http://www.detikfinance.com/read/2010/04/28/135610/1347051/6/merger-kimia-farma-dan-indofarma-rampung-akhir-2010

Rabu, 28/04/2010 13:56 WIB

Merger Kimia Farma dan Indofarma Rampung Akhir 2010

Whery Enggo Prayogi - detikFinance

Jakarta - PT Kimia Farma Tbk (KAEF) mengharapkan proses merger dengan PT 
Indofarma Tbk (INAF) rampung akhir 2010. Perseroan telah menyerahkan seluruh 
keputusan kepada pemerintah, namun realisasinya harus menunggu penilaian dari 
konsultan independen.

Demikian disampaikan Direktur Utama KAEF, M. Syamsul Arifin saat ditemui di 
kantornya, Jalan Veteran Jakarta, Rabu (27/4/2010).

"Kita sudah oke, namun kan dari pemerintah prosesnya lama, dari DepKes 
(Kementerian Kesehatan) dan DPR. Itu kan lama. Kalau dari Kementerian BUMN sih 
mendukung," jelas Syamsul.

Perseroan memang telah mengusulkan kepada pemerintah, untuk segera 
menggabungkan usaha kedua BUMN Farmasi ini, baru kemudian membentuk holding.

"Ini usul kita, kalau ingin cepet merger dulu baru kemudian membentuk holding. 
Masih harus dikaji lagi oleh konsultan independen, agar pemilik saham minoritas 
juga untung," katanya.

Dirinya juga menegaskan bahwa, perseroan tidak akan menjadi dominan, dibanding 
INAF usai merger terjadi. Keduanya akan bergabung dan bersinergi, karena 
masing-masing mempunyai kompetensi yang berbeda.

"Holding investment ini tidak ada yang dominan. Semua punya porsinya 
masing-masing. Untuk manufakturing menjadi kekuatan Indo Farma. Itu nanti akan 
ditangani mereka. Untuk distribusi dan trading ke Kimia Farma," paparnya.

Namun sayang dirinya belum bisa memastikan siapa konsultan independen yang 
dimaksud. "Masih finalisasi, yang jelas yang tidak ada konflik of interest, 
seperti Danareksa. Kan sama-sama pemerintah. Tapi mungkin kalau financial 
advisor saja boleh," ungkapnya.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memang mendorong merger 
dua BUMN farmasi agara rampung pertengahan tahun ini. Pasalnya, rencana merger 
antara PT Kimia Farma Tbk dan PT Indofarma Tbk itu sudah menjadi rencana lama 
pemerintah.

"Kita paksakan bisa merger pertengahan tahun ini. Masa jeruk makan jeruk, 
pasarnya kan rebutan begitu," ungkap Deputi Kementerian BUMN Bidang Jasa dan 
Usaha Lainnya, Muchayat beberapa waktu lalu.

 

 
(wep/dro) 


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke