Refleksi: Wow! Presiden trauma ditambah lagi banyak anggota kabinetnya berbadan tidak sehat. Bisa-bisa hasil perkerjaan pun tidak beres?
http://batampos.co.id/index.php?option=com_content&task=view&id=20422&Itemid=1 Presiden Masih Trauma Sabtu, 05 Mei 2007 Tunda Umumkan ''Reshuffle'' Kabinet JAKARTA (BP) - SUDAH dua hari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berada di kediamannya di Puri Cikeas Indah. Namun keputusan untuk mengumumkan reshuffle belum juga dibuat. SBY masih belum yakin, susunan kabinet barunya bisa bekerja baik dalam 2,5 tahun ke depan. Usai salat Jumat di Masjid Al-Istiqomah, Cikeas, SBY sempat memberikan keterangan singkat kepada wartawan yang terus menunggu perkembangan reshuffle kabinet sejak Kamis malam lalu. Menurut SBY, sampai saat ini proses reshuffle masih berjalan. Lamanya proses tersebut, kata SBY, agar penataan kabinet bisa mencapai sasaran yang diharapkan. ''Saya terus berkomunikasi dengan wakil presiden dan juga para menko (menteri koordinator) secara proporsional. Saya meminta pertimbangan, tapi keputusan tetap pada saya,'' kata SBY. SBY kembali memastikan bahwa pergantian menteri yang akan dilakukannya adalah terbatas dan tidak bersifat perombakan. Karena itu menteri yang akan diganti atau dipindah posisi juga tidak banyak. Mengenai nama-nama menteri yang di-reshuffle dan calon-calon pengganti yang beredar di media massa menurut SBY hanyalah analisa. Sebab, menurut SBY, tidak ada satu nama yang keluar dari kantongnya. ''Saya meminta pada siapapun tokoh yang nama-namanya disebut, sekali lagi saya katakan itu hanya analisis, telaahan, dan perkiraan,'' kata SBY. SBY merasa trauma saat pe)ngumuman kabinet Oktober 2004 lalu, ada tokoh yang marah karena namanya sudah disebut-sebut di media massa tetapi tidak menjadi menteri. ''Karena itu saya minta spekulasi tetap pada titik wajar,'' katanya. SBY juga meminta semua pihak menghormati hak prerogratif presiden. ''Jangan sampai ada paradoks, di satu sisi mereka katakan ini prerogatif presiden tapi ada langkah-langkah lain yang justru tidak seperti itu,'' kata SBY. Berbeda dengan reshuffle pertama, pada reshuffle kali ini SBY juga mempertimbangkan faktor kesehatan para menteri. Subuh kemarin SBY menerima tim dokter kepresidenan yang menyerahkan laporan status kesehatan para menteri. ''Saya baca ada yang mengatakan sekian menteri sakit, tidak bisa bekerja dan harus diganti. Saya akan merujuk pada hasil pemeriksaan kesehatan. Itu yang reliable. Itu yang layak dipercaya,'' ujarnya. Menurut SBY sepanjang hasil pemeriksaan kesehatan mengatakan menteri A atau menteri B masih dapat mengerjakan pekerjaan sebagai menteri, tidak boleh dianggap tidak mampu lagi secara fisik untuk bekerja. SBY rupanya juga tidak mau secara demonstratif memanggil menteri-menteri yang akan diganti ke Cikeas. sampai saat ini belum ada satu menteri, selain menko yang masuk ke Cikeas. SBY memilih menghubungi para menteri tersebut melalui telepon atau melalui para menko. ''Saya sudah mulai berkomunikasi dengan menteri-menteri tertentu yang dengan hormat nanti saya berhentikan,'' jelasnya.Mereka yang diganti, kata SBY, belum tentu karena yang bersangkutan tidak cakap atau melakukan kesalahan. ''Tapi sekali lagi demi efektifitas dari kabinet yang masih harus melanjutkan tugas 2,5 tahun kedepan,'' terangnya. Beberapa menteri, kata SBY, juga dihubungi, bukan karena akan dicopot. Tapi hanya diberitahu hasil evaluasi kinerjanya. ''Saya sampaikan hasil evaluasi saya terutama kinerja yang harus ditingkatkan secara sungguh-sungguh. Karena saya menilai ada satu dua menteri yang perlu meningkatkan kinerjanya,'' jelasnya. SBY juga belum memberikan kepastian waktu pengumuman reshuffle kabinet. Bahkan SBY masih meminta waktu tambahan untuk mempertimbangkan lagi keputusannya. ''Berilah saya kesempatan untuk melaksanakan tugas penting ini. saya ingin separuh perjalanan pemerintahan yang saya pimpin dapat lebih baik dari periode sebelumnya,'' pungkasnya. Disebut Gantikan Arman, Hendarman Tersenyum Isu pergantian (reshuffle) kabinet menyebar hingga Gedung Bundar. Dari informasi koran ini, Plt JAM Pidana Khusus (Pidsus) Hendarman Supandji disebut-sebut akan menggantikan posisi Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh. Arman -sapaan Abdul Rahman Saleh-diyakini akan digeser menjadi menteri hukum dan ham (menkumham) menggantikan Hamid Awaluddin. Aktivitas Hendarman, kemarin, relatif lebih padat. Selain memantau proses penyidikan kasus korupsi, alumnus hukum Undip ini sempat diundang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke rumah pribadinya di Puri Cikeas, Bogor. Beredar dua spekulasi terkait undangan SBY kepada Hendarman. Pertama, terkait pemaparan kinerja dua tahun Timtastipikor; kedua, Hendarman diajak bicara SBY untuk masuk dalam kabinet. Dikonfirmasi soal isu tersebut, Hendarman memilih diam. Dia tampak terburu-buru masuk ke mobil dinasnya, Toyota Camry. ''Sudah, sudah, nanti saja," kata Hendarman sesaat sebelum menuju ke Cikeas. Meski demikian, raut wajah Hendarman tak dapat menyembunyikan perasaannya. Jaksa senior ini tampak lebih berbinar-binar di banding biasanya. Saat berada di Cikeas, Hendarman sempat menelepon salah satu anggota Timtastipikor, Ali Mukartono, untuk menyiapkan berkas-berkas terkait kinerja Timtastipikor. Tampaknya, momentum bertemu SBY, dimanfaatkan Hendarman untuk memaparkan kinerja selama memimpin Timtastipikor. Sedang aktivitas Arman, kemarin, lebih banyak menghabiskan waktu di ruang kerjanya di Gedung Kejagung. Namun, seiring dengan kepergian Hendarman ke Cikeas, Arman tampaknya ikut menyusul. Arman memang perlu mendampingi Hendarman saat bertemu SBY. Selain masih bawahannya, Arman merupakan salah satu penasihat Timtastipikor. PKS Ingatkan Janji SBY Menjelang reshuffle, tekanan terhadap Presiden SBY semakin kuat. Partai-partai politik yang tergabung dalam koalisi mengingatkan janji-janji SBY tentang posisi kadernya di kabinet. Presiden PKS Tifatul Sembiring, misalnya, mengingatkan kembali pernyataan presiden pada Milad PKS bulan lalu yang tidak akan mengutak-atik tiga menteri dari PKS. Di Kabinet Indonesia Bersatu, PKS menempatkan tiga kader. Mereka adalah Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault, Menteri Perumahan Rakyat Yusuf Ashari, dan Menteri Pertanian Anton Apriantono. Ketiga menteri itu termasuk yang terserempet isu reshuffle. Selain mengingatkan janji itu, Tifatul meminta presiden untuk tidak sampai berada di bawah tekanan parpol mana pun. "Khawatirnya, agenda reshuffle ini tidak bermakna solutif bagi persoalan bangsa," katanya ketika dihubungi kemarin. Tifatul mengaku tetap membangun komunikasi via telepon dengan SBY. "Ada, kalau cuma kontak-kontak via telepon," katanya ketika dihubungi kemarin. Hanya, dia mengaku belum mengetahui waktu pasti pengumuman reshuffle. Terkait dengan pertemuan lintas fraksi di Ritz-Carlton yang tidak melibatkan PKS, Tifatul mengaku sebenarnya juga mendapatkan undangan. "Tapi, PKS memutuskan untuk nggak datang," ujarnya. Dia beralasan, sasaran yang ingin dicapai pada pertemuan tersebut sama sekali tidak jelas. Faktanya, pertemuan itu ternyata merekomendasikan pencopotan Men BUMN Sugiharto. "Presiden jangan sampai terpengaruh," ungkapnya Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar menjelaskan, pihaknya belum diajak berkomunikasi oleh SBY. Dia hanya meminta SBY agar mengingat janjinya untuk tidak mengacuhkan parpol-parpol pendukung pemerintahan sebelum pengumuman produk reshuffle. Walaupun belum berkomunikasi dengan SBY, Muhaimin sangat yakin Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (PPDT) Saifullah Yusuf akan diganti. "Ini keyakinan, bukan sekadar harapan," katanya. PKB mendesak SBY agar mencopot Saiful. Desakan pencopotan itu dilakukan setelah Saiful loncat ke PPP. Menurut dia, keyakinan itu muncul berdasar sejumlah informasi dan analisis politik yang berkembang di internal PKB. Apakah informasi itu datang dari presiden? Cak Imin-panggilan akrab Muhaimin Iskandar-hanya tersenyum kecut. "Sudahlah, saya belum bisa komentar apa pun soal reshuffle," ujarnya. Hanya dengan diplomatis, dia menyampaikan bahwa PKB akan mengupayakan pos departemen atau kementerian selain PPDT [Non-text portions of this message have been removed] Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe : [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe : [EMAIL PROTECTED] List owner : [EMAIL PROTECTED] Homepage : http://proletar.8m.com/ Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/proletar/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/