Selamat Hari Kartini,
Semoga Perempuan indonesia semakin maju dan bermartabat.

------------------------------------------
www.kompas.com 21 April 2005

Klaim Paling Paham Islam Justru Merusak Ukhuwah


Jakarta, Kompas - Klaim-klaim kebenaran yang sering dilakukan suatu kelompok
dan mengharamkan kelompok lain dalam Islam justru menjadi bibit perpecahan
yang merusak ukhuwah Islamiyah.

Lintas humanity yang dimiliki Islam dan penting bagi pengembangan ukhuwah
Islamiyah justru sering kali dirusak oleh umat Islam sendiri. Tidak heran
jika Islam yang seharusnya bisa menjadi rahmatan lil alamin (rahmat bagi
seluruh jagat raya) justru sering kali menampakkan wajah seram yang
menakutkan bagi kelompok di luar Islam.

Demikian antara lain tausiyah yang diberikan Ketua Umum Pengurus Besar
Nahdlatul Ulama KH Hasyim Muzadi pada sidang pleno VI dalam Kongres Umat
Islam Indonesia IV di Jakarta, Selasa (19/4) malam. Pleno VI yang mengangkat
tema "Problematika dan Etika Ukhuwah Islamiyah" itu juga menghadirkan Ketua
Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Ahmad Syafii Maarif.

"Kita memang perlu berwacana tentang Islam, tetapi tidak bisa mengklaim
persepsi kita tentang Islam itu sama dengan Islam. Apalagi, kemudian
memaksakan persepsi kita tentang Islam itu untuk diterapkan disudut-sudut
ruang, di mana Islam belum bisa diterima kebenarannya," ujar Hasyim.

Berbicara sebagai umat Islam, menurut Hasyim, akan sangat dipengaruhi oleh
bagaimana pemahaman seseorang tentang siapa yang dimaksud umat Islam. Jika
umat Islam yang dimaksud itu adalah kelompoknya sendiri yang paling benar,
dan di luar kelompoknya salah, maka tidak akan ada lagi dialog. Padahal,
ukuran yang diberikan Al Quran sangat ideologis, yaitu tingkat ketakwaan,
keimanan seseorang kepada Allah, dan bukan kepada organisasi.

"Jika ukurannya itu tingkat ketakwaan dan keimanan, maka tidak akan ada lagi
klaim-klaim golongan saya yang paling benar dan punya tiket ke surga,
sementara yang lain tidak sah," ujarnya.

Sebelumnya, Syafii juga menyatakan sulit bagi kalangan Islam untuk
menjalankan ukhuwah Islamiyah kalau masih ada di antara kelompok Islam
sendiri yang masih mengibliskan atau memurtadkan kelompok Islam lainnya yang
tidak sejalan dengan pemahamannya. "Cobalah kita beragama itu yang tulus.
Islam itu sudah sangat jelas memberikan tuntunan dan pedoman, kita saja yang
tidak jelas," katanya.

Menurut dia, sudah lama umat membicarakan mutlaknya ukhuwah Islamiyah bagi
sesama Muslim. Namun, realitas hidup sehari-hari tidak selalu mendukung
cita-cita itu. "Sebagian dari kita mungkin sudah letih berbicara tentang
ukhuwah ini karena umat dalam periode tertentu dalam sejarah kita sama
sekali tidak menghiraukan masalah ukhuwah," tuturnya.

Saling ingatkan

Salah satu penyebab buyarnya ukhuwah, menurut Syafii, adalah adanya
perbedaan kepentingan politik yang memang terkait dengan persoalan
kekuasaan. Ketidakjelasan rumusan tujuan berkuasa secara politik sering kali
mengkhawatirkan keutuhan ukhuwah Islamiyah.

Islam, kata Syafii, jelas bukan datang dengan menebar kebencian, malapetaka,
dan kecemburuan rasial sekalipun harus diakui bahwa ada di antara umatnya
pada periode tertentu dalam sejarah dapat berbuat hal-hal yang bertentangan
dengan etika Al Quran. "Karena Al Quran masih dibaca, maka ada saja kelompok
umat yang memperingatkan penyimpangan-penyimpangan dari ajaran Islam. Itu
sebabnya, prinsip saling mengingatkan antarsesama umat Islam perlu
dihidupkan dan dikembangkan terus," ujarnya. (MAM)







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Help save the life of a child.  Support St. Jude Children's Research Hospital's
'Thanks & Giving.'
http://us.click.yahoo.com/mGEjbB/5WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke