Tawassuth dan Tatharruf

Oleh: KH. A. Mustofa Bisri


Sudah selayaknya umat Islam menjadi ummatan wasatha, umat tengah-tengah,
sebagaimana diisyaratkan kitab suci mereka Al-Quran Q. 2: 143). Rasul
mereka, Nabi Muhammad saw tidak hanya mengajarkan tapi juga senantiasa
mencotohkan sikap dan perilaku tengah-tengah. Tawassuth wal I'tidal.



Sikap Tawassuth wal I'tidal, tengah-tengah dan jejeg akan mempermudah kita
untuk berlaku adil dan istiqamah, dua hal sangat mulia sekaligus sulit yang
sering diseru-tegaskan Al-Quran. Untuk menjadi orang yang adil dan istiqamah
akan lebih sulit lagi –kalau tidak mustahil-- bagi mereka yang tidak
membiasakan sikap dan perilaku tawassuth wal i'tidal.


Kebalikan dari tawassuth wal i'tidal ialah tatharruf, ekstrim,
berlebih-lebihan. Dari segi pengerahan energi, tatharruf kiranya jauh lebih
banyak memerlukan energi dibanding tawassuth; seperti halnya meninggalkan
maksiat tentu lebih tidak ribet mengerahkan energi katimbang melakukan
maksiat. Hidup sederhana alias tawassuth jauh lebih sederhana katimbang
hidup mewah, berlebih-lebihan.


Tapi entah mengapa manusia justru lebih suka yang ribet dan sulit yang
memerlukan banyak mengeluarkan energi dan beresiko, katimbang yang gampang
dan aman. Yang halal, misalnya, begitu banyaknya dibanding yang haram, tapi
orang cenderung mencari yang haram yang jelas beresiko.Jangan-jangan ini
'perangai turunan'. Segala yang ada di sorga dihalalkan untuk Bapak Adam dan
ibu Hawa dan hanya satu yang diharamkan, lho kok beliau-beliau tertarik
kepada yang satu itu.


Manusia juga cenderung bersikap tatharruf dari pada tawassuth. Padahal
tatharruf mempunyai resiko yang sering kali sangat berat dan parah.
Makan-minum berlebihan, beresiko sakit; senang dan benci berlebihan,
beresiko tidak bisa adil dan obyektif; menyenangi dunia berlebihan, beresiko
melupakan akherat; mengagumi pendapat sendiri, beresiko ujub dan takabbur;
bahkan ibadah yang berlebihan, beresiko bosan dan tidak bisa istiqamah.


Celakanya lagi, dunia sekarang ini sepertinya 'dikuasai' oleh dua 'ideologi'
berlawanan yang sama-sama tatharruf, ibarat hitam dan putih. Yang satu
diwakili oleh George W. Bush dan satunya lagi oleh Osama bin Laden.
Masing-masing merasa paling benar dan menganggap yang lain mutlak salah.
Karena masing-masing merasa paling benar, maka dalil mereka pun sama: Laisa
waraa-al haqqi illal baathil, di balik yang benar hanya ada yang salah. Yang
benar adalah kami dan yang salah adalah mereka. Dan yang salah harus
dibasmi. Bush bilang, siapa yang tak ikut Amerika adalah teroris dan harus
dihancurkan. Sementara Osama menganggap siapa yang tidak memusuhi Amerika
adalah jahannam yang mesti dibom. Masing-masing pun memperlihatkan
keganasannya kepada yang lain. Dan sikap tatharruf seperti ini, rupanya juga
sudah menjalar di negeri kita. Resiko dari ini, Anda sendiri dapat ikut
merasakannya.


Apakah itu merupakan bagian dari azab Allah kepada manusia akhir zaman ini?
Soalnya seperti disebutkan dalam Al-Quran, ada model siksa yang berupa: "…
yalbisakum syiyaa-an wayudziiqa ba'dhakum ba'sa ba'dh..", "mengacaukan
kalian dalam kelompok-kelompok fanatik yang berseberangan lalu mencicipkan
keganasan sebagian kalian kepada sebagian yang lain.." (Q. 6: 65)


Waba'du; dalam dunia yang seperti ini, bukankah sangat relevan apabila kita
kembali ke MataAir, kepada ajaran dan contoh agung kita Nabi Muhammad SAW
bagi mengembangkan sikap dan perilaku tawassuth wal I'tidaal sebagai ummatan
wasathaa dalam upaya rahmatan lil'aalamiin?


Wallahu a'lam.



KH. A. Mustofa Bisri, Pengajar di Pondok Pesantren Taman Pelajar Raudlatut
Thalibin, Rembang, Jawa Tengah.


-- 
"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://ppi-india.blogspot.com 
4. Satu email perhari: ppiindia-dig...@yahoogroups.com
5. No-email/web only: ppiindia-nom...@yahoogroups.com
6. kembali menerima email: ppiindia-nor...@yahoogroups.com
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    ppiindia-dig...@yahoogroups.com 
    ppiindia-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    ppiindia-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke