Terlindungi Oleh Rahmat Allah

By: agussyafii

Di dalam salah satu kitab mengisahkan, pada suatu hari Syekh Abdul Qadir 
Jaelani dan beberapa murid-muridnya sedang dalam perjalanan di padang pasir 
dengan telanjang kaki. Saat itu bulan Ramadhan dan padang pasirnya panas. 
Beliau bertutur.

Disaat kami sangat haus dan luar biasa lelahnya. Murid-muridku berjalan di 
depanku. Tiba-tiba awan muncul di atas kami, seperti sebuah payung yang 
melindungi kami dari panasnya matahari. Di depankami muncul mata air yang 
memancar dan sebuah pohon kurma yang sarat dengan buah yang masak. Akhirnya 
datanglah sinar berbentuk bulat, lebih terang dari matahari dan berdiri 
berlawanan dengan arah matahari. Dia berkata, 'Wahai para murid Abdul Qadir, 
aku adalah Allah, Tuhan kalian. Makan dan minumlah karena telah aku halalkan 
bagi kalian apa yang aku haramkan bagi orang lain!'

Murid-muridku yang berada didepanku berlari ke arah mata air itu untuk 
meminumnya, dan kearah pohon kurma untuk dimakannya. Aku berteriak kepada 
mereka untuk berhenti, dan aku putar kepalaku ke arah suara itu dan berteriak,  

'Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaithon yang terkutuk!'

Awan, sinar, mata air dan pohon kurma sarat dengan buah yang masak. Akhirnya 
hilang. Syaithon berdiri dihadapan kami dalam rupanya yang paling buruk. 
Syaithon itu bertanya, 'Bagaimana kamu tahu bahwa itu aku?'

Syekh Abdul Qadir katakan pada syaitan yang terkutuk yang telah dikeluarkan 
Allah dari rahmatNya bahwa firman Allah bukan dalam bentuk suara yang dapat 
didengar oleh telinga ataupun datang dari luar. Lebih lagi beliau tahu bahwa 
hukum Allah tetap dan ditujukan kepada semua. Allah tidak  akan mengubahnya 
ataupun membuat yang haram menjadi halal bagi siapa yang dikasihiNya.

Mendengar ini, syaithon berusaha menggodanya lagi dengan memujinya, 'Wahai 
Abdul Qadir,' kata syaithon, 'aku telah membodohi tujuh puluh nabi dengan 
tipuan ini. Pengetahuanmu begitu luar dan kebijakanmu lebih besar daripada    
nabi-nabi itu!'

Abdul Qadir mengatakan, 'Aku berlindung darimu kepada Tuhanku yang Maha 
mendengar dan Maha mengetahui. Karena bukanlah pengetahuanku ataupun 
kebijakanku yang menyelamatkan aku darimu, tetapi hanya dengan rahmat Allah-lah 
aku bisa selamat.'

Kisah diatas mengajarkan kita agar senantiasa berlindung kepada Allah dari 
segala Marabahaya, godaan kehidupan materi & duniawi yang senantiasa 
menyesatkan hati kita. Hanya dengan rahmat Allahlah diri kita dan keluarga bisa 
selamat dunia akherat.

--
Ya Tuhan, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta 
selamatkanlah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 201).

Wassalam,
agussyafii
-- 
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Muhasabah Amalia 
(MUSA)' Hari Ahad, Tanggal 18 April 2010 Di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan 
partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii2, atau 
http://agussyafii.blogspot.com/, http://www.twitter.com/agussyafii atau sms di 
087 8777 12 431.


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke