Baju Untuk Ayu

By: agussyafii

Belum genap setahun hidup dilaluinya di Ibukota bersama putrinya. Hidupnya tak 
menentu dan berpindah-pindah. Air matanya sudah kering mengalir dia tumpahkan 
dalam pengaduan kepada Sang Khaliq setiap sholat di masjid Istiqlal. Poto wajah 
kecil Ayu putri kesayangannya selalu tersimpan di dompetnya sebagai tanda 
cinta. Bajunya teramat lusuh. Wajahnya terlihat kuyuh dengan sepatu yang 
berlobang diujungnya. Kulitnya hitam legam terbakar sinar matahari.

Setiap hari menyusuri jalanan untuk mengais rizki. Terkadang memaksa dirinya 
untuk mengemis demi sesuap nasi. Suara bising, asap knalpot sudah menjadi menu 
sehari-hari. Kakinya perih penuh luka kebanyakan jalan kaki. Batuknya beberapa 
kali terdengar. Hari makin tambah panas, belum sesuap nasi mampir ke perutnya. 
Matanya melelehkan air mata membayangkan wajah cantik putrinya yang 
berlari-lari menyambut dirinya pulang sementaranya perutnya melilit menahan 
lapar.

Sambil duduk dia keluarkan secarik kertas tulisan tangan putrinya. 'Ayah, kalo 
ayah udah dapet duit jangan lupa beliin Ayu baju ya..ayah.' 

Kertas itu kemudian dilipat dan dimasukkan ke kantong celana. Tangannya 
mengucap keringat dan air mata yang menyatu dipipinya. Direlung hatinya terasa 
perih bagai teriris sembilu. Wajah anaknya yang sedang tersenyum bagai pisau 
menusuk sampai ke hulu hatinya. Sejak istrinya meninggal dunia, hidup anaknya 
penuh penderitaan karena mempunya seorang ayah seperti dirinya. Keinginan untuk 
membahagiakan putrinya belum juga mampu diwujudkan. Pikirannya menjadi kalut 
tidak tahu bagaimana mendapatkan baju untuk putrinya.

Matanya memandang kepada sebuah Supermarket diseberang jalan. Dia mendatangi 
Supermarket itu dengan wajah memelas mencoba berharap belas kasihan setiap 
pengunjung. Wajahnya yang kurus takĀ  terawat tak membuat orang menaruh kasihan 
pada dirinya. bahkan orang yang melihat malah tidak menoleh sedikitpun. Tak 
seorangpun peduli padanya. Hatinya semakin perih dan menangis. Kakinya gemetar 
menahan lapar. Tubuhnya terasa rapuh. Wajah putrinya terlintas di dalam 
benaknya. Rengekan Ayu terngiang ditelinganya. 'Ayah, Ayu mau baju baru..'

Tanpa disadarinya matanya melihat sebuah dompet tergeletak dimeja kasir. 
Matanya melirik ke kanan dan ke kiri mengawasi orang-orang disekeliling dengan 
penuh keyakinan dia ambil dompet itu. Sekuat tenaga dia berlari menuju pintu 
keluar. Seorang Ibu berteriak, 'Jambret...jambret...' Orang-orang disekeliling 
Supermarket terkejut dengan teriakan itu. Beberapa orang berlari mencoba untuk 
mengejarnya. Nampak satu dua orang menghadang. Perutnya yang seharian lapar 
membuatnya tak berkutik. Bogem mentah dilayangkan diwajahnya. Mata 
berkunang-kunang. darah mengucur dibibirnya. Orang-orang yang sudah terbakar 
amarah tidak mempedulikan teriakannya meminta ampun. Bahkan sebagian orang 
meludahi wajahnya. 

Wajahnya tersungkur menyentuh trotoar. Teriakan orang-orang tidak terdengar 
lagi. Terkapar tubuhnya dijalanan. Tidak tahu berapa lama dirinya pingsan. 
Kumandang adzan itu membangunkan dirinya seolah Sang Khaliq menyapa hati dan 
tubuhnya yang penuh luka. Berkali-kali dirinya beristighfar memohon ampun 
kepada Allah atas semua kekhilafan yang telah dilakukannya. Terucap kata lirih 
disaat wajah putrinya yang sedang tersenyum menyambutnya pulang. 'Ayu, maafkan 
ayah belum bisa membelikan baju baru buat Ayu.' 

Ayu sang buah hati memeluknya, mencium mesra pipi ayahnya. Pertanda Ayu 
mengerti apa yang sedang terjadi. Malam kelam dibawah kolong mereka berdua 
menikmati singkong bakar, begitu terasa nikmatnya. Mensyukuri hidup dengan 
penuh kasih sayang. Sekalipun hari itu Ayu belum memakai baju baru.

----
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (QS. ar-Rahman 55:16)

Wassalam,
agussyafii
--- 
Yuk, hadir di Kegiatan 'Amalia Cinta al-Quran (ACQ).' Hari Ahad, Tanggal 20 
Juni 2010 Di Rumah Amalia, Jl. Subagyo IV blok ii, No.23 Komplek Peruri, 
Ciledug. Silahkan kirimkan dukungan dan partisipasi anda di 
http://www.facebook.com/agussyafii3, atau http://agussyafii.blogspot.com/, 
http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 087 8777 12 431




      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke