Risalah Wisata: Berhaji Membuktikan KeagunganNya [2] 
Oleh: Zamhasari Jamil

TEPAT pukul 23.00 waktu Arab Saudi, Madinatul Hujjaj ku tinggalkan. Malam yang 
dingin telah menemani perjalanan kami yang menumpagi taksi hingga ke perbatasan 
Jeddah-Mekkah. Selanjutnya kami meneruskan perjalanan dengan menggunakan mini 
bus menuju Mekkah al-Mukarromah di malam itu. Lebih kurang satu jam perjalanan, 
tibalah aku di depan Mesjidil Haram, Mekkah al-Mukarromah. Indah dan sejuknya 
Mesjidil Haram sungguh tak dapat ku lukiskan dan ku ungkapkan.

Sambil menuju pintu ‘Babussalam’, dari luar mesjid, mataku sesekali juga 
mengintip dan mencuri-curi pandang ke arah Ka’bah. Malam itu, aku seolah-olah 
berada di alam mimpi nyata yang sebelumnya tak pernah ku duga dan ku bayangkan 
bahwa aku akan bisa sampai kepadanya.

Setibanya di depan pintu ‘Babussalam’, akupun membaca do’a memasuki Mesjidil 
Haram. Bismillah, dengan mendahulukan kaki kanan, akupun masuk kedalam Mesjidil 
Haram. Dari dalam Mesjid, ku tatap Ka’bah sambil membaca do’a ketika memandang 
Ka’bah, kiblat seluruh umat Islam di dunia. Kemudian aku langsung menuju ke 
sudut yang sejajar dengan Hajarul Aswad untuk memulai thawaf, Bismillah, Allahu 
Akbar, thawaf ku mulai. Di malam Jum’at itu, adalah kali yang pertama bagiku 
untuk bertemu dengan Ka’bah, Baitullahil ‘Atiqi. Setelah selesai melaksanakan 
umroh di malam itu, kamipun kembali lagi ke Jeddah.

Jum’at pagi, setelah sarapan pagi di Madinatul Hujjaj, semua petugas haji baik 
yang berasal dari Indonesia, mahasiswa maupun mukimin, sama-sama mempersiapkan 
diri menuju Daker masing-masing. Sebelum berangkat menuju Daker tersebut, 
petugas haji dari unsur mahasiswa dan mukimin terlebih dahulu mengambil jacket 
dan rompi sebagai pakaian seragam petugas haji Indonesia. Selepas itu, semua 
petugaspun menaiki bus sesuai dengan arah dan tujuan bus yang sudah ditetapkan, 
yaitu ke Mekkah al-Mukarromah dan ke Madinah al-Munawwarah. Dan aku ditempatkan 
di Daker Madinah al-Munawwarah.

Pada pukul 10.00 pagi, aku dan Bahrum sebagai mahasiswa asal India bersama-sama 
dengan petugas haji asal Indonesia meninggalkan Madinatul Hujjaj, Jeddah menuju 
kota Madinah al-Munawwarah. Di tengah perjalanan, tanpa diduga sebelumnya, bus 
yang kami naiki mengalami kerusakan yang mengakibatkan bus tersebut tidak bisa 
meneruskan perjalanananya menuju kota Madinah al-Munawwarah. Didalam 
kebingungan di tengah-tengah padang sahara yang hanya dikeliligi oleh 
gunung-gunung dan tidak ada tetumbuhan sepohonpun, akhirnya tibalah mobil 
Coster dan mobil Ambulance milik Kedutaan Besar RI, kami pun menaikinya dan 
seterusnya kembali meneruskan perjalanan menuju Madinah al-Munawwarah. Mengenai 
barang bawaan kami seperti koper yang berisi dengan pakaian-pakaian kami diurus 
dan dibawa oleh petugs haji yang masih menetap di tempat bus yang rusak tadi.

Jum’at petang, aku dan rekan-rekan petugas haji tadi tiba di Daker Madinah 
al-Munawwarah. Setelah menunggu beberapa jam di kantor Daker Madinah 
al-Munawwarah dan kemudian mengambil koper yang sampainya di Daker Madinah 
al-Munawwarah belakangan, kemudian Bahrum menemaniku menuju wisma haji 
Indonesia, Ijabah, wisma tempat tinggalku selama bertugas sebagai pelayan haji 
Indonesia di wilayah Daker Madinah al-Munawwarah.

Selama perjalanan di dalam wilayah kota Madinah al-Munawwarah tadi, mataku 
asyik menyaksikan pemandangan di sekitar kota Madinah al-Munawwarah yang 
tertata dengan sangat rapi sekali. Di kiri-kanan jalan juga dihiasi dengan 
pepohonan yang sangat indah serta pohon-pohon kurma yang menghijau, tumbuh 
dengan suburnya.

Pada Jum’at malam itu juga diadakan pertemuan di Daker Madinah al-Munawwarah. 
Dan pada hari Sabtunya, barulah aku bisa melaksanakan sholat Ashar berjamaah di 
Mesjid Nabawi. Aku seakan-akan tak percaya begitu melihat Mesjid Nabawi yang 
begitu besar, luas dan sangat indah sekali. Memukau setiap mata umat Islam yang 
menyaksikannya.

Pada hari-hari pertamaku di Madinah al-Munawwarah, Mesjid Nabawi belumlah 
begitu penuh, sehingga aku masih memiliki kesempatan untuk mengucapkan salam di 
samping makam Rasulullah SAW sekaligus mengunjungi taman Raudhahnya. Ya Allah, 
nama RasulMu yang sebelumnya hanya pernah ku dengar dan ku ucapkan dengan 
lisanku, kini makam pemilik gelar Al-Amin tersebut telah berada di depan 
mataku, Subhanallah. Ya Allah, ku rindui untuk bersua dengan RasulMu di lain 
kesempatan dan di lain waktu.

Seluruh umat Islam dari berbagai negara saling berlomba untuk menziarahi makam 
Rasulullah SAW sekaligus mengunjungi taman Raudhahnya. Aku juga menggunakan 
waktuku untuk melaksanakan sholat sunnah dan berdo’a di taman Raudhahnya. Wahai 
Rasulullah, ku rindui jejak langkahmu. 

Tanggal 19 Desember 2004 adalah hari pertama aku dan teman-teman di sektor V 
(Bandara Malik Abdul Aziz) Madinah menerima ketibaan jamaah haji Indonesia asal 
Sumatera Utara embarkasi Medan. Kepala BUH, Prof. Dr. Muslim Nasution dan 
Kepala Daerah Kerja Madinah, H. Hasbu Marzuki, Lc., M.Pd. berserta seluruh 
Waka. Daker dan sejumlah Tim Kesehatan Daker Madinah turut hadir di Bandara 
MAA, Madinah al-Munawwarah untuk mengucapkan selamat datang kepada jamaah asal 
Sumatera Utara tersebut.

Dibalik keletihan yang terlihat di wajah para jamaah juga tersimpan sejumlah 
keceriaan dimana pada detik itu mereka sudah benar-benar berada di Madinah 
al-Munawwarah. Beberapa jamaah juga ada yang langsung melaksanakan sujud 
syukur. Pemandangan yang semacam ini sering diperlihatkan oleh jamaah haji 
Indonesia begitu mereka tiba dan berada di dalam bandara Malik Abdul Aziz, 
Madinah al-Munawwarah itu.

Dinginnya malam yang diselingi dengan tiupan angin kencang dan panasnya siang 
tidaklah melunturkan semangat kami sebagai pelayan tamu Allah untuk menyambut 
ketibaan jamaah haji Indonesia. Karakter jamaah haji juga berbeda-beda sesuai 
dengan tingkat pendidikan dan asal daerah mereka. Tidak jarang jamaah haji 
Indonesia ditemukan membawa barang-barang terlarang seperti benda-benda tajam 
dan azimat. Dan kita selaku pelayan haji yang ditugaskan di bandara tersebut 
selalu memberikan peringatan kepada jamaah agar sebelum mereka memasuki 
imigrasi supaya mengeluarkan benda-benda tajam dan melepaskan azimat yang 
mereka bawa. Meski demikian, tetap ada saja jamaah yang enggan untuk 
mendengarkan peringatan dari kita itu. [bersambung …]

Zamhasari Jamil, alumnus Department of Islamic Studies di Jamia Millia Islamia, 
New Delhi, India. 

Link tulisan ada pada: http://www.ppi-india.org/BUKA/halaman.php?ArtID=414 



* * * * *
Zamhasari Jamil
Pelajar Islamic Studies
Jamia Millia Islamia - A Central University
New Delhi - India 110 025
Website Kampus  : http://www.jmi.ac.in
Website Pribadi    : http://www.e-tafakkur.blogspot.com
Website PPI India : http://www.ppi-india.org
Email: izamsh@ yahoo.com
















__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Ever feel sad or cry for no reason at all?
Depression. Narrated by Kate Hudson.
http://us.click.yahoo.com/LLQ_sC/esnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke