Sayang foto2nya ngga dipasang.
SAya sudah pernah liat foto2nya, Subhanallah... Semoga beliau medapat surga 
yang kekal aamiinn...




________________________________
From: Sulistiono Kertawacana <sulistiono.kertawac...@alumni.ui.edu>
Sent: Saturday, February 14, 2009 3:14:56 PM
Subject: [PPIBelgia] Presiden paling miskin didunia (Poorest President in the 
World, perhaps)]




-------- Original Message -------- 
Date: Sat, 14 Feb 2009 18:12:36 +0700 
From: IA-IP-UNPAD <starboard.tank@ yahoo.co. id> 


Posting di milis tetangga, beberapa
tahun lalu ketika Ahmadinejad baru dilantik sebagai Presiden Iran.
Tabik
************ ********* ********* ***
Kuantar Kau ke Meja Kerja
Seperti saya
tulis di situ, meskipun saya sudah
hampir enam tahun tinggal di Iran, baru sekarang-sekarang ini saya
memperhatikan serius kondisi perpolitikan Iran.  Sekarang, ada
peristiwa
unik lagi yang saya saksikan di televisi: upacara tanfiz (di Tehran
Times,
diartikan dengan ‘installation ceremony’…saya langsung
tertawa membacanya, apalagi, disambung celetukan teman sekantor saya:
lho,
berarti Khatami di-delete? Suami nambahin: bukan, di-uninstall! ).
Upacara tanfiz
adalah pembacaan surat pengesahan atas
hasil pemilu kepresidenan dari Pemimpin Tertinggi Revolusi Iran
(Rahbar, saat
ini dijabat oleh Ayatullah Khamenei). Surat itu dibacakan oleh
Khatami. 
Artinya, jika hasil pilihan rakyat ternyata tidak sesuai dengan
kemaslahatan
negara, bisa saja Rahbar tidak memberikan pengesahan, dan dilakukan
pemilu
ulang. Hak ‘veto’ ini dimaksudkan untuk mencegah seseorang yang
tidak layak untuk naik jadi presiden (dalam demokrasi liberal, bisa
saja kan
ada orang yang tidak layak, misalnya preman atau mafia ekonomi, tapi
dengan
kekuatan uang dan pengaruhnya, dia berhasil memenangkan
pemilu…contohnya
aja di Indonesia, ada preman yang bisa jadi anggota MPR).
Nah, yang unik
di sini...siapa yang duduk di samping
Khatami dan Ahmadinejad? Rafsanjani! So, dua orang yang bersaing dalam
pemilu
putaran kedua itu, sama-sama duduk di acara itu (jadi inget Megawati,
yang
nonton acara pelantikan SBY lewat televisi pun ogah). Oya, dulu,
sepekan
setelah pemilu, Rafsanjani yang kalah pemilu, tetap melaksanakan tugas
sebagai
khatib Jumat dan menyerukan rakyat untuk bersatu mendukung presiden
baru.
Yang lebih unik
lagi setelah acara itu, Khatami
menggandeng tangan (bener2 digandeng loh!) Ahmadinejad, menuju kantor
kepresidenan. Jadi, si mantan presiden menghantarkan presiden baru
langsung ke
meja kerjanya!
Saat menonton
adegan tersebut di TV, suami
berkomentar nakal, “Mah…liat tuh sepatunya!” Apa pasal?
Beberapa waktu lalu, sekitar 2-3 hari setelah menang pemilu,
Ahmadinejad
disorot televisi sedang melakukan kunjungan ke suatu tempat.  Nah, si
kameramen nakal, sengaja meng-close up sepatu si bapak, yang ternyata
warnanya
coklat dan lusuh. Saya waktu itu tidak melihat, hanya diceritakan
suami. Jadi,
sekarang saya pelototin bener-bener tuh, layar televisi. Sekilas memang
terlihat, sepatunya Khatami hitam mengkilat dan sepatunya
Ahmadinejad…still that old brown shoes!
Kembali ke
adegan Khatami mengantar Ahmadinejad ke
ruang kerja kepresidenan. Mereka bercakap-cakap sebentar sambil
senyum-senyum,
setelah itu, gantian Ahmadinejad mengantarkan Khatami ke mobilnya,
saling
berpelukan, dan dadah-dadahan. Padahal, beberapa bulan sebelumnya,
kedua pihak
sempat terlibat polemik panas. Gara-garanya, Khatami terjebak macet
ketika
menuju Universitas Teheran untuk menerima gelar DRHC dan mengkritik
walikota Tehran
(yang saat itu dipegang Ahmadinejad) . Ahmadinejad membalas, “Wah,
kok
baru sekarang Presiden sadar bahwa masalah utama di Tehran adalah
kemacetan?
Memang orang-orang yang tinggal di Saadat Abad (kawasan elit Tehran)
tidak akan
paham kesulitan rakyat!” Polemik terus berlanjut, sampai akhirnya,
kalau
tidak salah, Khatami meralat kritikannya tersebut.
Kini, di
manakah Presiden baru Iran tinggal? Tetap di
rumahnya yang jelek (dinding luarnya masih bata, belum ditembok) di
kawasan
Tehran timur (kawasan Tehran utara, tempat tinggal Khatami adalah
kawasan elit
dan mahal, Tehran barat, tempat kami tinggal, rada lumayanlah, Tehran
timur,
lebih murah lagi, dan Tehran selatan, paling murah).
Petugas
keamanan akhirnya terpaksa membuat posko
keamanan di ujung jalan, mendata semua tetangga termasuk sanak famili
mereka,
sehingga orang-orang yang keluar masuk jalan kecil itu bisa dimonitor.
Terakhir, mau
tahu apa isi press release pertama
DR.Ahmadinejad? Semua pihak dihimbau untuk tidak memasang iklan ucapan
selamat
di koran-koran dan semua kantor dilarang memasang foto presiden!
 

________________________________


 

-- 
Kind regards,
Sulistiono Kertawacana
http://sulistionoke rtawacana. blogspot. com/
   


      

Kirim email ke