http://www.antaranews.com/berita/1267950379/warga-bentrok-dengan-polisi-di-pulau-rupat

Warga Bentrok dengan Polisi di Pulau Rupat

Minggu, 7 Maret 2010 15:26 WIB | Peristiwa | Umum | 
Bengkalis  (ANTARA News) - Ratusan warga yang berasal dari Desa Sungai Cingam, 
Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau, bentrok dengan aparat kepolisian 
ketika menggelar aksi terkait sengketa lahan kelapa sawit di daerah itu, Minggu.

Warga yang berjumlah sekitar 300 orang yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat 
Sungai Cingam (Geram) itu menuntut lahan seluas 218 hektare yang dirampas 
sekelompok pengusaha asal Kota Dumai yang dipimpin Hengki Kurniawan segera 
dikembalikan ke masyarakat tempatan.

Dalam aksinya warga melakukan penyegelan terhadap sejumlah peralatan kerja 
seperti alat berat jenis ekskavator dan bolduser, mobil proyek, serta 
menghentikan secara paksa pekerja lapangan. 

Sejumlah rumah yang diduga milik sekelompok pengusaha yang berada di lahan itu 
juga tak luput dari aksi pengrusakan dan warga kerap mengancam para pekerja 
lapangan yang melintas di areal perkebunan dengan mengacungkan senjata tajam.

Polisi yang dilengkapi senjata laras panjang dan tiba dilokasi beberapa saat 
setelah kejadian, langsung membubarkan ratusan warga Desa Sungai Cingam secara 
paksa dengan tembakan yang mengarah ke udara. 


Puluhan warga mengalami bekas luka penganiayaan di bagian wajah yang diduga 
dilakukan oleh oknum polisi. Belum diketahui kemungkinan jatuhnya korban baik 
terkena peluru atau senjata tajam.

Koordinator Lapangan Geram, Ali Razap, mengatakan, bentrokan terjadi karena 
sikap arogansi oknum polisi dengan meletuskan senjata api untuk membubarkan 
warga yang mencoba mempertahankan hak mereka.

"Bentrok itu terjadi karena dipicu tembakan polisi yang berulang kali dilakukan 
 untungnya  kami selamat," ujarnya.

Usai aksi itu, polisi yang dilengkapi senjata laras panjang terlihat masih 
berjaga-jaga di sekitar areal perkebunan kelapa sawit yang berada di Pulau 
Rupat, Bengkalis.(M046/A038)
++++


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke