Refleksi : Bukankah kalau Megawati tahu atau mengerti apa itu kemiskinan rakyat tentu tidak mengatakan :"ibu-ibu tolong perhatikan asupan gizi". Jumlah kaum miskin di NKRI diperkirakan paling kurang berjumlah 35 juta orang.
http://nasional.kompas.com/read/2010/03/25/17220349/Megawati:.Ibu.ibu.Tolong.Perhatikan.Asupan.Gizi Megawati: Ibu-ibu Tolong Perhatikan Asupan Gizi Laporan wartawan KOMPAS.com Caroline Damanik Kamis, 25 Maret 2010 | 17:22 WIB KOMPAS.com/Caroline Damanik BOGOR, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri merasa miris dengan perkembangan gizi anak-anak Indonesia saat ini. Di negara yang kaya akan hasil bumi bergizi ini, gizi anak-anak justru tergolong rendah. "Memang banyak faktor yang mempengaruhi," ungkapnya. Namun, dominan berasal dari orangtua. Megawati mencontohkan para orangtua, terutama ibu, tidak memerhatikan gizi anak dengan mau gampangnya saja. Ibu-ibu cenderung tergoda makanan-makanan kemasan yang tidak sehat daripada memasak bahan-bahan yang segar. "Sehatkah itu untuk anak-anak? Ibu-ibu maunya gampang. Daur manusia harus dapat gizi yang baik," katanya di sela pembukaan pelatihan kader di bidang pertanian di Cariu, Bogor, Kamis (25/3/2010). Megawati kesal jika setiap hari anak-anak hanya disuguhkan makanan-makanan instan yang rendah gizinya. Sementara gizi manusia harus tetap diperhitungkan. "Akibat serba instan yang marak di Indonesia, dampaknya macam-macam," ungkap Mega. Misalnya prestasi olahraga nasional yang terus merosot. "Ya bagaimana mau keren, asupan dia tak pernah diperhatikan sejak kecil," ungkapnya. Mega sempat berkisah ketika ayahnya, mantan Presiden Soekarno, bertemu dengan pemimpin Partai Komunis China Mao Tse Dong. Mega bertutur, ketika ditanya oleh Soekarno tentang hal yang paling ditakutinya, pemimpin besar China ini menjawab, "Anak-anak." "Maksudnya apa? Karena merekalah (anak-anak), bangsa ini akan tetap bangun atau runtuh," kisah Mega. Oleh karena itu, Mega sangat berharap orangtua memiliki perencanaan yang baik terhadap perkembangan anak-anak mereka, bahkan sebelum anak-anak itu sendiri dilahirkan. Mega mengatakan, banyak yang percaya banyak anak banyak rezeki. Memang benar, lanjutnya, tetapi dia menegaskan bahwa anak itu adalah titipan dari Yang Mahakuasa. "Mereka harus diberi pakaian, dijadikan manusia berguna, sehat, cerdas, berpendidikan," tandasnya. [Non-text portions of this message have been removed]