Refleksi : Agaknya sekarang Jambi tidak lagi terletak di Sumatera. hehehe

http://www.antaranews.com/berita/1275998230/10-orangutan-sumatra-didatangkan-ke-jambi

10 Orangutan Sumatra Didatangkan ke Jambi
Selasa, 8 Juni 2010 18:57 WIB | Warta Bumi | Konservasi/Pelestarian | 

Jambi (ANTARA News) - Sepuluh orangutan sumatra (Pongo Abelii) kembali 
didatangkan ke Jambi untuk dilestarikan di kawasan Bukit Tigapuluh, upaya 
mempertahankan populasi species yang terancam punah itu.

Program pelepasliaran ini bertujuan meningkatkan populasi orangutan sumatra 
yang terus menyusut akibat maraknya pembukaan hutan menjadi areal perkebunan di 
habitat aslinya, kata Manajer Stasiun Reintroduksi Orangutan Sumatera dari 
Frankfurt Zoological Society (FZS) Julius Paolo Siregar di Jambi, Selasa.

Saat ini diperkirakan hanya 6.000 ekor orangutan yang hidup liar. Penyitaan 
orangutan sebagai hewan peliharaan terus dilakukan untuk selanjutnya 
dilepasliarkan ke dalam hutan. 

Menurut Julius Paolo Siregar, orangutan tersebut diberangkatkan dari Stasiun 
Karantina Batu Mbelin, Sibolangit, Sumatra Utara pada hari Senin (7/6) sore dan 
dijadwalkan tiba di Jambi, Rabu (9/6) pagi.

"Transportasi orangutan menggunakan satu unit truk dan didampingi dokter hewan 
serta polisi hutan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) 
Sumatra Utara. Siang ini rombongan berada di Pekanbaru, Riau," ujar Julius, 
Selasa. 

Setibanya di Kabupaten Tebo, Jambi, orangutan akan dipindahkan dari truk ke 
dalam dua unit mobil offroad. Diperlukan waktu tempuh 6-8 jam untuk mencapai di 
Stasiun Reintroduksi Orangutan. 

Sementara, drh Yenny Saraswati dari Stasiun Karantina mengatakan rata-rata 
orangutan ini berusia enam tahun. 

"Ada satu ekor orangutan yang berusia lebih dari 10 tahun. Kesepuluh orangutan 
ini terdiri dari enam betina dan empat jantan," ujar dia. 

Sebagian besar orangutan berasal dari hasil sitaan di wilayah Aceh. Virina 
salah satu orangutan betina adalah sitaan dari seorang petani di Desa Kutacane. 
Petani tersebut mendapati Virina masuk dalam perangkap babi yang ia pasang di 
sawah. 

"Di leher Virina masih terlihat bekas jeratan, namun kini sudah sembuh," ujar 
Yenny. 

Kegiatan pelepasliaran orangutan merupakan bagian dari Program Konservasi 
Orangutan Sumatera (PKOS/SOCP) yang dilaksanakan oleh tiga lembaga non 
pemerintah yakni Pan Eco, Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), dan FZS. 

Ketiga lembaga ini melaksanakan programnya bekerjasama dengan Direktorat 
Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (Ditjen PHKA) Kementrian 
Kehutanan. 

Julius menyatakan dengan penambahan orangutan ini maka sejak 2002 FZS telah 
menerima 139 ekor orangutan. Hingga Maret lalu FZS telah melepasliarkan 116 
ekor orangutan dan lima ekor lainnya kini tengah berada di hutan adaptasi. 

Di Stasiun Reintroduksi, lanjut Julius, orangutan akan menjalani proses 
adaptasi dan sosialisasi. Orangutan juga akan dibekali berbagai kemampuan untuk 
dapat hidup di hutan kembali. 

Setidaknya diperlukan waktu tiga bulan sebelum orangutan dilepasliarkan. 
Semakin lama orangutan dipelihara manusia sebelumnya maka proses adaptasi akan 
semakin lama. 

"Biasanya orangutan yang masih jinak akan dilepasliarkan di hutan adaptasi. 
Sedangkan orangutan yang sifatnya masih liar dapat langsung dilepaskan ke dalam 
hutan di Taman Nasional Bukit Tigapuluh," imbuh Julius. 

Dengan terus berlangsungnya program reintroduksi ini diharapkan populasi 
orangutan sumatera yang masuk dalam klasifikasi satwa sangat terancam punah ini 
dapat diselamatkan.


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke