Persepsi kita terhadap kritik akan lebih baik bila kita menanamkan di 
dalam hati bahwa kritik itu penting. Sahabat, apa yang terlintas 
dalam benak kita ketika mendengar orang berkata, "Saya ingin 
mengkritik Anda!". Biasanya, jika seseorang mendapat perlakukan 
seperti itu, ia akan bereaksi negatif. Seakan-akan kehormatan dan 
harga dirinya sedang terancam. Ia menganggap kritik sebagai 
penghinaan yang akan menurunkan harga diri dan mencemarkan nama 
baiknya. 

Maka, wajar jika reaksi yang muncul -- entah itu berupa pikiran, 
perasaan, maupun sikap tubuh -- adalah pembelaan diri. Sulit baginya 
untuk menerima semua kritikan, apalagi menikmatinya. Akan tetapi, 
responsnya akan berbeda jika kita mendengar perkataan, "Saya akan 
memberi kamu kripik". Spontan, kita akan senang menerimanya. Wajah 
menjadi cerah. Riang rasanya perasaan karena membayangkan akan diberi 
kripik yang lezat.

Di sinilah perbedaan kata 'kritik' dan 'kripik'. Tetapi, yang 
terpenting bukan itu. Hal terpenting adalah mengapa kita sampai 
memunculkan sikap berbeda ketika mendengar dua kata itu? Untuk yang 
pertama, kita cenderung sungkan menerimanya. Sementara untuk yang 
kedua, kita malah sering mencarinya. Sebenarnya, masalah kritik dan 
kripik bisa sama kalau persepsi kita tentang kritik itu kita benahi; 
bila kata-kata kritik menjadi bagian keseharian yang kita nikmati. 
Lebih dari itu, kita juga butuh ilmunya sehingga kritik ini menjadi 
sesuatu yang berarti dan layak kita akrabi.

Dalam menerima kritik, kita memerlukan beberapa trik, sehingga kita 
bisa menerima kritik tersebut sebagai sarana membangun kemuliaan. 
Bagaimana caranya? Pertama, rindukanlah kritik dan nasihat tersebut. 
Selayaknya, kita bisa memposisikan diri menjadi orang yang rindu 
dikoreksi, dan rindu dinasihati. Seperti rindunya kita melihat cermin 
agar penampilan kita selalu bagus. Persepsi kita terhadap kritik akan 
lebih baik bila kita menanamkan di dalam hati bahwa kritik itu 
penting. Kritik adalah kunci kesuksesan dan kemajuan, kritik akan 
membuka prestasi, derajat, dan kedudukan yang lebih baik.

Kedua, cari dan bertanyalah. Belajarlah bertanya kepada orang lain 
dan nikmati saran-saran yang mereka lontarkan. Milikilah teman yang 
mau dengan jujur untuk saling mengoreksi. Tanyalah kekurangan diri 
pada orang-orang yang dekat dengan kita. Percayalah, semua itu tidak 
akan mengurangi kemuliaan. Ketiga, nikmati kritik. Persiapkan diri 
untuk menerima kenyataan bahwa koreksi itu tidak selalu harus sesuai 
dengan keinginan kita. Ada kalanya isinya benar, namun caranya salah. 
Tidak ada yang rugi dengan dikoreksi. Jadi, kalau ada yang 
mengkritik, usahakan untuk tidak berkomentar. Jangan memotong 
pembicaraan. Apalagi membantahnya. Belajarlah untuk diam dan menjadi 
pendengar yang baik.

Keempat, syukurilah. Jangan melempar komentar apapun kecuali ucapan 
terimakasih yang tulus kepada si pemberi kritik. Tampakkanlah raut 
muka yang sungguh-sungguh dan penuh perhatian. Sertakan namanya dalam 
doa-doa kita, terutama bila kita ingat akan kebaikan-kebaikan yang 
pernah ia berikan. Kelima, evaluasi diri. Jujurlah kepada diri 
sendiri ketika menerima kritik. Jangan sibuk menyalahkan pengkritik, 
atau mencari kambing hitam dengan menyalahkan orang lain.

Keenam, perbaiki diri. Buatlah program perbaikan dengan sungguh-
sungguh. Jadikan program tersebut sebagai ungkapan rasa syukur 
terhadap kritik yang datang. Mintalah kepada Allah, sebab perubahan 
hanya terjadi dengan izin dan kekuasaan Dia. Ketujuh, balas budi. 
Jangan lupa untuk mengirimkan tanda terima kasih. Bisa berupa barang 
berharga, makanan, sepucuk surat, atau-minimal-informasi kepada yang 
mengkritik bahwa kita berterima kasih atas kebaikannya. Selamat 
menikmati kritik. Wallahu a'lam bish-Tausiyah 

http://www.republika.co.id/koran.asp?
kat_id=105&kat_id1=232&kat_id2=234






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Does he tell you he loves you when he's hitting you?
Abuse. Narrated by Halle Berry.
http://us.click.yahoo.com/aFQ_rC/isnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke