Refleksi : Jangan-jangan yang disebut "teroris" ini adalah organisasi ciptaan 
penguasa NKRI bermaksud untuk mengalihkan perhatian masyarakat, misalnya   
kasus Bank Century atau bertambah berat kehidupan masyarakat ke arah lain, 
pada pihak lain  kekayaan para pentinggi negara membengkak[Lihat situs Bali 
Post 
http://www.balipost.com/mediadetail.php?module=detailberita&kid=33&id=31315.] 

Rezim penguasa bukan asja kaya harta, tetapi juga kaya raya dengan akal bulus 
bunglon, jadi macam-macam kejadian bisa mereka ciptakan untuk mengelabui 
pendapat umum. 



http://nasional.kompas.com/read/2010/03/07/18144792/Belum.Ada.Indikasi.Teroris.Lari.ke.Sumut


Belum Ada Indikasi Teroris Lari ke Sumut
Minggu, 7 Maret 2010 | 18:14 WIB


 
SERAMBI/M ANSHAR
Pengepungan Kelompok Teroris di Aceh Pasukan Brimob kembali usai melakukan 
pengepungan kelompok teroris di Desa Lamkabeue, Kecamatan Seulimum, 

Aceh Besar, Sabtu, (6/5/2010). Dalam sepekan terakhir, operasi pengepungan dan 
kontak tembak telah mengakibatkan lima anggota polisi gugur, dua anggota 
jaringan teroris tewas dan 14 lainnya berhasil ditangkap hidup-hidup. - Polda 
Sumatera Utara belum menemukan indikasi larinya tersangka teroris dari Nanggroe 
Aceh Darussalam (NAD) ke daerah itu. "Belum ada indikasi ke arah itu," kata 
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Baharudin Djafar ketika dihubungi di Medan, 
Minggu (7/3/2010). 
Namun, kata Baharudin, Polda Sumut terus melakukan berbagai upaya agar 
kemungkinan larinya tersangka teroris di NAD ke Sumut dapat diketahui. Polda 
Sumut menambah personel, memperketat dan meningkatkan pengawasan di 
daerah-daerah yang berbatasan dengan NAD. 

Selain itu, Polda Sumut juga memantau jalur-jalur transportasi lain yang 
mungkin dipergunakan tersangka teroris itu seperti perairan. Untuk itu, 
pihaknya mengintensifkan razia di laut seperti perairan Langsa yang berbatasan 
langsung dengan Sumut. "Demikian juga dengan (pemantauan) jalan-jalan tembus di 
perbatasan. Semua itu sudah dilakukan," katanya. 

Meski demikian, kata Baharudin, pihaknya tetap mengharapkan partisipasi 
masyarakat untuk menjaga lingkungannya masing-masing guna menghindari 
terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Ia mengingatkan wajib lapor bagi 
warga luar yang berkunjung ke suatu daerah. "Partisipasi warga juga sangat 
diperlukan," katanya. 

Tim gabungan dari Detasemen Khusus 88 Antiteror dan Kepolisian Aceh menangkap 
sejumlah orang yang diduga memiliki kaitan dengan terorisme di Pegunungan 
Jalin, Kecamatan Jantho, Kabupaten Aceh Besar sejak 20 Februari 2010.  

Polisi juga menyita barang bukti berupa empat senjata api laras panjang, 24 
magasin dan satu granat asap selain berbagai atribut seperti seragam rompi 
militer serta sejumlah dokumen.  

Usai mengikuti rapat terbatas bidang politik, hukum dan keamanan bersama 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta, Jumat (5/3), Kapolri Jenderal 
Polisi Bambang Hendarso Danuri mengatakan pihaknya masih mengejar sedikitnya 30 
orang yang diduga teribat dalam gerakan terorisme di NAD.

TERKAIT:
  a.. Polisi Terus Gempur Teroris di Aceh 
  b.. Anak Seribu Pulau Itu Akhirnya Berpulang... 
  c.. Teroris Tidak Ada di Pondok Pesantren di Aceh 
  d.. Pengepungan Teroris di Aceh Besar Berlanjut 
  e.. Polisi Buru 30-an Orang Diduga Teroris Aceh 
MEDAN, KOMPAS.com 


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke