Maklumat Front Oposisi Rakyat Indonesia - Mei Bulan Perlawanan Rakyat 
“Tidak Ada Kesejahteraan dan Demokrasi” - Rezim SBY = Rezim Orde Baru

Kami maklumatkan “Mei Bulan Perlawanan” karena pada bulan ini tersimpan sejarah 
perlawanan rakyat terhadap Rezim Orde Baru yang melakukan pelanggaran hak asasi 
manusia berat, membunuh demokrasi dan merusak pola pikir bangsa Indonesia 
menjadi serakah dan biadab. Perlawanan rakyat itu mencapai kemenangan pada 21 
Mei 1998 dengan mundurnya Soeharto sebagai pemimpin tunggal yang berwatak 
otoriter. 

Kami maklumatkan kepada rakyat Indonesia agar menjadikan bulan perlawanan ini 
sebagai agenda politik untuk melakukan perlawanan kembali terhadap hadirnya 
tanda-tanda otoritarian di dalam Rezim SBY. Tak kita kehendaki pembunuhan 
terhadap demokrasi, terhadap rakyat yang didera krisis ekonomi dan kerusahan 
pola pikir bangsa menjadi agenda politik Rezim SBY dewasa ini

Inilah Kalender Mei Bulan Perlawanan Oposisi Rakyat Indonesia:

Tanggal Agenda Politik 
1 Mei  Hari Buruh Internasional (Mayday)
2 Mei  Hari Pendidikan Nasional
8 Mei  Hari Marsinah 
12-14 Mei  Hari Kejahatan Kemanusiaan Orde Baru (penembakan mahasiswa, 
kerusuhan Mei)
20 Mei  Hari Kebangkitan Nasional
21 Mei  Hari Kemenangan Perlawanan Rakyat (jatuhnya rezim Soeharto)


1. Gagalnya Reformasi, Gagalnya Demokrasi 

Tujuh Setan Otoritarian. Sampai saat ini rakyat masih terbius oleh manipulasi 
pengertian bahwa reformasi telah berhasil mewujudkan demokrasi di Indonesia. 
Bukti-bukti itu ditandakan adanya keterbukaan ruang politik bagi aspirasi 
rakyat, tak ada kekuasaan tersentral yang dikendalikan militer, pemilu/pilkada 
telah dapat diselenggarakan langsung oleh rakyat, media massa mempunyai 
kebebasan pemberitaan, hak perempuan dalam politik dan perlindungan dari 
kekerasan pun telah diberikan. Sampai dewasa ini rakyat begitu yakin bahwa 
seluruhnya ini merupakan bukti demokrasi telah menjadi kenyataan. Marilah kita 
kaji kembali, apakah keterbukaan ruang politik itu menunjukkan perubahan 
kualitatif jika dikaji di lapangan realitas politiknya? 
  
Selengkapnya (dan unduh pdf) 
http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2010/04/mei-bulan-perlawanan-rakyat-maklumat.html
 
  
Solusi For Indonesia : Lima Prinsip Strategi Perjuangan
(sumber : MAKLUMAT PENDIRIAN FRONT OPOSISI RAKYAT INDONESIA) 

Kami menawarkan solusi untuk kesejahteraan rakyat melalui perjuangan yang 
membebaskan rakyat Indonesia dari kekuasaan Rezim SBY jongos Rezim Neoliberal, 
melalui Lima Prinsip Strategi Perjuangan:

(1) Mewujudkan Reforma Agraria Sejati; melalui prioritas program nasional 
pemerintah RI dalam hal ; (a) Penataan tanah dan sumber daya agraria secara 
jelas dan adil untuk lahan pertanian petani (petani gurem, nelayan, masyarakat 
adat dan kaum miskin pedesaan, yang juga memperhatikan kekhususan kepentingan 
perempuan), untuk penyelamatan ekologi, untuk pengembangan usaha, untuk 
pengembangan kota dan untuk keperluan pemerintahan. (b) Melakukan evaluasi 
terhadap kepemilikan tanah skala besar oleh perusahan asing, swasta nasional 
dan BUMN untuk diberikan pemanfaatannya kepada rakyat. (c). Penyelesaian 
sengketa dan konflik agraria secara menyeluruh dan adil. (d) Dukungan penguatan 
produksi, akses permodalan, teknologi dan perlindungan tata niaga yang adil dan 
berpihak kepada petani, yang juga mengkhususkan kepada kepentingan petani 
perempuan.

(2) Mewujudkan Keadilan Ekologis; yaitu hak untuk mendapatkan keadilan antar 
generasi yang memperhatikan prinsip keadilan gender, prinsip keselamatan 
rakyat, keberlanjutan jasa pelayanan alam dan perlindungan produktivitas 
rakyat, dimana semua generasi baik sekarang maupun mendatang, berhak 
terselamatkan dari ancaman dan dampak krisis, serta penghancuran sumber-sumber 
kehidupan rakyat.

(3) Pembangunan Industrialisasi Nasional; mengakhiri model produksi ekonomi 
kolonial dan para kompradornya (jongos) dengan membangun kemandirian ekonomi, 
industri dan keuangan nasional yang berpihak pada kepentingan buruh dan rakyat 
Indonesia, termasuk juga memperhatikan kepentingan perempuan.

(4). Mewujudkan Demokrasi Ekonomi; melalui penguasaan negara terhadap 
sumber-sumber produksi dan usaha-usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak 
(mineral, batubara, migas, hutan, air, tanah, laut, dll) dalam rangka pemenuhan 
hak dasar (pendidikan, kesehatan, pekerjaan) serta memperluas kegiatan 
produksi, yang dikerjakan oleh semua (dalam keadilan gender), untuk semua 
dibawah penilikan bersama dalam rangka mewujudkan kemakmuran rakyat banyak dan 
bukan kemakmuran orang per orang. Termasuk di dalamnya agenda penghapusan utang 
lama dan penghentian pembuatan utang baru untuk kemandirian ekonomi nasional.

(5) Penegakan HAM (Hak Asasi Manusia); melalui penghormatan, perlindungan dan 
pemenuhan hak dasar yang meliputi hak sipil politik serta ekonomi, sosial dan 
budaya, yang berkeadilan gender. Termasuk penghukuman yang adil dan tegas 
terhadap pelaku pelanggaran HAM. 
  


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke