AMIN......

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> 
> -----Original Message-----
> From: 
> Sent: 
> To: 
> Cc: 
> Subject: lenyepan yu...!
> 
> 
> 
> 
> PERMAINAN ..... SERIUS!
> 
> Seorang guru wanita dengan bersemangat mengajarkan sesuatu kepada 
murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di tangan kirinya 
ada kapur, di tangan kanannya ada pemadam. Guru itu berkata, "Saya 
punya satu permainan. Caranya begini, di tangan kiri saya ada kapur, 
di tangan kanan ada pemadam. Jika saya angkat kapur ini, maka 
berserulah "Kapur!", jika saya angkat pemadam ini, maka 
katalah "Pemadam!"
> 
> Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. Guru berganti-gantian 
mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin 
cepat.
> 
> Beberapa saat kemudian guru kembali berkata, "Baik sekarang 
perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka sebutlah "Pemadam!", jika 
saya angkat pemadam, maka katakanlah "Kapur!". Dan diulangkan seperti 
tadi. Tentu saja murid-murid tadi banyak yang keliru dan kikuk, dan 
sangat sukar untuk mengubahnya. Namun lambat laun, mereka sudah biasa 
dan tidak lagi kikuk. Selang beberapa saat, permainan berhenti.
> 
> Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya. "Anak-anak, begitulah 
kita umat Islam. Mulanya yang haq itu haq, yang batil itu batil. Kita 
begitu jelas membedakannya. Namun kemudian, musuh-musuh kita 
memaksakan kepada kita dengan perbagai cara, untuk menukarkan 
sesuatu, dari yang haq menjadi batil, dan sebaliknya. Pertama-tama 
mungkin akan sukar bagi kita menerima hal tersebut, tapi kerana terus 
disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka, akhirnya 
lambat laun kita akan terbiasa dengan hal itu. Dan kita mulai dapat 
mengikutinya. Musuh-musuh kita tidak pernah berhenti membalik dan 
menukar nilai dan ketika. "Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak 
lagi sesuatu yang pelik, Zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian 
seksi  menjadi hal yang lumrah, tanpa rasa malu, sex sebelum nikah 
menjadi suatu kebiasaan dan trend, hiburan yang asyik dan panjang 
sehingga melupakan yang wajib adalah biasa, materialistik kini 
menjadi suatu gaya hidup dan lain lain."
> 
> "Semuanya sudah terbalik." lanjutnya, "Dan tanpa disadari, kita 
sedikit demi sedikit menerimanya tanpa rasa bahwa itu merupakan satu 
kesalahan dan kemaksiatan. Paham?" tanya Guru kepada murid-muridnya.
> 
> "Paham Bu..."
> 
> "Baik permainan kedua..." begitu Guru melanjutkan. "Ibu ada Qur'an, 
Ibu akan letakkannya di tengah karpet. Sekarang kamu berdiri di luar 
karpet. Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an yang 
ada di tengah tanpa memijak karpet?"
> 
> Murid-muridnya berpikir. Ada yang mencuba alternatif dengan 
tongkat, dan lain-lain.
> 
> Akhirnya Guru memberikan jalan keluar, digulungnya karpet, dan ia 
ambil Qur'an. Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet.
> 
> "Anak-anak, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya... Musuh-musuh 
Islam tidak akan memijak-mijak kita dengan terang-terang. Karena 
tentu kita akan menolaknya mentah mentah. Orang biasapun tak akan 
rela kalau Islam dihina di hadapan mereka. Tapi mereka akan 
menggulung kita perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kita tidak 
sadar."
> 
> "Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat, maka dibina tapak 
yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah 
yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau 
dimulai dengan tapaknya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding akan 
dikeluarkan dulu, terus dipindahkan dulu, Almari dibuang dulu satu 
persatu, baru rumah dihancurkan..."
> 
> "Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Mereka tidak akan 
menghantam terang-terangan, tapi mereka akan perlahan-lahan 
meletihkan kita. Mulai dari perangai kita, cara hidup, pakaian dan 
lain-lain, sehingga meskipun kita muslim, tapi kita telah 
meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara-cara mereka... Dan 
itulah yang mereka inginkan. Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri 
(Perang Pemikiran). Dan inilah yang dijalankan oleh musuh musuh 
kita... "
> 
> "Kenapa mereka tidak berani terang-terang memijak-mijak Ibu?" tanya 
salah seorang murid.
> 
> "Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang, misalnya 
Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi sekarang tidak 
lagi." "Begitulah Islam... Kalau diserang perlahan-lahan, mereka 
tidak akan sadar, akhirnya hancur. Tapi kalau diserang serentak 
terang-terangan, mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan 
sadar".
> 
> "Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari 
berdoa dahulu sebelum pulang..."
> 
> Matahari bersinar terik takala anak-anak itu keluar meninggalkan 
tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya...
> 
> Begitu pula bagi  para netter, ada apa pula gerangan yang sedang 
Anda pikirkan.?
> 
> *** LOVE FOR ALL HATRED FOR NONE ***




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
In low income neighborhoods, 84% do not own computers.
At Network for Good, help bridge the Digital Divide!
http://us.click.yahoo.com/HO7EnA/3MnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke