Opini Lethus to koran KALTENGPOS (6 mei 2005): Proposal Holistik Pembangunan 
KALTENG
 
Artikel / opini ini telah dimuat dikoran KALTENGPOS 
(http://www.kaltengpos.com/forum/viewtopic.php?t=54). 
 
Mohon tanggapan atas opini ini, apakah anda........:
1. Setuju >> dengan catatan?
2. Tidak setuju >> dengan pertimbangan?

Mohon kirim ke email saya: [EMAIL PROTECTED] atau SMS ke: 
+62-813-28-7777-34 atau lewat media diweb ini. 
 
Terima kasih atas kepedulian anda. 
 
Peace 4ever & Wassallam, 
LETHUS KITTIE UDA
 
=================isi file original opini LETHUS=====================

Proposal Holistik Pembangunan KALTENG

(Oleh: Lethus Kittie Uda)

 

 

Boleh-boleh saja PILKADA Langsung (Pilkadal) disebut-sebut sebagai pesta 
demokrasi rakyat lokal. Tapi bila ditinjau lebih tajam lagi tidak hanya sekedar 
“pesta”, tapi realitanya adalah “ritual” demokrasi. Pilkadal adalah salah satu 
mekanisme legal untuk menentukan top leader (pemimpin tertinggi di daerah) yang 
memiliki legitimasi publik yang kuat; dibanding mekanisme lama yang sarat money 
politic untuk keuntungan oknum-oknum tertentu saja.  

 

Ditengah-tengah majemuknya ideologi politik partai-partai yang bersaing untuk 
memenangkan kandidatnya, maka tak bisa dipungkiri bila ada kerawanan-kerawanan. 
Gejala-gejala kerawanan tersebut kalau kita jeli, sudah terlihat jelas yaitu 
salah satunya dengan beredarnya selebaran-selebaran yang isinya menyinggung 
SARA atau kandidat yang maju. Hal ini tak bisa dibiarkan begitu saja, karena 
bisa merusak keharmonisan. Berkaitan dengan hal ini sungguh sangat disayangkan 
bila nanti makin marak model black-campaign (kampanye yang menyesatkan) dengan 
cara apapun. Sebab hal ini sangat merugikan semua pihak, terlebih lagi rakyat 
makin dibodohi saja.  Karena bila model ini yang terus terjadi, tak ada yang 
patut diuntungkan untuk diambil manfaatnya dalam rangka pendidikan politik 
rakyat. Sungguh jadi ironis.

 

Sekian lama berdirinya Kalteng dan dipimpin oleh bermacam-macam gaya top 
leader, sekarang saat yang tepat kita evaluasi apa yang sudah dihasilkan dari 
masa lalu dan apa yang akan diwujudkan pada masa depan. Diantara sekian banyak 
hal yang belum berhasil, paling tidak ada 2 hal prioritas yaitu pendidikan dan 
kesehatan. Kedua hal ini sangat vital dalam pembangunan SDM Kalteng. Tanpa 
health (sehat) dan smart (pintar) tak mungkin ada percepatan pembangunan yang 
signifikan dalam rangka pembangunan Kalteng yang holistik (menyeluruh). UUD 
1945 yang sudah diamandemen mengamanatkan agar prioritas 20% dari total 
anggaran (APBN & APBD) untuk pendidikan dan juga meski tak tertulis langsung 
15% dari total anggaran untuk kesehatan. Jadi minimal 35% dari total anggaran 
untuk kemajuan kualitas SDM. Amanat ini bila dievaluasi hingga sekarang masih 
terasa hampa dan hanya ilusi saja. Ketika harga gas & BBM naik janji-janji 
kompensasinya (terutama untuk pendidikan dan kesehatan) belum juga terwujud
 nyata, bahkan sudah berbagai upaya masyarakat untuk menagih janji tersebut 
tetap belum juga terpenuhi. Demonstrasi fisik masyarakat & pelajar/mahasiswa 
makin marak saat merayakan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2005 lalu. Komitmen 
yang bagaimana lagi, bila janji Pemerintah hanya tinggal janji saja dan 
menelikung amanat rakyat yang tertuang dalam UUD 1945. Kedepan dalam perhelatan 
Pilkadal mungkin kita akan mendengar ulangan janji-janji tersebut pada kampanye 
nanti. Terus bagaimana sikap kita meresponnya? Paling tidak ada 3 skenario: 
pertama, aktif dengan terus menagih janji bahkan bila perlu berdemonstrasi 
secara fisik tetapi tetap tertib dan damai tanpa anarkis. Kedua, pasif dengan 
ada respon sedikit tetapi tidak segencar skenario pertama. Ketiga, apatis yang 
tak peduli/tanpa respon sama sekali (hal ini berbahaya bila terjadi crucial 
crisis akan berakibat kontra-produktif).      

 

Beberapa kekecewaan masyarakat juga muncul saat para kandidat diundang hadir 
dalam event perayaan Hari Bumi XXXV yang digelar 19 lembaga pecinta lingkungan 
Kalteng di Aula Bapelkes, Palangka Raya pada Sabtu (23/4) malam. Kesan akhir 
event terasa hambar karena 4 dari 5 kandidat Gubernur Kalteng yang diundang tak 
hadir. Maksudnya, paling tidak ada komitmen serius untuk penanganan masalah 
lingkungan yang makin hari makin parah di Kalteng; sehingga mengakibatkan 
berbagai macam bencana (seperti banjir, hot spot, berkurangnya keaneka ragam 
hayati, kerusakan lingkungan akibat illegal mining maupun illegal logging, 
wabah sakit penyakit, dll.). Kecenderungan strategi untuk mendapatkan PAD 
(Pendapatan Asli Daerah) yang merusak lingkungan dan bukannya realita yang 
mengarah pada meningkatkan kualitas lingkungan. Semua hal ini belum kita dengar 
apa isi respon dan reaksi dari para kandidat Gubernur Kalteng. Nampaknya 
sekarang mereka hanya sibuk mengurus strategi pemenangan diri pribadi
 masing-masing pada Pilkadal nanti.      

 

 

 

Poin-poin PROPOSAL HOLISTIK untuk PEMBANGUNAN KALTENG Pasca PILKADAL 

 

Pilkadal Kalteng yang jatuh pada tanggal 23 Juni 2005 nanti akan terasa hambar 
bila tak ada peran positif dan aktif, baik dari para kandidat Gubernur maupun 
masyarakat pemilih dalam merespon isu-isu penting untuk pembangunan holistik 
Kalteng. Hal ini paling tidak terdata berupa poin-poin penting, antara lain 
sebagai berikut:

 

·  Prioritas PERTAMA: pendidikan (20%), kesehatan (15%) & lingkungan (10%) = 
total 45%;

·  Prioritas KEDUA: infrastruktur umum (30%), fasilitas fisik untuk menunjang 
kepentingan ekonomi rakyat hingga ke hulu-hulu & adat istiadat khas Kalteng 
(20%) = total 50%;

·  Prioritas KETIGA: pluralisme kebudayaan, sosial, agama, keamanan, politik, 
dll. (5%). 

 

Jadi bila ditotal jumlah secara keseluruhan (100% untuk kepentingan rakyat) 
antara kepentingan fisik dan non-fisik adalah imbang masing-masing 50%.  

 

Segala bentuk kekurangan (baik fisik maupun non-fisik) akan disempurnakan 
secara aktif dan kongkret melalui mekanisme demokratis yang mesti berpihak pada 
kepentingan rakyat. Oleh karena itu para kandidat dituntut pula kreatif dalam 
mencari sumber-sumber dana pembangunan tidak hanya dari pajak/pungutan atau 
dana kolektif masyarakat lokal, tapi juga dari luar daerah, pusat, bahkan luar 
negeri langsung (syukur-syukur bila berupa hibah, bukan utang yang pada 
akhirnya memberatkan masyarakat lokal). Tawaran-tawaran investasi di 
lokasi-lokasi (strategis/non-strategis) daerah Kalteng juga perlu memperhatikan 
masalah sosial-ekonomi masyarakat lokal. Jadi tak hanya investor yang 
diuntungkan tapi juga masyarakat dan lingkungan sekitar.   

 

Kita masih belum tau semua suara dari para kandidat apa isi strategi mereka 
dalam membela kepentingan rakyat. Tapi paling tidak kita bisa menawarkan 
sesuatu (proposal) untuk pemikiran mereka supaya sungguh-sungguh lagi 
memikirkan kepentingan rakyat dan bukan kepentingan pribadi/tim suksesnya saja. 
Apalagi sekarang ini mereka tentu tidak sedikit mengeluarkan dana politik untuk 
memenangkan diri pada Pilkadal nanti. Saat sudah terpilih, logikanya tentu 
mereka memikirkan bagaimana kembali modal. Hal inilah yang perlu diawasi secara 
serius sehingga nanti diharapkan tak ada penyelewengan wewenang dan 
pengkhianatan aspirasi rakyat banyak yang sudah memilih. 

 

Kiranya tulisan ini bisa menjadi inspirasi positif dalam serius menyikapi 
Pilkadal di Kalteng. Kita harapkan masyarakat umum berperan aktif tidak hanya 
pasif, apalagi apatis terhadap situasi dan kondisi daerah kita yang sangat 
memprihatinkan sekarang ini. Jadi top leader pejabat daerah 
(Gubernur/Walikota/Bupati) bukanlah hal yang istimewa tanpa karya nyata dalam 
memberikan kontribusi positif dan signifikan bagi kemajuan rakyat Kalteng 
secara holistik. 

 

Tak ada yang sempurna kecuali Yang Maha Kuasa. Tapi kita patut berfikir dan 
bekerja keras/cerdas dalam mewujudkan kesempurnaan tersebut, itupun harus atas 
berkat syukur dan bimbingan Yang Maha Kuasa. Akhirnya semoga apa yang kita 
harapkan untuk kebaikkan bersama dapat segera terwujud nyata. Dan dengan tidak 
hanya berdoa saja, tapi juga berjuang bersama untuk mewujudkan cita-cita luhur 
dan masa depan bangsa & Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta ini. Mohon 
masukan membangun (feed back) via e-mail: [EMAIL PROTECTED] atau SMS ke: 
+6281328777734. Sekian, terima kasih. Salam peace for ever. 

 

Penulis: Lethus Kittie Uda (Architect, Urban Designer & Researcher).

 


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke