Re: [PPIBelgia] Wapres ke belgia??

2009-01-29 Terurut Topik Setio Pramono
Tunggu aja undangannya Agung, biasanya kita di undang kok...
spt waktu kemarin Pak Hidayat (ketua MPR), saya diundang tapi tidak bisa hadir 
krn pemberitahuannya mepet sekali...

Tio

 




From: wahyudiAgung agung...@yahoo.com
To: PPIBelgia@yahoogroups.com
Sent: Thursday, January 29, 2009 8:44:43 AM
Subject: [PPIBelgia] Wapres ke belgia??


Kira² student di undang ga nih??



--=---
Wapres Penuhi Undangan Kongres AS


Kamis, 29 Januari 2009 | 01:07 WIB

 
Jakarta, Kompas - Wakil Presiden Muhammad
Jusuf Kalla dijadwalkan berpidato di hadapan anggota Kongres Amerika
Serikat di Washington DC dengan tema ”Perdamaian di Provinsi Nanggroe
Aceh Darussalam”. Judul pidatonya adalah ”Mengukir Perdamaian,
Pengalaman Indonesia”.

Pidato itu akan disampaikan Wapres di
tengah rangkaian acara National Prayer Breakfast ke-57, di sela-sela
kunjungan kerjanya selama 10 hari, yang dimulai 31 Januari hingga 9
Februari.
Selain akan berkunjung ke AS, Wapres juga direncanakan melakukan kunjungan 
kerja ke Jepang, Belgia, dan Belanda.

”Ya,
saya akan berpidato. Undangan itu sebenarnya sudah lama disampaikan,
tetapi baru awal tahun ini bisa saya penuhi,” kata Kalla saat dihubungi
Kompas, Rabu (28/1) di Istana Wapres, Jakarta.
Menurut Kalla,
sebelum memenuhi undangan Kongres AS di Washington DC, ia akan menerima
anugerah gelar doktor honoris causa di bidang perdamaian dari
Universitas Soka, Tokyo, Jepang. Penghargaan ini diterima karena
upayanya dalam proses perundingan damai antara Pemerintah Republik
Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) tahun 2005.

Dari
informasi yang diterima Kompas, presiden AS yang baru dilantik, Barack
Hussein Obama, dan sejumlah tokoh AS serta tokoh dunia juga akan hadir.
Kalla disebut-sebut hanya akan berjabatan tangan dengan Presiden Obama.

Karena
kesibukan pemimpin baru AS itu, Kalla tidak dijadwalkan secara khusus
untuk melakukan pertemuan. Adapun pertemuan dengan Wapres AS Joe Biden
hingga kini disebutkan masih terus diupayakan dapat dilakukan.

Selanjutnya,
Wapres dijadwalkan bertemu dan melakukan jamuan santap siang dengan
gabungan pengusaha AS dan Indonesia (United States of America-Indonesia
Society).

Dari Negeri Paman Sam itu, Wapres yang akan didampingi
Ny Mufidah Kalla akan terbang lagi ke Belgia. Selain melakukan
kunjungan kehormatan kepada Putra Mahkota Kerajaan Belgia Philippe
Leopold Marie, Wapres juga akan menerima tanda jasa yang disebut
Commandeur De L’Ordre De Leopold.
Tanda jasa itu diberikan atas
jasanya dalam upaya meningkatkan hubungan Indonesia dengan Belgia.
Seusai pemberian tanda jasa itu, Kalla akan melakukan kunjungan
kehormatan kepada Perdana Menteri Belgia Herman Van Rompuy.

Sebelum kembali ke Jakarta, Wapres akan berkunjung ke Belanda untuk memenuhi 
undangan Pemerintah Belanda. (har)
 
AGUNG WAHYUDI
---




  

Re: [PPIBelgia] Wapres ke belgia??

2009-01-29 Terurut Topik herbhayu
sekedar konfirmasi, wapres memang akan ke Belgia dan akan ada pertemuan dengan 
masyarakat. Namun yang mengundang dari Fungsi lain jadi saya tidak dapat 
mengetahui siapa saja yang akan diundang. Namun mengingat tempatnya terbatas, 
undangannya juga akan terbatas pula. 
 
Bayu. 

--- On Thu, 1/29/09, Setio Pramono hafidz...@yahoo.com wrote:

From: Setio Pramono hafidz...@yahoo.com
Subject: Re: [PPIBelgia] Wapres ke belgia??
To: PPIBelgia@yahoogroups.com
Date: Thursday, January 29, 2009, 10:15 AM







Tunggu aja undangannya Agung, biasanya kita di undang kok...
spt waktu kemarin Pak Hidayat (ketua MPR), saya diundang tapi tidak bisa hadir 
krn pemberitahuannya mepet sekali...

Tio

 





From: wahyudiAgung agung...@yahoo. com
To: ppibel...@yahoogrou ps.com
Sent: Thursday, January 29, 2009 8:44:43 AM
Subject: [PPIBelgia] Wapres ke belgia??





Kira² student di undang ga nih??



--=---
Wapres Penuhi Undangan Kongres AS


Kamis, 29 Januari 2009 | 01:07 WIB



Jakarta, Kompas - Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dijadwalkan berpidato di 
hadapan anggota Kongres Amerika Serikat di Washington DC dengan tema 
”Perdamaian di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam”. Judul pidatonya adalah 
”Mengukir Perdamaian, Pengalaman Indonesia”.


Pidato itu akan disampaikan Wapres di tengah rangkaian acara National Prayer 
Breakfast ke-57, di sela-sela kunjungan kerjanya selama 10 hari, yang dimulai 
31 Januari hingga 9 Februari.
Selain akan berkunjung ke AS, Wapres juga direncanakan melakukan kunjungan 
kerja ke Jepang, Belgia, dan Belanda.


”Ya, saya akan berpidato. Undangan itu sebenarnya sudah lama disampaikan, 
tetapi baru awal tahun ini bisa saya penuhi,” kata Kalla saat dihubungi Kompas, 
Rabu (28/1) di Istana Wapres, Jakarta.
Menurut Kalla, sebelum memenuhi undangan Kongres AS di Washington DC, ia akan 
menerima anugerah gelar doktor honoris causa di bidang perdamaian dari 
Universitas Soka, Tokyo, Jepang. Penghargaan ini diterima karena upayanya dalam 
proses perundingan damai antara Pemerintah Republik Indonesia dan Gerakan Aceh 
Merdeka (GAM) tahun 2005.


Dari informasi yang diterima Kompas, presiden AS yang baru dilantik, Barack 
Hussein Obama, dan sejumlah tokoh AS serta tokoh dunia juga akan hadir. Kalla 
disebut-sebut hanya akan berjabatan tangan dengan Presiden Obama.


Karena kesibukan pemimpin baru AS itu, Kalla tidak dijadwalkan secara khusus 
untuk melakukan pertemuan. Adapun pertemuan dengan Wapres AS Joe Biden hingga 
kini disebutkan masih terus diupayakan dapat dilakukan.


Selanjutnya, Wapres dijadwalkan bertemu dan melakukan jamuan santap siang 
dengan gabungan pengusaha AS dan Indonesia (United States of America-Indonesia 
Society).


Dari Negeri Paman Sam itu, Wapres yang akan didampingi Ny Mufidah Kalla akan 
terbang lagi ke Belgia. Selain melakukan kunjungan kehormatan kepada Putra 
Mahkota Kerajaan Belgia Philippe Leopold Marie, Wapres juga akan menerima tanda 
jasa yang disebut Commandeur De L’Ordre De Leopold.
Tanda jasa itu diberikan atas jasanya dalam upaya meningkatkan hubungan 
Indonesia dengan Belgia. Seusai pemberian tanda jasa itu, Kalla akan melakukan 
kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Belgia Herman Van Rompuy.


Sebelum kembali ke Jakarta, Wapres akan berkunjung ke Belanda untuk memenuhi 
undangan Pemerintah Belanda. (har)
 
AGUNG WAHYUDI
---



 













[PPIBelgia] Indonesia Hanya Terbitkan 8.000 Buku

2009-01-29 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana

http://www.kompas. com/read/ xml/2009/ 01/28/04025957/ Indonesia. 
Hanya.Terbitkan. 8.000.Buku

JAKARTA, SELASA - Indonesia yang berpenduduk lebih dari 225 juta jiwa
baru sanggup menerbitkan sekitar 8.000 judul buku per tahun. Jumlah
ini sama dengan Malaysia yang berpenduduk sekitar 27 juta jiwa dan
jauh di bawah Vietnam yang bisa mencapai 15.000 judul buku per tahun
dengan jumlah penduduk sekitar 80 juta jiwa.

Penerbitan buku berdasarkan data dari semua Toko Buku Gramedia baru
mencapai sekitar 8.000 judul buku per tahun. Jumlah itu di bawah angka
yang disebutkan Ikapi mencapai 10.000 judul buku per tahun, kata CEO
Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo pada acara pembukaan Kompas Gramedia
Fair di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (27/1).

Hadir dalam pembukaan Kompas Gramedia Fair ke-22 yang dilaksanakan
pada 28 Januari-1 Februari itu antara lain Gubernur DKI Jakarta Fauzi
Bowo, Presiden Komisaris Kompas Gramedia Jakob Oetama, Direktur PT
Bank Central Asia (BCA) Tbk Henry Koenaifi, dan Direktur PT KIA Mobil
Indonesia Hartanto Sukmono.

Agung mengatakan, dari sejumlah riset soal jumlah penduduk yang
mengunjungi toko buku atau yang suka membaca, jumlahnya hanya mencapai
12-15 persen. Karena itu, perubahan untuk mendorong minat baca perlu
terus ditingkatkan.

Kompas Gramedia, kata Agung, siap menyambut ledakan besar minat baca
yang bisa ditumbuhkan di masyarakat melalui beragam media yang ada.
Kehadiran Kompas Gramedia juga untuk memperluas wawasan dan membangun
visi kebangsaan untuk membangun keunggulan.

Fauzi Bowo mengatakan, Indonesia perlu mengatasi ketertinggalan dari
segi minat baca dan jumlah penerbitan buku. Di Vietnam, harga buku
dipastikan murah karena ada subsidi dari pemerintah. Buku-buku
literatur sastra terkenal dunia dapat dibaca warga Vietnam dengan
harga murah dan mudah didapat di toko buku.

Selain pameran buku dan media, Kompas Gramedia Fair juga menyajikan
lomba paduan suara TK-SD, diskusi buku, dan sejumlah kegiatan lain.
Penyelenggaraan Kompas Gramedia Fair yang bernuansa hiburan dan
pendidikan ini sekaligus untuk menyambut HUT ke-39 Toko Buku Gramedia
yang sudah berjumlah 90 outlet di Tanah Air serta HUT ke-35 PT
Gramedia Pustaka Utama. (ELN)
-- 
Kind regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionokertawacana.blogspot.com/


[PPIBelgia] Ada Indikasi Kartel dalam Penetapan Harga Obat

2009-01-29 Terurut Topik Sulistiono Kertawacana
Ada Indikasi Kartel dalam Penetapan Harga Obat
[30/1/09]
http://www.hukumonline.com/detail.asp?id=21054cl=Berita
Harga obat di Indonesia masih mahal dibanding negara lain. KPPU mendesak 
pemerintah membuat regulasi batas atas harga obat di dalam negeri.

Tak dapat dipungkiri, harga obat di dalam negeri masih tergolong mahal. 
Apalagi untuk kaum menengah ke bawah. Belum jelas, apa yang menyebabkan 
harga obat menjadi mahal. Tapi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) 
punya temuan menarik. Hasil analisis sementara cukup mengejutkan. 
“Indikasi kartel sangat kuat di bisnis ini,” terang Wakil Ketua KPPU 
Didik Akhmadi dalam jumpa pers di kantor KPPU Jakarta, Kamis (29/01).



Didik tak asal bicara. Hasil monitoring yang dilakukan KPPU selama ini 
menunjukan adanya kecenderungan pola distribusi (penyaluran) obat yang 
terintegrasi vertikal dari hulu sampai hilir. Artinya, kondisi ini telah 
diatur oleh satu pelaku usaha atau kelompok tertentu. “Termasuk 
kecenderungan terkonsentrasi, yakni mengerucut pada apotik tertentu yang 
terafiliasi dengan produsen obat,” jelas Didik.



Teorinya, kata Didik, jika sebuah produk sudah terkonsentrasi di suatu 
pasar, seharusnya harganya bisa murah. Tapi yang terjadi di sini 
sebaliknya. Harga obat di tingkat konsumen justru mahal. Inilah masalahnya.



Sepertihalnya Didik, Ketua KPPU Benny Pasaribu mensinyalir adanya 
praktek monopoli berupa penetapan harga obat secara tidak wajar. “Sangat 
kental nuansa oligopolistiknya dan berpotensi monopoli,” ujar Benny. 
Mengenai modusnya sendiri KPPU belum bisa memastikan, sebab komisi ini 
masih melakukan monitoring.



Kesimpulan Analisis

1.  Jalur distribusi produk farmasi pada umumnya diawali dari 
produsen menuju distributor utama, pedagang besar farmasi (PBF) selaku 
distributor daerah, sampai pada retailer yaitu apotik dan rumah sakit.

2.  Produsen farmasi memiliki kemampuan untuk mengendalikan harga 
jual sampai di tingkat pengecer. Sehingga iklim persaingan khususnya di 
jalur distribusi, dimana persaingan antara PBF dalam satu jalur 
distribusi (intrabrand) menjadi terbatas.

3.  PBF yang memiliki jaringan distribusi dan logistik yang luas 
memiliki nilai tambah di mata produsen farmasi.

4.  Beberapa produsen farmasi melakukan integrasi vertikal, 
khususnya forward integration melalui penguasaan terhadap PBF (bentuknya 
perjanjian jangka panjang) dan juga sampai di tingkat rumah sakit serta 
apotik.

5.  Data mengenai struktur psar mengindikasikan adanya beberapa 
kelas terapi yang cenderung terkonsentrasi.

Sumber: KPPU



Yang jelas KPPU akan melakukan langkah-langkah untuk menindaklanjuti 
masalah klasik ini. Pertama, akan memeriksa kebijakan pemerintah yang 
memungkinkan adanya liberalisasi harga obat, termasuk dugaan adanya 
regulasi yang membuat persaingan tidak sehat di industri farmasi. Kedua, 
menyelidiki prilaku pelaku usaha yang menyebabkan harga obat menjadi mahal.



Dalam waktu dekat ini, KPPU juga berencana mengirimkan surat kepada 
produsen obat di seluruh Indonesia untuk mengklarifikasi hasil temuan 
komisi anti monopoli tersebut. KPPU dalam suratnya juga meminta produsen 
obat supaya menegakan persaingan yang sehat. “Jika tidak (dituruti), 
maka kami akan masuk kepada penegakan hukum dan bisa dijadikan kasus,” 
Benny mengultimatum.


Masalahnya di Regulasi

Selain itu, KPPU segera mengeluarkan rekomendasi kepada pemerintah 
terkait penetapan harga obat di dalam negeri. Antara lain pemerintah 
diminta membuat regulasi tentang harga eceran tertinggi atau batas atas 
harga obat. Kemudian pemerintah juga perlu menyusun kebijakan harga obat 
generik bermerek (branded generic). Selama ini, kata Didik, pemerintah 
tidak pernah mengatur harga obat generik bermerek, melainkan hanya 
mengatur liberalisasi harga eceran tertinggi (HET) dan kandungan obat. 
“Dalam waktu dekat Tim Monitoring akan mengeluarkan rekomendasi 
tersebut,” tandas Didik.



Sekedar informasi, kajian yang dilakukan KPPU terhadap industri farmasi 
ini sebenarnya telah dilakukan sejak akhir 2007 silam. Kala itu, Ketua 
KPPU Mohammad Iqbal mengatakan tingginya harga obat bisa disebabkan oleh 
beberapa hal. Diantaranya adanya prilaku usaha yang mengarah pada 
persaingan yang tidak sehat seperti kartel dan penyalahgunaan posisi 
dominan. Kemudian adanya kebijakan pemerintah yang tidak pas.



Iqbal menjelaskan dari indikasi awal memang terlihat adanya kebijakan 
pemerintah yang belum pas di industri farmasi. Kebijakan tersebut, kata 
dia, bisa mendorong timbulnya prilaku yang anti persaingan. “Harga yang 
tinggi yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Karena harga yang tinggi 
nampak dari harga obat generik yang ditetapkan pemerintah dengan obat 
generik yang belum ditetapkan oleh pemerintah. Bedanya-kan cuma nggak 
dikasih lebel. Masa harganya sudah lebih mahal tiga kali lipat,” 
katanya pria yang kini menjadi tersangka kasus suap tersebut.



Departemen Kesehatan (Depkes) pernah menelurkan dua kebijakan penting 
bagi industri