http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_c&id=284005
Minggu, 06 Mei 2007, Lintas Fraksi Gembira Sugiharto Bakal Dicopot JAKARTA - Para motor pertemuan lintas fraksi di Hotel Ritz-Carlton menyambut gembira perkembangan reshuffle kabinet. Target mereka untuk mencopot Menneg BUMN Sugiharto hampir pasti tercapai. "Sugiharto pasti akan dicopot. Pak Syarief Hasan (Ketua Fraksi Partai Demokrat, Red) sudah dikonfirmasi presiden," kata anggota anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) Ali Mudhori seusai diskusi di Mario's Place, Jakarta, kemarin. Ali Mudhori dan Syarief Hasan ikut menghadiri pertemuan Ritz-Carlton, Kamis (3/5) lalu. Dalam perkembangan terakhir di Cikeas, Presiden telah memanggil Sofyan Djalil, menteri Menteri Kominfo. Diprediksi Sofyan akan menempati pos Menteri BUMN mengganti Sugiharto. Apakah ini karena rekomendasi Ritz-Carlton ? "Mungkin memang ada pengaruhnya, tapi jangan dilihat usulan kami ini sebagai tekanan," ujarnya. Menurut dia, pertemuan tersebut sama sekali tidak mengurangi makna hak prerogratif yang dimiliki presiden untuk menyusun kabinetnya. "Kami memberi usulan, karena kami optimis presiden selalu terbuka terhadap masukan-masukan baru," katanya. Ali menyampaikan, pertemuan tersebut hanya sekedar untuk memberi spirit dan keteguhan kepada presiden agar berani memilih orang-orang yang profesional dan kompeten di dalam kabinetnya. "Buktinya, pertemuan itu tidak mengusulkan nama pengganti Sugiharto. Bagi kami, yang penting penggatinya harus profesional," ujarnya. Dihubungi terpisah, Ketua Fraksi Partai Demokrat Syarif Hasan enggan untuk berkomentar banyak. Namun, dia juga tidak secara tegas membantah adanya penggantian Sugiharto. "Kita tunggu saja hasilnya. Kami sudah memberi masukan, sekarang semua tergantung presiden," katanya. Menurut Syarif, dirinya tidak mau berandai-andai dan terkesan melangkagi hak presrogratif presiden. "Semua keputusan akhir tetap ada di tangan presiden," tandasnya. Karena itu, dia membantah bila pertemuan Ritz-Carlton dimaknai sebagai tekanan kepada presiden. "Justru, pertemuan itu merupakan wujud dukungan kami atas agenda reshuffle presiden," tegasnya. Tak hanya itu, Syarif juga menolak bila ada pihak-pihak yang menganggap ada kesepakatan-kesepakatan bermotif ekonomi di balik pertemuan Ritz-Carlton. Soalnya, Menneg BUMN termasuk pos kementerian "basah" yang banyak diincar partai-partai politik. "Tidak ada deal-deal dibalik layar itu. Ini semua murni pandangan fraksi-fraksi di DPR yang menilai kinerja Sugiharto tidak optimal," katanya. Sekjen DPP PAN Zulkifli Hasan yang juga menghadiri pertemuan Ritz-Carlton menegaskan rekomendasi lintas fraksi itu tidak bersifat mengikat. Segala keputusan final tetap kembali kepada hak prerogratif presiden. "Tapi, presiden pasti akan selalu terbuka terhadap berbagai pertimbangan," ujarnya. Sementara itu, Ketua DPP Golkar Firman Subagyo memandang berbagai desakan penggantian menteri-menteri tertentu yang banyak muncul baik dari DPR maupun kelompok-kelompok LSM tidak akan berdampak banyak. Sebab, dalam sistem presidensial, presiden memiliki otoritas penuh terhadap para menterinya. "Tapi, tentunya ini semua kembali ke persoalan politik," tandasnya. (pr ++++ http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail&id=8585 Minggu, 06 Mei 2007, Tujuh Calon Menteri ke Cikeas Lima Wajah Baru, Dua Pindah Posisi BOGOR - Tujuh tokoh yang akan mengisi pos baru menteri hasil reshuffle tahap kedua kemarin dipanggil ke rumah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Puri Cikeas, Bogor. Di antara mereka, ada lima wajah baru. Dua lainnya adalah menteri lama yang pindah posisi. Ketujuh calon menteri itu adalah Sofyan Djalil, Hendarman Supandji, Andi Matalatta, Hatta Radjasa, Lukman Edy, Muhammad Nuh, dan Jusman Syafii Djamal. "Yang datang ke Cikeas hanyalah menteri yang akan digeser (pindah posisi, Red) atau calon menteri," kata Juru Bicara Kepresidenan Andi Mallarangeng kepada wartawan yang menyanggong tiga hari di Puri Cikeas kemarin. Andi mengatakan, fit and proper test oleh Presiden SBY dengan memanggil para calon menteri sudah cukup. Setelah pemanggilan kemarin, tidak ada lagi calon menteri yang dipanggil. "Presiden akan mengumumkan pada kesempatan pertama di Istana Negara," ujarnya. Informasi dari pihak istana, pengumuman dilakukan besok dan pelantikan pada Rabu (9/5). Di antara tujuh calon menteri itu, Sofyan Djalil datang pertama pukul 09.50 dengan menumpang mobil Toyota Camry RI 43. Mengenakan batik lengan panjang warna kuning keemasan, Sofyan masuk ke rumah SBY. Sofyan bertatap muka dengan SBY lebih dari setengah jam. Saat keluar dari kediaman SBY, Sofyan mengatakan, presiden mengevaluasi kinerjanya selama memimpin Kominfo. Secara umum, kata Sofyan, presiden merasakan apa yang dilakukan 2,5 tahun di Departemen Kominfo cukup memuaskan. Dia mengakui, SBY meminta kesediaannya menempati pos baru. Hanya, kata Sofyan, SBY tidak menyebut pos baru itu. "Itu terserah hak prerogatif presiden. Nanti begitu presiden mengumumkan, teman-teman akan tahu," katanya. Kandidat berikutnya yang datang adalah Herndarman Supandji. Menurut Hendarman, SBY mengevaluasi kinerjanya sebagai jaksa agung muda tindak pidana khusus dan ketua Timtastipikor. Kemudian, dalam evaluasi tersebut presiden memberikan petunjuk agar diteruskan penegakan hukum, khususnya dalam pemberantasan korupsi. "Jangan melakukan kesalahan dalam melakukan penyelidikan, penyidikan, hingga penuntutan dan penyelesaian perkara. Jangan sampai menimbulkan masalah baru. Pegang teguh asas praduga tak bersalah. Saya juga melaporkan hasil tugas Timtastipikor," kata Hendarman. Apakah ditawari menjadi jaksa agung? Hendarman terdiam sejenak, lalu menjawab. "Sulit untuk menjawab. Tunggu saja pengumuman hari Senin," katanya. Ketua DPP Partai Golkar Andi Matalatta merupakan orang ketiga yang dipanggil SBY. Andi diprediksi kuat menggantikan Menkum HAM Hamid Awaluddin. Selama sejam lebih Andi berdiskusi dengan SBY tentang pembangunan hukum dan penegakan hukum, serta pola hubungan antarlembaga-lembaga negara. "Seperti kita ketahui, sebelum amandemen UUD 45, kita memiliki Tap MPR No III/1978 yang mengatur tata hubungan antarlembaga tinggi dan lembaga tertinggi negara satu sama lain. Sementara dengan amandemen UUD 45, tidak ada lagi Tap MPR yang mengatur tata hubungan itu sehingga lembaga-lembaga negara diibaratkan seperti satelit yang tiba-tiba lepas dari orbitnya," katanya. Meski demikian, Andi belum berani memastikan pos barunya. Tapi soal kesanggupan, Andi memastikannya. "Sepanjang tugas baru ini mampu saya laksanakan. Ukuran kemampuan saya adalah latar belakang pendidikan dan pengalaman. Kalau tugas itu mampu saya pikul, saya akan terima dengan senang hati. Karena selain sebagai penghormatan, ini adalah tugas untuk rakyat dan pemerintah," paparnya. Malamnya, SBY kembali memanggil empat calon menteri. Hatta Radjasa lebih dulu dipanggil, pukul 19.45. Disusul Sekjen DPP PKB Lukman Edy. Pria kelahiran Teluk Pinang, Riau, 26 November 1970 itu mengaku direkomendasikan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar. Doktor Sosial Politik Universitas Malaya itu dihubungi Muhaimin menjelang Magrib. "Presiden tidak menyebut pos yang akan diberikan kepada saya nanti," kata Lukman Edy. Calon menteri lainnya adalah mantan Rektor ITS Prof Dr Mohammad Nuh DEA. Nuh datang pukul 20.45. Dan yang terakhir adalah Jusman Syafii Djamal. Jusman merupakan kandidat kuat menteri perhubungan. Jusman saat ini menjabat anggota Tim Nasional Evaluasi Keselamatan dan Keamanan Transportasi (EKKT) pimpinan Chappy Hakim. Pria kelahiran Langsa, 28 Juli 1954, itu sudah kenal baik dengan SBY saat menjabat direktur PT Dirgantara Indonesia. Dia juga pernah menjabat chairman Matshushita Gobel Education Foundation. Jusman mengaku dipanggil Sudi pukul 19.30 tadi malam. Berkemas Berbeda dengan calon menteri yang tampak antusias menyambut penugasan baru, menteri lama yang digeser mulai berkemas-kemas. Di luar tujuh pos menteri baru tersebut, dua menteri yang juga ikut lengser adalah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Ma'ruf dan Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono. Dua menteri itu diganti karena alasan kesehatan. Menteri-menteri yang akan diganti mengetahui kepastian nasibnya dari Sekretaris Kabinet (Seskab) Sudi Silalahi. Enam menteri ditelepon Sudi Silalahi. Hanya Yusril yang mendapat informasi empat mata dengan Sudi. Yusril kemarin ditelepon langsung SBY dan diberi tahu bahwa Sudi akan datang ke rumahnya untuk menyampaikan kabar. Beberapa saat kemudian Sudi datang ke rumah Yusril dan menyampaikan kabar reshuffle. SBY sempat menawari posisi duta besar Malaysia kepada Yusril. "Tapi, saya memilih berada di luar pemerintahan saja," kata Yusril seperti disampaikan orang dekatnya kemarin. Yusril merupakan salah seorang yang ikut mendorong SBY maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2004. Digantinya Yusril membantah pernyataan SBY saat makan durian bersama wartawan di Kebun Durian Warso di Cijeruk. Saat itu SBY mengatakan tidak akan melupakan jasa teman seperjuangan saat Pemilu dan Pilpres 2004. Menteri lain yang dihubungi kemarin adalah Hamid Awaluddin. Sore kemarin Hamid berada di kantornya untuk nyicil membereskan barang-barangnya. Hamid dihubungi Sudi pukul 11.00 kemarin. Menteri yang disorot karena kasus pencairan dana Tommy Soeharto di BNP Paribas itu juga tidak ditawari jabatan lain. Artinya, Hamid harus keluar dari kabinet. Hamid dan Yusril diganti karena desakan publik yang cukup kuat. Terlebih karena keterlibatan dua menteri itu dalam pencairan dana Tommy Soeharto di PNB Paribas senilai USD 10 juta. Beberapa menteri sudah dihubungi sejak Jumat (4/5) lalu. Salah satu di antaranya Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Saifullah Yusuf. Ketua umum GP Ansor itu dikontak Sudi sebelum salat Jumat. Saiful diberi tahu bahwa kinerjanya sebagai menteri sangat dipuji SBY. Hanya masalah representasi yang menjadi persoalan. Saat masuk kabinet, Saiful adalah representasi PKB. Sekarang Saiful telah berpindah ke PPP. Ketua Umum DPP PPP Suryadharma Ali baru dihubungi Sudi Silalahi sore kemarin terkait pelengseran Saiful. PPP juga mengancam akan menarik dukungan kepada pemerintahan SBY-Kalla. Sebenarnya SBY melalui Sudi juga menghubungi dua menteri dari PKS, yakni Menteri Perumahan Rakyat Yusuf Asyari dan Menteri Pertanian Anton Apriantono. Namun, informasi yang beredar, pelengseran itu gagal karena Presiden PKS Tifatul Sembiring mengancam akan menarik semua menterinya jika salah seorang saja dicopot. Digertak Tifatul, SBY batal mengganti Yusuf Asyari dan Anton Apriantono. (tom/noe/aku [Non-text portions of this message have been removed] Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/