Vera Mawengkang : Ajaran Islam Jelas dan Lengkap
Journey to Islam Oleh : Redaksi 27 Oct 2005 - 4:30 am 

Nama saya Vera Mawengkang. Saya lahir dari orang tua yang asli 
Manado, Sulawesi Utara. Keluarga saya adalah penganut agama Kristen 
Katolik yang taat. Sejak kecil saya sudah diajak aktif mengikuti 
kegiatan ritual di gereja. Ini karena orang tua menginginkan agar 
saya menjadi pengikut Kristus yang taat.

Selain pendidikan di gereja, saya juga belajar melantunkan lagu-lagu 
Mazmur, yakni puji-pujian pada Tuhan. Kegiatan yang dilakukan di 
gereja ini harus dilakukan secara khusyu. Selain itu, saya juga 
sering mengikuti upacara sakramen, yaitu pesta minum anggur dan 
makan roti (hosti) yang diyakini umat kristiani sebagai 
pengejewantahan darah dan daging Yesus Kristus. Untuk lebih 
memantapkan iman, kedua orang tua sepakat untuk mengirimkan saya ke 
asrama Katolik yang khusus menampung pelajar putri. Dari bekal 
pendidikan gereja yang saya jalani sejak kecil, lalu dikirim ke 
asrama Katolik, kedua orang tua saya sangat berharap saya menjadi 
seorang biarawati.

Saya berusaha untuk mewujudkan impian orang tua saya itu. Saya terus 
belajar dan bergaul. Lambat laun, pergaulan saya kini luas. Saya 
tidak hanya bergaul dengan teman-teman seagama saja, tetapi juga 
bergaul dengan teman-teman yang beragama lain. Pergaulan yang kian 
luas ini, temyata memberikan pemahaman baru tentang agama, selain 
agama Kristen. Dari pergaulan dengan anak seorang menteri yang 
beragama Islam itulah, saya mulai mengenal ajaran Islam. Dari sana 
pulalah, awal simpati saya kepada ajaran Nabi Muhammad saw. Tanpa 
sadar, saya mulai tertarik dengan ajaran-ajaran Islam.

Saya tidak saja bergaul dengan teman saya itu, tapi juga bergaul 
dengan ayahnya yang menjadi menteri. Ayah teman saya itu, yang 
belakangan menjadi mertua saya, adalah seorang laki-laki yang sangat 
taat pada agamanya. Perilaku dan sikap calon mertua saya itulah yang 
mengembalikan pemikiran saya tentang agama. Lewat beliau, saya bagai 
menemukan sesuatu yang sangat berharga yang selama ini belum pernah 
saya peroleh. Kalau dulu, saya mengenal agama lewat penampilan figur 
orang tua saya dan ibu asrama, kini, lewat figur dan perilaku calon 
mertua saya.

Beliau tidak pernah memaksa saya untuk masuk agama Islam. Beliau 
hanya mengatakan bahwa agama Islam itu sunatullah, dan sunatullah 
itu identik dengan hukum alam. Islam itu realistis. "Kelak kamu akan 
mengerti bahwa dunia ini hakikatnya adalah Islam," jelasnya suatu 
ketika.

Selain pergaulan dengan keluarga calon suami, saya juga banyak 
mendapatkan pengetahuan tentang Islam dari lingkungan sekitar rumah. 
Saya sering mendengar azan, menyaksikan orang shalat, dan mendengar 
ayat ayat Al-Qur'an dilantunkan orang. Secara sembunyi-sembunyi, 
saya sering memperhatikan teman-teman saya sedang shalat. 

Mereka sangat khusyu dan tampak tenteram dalam shalatnya. Hati kecil 
saya tergerak untuk memperoleh kedamaian seperti itu. Dan situlah 
saya mulai tergerak untuk mengetaai lebih jauh tentang Islam. 
Terkadang timbul pertanyaan terutama tentang ibadah shalat. Apa yang 
terkandung di dalamnya? Mengapa wajah mereka makin segar seusai 
bersujud ke kiblat? Saya berpikir bahwa Islam adalah agama yang 
benar-benar masuk akal. Setiap umatnya selalu diingatkan untuk 
selalu sujud kepada Yang Maha Pencipta, lima kali dalam sehari.

Akhirnya, saya berkesimpulan bahwa shalat lima waktu ternyata 
menimbulkan kegundahan dalam batin. Saya mengalami pergulatan batin 
yang hebat. Sebab, Islam memiliki segala macam ketentuan hidup yang 
lengkap. Ketentuan untuk mencintai Tuhan Yang Maha Pengasih Aturan 
aturan dalam Islam tampak jelas, tidak kontradiktif antara ajaran 
atau aturan yang satu dan aturan yang lainnya.

Pergulatan batin ini, akhimya saya tutup dengan menyatakan diri 
untuk segera memeluk agama Islam. Saya mulai meninggalkan agama yang 
saya anut sejak kecil. Saya mulai membaca buku buku agama Islam dan 
menelaah terjemahan Al-Qur'an. Saya menelaah Al-Qur'an dari segi 
logika dan alam. Saya yakin bahwa sumber kehidupan berada di dalam 
makna Al-Quran. 

Setelah menyatakan diri untuk memeluk Islam, saya kembali dihadapkan 
pada keraguan untuk menyatakan itu di hadapan orang tua saya, 
terutama mama. Saya belum berani bicara pada beliau. Namun, hati 
kecil saya menyuruh untuk segera berbicara. Akhirnya, saya bulatkan 
tekad untuk segera berbicara kepada mama. Betapa pun pahitnya 
kenyataan yang akan terjadi. Dengan membaca bismillah, saya segera 
menghadap mama.

Niat tersebut segera saya sampaikan dengan terlebih dulu meminta 
maaf, karena telah keluar dari agama Kristen yang menjadi aturan 
keluarga. Di luar dugaan, tangan mama mengusap kepala saya dengan 
lembut. Mama berkata, "Kau putri mama. Apa pun keputusanmu, kau 
tetap anak mama. Kalau sudah menjadi keputusanmu dan bisa membawa 
kebahagiaan,jalanilah dengan sepenuh hati. Jangan setengah setengah. 
Jadilah orang Islam yang baik."

Setelah mendapat restu mama, saya segera merealisasikan keislaman 
saya. Saya segera mengucapkan dua kalimat syahadat dalam sebuah 
upacara yang sangat syahdu. Saya bahagia dapat mewujudkan keinginan 
saya kepada Islam dan segera pula diikuti oleh adik saya.

Kemudian, saya segera menikah dengan anak menteri itu. Saya bersama 
keluarga terus belajar agama dengan bimbingan seorang ustadz. Saya 
bercita-vita menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak-anak saya, 
agar mereka menjadi muslim dan muslimat yang taat.

Manusia punya rencana, tapi Allah punya rencana lain. Akhirnya, saya 
berpisah dengan suami. Kami bercerai. Saya harus mengasuh dan 
membesarkan anak-anak untuk mewujudkan cita-cita saya itu. Setelah 
lama mengasuh anak sendiri, kemudian saya menikah kembali untuk 
melengkapi keutuhan rumah tangga. Saya bersyukur kepada Allah yang 
telah menguji rumah tangga hamba-Nya. (Maulana/Albaz) (dari 
Buku "Saya memilih Islam" Penyusun Abdul Baqir Zein, Penerbit Gema 
Insani Press website : http://www.gemainsani.co.id/ ). Catatan: 
Wawancara berlangsung pada Sabtu, 10 Juli 1999 di Jakarta, beberapa 
waktu sebelum beliau wafat. Inna lillaahi wa inna ilaihi raaji'uun.







------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke