Pondok Pesantren Darul Ulum, Jombang – Jawa Timur


[image: darululum]



Sejarah



Sejarah Klasik (antara tahun 1885 - 1937 M)



Periode ini merupakan masa - masa pembibitan dan penanaman dasar-dasar
berdirinya pondok pesantren. Pemimpin pertama yang mendirikan pendidikan
ini, yaitu KH. Tamim Irsyad dibantu KH. Cholil sebagai mitra kerja dan
sekaligus menjadi menantunya.Beliau menanamkan jiwa Islam yang diaktualkan
dalam bentuk sikap dan juga perbuatan yang nyata dalam kehidupan
sehari-hari.


Berdirinya Pondok Pesantren Darul 'Ulum bermula dari kedatangan KH. Tamim
Irsyad yang berasal dari Bangkalan Madura ke Rejoso. Beliau adalah murid KH.
Cholil Bangkalan. Ketika beliau datang ke Jombang. demi memperbaiki keadaan
Ekonomi keluarga KH. Tamim yang memiliki Hikmah besar dalam meneruskan
tradisi pengajaran yang pernah ia terima, ditemukanlah Desa Rejoso, tempat
secara naluriah Keagamaan KH. Tamim yang amat Representatif sebagai lahan
perjuangan menegakkan Islam.


Alasan lain dipilihnya Desa Rejoso sebagai lahan perjuangan menegakkan Islam
oleh beliau pondok pesantren yang direncanakan dan merupakan hutan itu.
merupakan wadah yang dihuni masyarakat hitam dan jauh dari praktik-praktik
sehat menurut norma ajaran Islam. Mereka adalah manusia jahat dalam arti
sering melakukan keonaran tanpa memperhitungkan hak manusia tetangganya.
Mereka adalah manusia yang tidak memperhatikan tatakrama pergaulan hidup
dalam kebersamaan. Untuk itulah dua Kiai ini sangat membutuhkan modal yang
kuat demi terlaksananya cita - cita membangun masyarakat yang berbeda sama
sekali dengan bentuk masyarakat yang ada di situ. Modal tersebut memang
telah dimiliki olehnya. KH. Tamim Irsyad adalah ahli dalam syariat Islam
disamping memiliki ilmu kanuragan kelas tinggi.Demikian pula KH. Cholil
merupakan pengamal ilmu tasawuf disamping memiliki bekal ilmu syariat Islam
pada umumnya. Beliau waktu itu telah dipercaya oleh gurunya untuk mewariskan
ilmu tharekat qodiriyah wannaqsyabandiyah-Nya kepada yang berhak
menerimanya.dengan kata lain beliau berhak sebagai Al-Mursyid (guru petunjuk
dalam dunia tharekat).



Pada periode ini sistem pengajaran ilmu pengetahuan dilaksanakan oleh kedua
beliau dengan sistem ceramah dan praktikum langsung melalui saluran sarana
yang ada pada masyarakat. KH. Tamim Irsyad memberikan pengajian ilmu
Al-Qur'an dan Ilmu Fiqih atau hukum syariat Islam, sedangkan KH. Cholil
memberikan pengajian ilmu tasawuf dalam bentuk pengamalan thareqat qodiriyah
wan naqsyabandiyah disamping tuntunan ilmu tauhid. Sehingga dengan demikian
para murid tidak berat menjalankan syariat Islam.


Oleh kiai Tamim para murid diberikan syariatnya dan oleh kiai Cholil dilatih
mencintai yang punya syariat Islam. Adapun sarana untuk kegiatan tersebut
ada dua yang masing - masing dibangun tahun 1898 dan tahun 1911, surau itu
sendiri sampai sekarang masih terawat baik, dipakai balai pertemuan dan
pengajian. Siswa yang tercatat pada periode ini antara lain dari daerah Jawa
Timur dan Jawa Tengah, terutama dari Jombang. Mojokerto, Surabaya serta
Madura. Jumlahnya sekitar da ratus orang (200 siswa) yang tinggal mondok.
Potensi alumnus cukup memadai, sehingga dengannya Darul Ulum pada periode
berikutnya berkembang dengan cukup membanggakan.


Sekitar akhir abad sembilan belas (XIX), ketika pondok pesantren ini
berkembang cukum meyakinkan. didatangkanlah kiai Syafawi adik kiai Cholil
dari Demak Jawa Tengah untuk membantu kelancaran pengajian. terutama bidang
studi Ilmu Tafsir dan Ilmu Alat. Namun sayang, KH. Syafawi tidak bertahan
lama, karena pada tahun 1904M beliau meninggalkan dunia fana ini. Dua puluh
tahun berikutnya (1930) Kiai Haji Tamim Irsyad menyusul Innalillah Wainna
Ilaihirojiuun. Namun. sebelum beliau wafat telah mengader putranya yang
kedua yaitu KH. Romli Tamim, sebagai figur Pimpinan Darul Ulum periode
kedua. Sepeninggal kedua beliau diatas, Kiai Cholil tinggal sendiri
mengemban amanat kelangsungan hidup sarana pendidikan yang dibina. Dalam
kesendiriannya inilah Kiai Haji Cholil mengalami Jadzab (menurut istilah
Pondok Pesantren), atau barangkali terserang depresi psychis (menurut
istilah Psychologi).



Setelah Kiai Cholil dapat memecahkan problem pribadinya tersebut barulah
beliau bangkit mengemban amanatnya yang semakin komplek. la sekarang yang
memegang semua bidang studi, yang dulu dipegang berdua.Tugas-tugas tersebut
akhirnya oleh Kiai Cholil dapat didelegasikan kepada Generasi Penerus tanpa
menimbulkan goncangan sosial berarti yaitu dengan datangnya KH. Romly Tamim
putra kedua KH. Tamim Irsyad atau adik ipar KH. Cholil dari Studi di Pondok
Pesantren Tebuireng pada tahun 1927 M.


KH. Romli Tamim pulang ke Rejoso dibekali oleh Gurunya, yaitu KH. Akhmad
Jufri (Karangkates Kediri) dan KH. Zaid Buntet (Cirebon). Dengan kata lain
Kiai satu ini dapat menyelesaikan regenerasi dengan mulus tanpa menimbulkan
kesenjangan antar generasi sebelum dengan generasi sesudahnya melalui
lantaran lahirnya KH. Romli sebagai tokoh. Tongkat estafet kepemimpinan
tersebut akhirnya dapat diselesaikan kyai cholil dengan bukti munculnya
tokoh-tokoh baru Pondok Pesantren peninggalan beliau tahun 1937 M. (wafat
1937M). Tokoh tersebut antara lin Kyai Haji Romli putra Kyai Haji Tamim
Irsyad dan Kyai Haji Dahlan Cholil putra Kyai Haji Cholil. Dua tokoh inilah
yang memimpin perkembangan pondok pesantren ini pada periode pertengahan.



Periode Pertengahan (antara tahun 1937 - 1958 M)



Pondok pesantren yang telah berdiri bagai batu karang di laut, tetap tegar
walau ombak menghempas datang. Ditengah-tengah gelombang juang bangsa
Indonesia meneriakkan kata merdeka pada saat itulah generasi muda meledakkan
dadanya dalam bentuk koperasi, gerakan politik, maupun bentuk yang lain.
Mereka hanya mempunyai satu tujuan, Indonesia harus merdeka.


Generasi Pondok Pesantren ini pun tidak pernah ketinggalan meski dalam
bentuk gerakan yang lain. Sepeninggal tokoh-tokoh tua, muncul Kyai Romli
Tamim dan Kyai Dahlan Cholil sebagai tokoh muda yang baru saja menyelesaikan
studinya di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang yang di asuh Kyai Haji Hasyim
Asy'ari serta mengembangkan Ilmi Pengetahuan yang diperolehnya dari studi
beliau di Mekkah Saudi Arabia. Kyai Haji Dahlan Cholil pulang ke Rejoso
tahun 1932 dan kemudian disusul oleh adiknya yang bernama Kyai Haji Ma'sum
Cholil tahun 1937 merupakan tokoh-tokoh muda yang selalu menyingsingkan
lengan dengan ikut bersama bangsa dalam bentuk mencerdaskan bangsa lewat
sarana pendidikan yang dibinanya. Pada periode inilah Pondok Pesantren ini
menunjukan identitas yang sebenarnya. Hal ini dapat dilihat dari nama Pondok
Pesantren yang diberikan oleh Beliau yaitu DARUL 'ULUM (Gudang Ilmu) pada
tahun 1933 M.


Tokoh tersebut menekankan bahwa penanaman Darul Ulum buka hanya sekedar
mengambil nama besar Madrasah Darul Ulum yang ada di Makkah Saudi Arabia
yang secara kebetulan beliau juga merupakan tokoh Madrasah tersebut waktu
masih berdomisili di sana. Namun lebih dari itu ingin mengambil contoh
sebagai wadah sarana pendidikan yang mempunyai corak khas diantara sarana
pendidikan yang ada waktu itu. Yaitu untuk mencetak manusia-manusia muslim
yang tahan cuaca.tidak mudah tergoncang bergantinya masa dan model.Hati
tetap erat merapat disisi Alloh walau bagaimanapun keadaanya.Badan kuat
menahan godaan hidup. Inilah baru Muslim.


Waktu siang maupun pagi siswanya diajak langsung oleh beiau bertanam,
berdagang menanti rezeki. Jika malam mereka bersujud khusu' menanti hidayat
Alloh, dan jika fajar telah datang menyambutnya, mereka tersenyum cerah
berkat telah datang, mereka masih diberi kesempatan memandang
alam.Pendidikan semacam inilah, hasilnya ternyata cukup mengagumkan dan ini
telah dirasakan oleh Pondok Pesantren Darul Ulum.


Pengkajian ilmu pengetahuan pada periode ini semakin mekar di daerah lain
pada umumnya, bukan lagi hanya berliku-liku di daerah ilmu pengetahuan agama
saja. Disamping itu pembagian tugas antara tokoh-tokoh yang ada semakin
jelas. Kyai Romli Tamim memegang kebijakan umum Pondok Pesantren serta ilmu
thasawuf dan thareqat qodiriyah wan naqsyabandiyahnya, KH. Dahlan Cholil
memegang kebijakan khusus siasah (manajemen) dan pengajian syariat plus
Al-Qur'an. Sedang Kyai Ma'soem Cholil mengemban organisasi sekolah dan
managementnya. Sementara itu Kyai Umar Tamim adik Kyai Romli Tamim sebagai
pembantu aktif di bidang kethareqatan. Semua tugas tersebut masing-masing
dibantu oleh santri-santri se­nior, seperti KH. Ustman Al Isyaqi yang
berasal dari Surabaya dalam praktikum qodiriyah wannaqsyabandiyah.

Ciri khas alumni pada periode ini seakan dapat dijabarkan melalui dua
bentuk, antara lain sebagai berikut:



-       Bentuk salikin atau ahli praktikum thareqat qodiriyah wan
naqsyabandiyah. Mereka ini adalah lulusan amalan thareqat di bawah asuhan
KH. Romli Tamim Irsyad. Sebagian mereka telah menjadi Al-Mursyid sejak zaman
KH. Romli Tamim.

-       Bentuk huffadz atau penghafal Al-Qur'an, yang merupakn huffadz
andalan di masing-masing daerahnya. Mereka ini adalah lulusan madrasah
huffadz Al-Qur'an di asuh langsung oleh KH. Dahlan Cholil.



Dalam perjuangan fisk membela negara peran ponpes tidak tanggung-tanggung.
sebut Pondok Pesantren ini memang letaknya diperbatasan garis Demarkasi
tentara pejuang dengan tentara penjajah. Apabila belanda telah menguasai
Mojokerto, bukan main2sibuknya penghubung dan penghuni pondok pesantren
ini,tidak terkecuali kyai-kyainya. Ishomudin - putra KH. Romli Tarnim
tertembak jatuh menghadap Alloh langsung oleh pelor Belanda pada tahun 1949
M.


Demikian pula KH. Romli Tamim sempat menginap di rumah KN1L Mojoagung karena
tertangkap Belanda. Ini semua merupakan ikistrasi keterlibata Pondok
Pesantren Darul TJlum dalam perjuangan tlsik memperjuangkan tanah Indonesia
merdeka. Merdeka kata pejuang , merdeka pula para kyai. Kebenaran hams di
perjuangkan sampai tubuh ini memat dimakan tanah. Karena tekad demikian
itulah KH. Romli dan KH. Dahlan sebagai tokoll utama membiarkan santri serta
simpatisannya menjadikan pondok pesantren ini sebagai markas tentara
Hisbulloh pada kelas D menghajar tenlara Belanda. Kereta api sempat
diledakkan oleh pejuang Hisbulloh di muka pondok pesantren yang dekat dengan
rel kereta api ini.


Pada tahun 1938 didirikanlah sekolah klasikal yang pertama di Darul 'Ulum
yang di beri nama Madrasah Ibtidaiyyah Darul TJlum. Sebagai tindak lanjut
sekolah tersebut pada tahun 1949 M didirikan arena belajar untuk para calon
pendidik dan da'wah. dengan nama Madrasah Muallimin (untuk siswa putra) dan
6pada tahun 1954 M berdirilah sekolah yang sama untuk kaum putri. Sekolah
tersebut di huni sekitar 3000 siswa.Pada bagian lain keluarga besar Darul
TJlum yaitu Jam'iyah thareqat qadiriyah wan naqsyabandiyah. Anggota latihnya
meliputi Jombang dan menembus daerah-daerah kabupaten lainya di Jawa Timur.
Jawa Tengah dan Jawa Barat. bahkan ada Sulawesi selatan. Jumlah anggotanya
puluhan ribu, dapat disaksikan di pusat latihan Rejoso jika Jam'iyah ini
mengadakan perayaan khusus bagibagi warganya. Yang lazim adalah tiga kali
dalam satu tahun, yaitu pada bulan sya'ban, bulan Muharrom dan bulan Rabi'ul
akhir.


Periode ini di tutup pada tahun 1958, yang di tandai dengan kematian dua
tokohnya, yaitu KH. Dahlan Cholil pada bulan sya'ban, disusul oleh KH. Romli
Tamim pada bulan Raomadlon. Innalillah wa innailaihi raji'un.



Periode Baru Fase Pertama (1958 - 1985)



Sepeninggalan kedua tokoh tersebut, pondok pesantren Darul 'Ulum mengalami
kesenjangan kepemimpinan, terutama dalam bidang thareqat dan pengajian ilmu
Al-Qur'an dengan segala ilmu bantuanya.Kejadian ini dapat dimaklumi karena
dua tokoh yang telah tiada tersebut merupakan tokoh besar,serta piawai dalam
bidangnya.


KH. Romli, mempunyai reputasi pasca sarjana dalam kehidupan thareqat di
daerah Jombang maupun di kalangan Nasional, demikian pula halnya KH. Dahlan,
reputasi dalam bidang ke Al-Qur'anan cukup di kenal TJlama semasanya.Ia
terkenal sebagai ulama beraliran keras karena itu terkada6ng tampak kaku
tetapi konsisten dengan ilmunya.



Alhamdulillah, pada masa transisi antara tahun 1958 - 1961 ini adalah tokoh
pendamping kedua almarhum, yaitu KH. Ma'soem Kholil yang selama ini
berdomisili di Jagalan Jombang.



KH. Ma'soem selama kepemimpinanya Darul 'Ulum cukup memuaskan berkat
ditemukanya tokoh yang sebelumnya terpendam Kyai Ma'soem sendiri belum
sempat menikmati upaya tersebut tclah wafat pada tahun 1961 M. Tokoh baru
yan di maksud adalah lahirnya Kyai Bishri Cholil dan KH. Musta'in Romly
sebagai pemimpin utama pada ketokohan periode baru fase pertama ini.Masa
ketokohan KH. Musta'in dan KH. Bishri. antara tahun 1962 sampai 1985 Darul
'Ulum banyak mengalami pembaharuan dalam bidang Struktur organisasi. bidang
bentuk pendidikan maupun dalam bidang sarana fisik, perubahan tersebut
antara lain bisa dilihat di bawah ini.



Bidang Struktur Organisasi.


Pondok Pesantren Darul 'Ulum sejak tahun ajaran 1962 Struktur organisasinya
berubah. Distribusi tugas secara terperinci dijelaskan melalui buku panduan
dan papan Struktur. Ini merupakan kemajuan bila dibandingan dengan periode
sebelumnya. Struktur tersebut dijabarkan dalan bentuk tiga dewan.



Dewan Kyai: Merupakan badan tertinggi. Beranggotakan para sesepuh Pondok
Pesantren. Badan ini di pimpin oleh KH. Bishri Colil dan KH. Musta'in Romli.
Badan ini merupakan dewan penentu kebijaksanaan prinsipil di Darul 'Ulum.



Dewan Guru: Merupakan badan pelaksana kebijaksanaan dewan kyai dalam bidang
kontinuitas pendidikan. Badan ini beranggotakan guru-guru yarig dipimpin
oleh KH. Musta'in Romli.



Dewan Harian: Merupakan dewan pelaksana harian dewan Kyai dalam bidang
Administrasi Management dan kegiatan sosial. Badan ini beranggotakan
santri-santri, guru-guru yunior dipimpin oleh Kyai Aehmad Badawi Cholil,
tokoh motor pembaharuan managemen organisasi periode ini.


Dewan Keuangan: Pada tahun 1968 M untuk lebih menerbitkan administrasi
keuangan. dibentukiah dewan keuangan yang ditangani oleh Kyai Muh. As'ad
Umar.


Bidang Pendidikan


Berbicara mengenai masalah pendidikan. ini merupakan misi utama pondok
pesantren Darul 'Ulum yang setiap jengkal langkah nya selalu tidak bisa
lepas dari sualu upaya peningkatan kualitas bidang ini. Materi pendidikan
yang di berikan pada periode ini hainpir semua macam bidang study lelah
dimasukkan dalam program yung ada. Berbeda dengan sebelumnya hanya terbatas
bidang agama ditambah umum yang diberikan. Ini dilakukan oleh pengasuh untuk
menyediakan fasilitas yang sempurna bagi siswa-siswa pondok pesantren
apabila kelak harus terjun ke masyarakat. Dan merupakan kelanjutan Pondok
Pesantren atas tantangan masyarakat lingkunganya.


Dengan masuknya beragam bidang studi umum tersebut, bukan berarti
menelantarkan jam-jam kegiatan studi agama dan sakral agama ang telah mapan.
Malah keduanya disejajarkan, diselaraskan dan diberinya ruang gerak berjalan
secara smooth dalam wadah yang sama.Pada tahun 1965 di Darul Ulum dibukalah
Universitas Darul 'Ulum sebagai kelanjutan wadah pendidikan yang
perkembangannya antara tahun 1965 - 1969 M.


Universitas tersebut memiliki Fakultas Alim Ulama, fakultas Hukum, fkultas
Sosial Politik dan fakultas Pertanian. Pada tahun ini (1989) setelah
mengalami pasang surut, Universitas Darul 'Ulum telah memiliki enam
Fakultas, antara lain:

-       Fakultas Hukum

-       Fakultas Sosial Politik

-       Fakultas Ushuluddin (Sebagai ganti fak. Alim Ulama)

-       Fakultas Ilmu Pendidikan

-       Fakultas Ekonomi



Pada tahun 1967 sekolah dan madrasah yang berada di naungan Darul Ulum
dibagi dalam dua program studi. Program studi yang beralifiliasi dengan
Departemen Agama dan Program studi yang mengikuti program studi Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Tentu masing-masing program studi tetap dinaungi
oleh warna kepondokan pesantren Darul TJlum sebagaimana semula, yang akurat
dan tradisional itu. Selanjutnya sekolah-sekolah tersebut pada tahun
berikutnya (1968) yang beralifiliasi dengan DEPAG dinegenkan melalui Surat
Keputusan Menteri Agama No : 67 tahun 1968.



Bidang Sarana Fisik


Penyediaan sarana fisik mutlak dibutuhkan bagi erwujudnya mekanisme
pendidikan. Disamping memanfaatkan bangunan gedung yang ada, Darul 'Ulum
juga menambahkan lagi beberapa gedung untuk asrama dan gedung sekolah. Di
pihak lain penyediaan fasilitas pendidikan juga bertambah, seperti yang
terlihat di bawah ini.

1.     Pada tahun 1954 dibukalah Madrasah Mu'alimat atas, satu bentuk
sekolah setingkat SMA Khusus bagi siswa putri.

2.     Pada tahun 1960 Pimpinan Darul 'Ulum bersama alumni yang telh meyebar
di perguruan tinggi maupun di arena pejuangan sosial di daerah Surabaya,
Malang dan Yogyakarta menciptakan wadah gerak yang disebut HESDU (Himpunan
Eks Santri Darul 'Ulum). Organisasi ini pada kongresnya I Di Malang mengubah
namanya dengan IKAPPDAR (Ikatan Keluarga Pondok Pesantren Darul 'Ulum).

3.     Pada tahun 1965 mempunyai tanah milik di Jombang sebagai lokasi
berdirinya Universitas Darul 'Ulum.

4.     Antara tahun 1959 - 1982 telah pula disempurnakan fasilitas belajar,
ibadah maupun asrama tempat tinggal.



Demikianlah pembaharuan dan perubahan yang terjadi pada periode ini.
Sementra itu kepemimpinanya juga terjadi tambal sulam. Seperti yang terjadi
pada tahun 1969 sepeninggalan KH. Bishri yang wafat, kedudukan beliau
diambil alih oleh adiknya yaitu KH. Sofyan Cholil sebagai patner utama KH.
Musta'in Romly. Pada tahun 1978 M KH. Sofyan Cholil wafat, kedudukanya di
ganti oleh KH. Muh. As'ad Umar



Periode Baru Fase Kedua (1985 - 1993)



Perkembangan Kelembagaan Darul 'Ulum pada fase ini mengalami perubahan dan
kernajuan sesuai dengan tuntutan mana­gerial yang dikehendaki oleh kernajuan
kelembagaan Darul 'Ulum Perkembangan itu bisa dilihat di bawah ini.


Perkembangan Kelembagaan.


Pada fase ini pembagian tugas elembagaan lebih rinei dan disesuaikan dengan
Profesi perseorangan yang duduk di personalia lembaga. Ada Yayasan Darul
'Ulum, Yayasan Universitas Darul 'Ulum dan ada Yayasan thareqat qodiriyah
wan naqsyabandiyah yang berpusat di Darul 'Ulum. Masing-masing Yayasan /
lernbaga terikat oleh nilai dan norma misi kelembagaan Darul 'Ulum yang
termuat garis besar Khittkhah Trisula, yaitu suatu rangkuman nilai dan norma
menjadi misi pendidikan Darul 'Ulum. Nilai tersebut bersumber dari
nilai-nilai yang berada di lembaga pendidikan Pondok Pesantren Darul 'Uium,
Universitas Darul 'Ulum dan thareqat qodiriyah wan naqsyabandiyah. Jadi,
pada periode ini lembaga pendidikan Darul 'Ulum lebih meningkatkan
profesionalisme dalam kepengurusan kelembagaan yang dimiliki Darul Ulum:

1.     Lembaga pendidikan Pondok Pesantren Darul 'Ulum.

2.     Lembaga Universitas Darul 'Ulum.

3.     Lembaga thareqat qodiriyah wan naqsyabandiyah yang berpusat di Darul
Ulum



Bidang Pendidikan.


Lembaga pendidikan kejuruan pada babak ini lebih inendapat tekanan
dikembangkan disamping lembaga pendidikan umum dan agama.

1.     Pada tahun 1988 dibuka program komputer.

2.     Pada tahun 1989 dibuka SMEA Darul 'Ulum.

3.     Pada tahun 1991 dibuka Akademi Perawatan Darul 'Ulum.

4.     Pada tahun 1992 dibuka Sekolah Teknik Menengah Darul 'Ulum.


Pendidikan kejuruan diatas melengkapi lembaga-Iembaga pendidikan di Darul
'Ulum yang telah berkembang pada periode bam fase pertama


Bidang Fisik Bangunan.



Tututan masyarakat akan kelayakan dalam penyelenggaraan pendidikan
menyebabkan pimpinan Darul 'Ulum berupaya secara maksimal membangun sarana
fisik demi menunjang siswa didik mencapai tujuan pendidikan yang
dinginkan.Usaha pembangunan fisik bisa dilihat dari penambahan ruang kelas
dan perkuliahan asrarna dan ruang penunjang.


Pada tahun 1986 dibangun gedung perkuliahan fak. Hukurn dan Teknik di
Jombang. pada tahun 1987 gedung fak. Tarbiya di Jl. Rejoso Peterongan, pada
tahun 1990 gedung pertemuan UNDAR berdiri dengan kapasitas 2.000 orang.
Sementara di Pondok Pesantren Darul 'Ulum selama berturu-turut dibangun
gedung SMA Darul "Ulum tahun 1986 bersamaan gedung asrama Ibnu Siena, pada
tahun 1987 dibangun SMA Putri bersama dengan asrama Raden Rahmat, pada tahun
1989 dibangun gedung MAN Rejoso 7 lokal an MTsN 5 lokal bersamaan dengan
asrama Bani Tamim dan Al-Ghozali. Dan" terakhir pada tahun 1992 dibangun
gedung akademi perawatan Darul 'Ulum. Semua pembangunan saraa tersebut
adalah upaya kongrit Darul 'Ulum memberikan layanan pendidikan.



Bidang Kepemimpinan.


Seperti telah dijelaskan pada diktum I.4.1.,kepemimpinan Darul 'Ulum pada
periode ini tetap menggunakan sistem keluarga, artinya baik di pondok, di
Universitas maupun di thareqat qodiriyah, wan naqsyabandiyah unsur
pimpinanya terdiri atas unsur keluarga besar pendiri Darul 'Ulum yaitu KH.
Tamim Irsyad, Beliau mempunyai tiga putra:

Pertama : Nyai H. Fatimah istri KH. Cholil

Kedua : KH. Romly Tamim

Ketiga : KH.Umar Tamim


Dari ketiga putra inilah secara tradisonal mewarisi kepemimpinan Darul Ulum
sampai pada fase kedua, sesuai dengan kemampuan dan keilmuan yang dimiliki.
Di Pondok Pesantren Darul 'Ulum, di Universitas Darul 'Ulum, kepemimpinan
dipegang oleh lembaga Majelis Pimpinan Pondok Pesantren Darul 'Ulum, di
Universitas Darul 'Ulum dipegang oleh pimpinan Yayasan dan Rektorium.
Sedangkan di tareqhat dipegang oleh Al-Mursyid.


Adapun Kepemimpinan pada periode baru fase n di Pondok Pesantren Darl 'Ulurn
secara kolektif berada dalam lembaga Majelis Pimpinan Pondok Pesantren yang
personalianya disusun secara struktural berdasar keilmuan dan senioritasnya.
Lengkapnya adalah sebagai berikut:



Ketua Umum:

KH. MUH. AS'AD UMAR

Ketua Bidang Khusus Pendidikan:

KH. A. DIMYATHIROMLY, SH

Sekretaris Umum:

Drs. KH. CHOLIL DAHLAN

Koord Alumni dan Ikappdar:

KH. A. TAMIM ROMLY, SH, MSi.

Koord Keuangan:

Drs. ZA'IMUDDIN WIJAYA AS'AD SU.

Koord. Kesra dan Olah Raga:

Drs. H. MUH. IQBAL HASYIM

Koord.KAMTIB:
SYARIF HIDAYATULLOH, ST.

Koord. Pengajian dan Kepondokan:

M. HAMID BISHRI, SE. Msi

Sedangkan perkembangan akhirPondok Pesantren Darul 'Ulum lihat bentuk-bentuk
pendidikan pendidikan di menu Bentuk Pendidikan



Fasilitas Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang



Fasilitas gedung dan asrama yang ada di pondok Pesantren Darul Ulum antara
lain adalah:

-       Empat belas gedung sekolah formal (108 lokal)

-       Dua gedung ketrampilan

-       Sembilan aula pertemuan

-       Satu Masjid dan dua Mushola

-       Dua Kantor Pusat dan dua belas kantor unit

-       Tiga puluh empat gedung asrama ( 234 kamar)

-       Tiga belas unit kamar mandi

-       Satu Unit Pompa air

-       Dua puluh tujuh pompa air

-       Satu Lapangan Sepak Bola

-       Delapan lapangan Bulu Tangkis dan empat lapangan Basket

-       Tiga belas lapangan tenis meja

-       Satu kantor unit BRI, Bank Jatim, dan BNI 46

-       Sarana Wartel

-       Satu Pusat Koperasi

-       Satu Unit Usaha Kesehatan Pondok (UKP)

-       Empat kantin makan

-       Tiga laboratorium IPA

-       Lab Bahasa

-       Satu lab Komputer Pusat



Bentuk Pendidikan



Pendidikan Pesantren Non Formal



Pengajian Kitab - kitab meliputi:



Tafsir
Tafsir Jalalain, Ibnu Katsir, Qurtubi dan Tafsir Khamami



Hadits
Buchori Muslim, Tajridusshoreh, Bulugul Maram, Riyadus Sholihin, Jawahirul
Buchori, Arbain Nawawi



Alat
Jurumiyah, Imriti, Alfiah Ibnu Malik, Milhatul I'rob dan Qowaidul Lughoh



Fiqih
Mabadi' Fiqiyyah, Safinatun Najah, Sulam Taufiq, Fathul Qorib, Fathul Mu'in,
Kifayatul Akhyar



Ahlaq
Akhlaqul Banat, Akhlaqul banin, Uqudul Jain, Ta'lim Muta'lim,
Durotunnasihin, Bidayatul Hidayah, Nashoihul Ibad, Khikam, dan Ihya
Ulumuddin



Lain – Lain

Kitab - kitab yang dikaji khusus oleh Kyai dan santri senior.



Pengajian Al Qur'an meliputi:



Dengan hafalan:

Dikaji dan diselenggarakan khusus oleh Madrasah Tahasus Al Qur'an



Dengan Melihat:

Diselenggarakan informal di Masjid dan MUshola setiap Ba'da Subuh, ba'da
Ashar dan ba'da Maghrib. Diselenggarakan formal di kelas masing - masing
unit pendidikan setiap jam ke I dan II dalam satu minggu tiga kali pertemuan



Latihan Muhadhoroh (Penampilan Taqwa), meliputi:

-       Leadership : Setiap Kamis malam dan Jum'at siang

-       Dibaiyyah : Setiap Kamis malam dua kali satu bulan

-       Tahlil : Setiap Senin malam dua kali dalam satu bulan

-       Organisasi : Setiap Jumat siang

-       Olahraga : Setiap Jum'at pagi dan setiap sore ba'da Ashar



Latihan Keterampilan meliputi:

-       Penjahitan : Setiap Jum'at sore dan pagi

-       Keputrian : Setiap selasa dan jum'at

-       Drum Band : Setiap Jum'at dan selasa sore

-       Qiroatil Qur'an : Setiap Kamis dan Jum'at

-       Kepramukaan : Setiap Jum'at pagi

-       Komputer : Setiap hari diluar KBM

-       Manajemen : Setiap Jum'at siang


Sekolah Formal, terdiri dari:

-       MIN Darul Ulum

-       MTs N Darul Ulum

-       Mts PK Darul Ulum

-       SLTP 1 Darul Ulum

-       SLTP N 3 Darul Ulum

-       MAN Darul Ulum

-       MAK Darul Ulum

-       SMA 1 Darul Ulum

-       SMA 2 Darul Ulum unggulan BPPT

-       SMA 3 Darul Ulum

-       SMK 1 Darul Ulum

-       SMK 2 Darul Ulum

-       SMK Telkom Darul Ulum

-       AKPER (Akademi Keperawatan) Darul Ulum

-       AKBID (Akademi Kebidanan) Darul Ulum

-       UNIPPDU (Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum)

-       UNDAR (Universitas Darul Ulum)



Praktikum Kemasyarakatan


Untuk menyediakan sarana latihan bagi seluruh civitas akademika Darul Ulum,
dalam menjalin hubungan sosial dengan Darul Ulum dan sebaliknya dalam bidang
jual beli kebutuhan hidup sehari - hari.

1.     Organisasi Kantin

Yaitu tempat bagi masyarakat sekitar untuk bisa berhubungan langsung dengan
Pondok pesantren Darul Ulum dan sebaliknya dalam jual beli kebutuhan hidup
sehari - hari.

2.     Ikatan Pondok Pesantren Darul Ulum

Yaitu suatu organisasi keluarga besar da simpatisan Darul Ulum yang
mempunyai tujuan menyalurkan aspirasi Darul Ulum ke masyarakat, dan dari
masyarakat ke Darul Ulum. Terutama masyarakat yang jauh dari pemukiman
pondok Pesantren darul Ulum Jombang.

3.     Organisasi Olah Raga Darul Ulum

Yaitu suatu wadah bagi siswa - siswi Darul Ulum menciptakan dinamik
keolahragaan di kawasan wilayah Darul Ulum ataupun diluar dalam bidang seni
dan olah raga



Lokasi



*Kantor Pusat:*

Sekretariat Majelis Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ulum,

Jl Rejoso Peterongan Jombang Po. Box 3 kodepos 61481

Tlp 866686 / fax.(0321) 860174.

Pelayanan khusus siswa : (0321) 86206



Sumber: http://darululum.net/index.php


-- 
"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 
4. Satu email perhari: ppiindia-dig...@yahoogroups.com
5. No-email/web only: ppiindia-nom...@yahoogroups.com
6. kembali menerima email: ppiindia-nor...@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    ppiindia-dig...@yahoogroups.com 
    ppiindia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke