[ppiindia] Akhirnya, pembangunan gedung baru DPR ditunda !
Tulisan ini juga disajikan dalam website http://umarsaid.free.fr yang sampai sekarang sudah dikunjungi lebih dari 640 260 kali = = = = = = = = = = Akhirnya, pembangunan gedung baru DPR ditunda ! Karena mendapat reaksi negatif yang keras dari banyak kalangan yang berupa kritik, ungkapan kemarahan, cemooh dan hujatan, maka rencana pembangunan gedung baru DPR akhirnya ditunda, dan akan dikaji lebih mendalam lagi oleh tim teknis yang dibentuk oleh pimpinan DPR. Pernyataan tentang penundaan oleh Ketua DPR, Marzuki Alie ini disambut oleh berbagai kalangan dengan bermacam-macam sikap. Masih belum jelas sampai kapan akan ditunda, dan apakah rencana pembangunan gedung baru yang megah dan mewah (dan yang akan membutuhkan pembeayaan sebesar Rp 1, 8 triliun ini) akan dirubah, dan menjadi berapa akhirnya. Bagaimanapun juga, masalah pembangunan gedung baru DPR ini harus tetap diikuti dengan teliti dan kewaspadaan oleh semua kalangan yang tidak menginginkan bahwa lembaga legislatif yang tertinggi negara kita ini dikotori oleh berbagai oknum yang moralnya rusak dan sikap politiknya juga busuk terhadap kepentingan rakyat dan pembayar pajak. Sebab, masih perlu tetap dicurigai apakah di belakang « penundaan » ini tidak ada siasat untuk menipu opini umum, dan hanya cara untuk memadamkan kemarahan opini publik, yang ternyata kemudian sebetulnya tetap meneruskan pembangunan gedung baru itu. Jelaslah bahwa projek pembangunan gedung baru DPR ini -- seperti halnya projek-projek besar lainnya -- adalah makanan empuk atau kesempatan emas bagi berbagai macam maling berdasi, dan para pencoleng tingkat tinggi, untuk mencari keuntungan yang haram, dengan macam-macam cara. Kerusakan atau kebobrokan di kalangan DPR kita merupakan bukti yang makin jelas dan makin banyak bahwa moral di kalangan elite bangsa kita dewasa ini sudah kelewatan parahnya. Kebusukan moral separah dewasa ini tidak pernah terjadi sebelum pemerintahan Orde Baru. Banyak di antara kita yang telah menyaksikan bahwa moral bangsa Indonesia di bawah pimpinan Bung Karno kelihatan penuh dengan ciri-cri revolusioner, patriotisme yang berkobar-kobar, dan semangat perjoangan yang tinggi untuk mengabdi kepada kepentingan rakyat banyak, terutama rakyat kecil. Untuk memberikan gambaran agak lebih jelas mengenai masalah gedung baru DPR itu, di bawah berikut ini disajikan kumpulan berita mengenai persoalan-persoalan itu. Paris, 7 September 2010 A. Umar Said * * * DPR Tunda Pembangunan Gedung Baru Senin, 6 September 2010 Jakarta (ANTARA News) - DPR RI akhirnya menunda pembangunan gedung baru berlantai 36 yang diperkirakan menelan biaya Rp1,8 triliun setelah publik menolak rencana itu. Ketua DPR RI Marzuki Alie kepada pers usai rapat pimpinan di Gedung DPR/MPR Jakarta Senin mengemukakan bahwa pembangunan gadung itu masih akan dikaji lebih mendalam. Kajian akan dilakukan oleh tim teknis yang dibentuk pimpinan DPR. Kajian ulang dilakukan untuk lebih memastikan mengenai desain dan biaya pembangunannya. Ini menjadi citra buruk bagi DPR. karena itu, disepakati untuk ditunda dulu, dilakukan kajian ulang, kata Marzuki. Selain besarnya biaya dan desain gedung yang dikaji ulang, kata Marzuki, tender yang sudah dibuka dihentikan sementara dan ditunda sampai ada kajian yang tuntas dilakukan tim teknis. Menurut Marzuki, desain gedung baru harus menjauhkan kesan mewah agar tidak menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Jika desainnya mewah, maka publik akan menolaknya. Marzuki menyayangkan rencana pembangunan gedung baru itu yang sudah memasuki tahap sosialisasi dan tender diwarnai hal-hal yang sebenarnya di luar rencana dan desain gedung. Misalnya, ada informasi bahwa di gedung baru akan ada fasilitas kebugaran dan relaksasi, seperti spa. Padahal hal tidak ada, katanya. Pimpinan DPR-RI menggelar rapat khusus membahas kelanjutan rencana pembangunan gedung baru DPR yang menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat. Rapat juga mengundang para konsultan yang terlibat dalam rencana pembangunan gedung itu. Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, konsultan ditanya apakah benar ada rencana membangunan fasilitas-fasilitas khusus seperti tempat spa dan lain-lain. Jika memang tidak ada rencana itu, lalu siapa yang selama ini menyebarkan kabar bahwa di gedung baru itu akan ada fasilitas spa, kata Marzuki. Mengenai kolam renang Marzuki menyatakan rencana itu memang ada. Ide teknis awalnya adalah membuat penampungan air untuk kepentingan pemadam kebakaran. Karena untuk memompa air dari bawah ke lantai teratas, yakni lantai 36 tidak memungkinkan, sehingga disarankan membuat bak penampungan air di lantai tengah gedung. Rencana pembangunan gedung baru DPR RI yang diumumkan tepat pada HUT ke-65 DPR RI pada 30 Agustus menggemparkan masyarakat. Bukan saja karena berlantai 36, tetapi juga karena diumumkan tiba-tiba dan langsung diadakan tender serta biayanya yang ditaksir mencapai Rp1,8 triliun. Namun Marzuki mengemukakan, pimpinan
Re: [ppiindia] Akhirnya, pembangunan gedung baru DPR ditunda !
Siapa bilang ditunda? Lihat siapa yang ngeyel.. Juki dkk.. Padahal Teguh Juwarno dkk sedang menggalang gerakan menolak pembangunan gedung baru DPR. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com fb/twitter/skype: irwank2k2 http://www.detiknews.com/read/2010/09/07/150731/1436885/10/setjen-dpr-tegaskan-pembangunan-gedung-baru-dpr-jalan-terus Selasa, 07/09/2010 15:07 WIB Setjen DPR Tegaskan Pembangunan Gedung Baru DPR Jalan Terus *Fajar Pratama* - detikNews * * *Jakarta* - Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR bersikukuh pembangunan gedung DPR harus tetap berjalan. Setjen DPR hanya bisa mengurangi aksesori yang dinilai mewah seperti fitness center dan spa. Susah (pembangunan dihentikan). Yang bisa dilakukan adalah mengurangi aksesori saja, kata Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Setjen DPR, Mardian Umar dalam jumpa pers di Gedung Mekanik, Komplek Senayan, Jakarta, Selasa, (7/9/2010). Mardian menuturkan, ruang kerja masing-masing anggota DPR seluas 120 m2 sudah ada perhitungan yang matang. Ruangan seluas itu untuk anggota Dewan 40 m2. Sisanya untuk ruang shalat, 5 staf ahli dan ruang menerima tamu, kata Mardian. Mardian beralasan pembangunan harus tetap dilakukan karena gedung DPR saat ini sangat penuh penghuni. Coba bayangkan saja, Gedung Nusantara 1 sudah overload. Dengan (ruang kerja) ukuran 32 m2, anggota Dewan harus berbagi dengan sekretaris. Tak ada ruang untuk menerima konstituen, ujar Umar memberikan alasan. Desakan masyarakat untuk memotong jumlah luas lantai pun ditolak Setjen DPR. Menurutnya alasan efisiensi tidak tepat karena desain gedung dirancang sedemikian rupa mengikuti desain gedung di sekilingnya. Untuk mengurangi ukuran ruangan juga berpengaruh terhadap tinggi gedung. Sementara ketinggian gedung sudah disesuaikan dengan gedung lainnya. Nanti kalau tingginya kurang, hasilnya kurang bagus, argumen Umar. Umar juga membantah ada fasilitas mewah di DPR. Spa dan kolam renang memang tak ada. Jadi akan kami bangun gedung yang efisien, tegasnya. Desain gedung baru yang menelan ongkos Rp 1,2 triliun tersebut setinggi 36 lantai termasuk 3 basement. Ketua DPR Marzuki Alie pada Senin kemarin memutuskan menunda pembangunan gedung baru DPR. DPR meminta Tim Teknis pembangunan gedung untuk mengkaji ulang semua perencanaan pembangunan gedung sebelum proses tender dibuka. Marzuki menyerahkan semua tanggung jawab pembangunan gedung kepada Tim teknis. Marzuki berharap anggota DPR tidak menjawab pertanyaan seputar teknis pembangunan gedung. * (asp/nrl)* Pada 7 September 2010 16.32, Umar Said kon...@club-internet.fr menulis: Tulisan ini juga disajikan dalam website http://umarsaid.free.fr yang sampai sekarang sudah dikunjungi lebih dari 640 260 kali = = = = = = = = = = Akhirnya, pembangunan gedung baru DPR ditunda ! Karena mendapat reaksi negatif yang keras dari banyak kalangan yang berupa kritik, ungkapan kemarahan, cemooh dan hujatan, maka rencana pembangunan gedung baru DPR akhirnya ditunda, dan akan dikaji lebih mendalam lagi oleh tim teknis yang dibentuk oleh pimpinan DPR. Pernyataan tentang penundaan oleh Ketua DPR, Marzuki Alie ini disambut oleh berbagai kalangan dengan bermacam-macam sikap. Masih belum jelas sampai kapan akan ditunda, dan apakah rencana pembangunan gedung baru yang megah dan mewah (dan yang akan membutuhkan pembeayaan sebesar Rp 1, 8 triliun ini) akan dirubah, dan menjadi berapa akhirnya. Bagaimanapun juga, masalah pembangunan gedung baru DPR ini harus tetap diikuti dengan teliti dan kewaspadaan oleh semua kalangan yang tidak menginginkan bahwa lembaga legislatif yang tertinggi negara kita ini dikotori oleh berbagai oknum yang moralnya rusak dan sikap politiknya juga busuk terhadap kepentingan rakyat dan pembayar pajak. Sebab, masih perlu tetap dicurigai apakah di belakang « penundaan » ini tidak ada siasat untuk menipu opini umum, dan hanya cara untuk memadamkan kemarahan opini publik, yang ternyata kemudian sebetulnya tetap meneruskan pembangunan gedung baru itu. Jelaslah bahwa projek pembangunan gedung baru DPR ini -- seperti halnya projek-projek besar lainnya -- adalah makanan empuk atau kesempatan emas bagi berbagai macam maling berdasi, dan para pencoleng tingkat tinggi, untuk mencari keuntungan yang haram, dengan macam-macam cara. Kerusakan atau kebobrokan di kalangan DPR kita merupakan bukti yang makin jelas dan makin banyak bahwa moral di kalangan elite bangsa kita dewasa ini sudah kelewatan parahnya. Kebusukan moral separah dewasa ini tidak pernah terjadi sebelum pemerintahan Orde Baru. Banyak di antara kita yang telah menyaksikan bahwa moral bangsa Indonesia di bawah pimpinan Bung Karno kelihatan penuh dengan ciri-cri revolusioner, patriotisme yang berkobar-kobar, dan semangat perjoangan yang tinggi untuk mengabdi kepada kepentingan rakyat banyak, terutama rakyat kecil. Untuk memberikan gambaran agak lebih jelas mengenai masalah gedung baru DPR
[ppiindia] Akhirnya, pembangunan gedung baru DPR ditunda !
Tulisan ini juga disajikan dalam website http://umarsaid.free.fr yang sampai sekarang sudah dikunjungi lebih dari 640 260 kali = = = = = = = = = = Akhirnya, pembangunan gedung baru DPR ditunda ! Karena mendapat reaksi negatif yang keras dari banyak kalangan yang berupa kritik, ungkapan kemarahan, cemooh dan hujatan, maka rencana pembangunan gedung baru DPR akhirnya ditunda, dan akan dikaji lebih mendalam lagi oleh tim teknis yang dibentuk oleh pimpinan DPR. Pernyataan tentang penundaan oleh Ketua DPR, Marzuki Alie ini disambut oleh berbagai kalangan dengan bermacam-macam sikap. Masih belum jelas sampai kapan akan ditunda, dan apakah rencana pembangunan gedung baru yang megah dan mewah (dan yang akan membutuhkan pembeayaan sebesar Rp 1, 8 triliun ini) akan dirubah, dan menjadi berapa akhirnya. Bagaimanapun juga, masalah pembangunan gedung baru DPR ini harus tetap diikuti dengan teliti dan kewaspadaan oleh semua kalangan yang tidak menginginkan bahwa lembaga legislatif yang tertinggi negara kita ini dikotori oleh berbagai oknum yang moralnya rusak dan sikap politiknya juga busuk terhadap kepentingan rakyat dan pembayar pajak. Sebab, masih perlu tetap dicurigai apakah di belakang « penundaan » ini tidak ada siasat untuk menipu opini umum, dan hanya cara untuk memadamkan kemarahan opini publik, yang ternyata kemudian sebetulnya tetap meneruskan pembangunan gedung baru itu. Jelaslah bahwa projek pembangunan gedung baru DPR ini -- seperti halnya projek-projek besar lainnya -- adalah makanan empuk atau kesempatan emas bagi berbagai macam maling berdasi, dan para pencoleng tingkat tinggi, untuk mencari keuntungan yang haram, dengan macam-macam cara. Kerusakan atau kebobrokan di kalangan DPR kita merupakan bukti yang makin jelas dan makin banyak bahwa moral di kalangan elite bangsa kita dewasa ini sudah kelewatan parahnya. Kebusukan moral separah dewasa ini tidak pernah terjadi sebelum pemerintahan Orde Baru. Banyak di antara kita yang telah menyaksikan bahwa moral bangsa Indonesia di bawah pimpinan Bung Karno kelihatan penuh dengan ciri-cri revolusioner, patriotisme yang berkobar-kobar, dan semangat perjoangan yang tinggi untuk mengabdi kepada kepentingan rakyat banyak, terutama rakyat kecil. Untuk memberikan gambaran agak lebih jelas mengenai masalah gedung baru DPR itu, di bawah berikut ini disajikan kumpulan berita mengenai persoalan-persoalan itu. Paris, 7 September 2010 A. Umar Said * * * DPR Tunda Pembangunan Gedung Baru Senin, 6 September 2010 Jakarta (ANTARA News) - DPR RI akhirnya menunda pembangunan gedung baru berlantai 36 yang diperkirakan menelan biaya Rp1,8 triliun setelah publik menolak rencana itu. Ketua DPR RI Marzuki Alie kepada pers usai rapat pimpinan di Gedung DPR/MPR Jakarta Senin mengemukakan bahwa pembangunan gadung itu masih akan dikaji lebih mendalam. Kajian akan dilakukan oleh tim teknis yang dibentuk pimpinan DPR. Kajian ulang dilakukan untuk lebih memastikan mengenai desain dan biaya pembangunannya. Ini menjadi citra buruk bagi DPR. karena itu, disepakati untuk ditunda dulu, dilakukan kajian ulang, kata Marzuki. Selain besarnya biaya dan desain gedung yang dikaji ulang, kata Marzuki, tender yang sudah dibuka dihentikan sementara dan ditunda sampai ada kajian yang tuntas dilakukan tim teknis. Menurut Marzuki, desain gedung baru harus menjauhkan kesan mewah agar tidak menimbulkan pro-kontra di masyarakat. Jika desainnya mewah, maka publik akan menolaknya. Marzuki menyayangkan rencana pembangunan gedung baru itu yang sudah memasuki tahap sosialisasi dan tender diwarnai hal-hal yang sebenarnya di luar rencana dan desain gedung. Misalnya, ada informasi bahwa di gedung baru akan ada fasilitas kebugaran dan relaksasi, seperti spa. Padahal hal tidak ada, katanya. Pimpinan DPR-RI menggelar rapat khusus membahas kelanjutan rencana pembangunan gedung baru DPR yang menimbulkan kontroversi di tengah masyarakat. Rapat juga mengundang para konsultan yang terlibat dalam rencana pembangunan gedung itu. Ketua DPR Marzuki Alie mengatakan, konsultan ditanya apakah benar ada rencana membangunan fasilitas-fasilitas khusus seperti tempat spa dan lain-lain. Jika memang tidak ada rencana itu, lalu siapa yang selama ini menyebarkan kabar bahwa di gedung baru itu akan ada fasilitas spa, kata Marzuki. Mengenai kolam renang Marzuki menyatakan rencana itu memang ada. Ide teknis awalnya adalah membuat penampungan air untuk kepentingan pemadam kebakaran. Karena untuk memompa air dari bawah ke lantai teratas, yakni lantai 36 tidak memungkinkan, sehingga disarankan membuat bak penampungan air di lantai tengah gedung. Rencana pembangunan gedung baru DPR RI yang diumumkan tepat pada HUT ke-65 DPR RI pada 30 Agustus menggemparkan masyarakat. Bukan saja karena berlantai 36, tetapi juga karena diumumkan tiba-tiba dan langsung diadakan tender serta biayanya yang ditaksir mencapai Rp1,8 triliun. Namun Marzuki mengemukakan, pimpinan
Re: [ppiindia] Akhirnya, pembangunan gedung baru DPR ditunda !
Kalau pun dibilang ditunda, itu bukan berarti dibatalkan. Jadi jalan terus. - Original Message - From: Irwan Kurniawan irwank...@gmail.com To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Tuesday, September 07, 2010 11:34 AM Subject: Re: [ppiindia] Akhirnya, pembangunan gedung baru DPR ditunda ! Siapa bilang ditunda? Lihat siapa yang ngeyel.. Juki dkk.. Padahal Teguh Juwarno dkk sedang menggalang gerakan menolak pembangunan gedung baru DPR. -- Wassalam, Irwan.K Better team works could lead us to better results http://irwank.blogspot.com fb/twitter/skype: irwank2k2 http://www.detiknews.com/read/2010/09/07/150731/1436885/10/setjen-dpr-tegaskan-pembangunan-gedung-baru-dpr-jalan-terus Selasa, 07/09/2010 15:07 WIB Setjen DPR Tegaskan Pembangunan Gedung Baru DPR Jalan Terus *Fajar Pratama* - detikNews * * *Jakarta* - Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR bersikukuh pembangunan gedung DPR harus tetap berjalan. Setjen DPR hanya bisa mengurangi aksesori yang dinilai mewah seperti fitness center dan spa. Susah (pembangunan dihentikan). Yang bisa dilakukan adalah mengurangi aksesori saja, kata Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi Setjen DPR, Mardian Umar dalam jumpa pers di Gedung Mekanik, Komplek Senayan, Jakarta, Selasa, (7/9/2010). Mardian menuturkan, ruang kerja masing-masing anggota DPR seluas 120 m2 sudah ada perhitungan yang matang. Ruangan seluas itu untuk anggota Dewan 40 m2. Sisanya untuk ruang shalat, 5 staf ahli dan ruang menerima tamu, kata Mardian. Mardian beralasan pembangunan harus tetap dilakukan karena gedung DPR saat ini sangat penuh penghuni. Coba bayangkan saja, Gedung Nusantara 1 sudah overload. Dengan (ruang kerja) ukuran 32 m2, anggota Dewan harus berbagi dengan sekretaris. Tak ada ruang untuk menerima konstituen, ujar Umar memberikan alasan. Desakan masyarakat untuk memotong jumlah luas lantai pun ditolak Setjen DPR. Menurutnya alasan efisiensi tidak tepat karena desain gedung dirancang sedemikian rupa mengikuti desain gedung di sekilingnya. Untuk mengurangi ukuran ruangan juga berpengaruh terhadap tinggi gedung. Sementara ketinggian gedung sudah disesuaikan dengan gedung lainnya. Nanti kalau tingginya kurang, hasilnya kurang bagus, argumen Umar. Umar juga membantah ada fasilitas mewah di DPR. Spa dan kolam renang memang tak ada. Jadi akan kami bangun gedung yang efisien, tegasnya. Desain gedung baru yang menelan ongkos Rp 1,2 triliun tersebut setinggi 36 lantai termasuk 3 basement. Ketua DPR Marzuki Alie pada Senin kemarin memutuskan menunda pembangunan gedung baru DPR. DPR meminta Tim Teknis pembangunan gedung untuk mengkaji ulang semua perencanaan pembangunan gedung sebelum proses tender dibuka. Marzuki menyerahkan semua tanggung jawab pembangunan gedung kepada Tim teknis. Marzuki berharap anggota DPR tidak menjawab pertanyaan seputar teknis pembangunan gedung. * (asp/nrl)* Pada 7 September 2010 16.32, Umar Said kon...@club-internet.fr menulis: Tulisan ini juga disajikan dalam website http://umarsaid.free.fr yang sampai sekarang sudah dikunjungi lebih dari 640 260 kali = = = = = = = = = = Akhirnya, pembangunan gedung baru DPR ditunda ! Karena mendapat reaksi negatif yang keras dari banyak kalangan yang berupa kritik, ungkapan kemarahan, cemooh dan hujatan, maka rencana pembangunan gedung baru DPR akhirnya ditunda, dan akan dikaji lebih mendalam lagi oleh tim teknis yang dibentuk oleh pimpinan DPR. Pernyataan tentang penundaan oleh Ketua DPR, Marzuki Alie ini disambut oleh berbagai kalangan dengan bermacam-macam sikap. Masih belum jelas sampai kapan akan ditunda, dan apakah rencana pembangunan gedung baru yang megah dan mewah (dan yang akan membutuhkan pembeayaan sebesar Rp 1, 8 triliun ini) akan dirubah, dan menjadi berapa akhirnya. Bagaimanapun juga, masalah pembangunan gedung baru DPR ini harus tetap diikuti dengan teliti dan kewaspadaan oleh semua kalangan yang tidak menginginkan bahwa lembaga legislatif yang tertinggi negara kita ini dikotori oleh berbagai oknum yang moralnya rusak dan sikap politiknya juga busuk terhadap kepentingan rakyat dan pembayar pajak. Sebab, masih perlu tetap dicurigai apakah di belakang « penundaan » ini tidak ada siasat untuk menipu opini umum, dan hanya cara untuk memadamkan kemarahan opini publik, yang ternyata kemudian sebetulnya tetap meneruskan pembangunan gedung baru itu. Jelaslah bahwa projek pembangunan gedung baru DPR ini -- seperti halnya projek-projek besar lainnya -- adalah makanan empuk atau kesempatan emas bagi berbagai macam maling berdasi, dan para pencoleng tingkat tinggi, untuk mencari keuntungan yang haram, dengan macam-macam cara. Kerusakan atau kebobrokan di kalangan DPR kita merupakan bukti yang makin jelas dan makin banyak bahwa moral di kalangan elite bangsa kita dewasa ini sudah kelewatan parahnya. Kebusukan moral separah dewasa ini tidak pernah terjadi sebelum pemerintahan Orde Baru. Banyak di antara kita yang telah menyaksikan bahwa moral bangsa