Refleksi : Hadiah keberhasilan 100 hari kerja pemerintahan rezim SBY!
http://www.republika.co.id/berita/102655/kenaikan_tarif_dasar_listrik_sekitar_15_persen Kenaikan Tarif Dasar Listrik Sekitar 15 Persen Kamis, 28 Januari 2010, 18:02 WIB JAKARTA--Pemerintah sudah menetapkan besaran kenaikan tarif dasar listrik sebesar 15 persen. Namun pemerintah berjanji kenaikan TDL yang sudah dipersiapkan sejak akhir 2009 tidak akan dilakukan dalam waktu dekat. Kenaikan ini rencananya akan dikenakan kepada kelompok menengah ke atas, sedangkan untuk kalangan menengah ke bawah masih manageable. Dirjen Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE), J. Purwono menyatakan saat ini untuk menaikkan TDL, Ditjen LPE Kementerian ESDM masih mengikuti petunjuk Presiden. ''Presiden menyatakan saat ini belum saatnya utk menaikkan TDL,'' kata Purwono dalam konferensi pers 100 hari kerja Kementerian ESDM. Presiden, lanjut Purwono, saat ini meminta Kementerian Keuangan untuk menutup kebutuhan subsidi PLN. ''TDL belum bisa dinaikan tetapi diperlukan tambahan subsidi untuk menuup kebutuan PLN. Jadi kita sedang cari timing yang tepat,'' kata dia. Purwono menambahkan, pemerintah sangat memahami kondisi masyarakat yang sempat terpengaruh krisis global beberapa waktu lalu. Purwono memaparkan, terkait listrik ini pemerintah akan segera melakukan rasionalisasi subsidi listrik. Rasionalisasi subsidi listrik ini, kata Purwono, pada prinsipnya adalah mengurangi subsidi listrik yang diberikan kepada masyarakat. ''Rasionalisasi ini membuat subsidi listrik menjadi lebih rasional di mana golongan masyarakat yang lebih mampu subsidinya dihilangkan lebih cepat,'' kata Purwono. Namun, kata Purwono, khusus untuk pelanggan listrik yang kurang mampu, khususnya pelanggan 450 dan 900 VA sampai beberapa tahun ke depan kata dia masih perlu disubsidi. Purwono menambahkan, biaya pembangunan listrik ini sangat mahal, namun pemerintah pun menyadari bahwa ada sekelompok masyarakat yang perlu juga diberikan subsidi. ''Tapi tentunya keputusan pemerintah yang akan dikeluarkan adalah yang pro rakyat.'' kata Purwono. [Non-text portions of this message have been removed]