Penolakan Gus Dur terhadap alasan Aussie memang tepat. Seharusnya Gus Dur
juga menanyakan mengapa Aussie menyusupkan orangnya ke Irja. Biar tahu malu
mereka ini. Orang atau bangsa yang tidak tahu malu mestinya ditangani dengan
sedikit keras. Masak muka gedhek mau dihalus-halusin. Jelas kitanya yg bakal
kena tabok makin sering.

Pernyataan Shihab kemarin semoga saja sekedar lip service. Membina hubungan
dengan Australia kembali adalah wujud dari sikap 'menerima' kelakuan busuk
Aussie yg dibackup (dan membackup dana) beberapa begundal- begundal LSM di
dalam negeri itu. Bila dulu pers Aussie agak beda dengan sikap
pemerintahannya, saat ini sudah idem ditto. Saya rasa membiarkan Aussie dan
NZ dalam kesendiriannya di selatan sana adalah langkah paling tepat. Mari
kita lihat bagaimana mereka membina hubungan dengan saudara-saudaranya Eropa
putih. Apalah arti Indonesia di jaman globalisasi ya?

Sikap merendahkan bangsa Aussie terhadap orang melayu kayak kita ini saya
rasakan sendiri. Hanya dalam 2 minggu saya mendapat perlakuan yang tidak
sedap 3 kali. Beda dengan di sini. Sudah hampir 3 tahun tidak pernah
mendapat perlakuan merendahkan seperti saya terima di Sidney dulu itu.
Untung alhamdullilah sumpah saya untuk tidak mau belajar ke Aussie kok
terlaksana. Hehehe......:)



Jeffrey Anjasmara

-------------------------
Gus Dur Tolak Alasan Australia
                                          Intervensi Timtim

                                          Canberra, Antara

                                          KH Abdurrahman Wahid menolak
argumen Dubes Australia John
                                          McCarthy mengenai alasan kenapa
pemerintah Negara Kanguru
                                          melakukan intervensi ke Timtim.

                                          Penolakan Gus Dur, terungkap dalam
bocoran kawat
                                          diplomatik Dubes McCarthy ke
Canberra, yang dikutip The
                                          Sydney Morning Herald (SMH),
Selasa.

                                          Dalam kawat itu McCarthy
menceritakan pertemuannya dengan
                                          Gus Dur beberapa hari sebelum
berlangsung proses
                                          pemilihan presiden RI. Pada
pertemuan itu, McCarthy
                                          memberikan jaminan kepada Gus Dur
bahwa intervensi
                                          Australia ke Timtim bertujuan
baik.

                                          McCarthy juga menyampaikan
kerisauan Canberra atas
                                          kritikan dan penilaian Gus Dur
bahwa Australia telah
                                          mengancam integritas serta
kedaulatan bangsa Indonesia.

                                          Gus Dur tentu saja menolak argumen
Australia itu.
                                          Belakangan terbukti bahwa
intervensi Australia di Timtim
                                          hanya untuk mewujudkan
anggan-angan kosong John Howard
                                          menjadi Deputi Amerika Serikat di
kawasan Asia Pasifik.

                                          Setelah Gus Dur terpilih sebagai
presiden, Canberra
                                          melakukan pendekatan hati-hati
kepada Indonesia. Apalagi
                                          Gus Dur sama sekali tidak menyebut
Australia sebagai
                                          prioritas utama kebijakan luar
negeri Indonesia.

                                          Berbeda dengan dubes-dubes negara
lain--termasuk AS--yang
                                          langsung bertemu dengan Presiden
Wahid, Dubes Australia
                                          di Jakarta sampai sekarang belum
bertemu dengan Gus Dur
                                          untuk membicarakan hubungan
RI-Australia.

                                          Sementara itu di Canberra, Menlu
Australia Alexander
                                          Downer tetap optimis mengenai
perbaikan hubungan
                                          bilateral RI-Australia dalam
beberapa bulan mendatang.

                                          "Beberapa pesan optimis datang
dari pemerintahan baru
                                          Indonesia," kata Downer seperti
dikutip Radio ABC
                                          Australia, Selasa, tanpa
menyebutkan secara rinci pesan
                                          yang ia maksud.

                                          Meski begitu, Downer mengaku belum
berencana untuk ke
                                          Jakarta, karena isu utama
Australia adalah penyelesaian
                                          masalah Timtim. "Kami tidak ingin
tergesa-gesa, tetapi
                                          kami ingin membangun kembali
dengan Indonesia dengan
                                          langkah dan waktu yang tepat dan
saya pikir hal itu tidak
                                          akan lama," katanya.

______________________________________________________
Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com

Kirim email ke