir dari komitmen bangsa Indonesia untuk
menciptakan masyarakat yang otonom, demokratis, dan
sejahtera. PAN yakin bahwa persatuan nasional dapat
dicapai dengan memberi kesempatan kepada daerah untuk
otonom dan mandiri, bukan dengan memaksakan  pemusatan
kekuasaan yang akan mengarah kepada ketimpangan dan
ketidakselarasan antara pusat dan daerah. PAN membela
kehidupan sosial yang memungkinkan setiap manusia
dapat 

PAN Washington, D.C.

1999-06-09 Terurut Topik Ali Simplido

Kepada Saudara-Saudara Sebangsa dan Setanah Air

Pemilu yang diadakan tanggal 7 Juni ini persis sebuah
pepatah: kemarau setahun dihapus hujan sehari, dan 7
Juni kemarin itu adalah sehari demokrasi yang
menghapus perjalanan bangsa Indonesia yang selama
bertahun-tahun tanpa demokrasi.

Seperti diketahui bahwa keunikan PAN adalah partai
yang memperjuangkan nasib rakyat Indonesia dan PAN
tidak berdiri diatas satu agama, suku, golongan, dan
kedaerahan.  Tapi PAN adalah partai bangsa yang
berjuang untuk kepentingan seluruh bangsa Indonesia.

Oleh sebab itu, PAN melihat hasil Pemilu di Indonesia
dan khususnya di D.C.  merupakan kemenangan kita
bersama, It is the victory of the nation.

Dan PAN mengharapkan the Reborn of Indonesia on June 7
1999 menjadi sebuah awal dari kehidupan bangsa yang
lebih demokratis where the laws will be respected and
enforced untuk kemakmurkan dan keadilan rakyat tanpa
melihat golongan, agama, suku, dan daerah.

Kami tak lupa mengucapkan terima kasih kepada PPLN
Washington, D.C. yang telah berusaha keras untuk
menyukseskan Pemilu 99 ini, dan juga terima kasih
sebesar-besarnya  kepada saudara-saudari yang telah
mempercayai PAN dalam menyalurkan aspirasi anda.

Selamat Berdemokrasi


a.n. Pengurus

Ali Simplido

_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Ayam Dubes, what's next?

1999-07-09 Terurut Topik Ali Simplido

 Roland wrote:


 Halo semuanya,
 Ini baru tanya jawab sama pak dubes yang kebetulan
 mampir ke Hawaii.


deleted===
 Tentang politik, rakyat Indonesia sebetulnya udah
 berpikiran lebih maju dan terbuka karena kalo
 dilihat dari pemilu contohnya,  partai yang
 andalannya cuma agama Islam aja atau Kristen doang
 atau religious group banyak yang nggak dipilih
 karena seperti yang kita
 tahu rakyat Indonesia sekarang lebih pentingin
 gimana supaya bisa kerja lagi dan makan ayam tiap 
hari.


Saya menulis e-mail di bawah ini dengan asumsi
paragraph di atas adalah statement Pak Dubes (Pak
Dorodjatun)

Firstly, makin hari makin bingung saya lihat negara
kita ini.  Kok sekarang "ayam" adalah hewan yang
paling populer.  Dulu cuman ada beberapa jenis ayam
antara lain: ayam kampung dan ayam ras dll.  Kalau
sekarang ada ayam Gus Dur, ayam Permias, and the
latest breed ada lagi ayam Dubes.

Secondly, I am so curious kenapa banyak negara2 dan
partai2 yang memakai gambar binatang sebagai lambang
negara dan partai (termasuk juga di Amerika).

Bukankah ini merupakan suatu contradiction dalam
ajaran beberapa agama, di mana binatang menempati
kelas yang lebih rendah dari manusia?

Dan bahkan dalam kehidupan sehari-hari, kita (manusia)
sering meng-identifikasikan sifat manusia yang jelek
sebagai sifat binatang. Contohnya kalau mobil kita
kesenggol dikit oleh kendaraan lain, terus tanpa sadar
atau tidak sadar kita memanggil orang itu (maaf)
"anjing" dsb, padahal saya sendiri belum pernah
membaca dan dengar scientific studies, discovery atau
research tentang anjing yang suka nyenggol mobil:-)

Thirdly, negara kita ini juga adalah sebuah negara
"calon", ada calon president, calon legislative, dan
jangan lupa, kita masih mempunyai seorang calon
astronout seumur hidup.

Sebagai tambahan, mungkin yang dimaksud Pak Dubes
bukan hanya "rakyat Indonesia" tapi termasuk juga
"pejabat2" (dan tentunya termasuk beliau sendiri),
yang juga berusaha untuk bisa bekerja dan tetap makan
ayam sambil memikirkan "calon" jabatan berikutnya.

Finally, for those of you yang sering bertanya kenapa
milis-milis Permias isinya kebanyakan sampah, yah kita
harus terima aja kenyataan yang ada- maksudnya, wong
Pak Dubes (salah satu jabatan perwakilan RI yang
paling tinggi di luar negeri) bisanya hanya menjawab
seperti di atas kok:-)


wassalam

Ali Simplido






_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Islam yes, partai Islam no

1999-07-13 Terurut Topik Ali Simplido

 Irwan:
 Coba tunjukin ke saya yg mana sih pendapat dari
 dubes yg menurut anda masuk kategori sampah?
 Sekalian kasih argumentasi anda dan bagaimana
 menurut anda sebaiknya dubes itu ngomong.

Bung Irawan yang baik;
Thanks for the comment and compliment .
In my opinion (you are entitled to yours), bagaimana
"sebaiknya dubes itu ngomong" itu adalah hak beliau.
Tetapi, kira-kira yang saya expect dari komentar Pak
Dubes itu adalah apakah hasil pemilu ini merupakan
fenomena yang sering disebutkan Cak Nur (di tahun
70-an) yaitu :Islam yes, partai Islam no.  Kalau
diartikan lebih luas lagi bisa diartikan: Agama yes,
partai agam no.

Untuk mengetahui lebih lanjut pemikiran Cak Nur, saya
sendiri sedang membaca/mempelajari dalam buku "Zaman
Baru Islam Indonesia, Pemikiran  Aksi Politik:
Abdrurrahman Wahid, M. Amin Rais, Nurcholis Madjid,
Jalaluddin Rakhmat".

Saya sangat berterima kasih seandainya ada rekan2 yang
bisa menforwardkan ke saya ([EMAIL PROTECTED]) any
article di koran atau majalah mengenai pemikiran Cak
Nur tsb.

 Kalau ngga bisa, maka tulisan anda ini berarti
 asbun dan bisa dikategorikan sampahhehehhee..:)

Dan kalau seandainya saya bisa, artinya apa?
Btw, sampahnya recyclable nggak?.hi...hi...hi..

oh..itu ada juga article menarik di The Washington
Times (Monday, July 12, 1999), yang berjudul "Gore
admits boom began with Bush : Report shows prosperity
dawned in '91". Kalau tidak salah article ini tidak
bisa diaccess lewat internet kecuali kalau mau bayar
$5, jadi the cheapest way to read this article is yah
di library lah.

salam

Ali Simplido


_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Bad News for the soehartos, Good news for Us

1999-07-20 Terurut Topik Ali Simplido

Saya ini tidak pernah mendoakan seseorang untuk
kematiannya, tapi untuk soeharto yang selama ini
selalu mendapatkan "keistimewaan", tentulah FIRAUN
Indonesia satu ini saya istemewakan juga: Semoga
berita stroke ini benar, tetapi kematian buat soeharto
merupakan kebaikan atau kejelekan hanya Tuhan lah yang
tahu, dan semoga kesehatan Bangsa kita membaik
..Amin..Amin...Amin

Kalau article di bawah ini diperhatikan dengan seksama
ada a few unusual things:

1.  kok check up saja harus dibesuk oleh beberapa
"tamu-tamu istemewa"

2.  Menurut kebiasaan yang saya lihat selama ini (may
be I am wrong), kalau orang sudah baca Surah Yasiin
ini menandakan si patient sudah dalam level "last
point".  Tetapi sekali lagi hanya Tuhan-lah yang Maha
Mengetahui.

wassalam

Ali Simplido

Diduga Stroke, Soeharto Dirawat di RS Pertamina

JAKARTA -- Mantan Presiden Soeharto, sejak kemarin,
dirawat di RS Pertamina Jakarta. Ada kabar ia
terserang stroke, tetapi ini dibantah oleh kuasa
hukumnya. ''Pak Harto akan dirawat tiga hari, pulang
hari Kamis, untuk check up,'' kata Juan Felix
Tampubolon, kuasa hukum Soeharto.

Menurut Juan Felix, perawatan cukup lama dibutuhkan
mengingat usia Soeharto sudah lanjut dan kondisi
kesehatannya sudah turun. Sekalipun begitu, Soeharto
masih relatif sehat. ''Pak Harto memasuki kamarnya
dengan berjalan kaki, bukan dengan kereta dorong
seperti yang diberitakan media,'' tambahnya.

Kondisi Soeharto itu juga dibenarkan oleh Kepala Biro
Umum RS Pertamina Syahrir B Muhammad. ''Beliau hanya
melakukan check-up biasa,'' jelasnya kepada puluhan
wartawan dalam dan luar negeri.

Namun, sumber-sumber lain mengatakan Soeharto dalam
keadaan tak sadar. Karena itu Juan Felix perlu datang
untuk mengurus berbagai surat, termasuk warisan.

Juan Felix menjelaskan, selain membesuk, kedatangannya
memang untuk memenuhi jadwal konsultasi hukum dengan
mantan presiden itu. Menurutnya, Soeharto memang
memiliki jadwal check-up hari Selasa, kemarin. ''Jadi
biasa saja, karena itu pula saya akan melakukan
konsultasi. Dan, untuk check-up, Pak Harto biasa
melakukannya hingga dua sampai tiga hari,'' urai Juan
Felix.

Namun, Juan juga mengakui, mantan presiden ini
terpaksa
menjalani pemeriksaan medis intensif selama lebih enam
jam. Bahkan, hingga berita ini diturunkan, Soeharto
masih dalam observasi dan pemeriksaan di ruang khusus
VVIP di lantai VI rumah sakit yang dikenal paling
canggih dalam penanganan bedah syaraf tersebut.

Berita tentang sakitnya mantan presiden kelahiran
Kemusuk, Argomulyo, Yogyakarta, 8 Juni 1921, ini
membuat puluhan wartawan dalam dan luar negeri segera
mendatangi RS tersebut.
Tetapi, pada pukul 21.20 ruangan VVIP dikosongkan dari
wartawan. Mereka lantas berkumpul di lobi RS, menunggu
perkembangan kesehatan Soeharto.

Sekitar pukul 21.30 pula mantan Menhankam/Pangab
Jenderal TNI Purn Benny Moerdani datang menjenguk
didampingi tiga pengawalnya. Setelah itu datang Kasum
TNI Letjen TNI Sugiyono. Juga tampak seorang ibu
membawa sekitar 20 surat Yasin ke lantai VI -- tempat
mantan presiden itu dirawat.

Presiden yang tahun lalu digulingkan oleh aksi
reformasi mahasiswa ini datang ke RS Pertamina sekitar
pukul 11.30 WIB, dengan jip Mercedes hitam B-1211-BS,
diantar beberapa anak dan cucunya, di antaranya Titiek
Prabowo, Tutut, Sigit dan istrinya Elsye, serta Ary
Sigit. Sejumlah dokter RS Pertamina dan dokter
Kepresidenan langsung menangani pimpinan Orde Baru
tersebut secara intensif.

Pada tahun 1997, Soeharto pernah menjalani perawatan
dan pengobatan di sebuah klinik penyakit jantung
terkenal di kota Bad Oyenhausen, Jerman. Selain
dirawat oleh dokter setempat, saat itu juga ditangani
oleh ahli jantung Dr Budiman.

Sakitnya Soeharto memang misterius. Kemarin, para
wartawan cukup lama menunggu keterangan resmi dari
pihak RS tentang kondisi Soeharto. Beberapa dokter dan
paramedis serta merta kabur begitu para wartawan
mencoba mengkonfirmasikan keadaan mantan presiden itu.
Sejumlah satpam yang dimintai konfirmasi soal waktu
kedatangan Soeharto pun hanya berani manggut-manggut.

Keterangan resmi dari pihak RS Pertamina baru muncul
sekitar pukul 16.30 WIB. Menurut Syahrir B Muhammad,
Soeharto datang ke RS Pertamina atas kepentingan
general check-up.

General check-up, menurutnya, memang memerlukan waktu
sedikitnya empat jam. ''Beliau diperiksa mulai mata,
telingga hingga jantungnya,'' kata Syahrir. Hasil
medis atas pemeriksaan mantan penguasa selama 32 tahun
itu diperkirakan baru dapat diperoleh dua hari
mendatang. Ia juga menolak kabar bahwa Soeharto
terkena stroke.

Namun, Dr Teguh Ronokosoemo SpS --dokter Kepresidenan
yang juga dosen FKUI, tidak membantah ketika
dikonfirmasikan atas kabar serangan stroke yang
diderita Soeharto. Dokter spesialis syaraf ini hanya
mengatakan, ''Soal itu saya tidak berhak bicara. Cari
ketua tim dokter yang menangani pemeriksaan ini.''

Keberadaan Soeharto di rumah sakit elite yang terletak
di Kebayoran Baru itu sempat membuat suasana RS
Pertamina hiruk pi

General Election = Pemilihan Jenderal

1999-07-27 Terurut Topik Ali Simplido

How would you translate the term "general election"
into Bahasa Indonesia?

The answer depends on how you define the word
"general".

Bagi orang awam -seperti saya-, "general" artinya
"umum", jadi  "general election" artinya "pemilihan
umum" atau pemilu.

But how about if you define "general" as "jenderal"?
Therefore, "general election" can also be translated
as "pemilihan jenderal".

Tapi mungkin arti yang kedua inilah sebenarnya yang
pantas menggambarkan hasil "pemilu" di Indonesia.
Mungkin sebenarnya yang kita harus perhatikan di
percarturan politik di Indonesia adalah
Jenderal-Jenderal yang mempunyai keahlian politik yang
bergaya "Dalang" wayang kulit, yang bisa dan biasa
bermain di belakang layar, menurut Time Daily.

Kalau JFK Jr. meninggal dalam sebuah tragedy yang
mengikuti jejak ayahnya, paman-pamannya, dan tantenya
(yang meninggal dalam berbagai tragedies),
apakah bukan sesuatu yang mustahil bahwa karir Mega
Soekarno Putri juga akan berakhir mengikuti jejak
karir ayahnya (yang dijatuhkan oleh kudeta militer ala
"Jenderal-Jenderal Dalang" pada tahun 1965)?

salam

Ali Simplido




From Time Daily:

In Indonesia, Election
Winner Could be a Loser


As the vote count proceeds at a glacial pace, the
military sounds a warning to politicians Indonesia is
famous for its shadow puppetry, and it’s an art form
in which the country’s politicians could be said to
excel. A day after the final results from the first
democratic elections in three decades were due, only
half the votes had been counted -- but it’s already
abundantly clear that the country’s next president
will not be chosen by the voters. Frontrunner Megawati
Sukarnoputri's Indonesian Democratic Party-Struggle
enjoys a solid lead with 36 percent of the vote, but
the ruling Golkar party is in second place with 18
percent -- and given a complex electoral system and
the strong showing of two opposition Islamic parties
who appear unwilling to back a woman for the top job,
the former dictator Suharto’s handpicked successor,
President B. J. Habibie, could still be reelected.
"It’s hard to pick a winner because the next president
will be chosen in backroom negotiations between the
parties and other power centers," says TIME
correspondent William Dowell. "What is clear, though,
is that it will be impossible to govern Indonesia
without an agreement that accommodates the views of
widely different parties."

The student protestors who brought down Suharto won’t
be happy if Megawati is denied -- and they were out on
the streets of Jakarta Tuesday to underline the point.
But they’re not the only show in town. Indonesia’s
military, which ordered Suharto to step down to end
last year’s social unrest, has made clear that it
won’t
stand for more political turmoil. "If each political
party continues to be headstrong in maintaining its
own interests, then there will always be political
unrest," armed forces commander General Wiranto told
reporters Tuesday. "The solution would be everyone’s
willingness to make sacrifices for... the nation and
country." The
military hasn’t yet indicated which candidate it would
prefer to see the politicians accept by way of
compromise. But it wouldn’t come as a total surprise
if they opted for one who didn’t actually run in the
election -- General Wiranto himself.

_
Do You Yahoo!?
Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com



Re: General = umum, bukan jendral, contoh : KJRI

1999-07-28 Terurut Topik Ali Simplido

 Major General = Mayor Jenderal bukan Jenderal Mayor
 Brigadier General = Brigadir Jenderal bukan Jenderal
Brigadir

Four-Star General = Jenderal berbintang empat bukan
vice versa

Ali Simplido
(bukan anak Jenderal:-)



_
Do You Yahoo!?
Free instant messaging and more at http://messenger.yahoo.com



What a funny statement: :-)

1999-09-11 Terurut Topik Ali Simplido

 Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
 writes:
  Saya tahu pasti Uskup Belo kecewa atas kekerasan
 Timtim. Saya tahu pasti
   kekerasan memang harus kita akhiri di manapun!
 Tetapi saya sangat tidak
 tahu
   mau kemana Uskup Belo membawa umat dan rakyat
 Timtim?

 Irwan:
 Sayang, anda tidak mengalami langsung di lokasi
 kejadian.

he..he...he..Aduh Bung Irwan ini lucu sekali yah...
kalo masalah pengalaman langsung di lokasi kejadian,
saya kira kita nggak usah lagi nanya sama Bung
Ramadhan Pohan.

Bung Pohan ini adalah seorang professional wartawan
politik/perang, beliau pernah tugas di Balkan sono for
a siginificant period of time.

Jadi yang namanya suara dan bau peluru, ethnic
cleansing, genocide, sudah ngerti betul.  Bahkan
bahasa Yugo beliau juga kuasai, untungya beliau masih
pakai bahasa Indonesia untuk nulis e-mail...he...he..

Kalau masalah politik saya sendiri tidak meragukan
lagi his credibility, integrity, and ability. Karena
beliau juga seorang political scientist yang hebat dan
low profile.

Makanya saya sering tertawa kalau di milis ini ada
orang yang berdebat dan mencoba menggurui beliau.
Kalau berdebat sih boleh-boleh saja sama Bung Pohan,
dan saya sendiri juga sering berdebat sama beliau.

Tapi menggurui itu-loh yang lucu, kenapa? karena
kebanyakan dari kita ini (termasuk Irawan dan saya)
hanya tukang baca koran, dan menggunakan berita-berita
di koran to support our arguments.  Sedangkan Bung
Pohan ini, he really knows the inside politics i.e.
domestic and international, jadi sebelum menjadi
berita beliau sudah ngerti betul.

Udahan ah, nanti gue dikira mengkultuskan Bung Pohan
lagi...hehe...he..

Salam

Ali Simplido








__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



Re: Faktanya (tanggapan terhadap analis saham IAN)

1999-10-06 Terurut Topik Ali Simplido

..lucu yah
kalo nggak salah yang selama ini saya pelajari di
sejarah Amerika yang ada "check and balance" antara
badan legislative, executive, and yudicative. Kok
malah ada kata "ngontrol"?

Kekalahan PDI-P dalam pemilihin ketua MPR dan DPR
menunjukkan kelemahan kubu mereka dalam "ngelobi" kok.

...hmmm...I wonder what would happen kalau orang2
PDI-P ini wakil Indonesia di PBB atau world
organizations lainnya di mana ngelobi harus lebih
intensiveancurr

peace

Ali Simplido


--- Priyo Pujiwasono [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mas YMT:
 Satu orang wartawan (DETIK) ketipu;-)


 --- Yumartono [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Tapi faktanya nanti adalah pemilihan presiden
 pasti
  akan melalui voting !!!
  Kecuali kubu Mega  Habibie memberikan kesempatan
  pada Gus Dur untuk
  menduduki jabatan presiden.
  Dan bila Mega tidak jadi presiden, tidak perlu
  khawatir bahwa rakyat akan
  marah dan protes, karena dari suara-suara rakyat
  kecil sendiri (seperti
  liputan TV semalam thd. beberapa pedagang kecil,
  tukang becak, dll.) mereka
  mengatakan bahwa bagi mereka tidak penting siapa
  yang jadi presiden, tapi
  yang diharapkan adalah aman dan ekonomi membaik.
  Nah, jadi kalau rakyat sendiri bilang tidak ingin
  mengacau lalu siapa
  sebenarnya yang ingin mengacau ?
 
  YMT
 
  PS :
  Komentarnya pak Sarwono kayaknya perlu disimak,
  bahwa bila PDI-P tidak
  berhasil menggolkan Mega menjadi presiden, maka
 yang
  salah adalah
  wakil-wakil PDI-P sendiri.  Dan rakyat akan marah
  terhadap pengurus PDI-P,
  bukan terhadap anggota MPR.
 
 
  Analis Saham, Irwan Ariston Napitupulu:
  Mega Tanpa Voting, Dollar Rp 5.000
  Reporter: Irna Gustia W
 
  detikcom, Jakarta- Bila ternyata benar Megawati
  terpilih menjadi presiden
  tanpa melalui voting untuk menghargai pilihan
  rakyat, maka diperkirakan
  rupiah akan mencoba menembus Rp 5.000 per dollar.
  Reaksi invetor positif.
  Indeks BEJ akan mencoba terbang ke level 800.
 


 =

 __
 Do You Yahoo!?
 Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



=

__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



Re: Ah yang bener !

1999-10-07 Terurut Topik Ali Simplido

Mas Budi,

Mungkin yang dimaksud IAN, kalo Matori jadi ketua MPR
dan Mega jadi president, si ketua MPR segan ama
president:-)

Ali Simplido

--- Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Logikanya nggak pas.

 Apa iya seluruh anggota MPR = Amien Rais?
 Apa iya seluruh anggota DPR = Akbar Tanjung?

 Sehingga kalau Gus Dur jadi presiden, MPR dan DPR
 tidak bisa
 meng'kontrol'nya, karena AR dan AT segan kepada Gus
 Dur. Lho kok...?

 Ini pencampuradukan antara institusi dan individual
 yang sulit untuk
 bisa diterima di era yang lebih 'demokratis' seperti
 saat ini.

 Bagaimanapun, selamat buat IAN karena sudah 'bisa
 masuk' koran.

 Salam,
 Budi
 (seorang rakyat jelata saja)

 =
 Dari detik.com:

 ...
 Seperti telah diketahui, Amien Rais terpilih sebagai
 ketua MPR. Akbar
 Tandjung terpilih sebagai ketua DPR. Bahwa kemudian
 Megawati
 diisyaratkan lebih kuat kansnya ketimbang Gus Durs,
 menurut Irwan, sebab
 jika Gus Dur yang naik, maka tidak akan ada yang
 berani mengontrol Gus
 Dur.

 "Amien Rais dan Akbar Tandjung segan dengan Gus
 Dur,"kata Irwan. "Siapa
 sih yg nggak segan dengan Gus Dur. Karenanya Gus Dur
 saya perkirakan
 akan lebih pas pada posisi Bapak Bangsa atau posisi
 apapun asal di luar
 sistem agar dia bisa mengontrol ketiganya dari
 luar,"kata Irwan.
 ...



=

__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



Attache Pertahanan KBRI D.C. akan dihapuskan????

1999-10-11 Terurut Topik Ali Simplido

eh..dengar-dengar...

karena hubungan militer dan politik  Indonesia an US,
makin memburuk...ada rumor tentang penghapusan Atase
Pertahanan dan Atase Politik di KBRI Washington D.C.

Apakah ini rumor yang benar?


Ali Simplido

=

__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



Re: revolusi ?

1999-10-13 Terurut Topik Ali Simplido

--- Okki Soebagio [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Salam PERMIAS,

 Menurut saya revolusi yang pasti berhasil adalah
 yang didukung oleh
 35%.

Not necessarily "pasti berhasil", karena kalo nggak
salah (I read it somewhere, but I forgot nama
bukunya:) Aidit dan PKI dulu mempunyai pendukung
diatas 35%, tapi akhirnya gagal juga. There are many
other factors yang bisa  menunjang keberhasilan yang
pasti, I guess;-)

Ali Simplido

I am not gonna waste my time and energy to comment on
the rest karena argument pertama saja sudah
semberono:-)

 Atau mau pilih Habibie jadi presiden lagi ?
 Get real.  Apa
 artinya pengorbanan rekan-rekan kita di Jakarta
 kemarin ?  Dimana
 reformasinya ?  Say, pendukung 65% akhirnya melawan
 yang 35%.  Lha,
 ini yang 65% mau ngebelain Golkar, Habibie atau apa
 ?  Wong yang jadi
 presiden (MS) juga orang reformis kok.  Atau AR dan
 BH sebenarnya 'satu' ?

 Email saya terdahulu mengenai strategi pro
 status-quo menciptakan
 perpecahan di kubu reformis akhirnya terjadi juga.
 Baru satu tahun
 kita lewati kejadian-kejadian tahun 1998, dimana
 tuntutan mahasiswa
 atas pemerintahan yang pro-status quo untuk turun
 dan digantikan
 dengan pemerintahanan baru (reformis), kubu reformis
 kita pecah.  Saya
 belum tahu mau melihat bagaimana caranya bangsa kita
 bisa bangkit
 untuk kemudian dapat menciptakan pemerintahan yang
 baru kalau kita
 masih memikirkan kepentingan kita sendiri-sendiri
 atau golongannya
 masing-masing.  Mungkin bangsa kita memang sangat
 rentan untuk
 diadu-domba.  No wonder kalau bercanda kita sering
 bilang, "kambing,
 lu!"

 Once again, devide et impera is at work in our
 homeland... (sigh)

 Salam,
 [EMAIL PROTECTED]



  Original Message
 

 On 10/12/99, 2:59:36 PM, Faransyah Jaya
 [EMAIL PROTECTED] wrote
 regarding revolusi ?:


  saya baca berita direpublika tadi awalnya tegang
 juga.
  eh setelah mikir2 kebalikannya malah senyum2.

  pertama asumsi massa megawati cuman 35 % dari 200
 jt
  kan cuman 70 juta..
  lalu mereka revolusi.

  nah kalo keadaan dibalik.. megawati jadi presiden.
 lalu 65 persen ato
 130 juta revolusi, menurut rekan2 sekalian revolusi
 mana yang pasti
 berhasil ?

  Faran


  Massa Megawati Ancam Lakukan Revolusi


  JAKARTA -- Para pendukung Megawati Soekarnoputri
 yang dalam sepekan
 terakhir mulai 'membanjiri' Bunderan Hotel Indonesia
 (HI), Jakarta, tak
 hanya datang untuk mendukung ketua umum PDI
 Perjuangan itu menjadi
 Presiden RI mendatang. Mereka juga mulai mengancam
 melakukan revolusi
 bila Megawati akhirnya gagal duduk di kursi
 kepresidenan.

  


  DC Email!
  free email for the community -
 http://www.DCemail.com



=

__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



Mental Operator 911 (was: Penghapusan ATHAN...)

1999-10-14 Terurut Topik Ali Simplido
 kebohogan pers Amerika dan
ETAN.  Kalo tambah satu huruf “S” jadi SETAN tuh;-)

The Bad Side:
Setelah saya meminta info2/fakta2 (about Tim-Tim) dari
K.B.R.I. DC untuk saya jadikan bahan to convince the
Americans, yang saya dapat dari KBRI cuman article
yang dari majalah Inggris itu.
Coba bayangkan, setiap saya masuk kelas yang dihadiri
sekitar seratus mahasiswa, professor saya selalu
memulai kelas dengan “hening cipta” untuk mengingat
korban “massacre” di Tim-Tim, lalu menyamakan massacre
di Kosovo dan Tim-Tim.
Coba hitung sendiri probability of my success in
convincing my professor and classmates with ONLY one
newspaper article.  It’s a big ZERO!!!

Malah lebih jeleknya lagi, ada orang Indonesia,
assisant professor di salah satu universitas Hawaii,
yang menulis article-di The Wall Street Journal- yang
menjelek2-an the 210-million Indonesians.  Adalagi
banyak mahasiswa yang me-worhsip ETAN sebagai Dewa
Human Rights.
For those traitors (pengkianat bangsa) out there, you
can disagree with me, tapi bukankan those NGOs bagi
Amerika adalah alat untuk menginjak-injak kedaulatan
dan martabat negara kita? It is a way to go
around/manipulate the International law that upholds
state sovereignty.
Coba bayangkan bagaimana Amerika mendikte orang
Indonesia masalah human rights, padahal Amerika
sendiri adalah sebuah negara yang dibangun atas dasar
human rights Abuses.  Look back at their history: how
many Native Americans were killed and their lands were
confiscated, how many African Americans that had
suffered from the slavery? Wake up!!!

Still Descriptions of the Past:
Waktu Permias dulu demo soeharto di depan KBRI,
menurut informasi, Atase Pertahanan KBRI DC mengutus
seseorang untuk mencatat nama2 orang yang ikut demo.
Kalo memang sang pencatat teliti dan menyusun nama2
tsb dalam alphabetical order (A-Z), mungkin nama saya
(Ali) urutan atas kali yah?;-)

How about this, mumpung nama2 itu masih ada, gimana
kalo Athan ajak pendemo2 itu demo kedubes Australia di
Wasihington, D.C.?  Atau paling tidak Permias D.C.
bisa mengadakan Candle Light Vigil untuk mengingat
Polisi kita yang ketembak mati dalam mempertahankan
kedaulatan negara kita.  If the Interfet kills one
Indonesian, the Interfet kills all Indonesians.

Descirption of the future:
- Bagaimana caranya kita supaya lebih terorganisir to
use any means (including  Propaganda) to protect the
210-million Indonesians.
- Bagaimana kalau kita adakan demo di depan Kedubes
Australia dan kapan?  Saya dan empat orang teman saya
bersedia ikut asalkan saja acaranya hari Jumat because
we can’t skip class.

- Bagaimana kalo Permias adakan  acara Candle Light
Vigil sekaligus pengumpulan dana untuk keluarga
anggota Brimob yang jadi korban kebiadaban Interfet.
Mungkin kita bisa kumpul sedikit dana, but perhatian
kita is priceless.  Kalo yang meninggal si Wiranto
sih, I don’t give a damn!!!

Finally, in this e-mail I was able to “describe” a few
things, yet  without or negligible explanations;-)
You wanna know the difference between a description
and an explanation?  A description answers the
how-type question, and an explanation answers the
why-type question, and I tried to avoid words such as
“why” and “because.”;-)

Peace

Ali Simplido


=

__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



Re: [Re: To Smoke Or Not To Smoke ...]

1999-10-18 Terurut Topik Ali Simplido

ah what a coincidence...
saya juga pernah nulis paper tentang rokok dan
judulnya, "To Ban or Not to Ban: Smoking in Public
Places".

Tapi ada dua yang interesting masalah rokok di Amrik.

Pertama, lobby pabrik2 rokok di Congress yang luar
biasa effectivenya, seperti juga dengan National Rifle
Association.
Bahkan bukan hanya dipolitik mereka punya pengaruh
kuat, DUKE Universtiy pun dibangun oleh orang2 yang
berkecimpung dalam dunia usaha rokok merekok.

Kedua, masalah second hand smoking, mereka toh udah
memilih untuk tidak merokok tapi orang2 disekeliling
mereka tetap merokok, and this is not a matter of
individual choice anymore.


Ali Simplido
Smoking Sucks..





--- Rizal Az [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mas Moko,
   Terima kasih banyak atas informasinya yang sangat
 berguna bagi kita semua.
 Dan benar kalau end result and decision itu kembali
 kepada individual.
   Argumen saya kepada mba' Ida, adalah tidak ada
 relevansi antara anti rokok
 dengan orang yang melamar atau mencari orang untuk
 bekerja di pabrik rokok.
 Kesan yang saya dapat dari e-mail mba' Ida adalah
 "suggestion" untuk
 'memboikot" perusahaan rokok.Kalau memang alasan
 boikot karena rokok merugikan
 kesehatan, saya bilang alkohol juga memberikan
 dampak yang serupa.
Saya yang menganut azas kebebasan (seperti anda
 juga), percaya kalau
 individu dapat bekerja dimana saja, menjabat posisi
 apa saja , selama ia
 mampu. Dengan catatan bahwa pekerjaan itu tidak
 dilarang oleh hukum negara dan
 masyarakat.
Kalau seseorang merasa berhak untuk menghirup
 udara bebas, hanya karena
 udara disekeliling anda terpolusi dengan asap rokok,
 kenapa tidak memberikan
 hak yang sama kepada mereka2 yang mencari atau
 menberi kerja di pabrik rokok?
 karena toh mereka tidak terlibat langsung dengan
 kesehatan individu?

 Mengenai point anda bahwa Rokok tidak bisa disamakan
 dengan alkohol dan bahwa
 Alkohol berguna untuk kesehatan, bila di konsumsikan
 dalam jumlah "moderate",
 menurut saya adalah kurang tepat.
 1. orang yang mati DUI related angkanya tidak lebih
 sedikit daripada yang mati
 karena rokok. Yang membedakan adalah angka yang di
 rawat di rumah sakit akibat
 kanker paru2 (dampak langsung dari merokok), dengan
 yang di rawat karena
 livernya rusak (dampak pengaruh langsung alkohol).
 2.Alhokol yang bagus untuk kesehatan hanya Wine
 merah yang diminum 1 gelas
 wine/bulan untuk meningkatkan kesehatan jantung,
 tapi lebih dari itu effect
 dari red wine sama saja dengan konsumsi alkohol
 lainnya. Kalau saya tidak
 salah di Perancis sudah di keluarkan pil "red wine"
 untuk supplemen untuk
 orang2 yang tidak mekonsumsi alkohol.

   Mengenai generasi muda... hmm kaya' nya NARKOBA
 jauh lebih berbahaya dari
 rokok apalagi alkohol. Kekhawatiran orang tua bahwa
 generasi muda kita untuk
 menjadi generasi perokok, saya kira jauh lebih
 ringan, dibanding kekhawatiran
 mereka untuk putau, shabu2,dll yang sekarang sudah
 menjarah ke anak2 SD,
 diseluruh kota2 di Nusantara.
Ada cerita menyedihkan (maaf kalau keluar dari
 subject, ini buat share
 aja), anak teman oom saya, duduk di bangku kelas 3
 SD, dia fanatik minum fanta
 merah, pada suatu hari dia jalan2 dengan bapaknya ke
 Ancol, di sana oleh
 bapaknya di belikan Fanta merah, karena si anak
 bilang merasa haus, setelah
 beberapa teguk, dia bilang ke bapak-nya bahwa
 Fantanya tidak enak, dan dia
 hanya suka Fanta merah yang disekolah.
 Si bapak sudah jelas kebingungan, wong Fanta keluar
 dari pabrik yang sama,
 selidik punya selidik, ternyata Fanta yang biasa di
 minum oleh anaknya itu di
 masukin obat terlarang. Sekarang si anak masuk rumah
 sakit, tidak bisa
 melanjutkan sekolahnya, karena dia dalam masa
 "withdrawal".
   Itulah yang dialami banyak orang tua di Indonesia,
 tidak rokok, tidak juga
 alkohol.
   Akhir kata, saya sangat respect, dan setuju dengan
 hak anda untuk menghirup
 udara bersih, karena itu adalah hak dasar seseorang,
 juga tentang biaya
 "social", karena itu adalah sesuatu yang merugikan
 orang banyak, tapi
 kesempatan untuk mecari kerja dan memberikan
 lapangan kerja adalah hak dasar
 seseorang yang sama nilai dengan hak untuk benapas.

 ichal


 Dear Netters,
 
 Bincang-bincang soal rokok antara Ida dan Rizal
 diatas (sehubungan dengan
 pengumunan recruitment dari pabrik rokok Sampoerna)
 sebetulnya sangat
 penting dan perlu direnungi. Kebetulan Summer yang
 lalu saya menulis
 essay (op-ed) di mailing list saya sehubungan
 dengan topik serupa.
 Berikut ini adalah essay tersebut, yang saya edit
 kembali khusus untuk
 mailing list ini. Selamat merenungi -- Moko/
 
 
 To Smoke Or Not To Smoke ...
  (that's NO LONGER the question!)
 
 Membandingkan rokok dengan alkohol saya rasa
 kurang tepat. Konsumsi
 alkohol yang "moderate" justru bermanfaat
 (menurunkan kemungkinan
 serangan jantung), sedangkan asap rokok dalam
 jumlah sekecil apapun
 merugikan kesehatan. 

Menlu (was: Selesai Sudah..........

1999-10-21 Terurut Topik Ali Simplido

Kalau dulu negara communist menjadi bulan2-an negara
barat terutama U.S., dan sekarang mungkin human rights
adalah komoditas yang pas untuk menghantam the Third
World country terutama Indonesia.

Oleh sebab itu, melihat qualitas dan capabilitas
politik/compromise/diplomasi Amien Rais dalam
menggalang support dalam mencalonkan Gus Dur,
bagaimana kalo Amien Rais juga merangkap Menlu karena
mungkin saja Amien Rais bisa menggalang support sesama
negara ketiga lainnya supaya negara kita nggak jadi
bulan2-an negara barat.

Any comments? dimonggo

Salam (the REAL) reformasi:-)

Ali Simplido


--- Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Mungkin langkah pertama adalah dengan memberikan
 masukan2 siapa2 yg pantas duduk di kabinet dengan
 melihat kemampuan orang tersebut dan jabatan yg
 lowong di kabinet. Jangan lagi memandang latar
 belakang politiknya. Kabinet sekarang menurut saya
 akan lebih terlihat kabinet gado2 secara politik.



=

__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



Biografi: Pak Yahya Muhaimin

1999-10-26 Terurut Topik Ali Simplido

Pendidikan:
Ph.D. dari MIT
Pak Yahya sudah berkecimpung dan banyak memberikan
contributions di dunia pendidikan for decades.

Buku-buku:
nulis beberapa buku tapi saya lupa judulnya, tapi
salah satunya adalah masalah yang menyangkut KKN
soeharto.  Kalo nggak salah Pak Yahya pernah kena
tuntut sama si Probosutedjo (rezim soeharto) karena
bukunya itu.

Selama menjabat Atase Dikbud KBRI Washington, D.C.:
Yang saya dengar dari banyak mahasiswa/i :

Banyak sekali mahasiswa/i di DC dan Amrik yang merasa
kehilangan atas pulangnya Pak Yahya ke Indonesia.  Pak
Yahya ini seperti Bapak kandung mahasiswa/i tsb karena
selain banyak membantu di bidang academic, Pak Yahya
juga banyak memperhatikan masalah kesehjateraan
(keluarga dan economy) mahasiswa/i. Dan masalah
kesehjateraan mahasiswa/i ini jarang sekali mendapat
perhatian dari pemerintah, tapi ini berubah sejak Pak
Yahya ditempatkan di DC.

Yang saya dengar dari masyarakat DC, Maryland,
Virginia:

Sebagai seorang pejabat, Pak Yahya ini orangya terbuka
dan merakyat.  Karena dua hal ini, rumah Pak Yahya
sempat mendapat julukan "rumah rakyat", dan ini
satu-satunya rumah pejabat KBRI DC yang mendapat
julukan ini:-)

Characeter:
Pak Yahya adalah seorang intelectual yang sangat
sederhana, easy-going, cool, low profile dan senang
guyon.
To sum up his characters, kalau anda membuka kamus
tentang character, nama Pak Yahya itu adalah di
bahagian "A" list, he is one of the best.

Overall, by choosing Pak Yahya as Mendikbud, Gus Dur
has just made a good choice and decision for
Indonesia.

Insya Allah, sebagai seorang menteri, Pak Yahya akan
banyak meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia,
sekaligus memberantas kebobrokan pejabat2 Dikbud
sebelumnya. Amien..Amien..Amien...

salam

Ali Simplido



 On Mon, 25 Oct 1999, Yusuf-Wibisono wrote:

  ;-)
 
  Saya yakin, di antara orang US banyak yg kenal dg
 Pak Yahya Muhaimin
  (Pak Okki Senobroto, setidaknya kenal seingat
 saya). Mbok ya o,
  berkenan menceritakan ttg ybs (dari pada nggak ada
 kerjaan ;-).
  Terima kasih.
 
  Yw.
 
 
 



=

__
Do You Yahoo!?
Bid and sell for free at http://auctions.yahoo.com



Re: Biaya Legalisasi Ijazah

1999-01-04 Terurut Topik Ali Simplido

Yth. Pak Mahendra Siregar

Pertanyaan saya ada dua mengenai paragaraph berikut
ini:

 Dilain pihak, beberapa peraturan yang dikeluarkan
 oleh instansi terkait di Jakarta dalam rangka
 meningkatkan dan menertibkan penerimaan pemerintah
 dari non-pajak menetapkan jasa kanselerai dan
 imigrasi yang diberikan oleh KBRI dan KJRI dikenakan
 tarif atau biaya. Pendapatan KBRI dan KJRI dari
 biaya konsuler  itu merupakan pendapatan pemerintah
 non-pajak yang harus disetorkan ke rekening Depkeu,
 tidak dapat dipakai oleh masing-masing perwakilan.


1. Apa KBRI bisa memberikan penjelasan yang lebih
rinci  mengenai "beberapa peraturan" itu, e.g. siapa
yang berhak menetapkan tarif atau biaya kanselarasi?

2. Jika seandainya yang berhak adalah KBRI, atas dasar
dan pertimbangan apa KBRI memutuskan berapa
mahal/murah tarif tersebut?

Terima kasih atas perhatiannya.

Ali Simplido



--- Mahendra Siregar [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Yth. Pak Budi,

 Biaya legalisasi ijazah di Bidang Konsuler KBRI dan
 KJRI terhitung mulai tanggal 8 Nopember 1999 adalah
 $10.00 untuk satu ijazah yang sama sebanyak 10
 lembar copy.

 Sepanjang yang saya ketahui (pandangan dan
 pengalaman saya pribadi, sehingga mungkin berbeda
 dengan anda), legalisasi ijazah dari Perwakilan RI
 tidak dapat digunakan PNS untuk melengkapi
 persyaratan penyesuaian pangkat di BAKN. Kantor BAKN
 hanya mengakui status akreditasi yang dikeluarkan
 oleh Ditjen Dikti Depdiknas. Oleh karena itu,
 sekiranya ada PNS yang menginginkan legalisasi
 ijazah di AS, maka hal itu dapat dilakukan oleh
 Bidang Dikbud KBRI atau cukup dilakukan di
 masing-masing universitas yang tidak mengenakan
 biaya samasekali.

 Dilain pihak, beberapa peraturan yang dikeluarkan
 oleh instansi terkait di Jakarta dalam rangka
 meningkatkan dan menertibkan penerimaan pemerintah
 dari non-pajak menetapkan jasa kanselerai dan
 imigrasi yang diberikan oleh KBRI dan KJRI dikenakan
 tarif atau biaya. Pendapatan KBRI dan KJRI dari
 biaya konsuler  itu merupakan pendapatan pemerintah
 non-pajak yang harus disetorkan ke rekening Depkeu,
 tidak dapat dipakai oleh masing-masing perwakilan.

 Peraturan baru mengenai biaya legalisasi ijazah ini
 dikeluarkan justru menanggapi keluhan dan masukan
 dari anggota permias yang mengalami hal itu, yang
 setahu saya dimulai oleh anda yang melemparnya ke
 milis ini. Seperti yang lazim berlaku, peraturan
 administrasi yang baru ini tidak berlaku surut.

 Kami sekali lagi menyampaikan penghargaan dan terima
 kasih kepada anda yang telah bersedia mengangkat
 persoalan ini. Kepada anggota Permias dan masyarakat
 sekalian, kami akan senantiasa menghargai masukan
 mengenai permasalahan serupa yang melibatkan
 perwakilan RI. Sekiranya anda segan untuk
 menggunakan milis umum, silakan mengirimkan milis
 pribadi atau menelpon KBRI.

 Salam
 Mahendra Siregar, Kabid Penerangan KBRI Washington
 DC, Tel: (202) 775-5266

 Budi Haryanto wrote:

  Yth pak Mahendra,
 
  Saya ingin klarifikasi untuk point 1.
  Apakah 10 lembar copy ijazah itu untuk ijazah yang
 sama atau boleh ijazah yang berbeda? Misalnya saja,
 saya punya 26 lembar fotocopy ijazah dari 26 orang
 teman. Apakah saya harus membayar $30 atau $260?
 
  Kalau yang benar adalah yang terakhir, saya pikir
 ini cuman guyonannya KBRI saja. Karena, biasanya dan
 sesuai dengan yang diperlukan untuk urusan
 penyesuaian pangkat (mensitir penjelasan pejabat
 KJRI LA 11/3/99), fotocopy ijazah yang perlu
 dilegalisir adalah cuman 1 lembar. Jadi, tawaran
 bisa melegalisir 10 lembar untuk $10 itu khan
 sebenarnya hanya pingin kelihatan 'wise' saja, yang
 sebenarnya tidak berarti apa-apa. Mudah-mudahan saya
 salah, sehingga yang benar adalah $30 untuk 26
 lembar fotocopy dari 26 owners.
 
  Tolong, aturannya dibuat yang jelas, sehingga
 tidak menimbulkan salah persepsi bagi yang
 menggunakan. Mungkin saya yang punya kelemahan tidak
 bisa mengartikan point 1 dari aturan ini dengan
 tepat. Yang saya takutkan, kalau pejabat-pejabat
 KJRI juga punya kelemahan yang sama dengan saya
 (atau bahkan lebih parah?), khan keputusan yang
 dikeluarkan bisa merugikan rakyat banyak.
 
  Satu hal lagi, dengan diberlakukannya peraturan
 ini mulai 8 Nopember 1999, berarti peraturan ini
 sengaja melupakan 'korban' yang baru saja terjadi
 (atau sengaja 'mengorbankan'?) akibat penerapan
 peraturan yang lama. Mudah-mudahan, peraturan baru
 ini dibuat bukan sebagai jawaban dari adanya
 'korban' yang teriak-teriak (kali ini saya berharap
 saya benar-benar salah?).
 
  Terima kasih.
  Salam,
  Budi Haryanto



 Subscribe/unsubscribe bincang@ ?
 Send email to [EMAIL PROTECTED], with subject:
 (un)subscribe bincang@.


--

 Menjadikan PERMIAS organisasi yang satu, berguna
 bagi anggotanya, perduli,
 tanggap dan independen...


--



=

__
Do You Yahoo!?
Bid and sel

surat PERTANYAAN permias (was: surat PERNYATAAN permias)

1999-12-07 Terurut Topik Ali Simplido

Salam Permias,

Aduh, kasihan banget nih Permias.  Nulis surat
"pernyataan" kok malah berubah malah menjadi surat
"pertanyaan":-).  Saya kira perubahan ini penyebabnya
ada 3.

Pertama, those people who oppose the letter cannot
differentiate antara isi surat Permias and isi article
di Detik.com.  Akibatnya: kalo mereka tidak setuju
dengan article yah silahkan protes ke Detik.com dan
jangan surat Permias (Faran, Ida, Priyo) yang "dicela"
terus.

Secondly, ada banyak orang yang tidak setuju karena
mereka "merasa" surat tsb tidak "mewakili" Permias se
US.  Yang saya heran, kok mereka berargument
berdasarkan "perasaan".  Maksud saya, how the hell do
they know kalo surat itu tidak mewakili Permias se
US Do they have any proof, data, number or
whatever??? Saya kira surat tersebut mewakili Permias
se US karena sudah ditanda tangani oleh majority
cabang2 Permias di US. Lagi pula, kalo kita mau buat
surat peryataan and to please everyone at the same
time, forget it, it ain't gonna work:-)

Ketiga, saya heran kok mereka yang tidak setuju dengan
surat ini mebuat surat ini menjadi a very big deal.
Apakah ini memang part of our culture? They criticize
Permias for what they do and what they are, tapi
mereka (opponents sutar ini) sendiri hanya sedikit
(atau nggak ada sama sekali) memberikan contribution
untuk Permias.

Finally, semestinya surat itu di tulis dalam huruf
Braille biar Gus Dur bisa baca karena kalo tidak,
palingan yang baca juga Megawati:-)

Wassalam

Ali Simplido

P.S.
I support the oppressed, silent, and innocent Acehnese
100%, and I respect all their decisions 100%.






__
Do You Yahoo!?
Thousands of Stores.  Millions of Products.  All in one place.
Yahoo! Shopping: http://shopping.yahoo.com



Deadly Air (was: Mematikan Ide (wasser: D e a d A i r:-)

2000-02-07 Terurut Topik Ali Simplido

ahh kok repot-repot:-), daripada kita diskusikan
bagaimana semestinya milis ini, saya kira akan lebih
bermanfaat kalau kita memulai revisit/meng-upgrade
diskusi yang pernah ada, dan dari situ kita serahkan
sendiri kepada masing2 pembaca apakah tuduhan "sampah"
Dubes itu benar, atau "pematian ide" itu benar, atau
whateverlah.


Misalnya saja, saya dari dulu ingin sekali
mengungkapkan posisi saya yang mendukung Alwi Sihab
dan Gus Dur untuk menjalin hubungan dagang dengan
pemerintah Israel, tapi baru ngomong dikit aja dengan
teman-teman dekat saya, saya langsung dituduh
"opportunist", plus belum lagi dimilis ini orang udah
ngutip dan menginterpretasikan ayat-ayat Al-Quran
seenaknya.

There are three main reasons saya mendukung Pak Alwi
dan Gus Dur:

1. Cara mereka untuk melobbi kelompok Yahudi di AS,
dengan membuka hubungan dagang dengan pemerintah
Israel adalah salah satu cara yang efficicent dan
effective.  Maksud saya begini, Taiwan saja untuk
melobby Congress harus membeli barang-barang dari
daerah tertentu untuk mempengaruhi senators di
Congress. Contohya, jika senator A tinggal di State A
yang terkenal dengan industri kertas, dan dengan
sengaja pemerintah Taiwan mengimport kertas dari state
kertas ini dalam jumlah besar dengan tujuan penduduk
di state tersebut akan dapat mempengaruhi senator A to
protect interest pemerintah Taiwan di AS.  Contoh
lain, keberhasilan pemerintah South Korea dibidang
perdagangan dengan AS adalah dengan cara "menyewa"
ratusan lawyer-lawyer terkemuka AS untuk mencari
loopholes di UU perdagangan AS. Dan dari situ
pemerintah South Korea membangun strategi dagang
mereka untuk menghadapi AS. Contoh lain, Yasser Arafat
"menghire" bekas orang Deplu AS untuk melobbi Clinton
dalam Middle-East Peace process. Ketiga cara tersebut
effective tapi membutuhkan dana yang banyak, sedangkan
negara kita yang terncinta ini lagi bangkrut.

2.  Lalu banyak orang menganggap Pak Alwi Sihab dan
Gus Dus menjual principle-nya dan ummat Islam
Indonesia untuk kepentingan dagang ini.  Saya kira
anggapan itu sesuatu yang keliru karena Pak Alwi Sihab
mengajak ummat Islam Indonesia untuk lebih terbuka
untuk menunjukkan ke dunia luar bahwa orang-orang
Islam itu sebenarnya kaum yang bisa diajak berdialog
dan bukan hanya potential jadi terrorists.

3. Plus ada lagi orang-orang yang menuduh Pak Alwi
Sihab mensalah tafsirkan ajaran Nabi Muhammad SAW,
karena Pak Alwi sempat berkata Nabi pun menjalin
hubungan dagang dengan orang Yahudi. Terus banyak
orang mengcounter Pak Alwi bahwa Nabi berhubugan
dengan "orang Yahudi" dan bukan "Bangsa Israel" yang
waktu itu belum ada.  Saya kira argument orang yang
mengcounter Pak Alwi tsb contains only "half of the
truth" karena waktu itu negara yang namanya
Indonesiapun belum ada juga. Jadi inti argument mereka
itu sama saja seperti menaruh kereta-kuda di depan
kudanya sendiri.

ahh kok repot-repot:-) nulis yang panjang-panjang,
saya kira tiba saatnya untuk pembaca sekalian untuk
memilih dan memilah apakah e-mail saya ini membuktikan
atau tidak membuktikan kebenaran tentang the existency
"sampah" ala Dubes, "pematian Ide" ala Bung Pohan,
atau whateverlah:-)
Dan mudah-mudahan e-mail saya ini tidak merubah sikon
"Dead Air" di milis ini menjadi "Deadly Air" (read:
jangan berantemlah:-)

Wassalam

Ali Simplido

--- Ramadhan Pohan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 In a message dated 02/05/2000 10:33:55 PM !!!First
 Boot!!!, [EMAIL PROTECTED]
 writes:

  Jadi sesungguhnya tidak usah heran (atau sakit
 hati) kalau ada yang
  mengatakan bahwa mailinglist ini isinya "sampah"
 (yup, saya dengar
  sendiri ketika pak Dubes mengatakan ini di sebuah
 pertemuan lokal).
  I can't agree more. Bahkan beberapa bulan
 belakangan ini sampahnya
  mulai mengeluarkan bau busuk yang menyengat,
 seperti uap busuk yang
  keluar dari timbunan sampah Bantar Gebang.
   

 Betapa celakanya kita ketika jabatan formal menjadi
 acuan. Dubes, menteri,
 Presiden, yang mulia, yth dlll memiliki arti dan
 posisi yang seolah berada di
 atas segalanya.

 Saya tidak berpihak kepada Jeffrey dan menentang
 Moko. Kedua manusia ini sama
 derajatnya di mata saya. Tetapi saya paling
 menentang ketika orang diberangus
 karena idenya. Apa bedanya Anda dengan Soeharto dan
 Orba-- larang ini-itu.
 Sudah masanya kita camkan: Dilarang Melarang.

 Soal milis ini. Jika tidak senang, ya jangan baca.
 Anda tinggal delete. Saya
 hampir nggak pernah baca utuh posting Jeffrey--
 walau tahu dia suka pakai
 bahasa langsung, tegas dan tidak mencla-mencle...
 dan itu hak dia-- tapi saya
 nggak mau (Insya Allah jangan sampai) mematikan dia.
 Penghancuran idea,
 pemberangusan pikiran, waduh kejamnya. Masya
 Allah.

 Tindakan Ida Notrida mengadakan "gerakan tutup
 e-mail" terhadap posting
 Jeffrey, bagi saya, jauh lebih terhormat
 dibandingkan tindakan pemberangusan
 ide. JA tampak ngalah, dan siap diam. 

Dari RI-1 ke Rp. 40 milliar

2000-02-19 Terurut Topik Ali Simplido

he..he...he...
Ternyata joke Gus Dur selama ini nggak murah (Read: Rp
40 Milliar).  Tapi Rp. 40 milliar is nothing kalau
dibandingkan dengan harga (uang dan nyawa manusia)
yang kita harus keluarkan seandainya Gus Dur bukan
president RI.

Keep us smiling Mr. President!!!


Ali Simplido


Sumber Jawa Pos Online Feb, 18 2000

.dihapus

Ditanya soal besarnya dana yang dikeluarkan sekretaris
presiden, Ratih mengakui bahwa dana itu digunakan
untuk perjalanan presiden dan ibu beserta
keperluannya. Terhitung sejak 20 Oktober setelah
dilantik menjadi presiden, dana yang digunakan Rp 40
miliar.
Menurut Ratih, dana tersebut digunakan untuk keluar
negeri sebanyak 6 kali. Juga untuk memenuhi
keperluan-keperluan lain yang kecil, tetapi jumlahnya
cukup banyak. Mulai urusan surat-surat sampai urusan
rumah tangga yang lain. ''Soal piring pecah, toilet,
korden, semua tetek bengek itu, saya yang tanda
tangan," kata Ratih yang disambut ger-geran karena
menyebut tetek bengek.
.dihapus...

__
Do You Yahoo!?
Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
http://im.yahoo.com



I WONDER WHY !!!!!!!!!! (was: Indonesian Nite 2000)

2000-03-26 Terurut Topik Ali Simplido

Dear Rekan-Rekan Permias,

I wonder why. I wonder why.
I wonder why I wonder.
I wonder why I wonder why
I wonder why I wonder!

(Richard Feynman)


I WONDER WHY Permias D.C. keeps using the word
"independent" dalam mottonya, but in reality untuk
acara "Indonesian Nite 2000" Permias D.C. harus
disubsidi ($2,000)* oleh uang RAKYAT (pemerintah).

I WONDER WHY Permias D.C. keeps using the word
"tanggap" dalam mottonya, but in reality they are
willing to organize this lavish event, which may cost
them $7,000* hanya untuk nyewa gedung dalam semalam.

I WONDER WHY if we are the next generation of
Soeharto!

I WONDER WHY I'm writing this e-mail eventhough many
people will dislike me for speaking out.




Salam Permias

Ali Simplido
* = Forgive me if my data is not accurate


 Mohon bantuannya untuk menyebarluaskan. Terimakasih.
 ---
 March 21, 2000

 Kepada Yth.
 Rekan – rekan Mahasiswa Indonesia di Amerika Serikat

 Dengan ini kami Permias Washington, DC berniat untuk
 mengundang rekan-rekan
 sekalian untuk ikut serta dalam acara Indonesian
 Nite 2000 yang akan
 mempersembahkan berbagai macam kesenian tradisional
 budaya Indonesia yang
 akan diselenggarakan:

 Tanggal/Hari: 7 April 2000/Jumat
 Jam: 7.30 – 10.00 malam

 Tempat: AmphiTheater – International Trade Center
   Ronald Reagan Building
   1300 Pennsylvania Avenue
   Washington, DC 20006

 Tiket:$ 10 Student - (Tempat terbatas)
   $ 20 General Admission

 Acara ini akan menyajikan tari-tarian dan lagu-lagu
 tradisional nusantara
 yang akan dipertunjukan oleh kelompok seni
 profesional “Sangrina Bunda”,
 yang dipimpin oleh artis legendaris Elly Kasim dan
 Titiek Puspa. Acara ini
 juga akan dimeriahkan oleh MC kondang Jakarta, Indra
 Safera.

 Adapun tujuan dari acara ini adalah sebagai berikut:
 1. Memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat
 Amerika di Washington,
 DC.
 2. Menyumbangkan hasil keuntungan dari penjualan
 tiket kepada masyarakat
 Ambon yang baru ini tertimpa musibah.

 Untuk keterangan lebih lanjut  silahkan  kunjungi:
 http://www.dc.permias.org/indo2000
 Atau hubungi langsung:
 Reno 703-685-0222. [EMAIL PROTECTED]
 Hara 202-364-8406. [EMAIL PROTECTED]
 Ichank [EMAIL PROTECTED]

 Kami harapkan rekan-rekan dapat membeli tiket
 secepatnya, mengingat jumlah
 tiket yang terbatas.


 Terima kasih,

 Ketua Panitia
 Reno Yusril

 Menjadikan PERMIAS organisasi yang satu, berguna
 bagi anggotanya, perduli,
 tanggap dan independen...


__
Do You Yahoo!?
Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
http://im.yahoo.com



An endorsement ?????Re: [imaam] I WONDER WHY !!!!!!!!!!

2000-03-28 Terurut Topik Ali Simplido

 Uang rakyat kembali kerakyat saya pikir tak apa.
 Karena akan sebagai modal untuk pertunjukan
 yang bertujuan membanti korban Ambon.

Saya kira we went too far: we did not only cross the
line, but we also moved the line.  I mean, who the
hell in the world gave you the authority to take uang
rakyat untuk disumbangkan lagi ke rakyat?
Bukankah pemerintah sendiri sudah punya
lembaga/menteri to allocate and distribute the fund???
Kalau Permias D.C. memang berhak untuk melakukan
seperti ini, bukankah Permias2 lain juga berhak minta
subsidi dari pemerintah dengan alasan yang sama.  And
you do the math, berapa banyak Permias di USA, dan
kelompok mahasiswa Indonesia di dunia yang harus
disubsidi untuk buat acara yang sama?
Dan kalau hanya korban Ambon yang dibantu, bagaimana
dengan yang di Aceh atau di Papua Barat dll???

Saya kira kita ini sama saja dengan Soeharto, buat
yayasan sana sini, tambah make-up sedikit, then call
it yayasan kesejahteraan rakyat or whateverlah.
The thing is you can call it whatever you want it, you
can use anywords to manipulate anything, but one thing
you can't do: you can't lie to your conscience!

 
 Biaya gedung besar memang terpaksa, IMAAM coba
 usaha
 pinjam auditorium HS tak berhasil.
 
 Saya membantu ikut menjawab WHY, karena ikut sejak
 awal persiapan gawe amal ini mewakili IMAAM sebagai
 co-sponsor.
 

Having IMAAM as your co-sponsor doesn't mean and
guarantee anything.  I don't care if your event got
endorsed or a seal of approval from organisasi Muslim
or Vatican or NATO or UN or NAZI or KKK or whatever.
You can disagree with me (and I will respect your
opinion), but one thing you have to remember:  You
will never get KEADILAN based on KETIDAKADILAN!!


Wassalam

Ali Simplido



__
Do You Yahoo!?
Talk to your friends online with Yahoo! Messenger.
http://im.yahoo.com



he.....he.......he....he....

2000-04-20 Terurut Topik Ali Simplido

hehehe...

hey I don't want this to get personal.

Tapi mungkin Mas Priyo ini benar bahwa saya ini "sok
tahu, pingin ngetop, dan ASBUN".  Cuman saya kepingin
tahu saja, dari mana Mas Priyo tahu bahwa Pak Mentri
Keuangan setuju dengan Petisi itu???

Kalau Mas Priyo bilang dari Pak Christianto
berdasarkan pertemuan di hotel penginapan Pak
Mentri(Tanggal 15 April, jam 5:00 P.M.), then I have
no comment. Karena as my understanding, pertemuan itu
adalah pertemuan informal dan isi pembicaraannya "off
the record", dan tidak etis kalau dari pertemuan itu
lalu ada yang membuat pengemuman Pak Mentri setuju
atau tidak.

But for the record (bukan isi pembicaraan dalam
meeting),

Pertama, yang hadir dalam pertemuan itu adalah:

1. Pak Mentri
2. Pak Christianto Wibisono
3. Pak "McDonald" (saya tidak mau sebut namanya)
4. Ali Simplido (saya sendiri)

Kedua, it was agreed that isi pembicaraan dalam
meeting ini adalah "off the record", and I will keep
honoring this agreement.

Finally for the Indonesian Nite 2000, seperti kata
Hillary Clinton "let the truth come out", kita tunggu
tanggal mainnya because I still believe that this
event was done where "the end justifies the means."
Kalau masih mau ada yang caci maki saya, silahkan
saja, I will not get offended wong kita semua sedang
belajar berdemokrasi dan free speech kok.

thanks

Ali Simplido
(anak rakyat)

__
Do You Yahoo!?
Send online invitations with Yahoo! Invites.
http://invites.yahoo.com



Re: KKN ? (ralat)

2000-05-24 Terurut Topik Ali Simplido

Saya hanya mau comment dikit saja:

Untuk Bung Jabat Erat,

Mungkin yang dimaksud Bung Yuda "mengangkat" =
"menominasikan" and vice versa, jadi ngapain lagi
Clinton "menominasikan" seseorang tapi tidak bermaksud
"mengangkat"?

Correct me if I am wrong, biasanya setelah process
"nomination" ini ada lagi namanya hearing di Congress
for the final approval (atau di reject) and so on.

Bung Yuda,

Udahlah...seperti kata Mas Budi kalau masih merasa
waras, mendingan mengalah sajalah, plus selama $1
belum turun ke Rp 2500, banyak orang pusing:-)


wassalam

Ali Simplido




  Soalnya, kalau memang diangkat oleh presiden AS,
   dari dulu2 logikanya Clinton sudah mengganti
 Janet
   Reno (Attorney General yg sekarang) karena setahu
   saya Janet Reno dan Clinton ini sudah bertahun2
   ada "masalah". Mulai sejak kasus Whitewater,
 kalau
   tidak salah saya ingat.


 Tulisan saya di atas saya ralat, karena setelah saya
 lihat
 lagi sumber bacaan sambil cari2 informasi lainnya,
 ternyata Clinton lah menominasikan Janet Reno untuk
 jadi General Attorney yg merupakan Head of
 Department of Justice.
 Siapa yg berhak mengangkat dan memberhentikan GA,
 ini yg belum saya dapatkan informasinya.

 Untuk kasus Whitewater, memang Janet Reno yg
 mengangkat
 Robert B. Fiske Jr untuk mengusut kasus tersebut.
 Tapi,
 mengingat adanya kemungkinan conflict of interest
 akhirnya
 yg dipilih adalah Kenneth Star.

 Demikian saja ralat ini saya postingkan agar tidak
 terjadi kesalah
 pahaman berikutnya.

 Yang masih belum terjawab adalah apakah memang benar
 yg mengangkat attorney general itu adalah presiden
 seperti
 yg disampaikan oleh rekan Yudanta?

 Mohon informasinya bagi yg mengetahui.

 jabat erat,
 Irwan Ariston Napitupulu


__
Do You Yahoo!?
Send instant messages  get email alerts with Yahoo! Messenger.
http://im.yahoo.com/



Re: Amin Raies level la yawwww!!!! (fwd)

2000-06-26 Terurut Topik Ali Simplido

 Apa coba? pertama dia menggaransi menteri keuangan,
 yaitu koleganya dari
 UGM, yang asli goblok banget.Padahal, posisinya
 sentral bgt kan?.

hahaha.what a cheap shot...kalau memang
"goblok banget" gimana caranya dia dapat Ph.D.
dalam bidangnya, plus ngapain bisa mengajar di UGM.

a dulu ada yang bilang Habibie "goblok" sekarang
adalagi Bambang "goblok".  Heran lihat mahasiswa
Indonesia di U.S., bisanya hanya menghujat terus, coba
buktikan what you can do for the country selain hanya
ribut-ribut di milis

Ali Simplido

__
Do You Yahoo!?
Get Yahoo! Mail - Free email you can access from anywhere!
http://mail.yahoo.com/



Re: maling teriak maling

2001-03-15 Terurut Topik Ali Simplido

he..he...he...

Tunggu dulu Mbak Liz, kalau kita ingat dulu waktu
pemilihan president, ide pembentukan Poros Tengah
cuman dipandang sebelah mata, and at the end it became
an "eye opener", which brought us to the "oh gitu toh"
moment.

Siapa tahu ini cuman another brilliant political
strategy baru dari PAN. Misalnya saja (ini perkiraan
saja loh cuz I don't like spekulasi2-an :-), kedua
menteri ini sengaja dipasang to control and/or gather
info on GD dari dalam dan sekaligus jadi "medium"
komunikasi antara kubu poros tengah dan GD. Atau
mungkin juga supaya GD biar tambah PD dan jadi
self-destructive.  Kan sudah banyak sekali contoh
orang2 yang terlalu PD yang jatuhnya sakit, e.g. konon
ceritanya Om "kerdil" Napoleon dan  Om "kumis" Hitler
juga jatuh karena terlalu PD.

In summary, your worst enemy lies inside you (mungkin
dalam organisasi, kabinet, atau dalam hati/character
kita sendiri). I don't want to generalize it, but
perhaps this is true mulai dari jaman nabi Adam sampai
manusia terakhir di muka bumi ini.

Saya hanya ingin mendoakan yang terbaik buat rakyat
Indonesia siapapun yang menjadi presidentnya.


Wassalam

Ali Simplido


--- Lisa Hathaway [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Begitu nyata siapa yang perduli negara ;siapa yang
 hanya memikirkan diri
 sendiri dan bernafsu sekali jadi presiden.

 Wasalam,
 Liz

 DPP PAN Berhentikan Yahya Muhaimin dan Al-Hilal
 Hamdi

 Jakarta,Kompas
 Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP
 PAN), sejak Kamis (15/3)
 pukul 06.00, memberhentikan Yahya A Muhaimin dan
 Al-Hilal
 Hamdi-masing-masing Menteri Pendidikan Nasional dan
 Menteri Tenaga Kerja dan
 Transmigrasi-dari kepengurusan dan keanggotaan PAN.
 Dalam kepengurusan DPP
 PAN, Yahya Muhaimin menjadi anggota dewan
 pertimbangan, sedangkan Al-Hilal
 Hamdi menjadi wakil sekjen.

 Ketua Umum DPP PAN Amien Rais mengungkapkan
 keputusan itu di Jakarta,
 kemarin. Diakuinya, dalam rangkaian pengambilan
 keputusan tersebut, Rabu
 malam, ada pertemuan di rumahnya. Sebanyak 17
 fungsionaris DPP PAN bertemu
 untuk rapat pleno. Dalam pertemuan, baik Yahya
 maupun Al-Hilal diminta
 mundur dari jabatan mereka sebagai menteri dalam
 Kabinet Abdurrahman Wahid.
 Yahya dan Al-Hilal hadir dalam pertemuan selama 2,5
 jam itu, tetapi dengan
 berbagai alasan keduanya menolak berhenti sebagai
 menteri.

 "Mereka diminta secara elegan mundur karena PAN
 sudah menarik dukungan
 politik kepada Abdurrahman Wahid. Kami sudah tidak
 mendukung lagi, jadi
 secara etis otomatis keduanya harus mundur sebagai
 menteri. Karena keduanya
 masih bertahan, maka kami memberhentikan mereka,"
 kata Amien.

 Menurut Amien, Al-Hilal beralasan tidak akan mundur
 karena harus
 menyelesaikan RUU Ketenagakerjaan, sekalipun
 misalnya usia pemerintahan
 Presiden tidak akan lama lagi. "Kalau toh tenggelam,
 dia akan tenggelam
 bersama pemerintah ini," katanya.

 Ada pun Yahya Muhaimin menolak mundur karena yang
 bersangkutan adalah wakil
 Muhammadiyah, bukan wakil PAN. "Pokoknya, dengan
 diberhentikannya kedua
 menteri itu (dari PAN), kita tidak punya beban moral
 lagi," ujar Amien
 menambahkan.

 Kecewa dan prihatin

 Menanggapi pemberhentian dirinya dari PAN, Yahya
 Muhaimin menyatakan kecewa.
 Sementara Alhilal Hamdi merasa prihatin dengan
 tindakan DPP PAN tersebut,
 tetapi dia tidak menganggap dirinya sebagai korban,
 apalagi tumbal politik
 akibat perseteruan antara PAN dan lembaga
 kepresidenan.

 "Saya menghormati keputusan itu dan tidak akan
 mengklarifikasi lagi karena
 itu sudah jelas," kata Al-Hilal, tadi malam, usai
 menutup seminar "Kebijakan
 Pelaksanaan Program Nasional Penempatan Tenaga Kerja
 ke Luar Negeri" di
 Gedung MPR/DPR, Jakarta.

 Kalau Al-Hilal bersedia berkomentar panjang, tidak
 demikian dengan Yahya
 Muhaimin. Puluhan wartawan yang mengerubunginya
 sebelum penandatanganan
 perjanjian soal bantuan susu dari pemerintah Amerika
 Serikat untuk Indonesia
 di Kantor Depdiknas harus gigit jari karena Yahya
 belum berkomentar apa pun.
 Usai acara, Yahya yang dulu dikenal sebagai pengamat
 militer itu hanya
 bersedia berbicara sepatah-dua patah kata.

 "Ya, saya biasa-biasa saja, tetap aktif bekerja dan
 tidak shocked karena
 saya jarang shocked," katanya menanggapi pemecatan
 dirinya. Yahya, yang
 tampak sulit melukiskan perasaannya itu, kemudian
 mengatakan bahwa dirinya
 sudah pernah memperkirakan keputusan itu. "Kalau
 ditanya bagaimana perasaan
 saya, gimana, ya Begini, saya sudah
 bertahun-tahun bersahabat dengan Pak
 Amien, hubungan persahabatan kami sudah sangat
 kental. Jadi bisa dibayangkan
 seperti apa," ucapnya lirih. Ia lalu melanjutkan,
 "Tetapi barangkali inilah
 suratan takdir saya sementara ini."

 Anda kecewa dan menyesalkan, tanya wartawan
 bertubi-tubi. "Mau bilang iya
 (menyesal) tidak pantas, tetapi bilang tidak kok,
 ya, aneh juga. Akan tetapi
 saya memahami (keputusan) Pak Amien

Re: Fwd: Sudah ter- ramal kan

2001-09-13 Terurut Topik Ali Simplido


 The Prophecies of NOSTRADAMUS.

 Ahli ramal Nostradamus ( seorang jewish yang
 kemudian menjadi pastor
 katholik)meramalkan:

 ATTACK ON NEW YORK
 An explosion in the centre of the city of New York
 making the land tremble
 or could tour here mean towers or skyscraper?  The
 two great rocks are the
 immutable great powers who will eventually open war.
  Ingenious commentators
 interpret Arethusa as coming from Ares, God of war,
 and USA.  The new river
 is presumably blood see X. 49  (chapter 1-proverb
 87)


 Read the book pls.  Nach siapa  yang tidak percaya
 tukang ramal?

Saya 100% tidak percaya tukang ramal kecuali ramalan
cuaca yang kadang2 juga masih meleset:-(

Sewaktu Yitzak Rabin (pm israel) dibunuh, orang juga
menghubungkannya dengan ramalan Nostradamus. Dan yang
namanya peramal itu selalu ngasih ramalan yang general
which can be intrepreted for whatever that fits.
Therefore, setiap ada kejadian besar selalu
dihubungkan dengan ramalan Nostradamus, jadi yang
hebat sebenarnya yang orang tukang menghubung2-kan
kejadian dan bukan Nostradamus:-(

Semestinya yang jadi pelajaran dari kejadian ini
(Bukan masalah Nostradamus) tapi bagaimana pemerintah
US benar2 punya commitment  to serve and to protect 
rakyatnya. Kalau tidak salah, seorang American
teenager yang di hukum cambuk di Singapore saja,
pemerintah US belain mati-matian, apalagi kalo ribuan
rakyatnya dibunuh, jadi setiap orang pun bisa
meramalkan dan tahu kejadian di WTC will eventually
open war.

Ini berbeda dengan pemerintah Indonesia (my home
sweet home) saja yang membiarkan rakyatnya dibunuh.

peace

Ali

 God bless America my home sweet home.
 Imelda




__
Terrorist Attacks on U.S. - How can you help?
Donate cash, emergency relief information
http://dailynews.yahoo.com/fc/US/Emergency_Information/



Re: Ada apa dengan Poso?

2001-11-30 Terurut Topik Ali Simplido

It would be a wise a thing to do  if you re-check the
validity of this article before sending it to the
mailing list? Otherwise, you're no more than laskar
jihad, laskar kristen, or other craps.






--- Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
wrote:
 Saya mendapatkan banyak berita perkembangan situasi
 akhir2 ini di Poso, Sulawesi?

 Ada apa ini?

 Berikut ini saya kutipkan salah satu laporan
 perkembangan situasi
 yg sempat saya terima:

 =
 Salam Sejahtera,
 Eskol Netters yang terkasih,
 Mohon dukungan doanya buat saudara-saudari seiman di
 Poso.
 Saat ini kondisi mereka sangat memprihatinkan.
 Sekitar 21 desa Kristen di
 Poso Pesisir sudah habis terbakar diserang oleh
 laskar jihad. Akibat
 penyerangan ini sekitar 15.000 orang terpaksa
 mengungsi ke Desa Huasa, Kec.
 Lore Utara, sebagaian melarikan diri ke desa
 Sulewana.
 Saat berita ini diturunkan pasukan putih yang
 berjumlah ribuan (sekitar
 5000)dengan bersenjata organik lengkap terus
 mengejar sampai ke desa Lore
 Utara.
 Herannya, aparat kemanan sama sekali tidak bertindak
 apa-apa dalam menyikapi
 hal ini.
 =

 Ada yg bisa memberi penjelasan? Mungkin dari
 kelompok LJ sendiri punya
 penjelasan?


 jabat erat,
 Irwan Ariston Napitupulu


__
Do You Yahoo!?
Buy the perfect holiday gifts at Yahoo! Shopping.
http://shopping.yahoo.com



Link to Noam Chomski's talk (03/18/02)

2002-03-22 Terurut Topik Ali Simplido

 excellent talk by Noam Chomski at


http://webcast.berkeley.edu/archive.html?prog=115group=54


__
Do You Yahoo!?
Yahoo! Movies - coverage of the 74th Academy Awards®
http://movies.yahoo.com/



Re: fundamentalis vs dialogis

2002-12-22 Terurut Topik Ali Simplido
 Kristen dan Islam mutlak berbeda sejak dari
 permulaan. Kristen menyebar
 secara damai didalam kerajaan Romawi.

Mas TJ,

Saya bukan ahli sejarah, tapi bagaimana dengan kasus
holocoust. Jutaan orang dibunuh oleh German yang
kebetulan beragama kristen

Atau bagaimana dengan kasus bom atom di jepang???
Ratusan ribu orang jepang di bunuh oleh pemerintah
Amerika yang penduduknya mayoritas kristen

please, show me Love and Peace in those two tragic
events.


Ali Simplido

__
Do you Yahoo!?
Yahoo! Mail Plus - Powerful. Affordable. Sign up now.
http://mailplus.yahoo.com