http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/5/9/n2.htm

Senin Umanis, 9 Mei 2005 
 Nusantara


Korupsi KPU Diduga Terencana
* Mulyana Menyesal 

Jakarta (Bali Post) -
Dari hasil audit investigasi BPK, DPR menyimpulkan bahwa modus penyimpangan 
uang negara yang dilakukan KPU bukan karena keteledoran maupun karena kendala 
kondisi teknis di lapangan. Korupsi yang dilakukan KPU diduga telah 
direncanakan. Penilaian tersebut dikemukakan anggota Komisi II DPR Mahfudz 
Siddiq, Minggu (8/5) kemarin. 

Karena itu, ujar Mahfudz, telah ada kesepakatan di internal Komisi II agar 
klarifikasi KPU dengan Komisi II DPR yang dijadwalkan Senin hari ini difokuskan 
pada aspek politiknya yaitu bagaimana KPU menjalankan amanat UU pada Pemilu 
2004 lalu. Dalam hal ini, DPR mengindikasikan banyak UU yang dilanggar KPU.

DPR sepakat akan mempertanyakan dan mengkritisi bagaimana KPU menjalankan 
fungsi-fungsinya, sehingga terjadi banyak penyimpangan. Salah satu pertanyaan 
besar yang masih menyelimuti benak anggota Komisi II adalah penyimpangan fungsi 
anggota KPU yang seharusnya berfungsi sebagai pembuat kebijakan operasional 
pemilu saja, tetapi kenyataannya anggota KPU juga turut terlibat dalam 
menjalankan operasionalnya. 

Dalam praktiknya, anggota KPU juga ikut dalam kepanitiaan pengadaan logistik. 
Padahal, menurut Mahfudz, hal itu tidak perlu dilakukan. Selain akan mengganggu 
konsentrasi saat merumuskan kebijakan, keterlibatan anggota KPU dalam 
kepanitiaan pengadaan logistik rentan dengan praktik korupsi. ''Hal-hal seperti 
ini yang akan kita soroti,'' tandasnya. 

Sementara itu, terkait dengan tindak pidana korupsinya, anggota Fraksi Partai 
Keadilan Sejahtera (F-PKS) ini mengatakan Komisi II sepakat pembuktian 
pelanggaran pidana korupsi oleh anggota KPU, termasuk kasus penyuapan anggota 
BPK oleh Mulyana W Kusumah, akan diserahkan padaproses pengadilan. Ia meyakini 
klarifikasi KPU di hadapan Komisi II DPR tentu berisi bantahan terhadap hasil 
audit investigasi BPK. Saat klarifikasi di Komisi II, kata Mahfudz, KPU bebas 
bicara apa saja, boleh menyangkal tuduhan yang diberikan BPK. ''Tetapi yang 
jelas, kita pertanyakan apa mereka telah benar-benar menjalankan fungsinya 
sesuai undang-undang. Alasan mepet karena realitas di lapangan dan sebagainya. 
Hal itu tentu perlu diuji,'' kata Mahfudz.

Selain mempersoalkan dugaan korupsi, Komisi II juga akan meminta saran KPU 
tentang nasib pilkada. Sebab bagaimana pun, Mahfudz mengatakan ada mata rantai 
antara KPUD sebagai penyelenggara pilkada dengan KPU yang membentuknya. 


Sesalkan KPU 


Di tempat berbeda, anggota KPU yang menjadi tersangka kasus penyuapan BPK, 
Mulyana W Kusuma, menyesalkan KPU yang tidak mengupayakan agar Komisi 
Pemberantasan Korupsi (KPK) dapat memberi izin dirinya hadir dalam klarifikasi 
di DPR. Pernyataan tertulis Mulyana dibacakan putrinya, Gina Santiyana, saat 
menjenguk ayahnya itu di Rutan Salemba, kemarin. 

Menurut pria berambut ikal ini, klarifikasi langsung dirinya ke DPR terhadap 
hasil audit BPK sangat penting, karena hal tersebut tidak sekadar klarifikasi, 
juga merupakan inovasi bagi hukum untuk menghadirkan tersangka dalam forum 
rapat dengar pendapat di DPR. Sekaligus Mulyana ingin menyatakan tentang 
sejumlah informasi untuk diketahui publik.

Selain itu, ia juga meminta Ketua KPU Nazaruddin Sjamsuddin dapat menjelaskan 
kepada DPR tentang pernyataan Kepala Biro Keuangan Hamdani Amin yang menyatakan 
bahwa semua anggota KPU menerima dana taktis KPU. Dana taktis itu, menurut 
Hamdani Amien, berasal dari komisi yang diberikan rekanan KPU yang besarnya 
mencapai Rp 20 milyar. (kmb4)

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Give the gift of life to a sick child. 
Support St. Jude Children's Research Hospital's 'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/lGEjbB/6WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke