REFLEKSI: Kalau semua dimiliki terkecuali "kejujuran" berarti apa yang 
digembor-gemborkan melalui pengeras suara bagaikan halilintar memecah bumi 
adalah tidak lain dari pada polusi suara.

http://www.bangkapos.com/opini.php?action=baca&topik=4&id=929

Rabu, 02 Mei 2007 20:09

Semua Kita Punya Kecuali Kejujuran
oleh: Asyraf Suryadin 


SULIT untuk dipercaya kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) yang 
mendidik para praja dari seluruh Provinsi di Indonesia ternyata menyimpan 
banyak ketidak jujuran dan tindakan kekerasan. Mungkin inilah salah satu 
variabel penyebab ketidakberesan birokrasi bila sebagian dari alumni IPDN 
tersebut telah bekerja di pemerintahan, penuh dengan kekerasan dan terkesan 
untuk dilayani bukan melayani. 

Memang tidak semua mahasiswa dan segenap aktivitas akademik melakukan hal itu. 
Setidaknya masih ada yang baik dan memiliki sikap jujur. Salah satunya adalah 
dari kalangan dosen seperti Inu Kencana Syafiie yang memiliki sikap jujur 
walaupun pada awalnya mendapat tantangan dan kedzaliman dari pihak akademik 
tempat yang bersangkutan mengabdikan ilmunya. 

Memang ada kalanya kita kehilangan akal sehat memiliki degelan lucu dan 
ketidakberadaban ini yang telah terorganisir berlaku lama, bahkan dilakoni oleh 
para "dalang" yang memiliki jabatan akademik guru besar. Memang aneh! 

Sebagai pendidik kejujuran adalah nilai utama yang harus dijunjung tinggi dan 
kejujuran itu harus ditanamkan secara formal dan informal sejak di Taman 
Kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Secara khusus lembaga pendidikan apalagi 
perguruan tinggi harus mengajar kejujuran itu. 

Seorang kepala sekolah harus memberi tauladan tentang kejujuran. Karena 
akhir-akhir ini, kejujuran suatu barang langka bahkan dianggap aneh apabila ada 
yang melakukannya. 

Tidak Boleh Bohong 

Ada semboyan dalam dunia penelitian, bahwa seorang peneliti boleh saja salah, 
tetapi diharamkan untuk berbohong. Semboyan tersebut memberikan pengertian 
bahwa dalam melaksanakan proses penelitian bisa saja terjadi kesalahan apakah 
dalam hal mengolah data hingga menarik suatu kesimpulan dalam penelitain. 

Tetapi dalam memperoleh data atau asal usul data harus dilakukan secara jujur 
demikian juga dalam merumuskan kesimpulan. Jangan sampai karena penelitian ini 
merupakan pesanan dari lembaga lain dan telah membiayai penelitian maka 
kersimpulannya mengarah kepada pemberi dana. 

Apabila hal ini terjadi maka hasil penelitian tidak berdampak pada pengambilan 
suatu keputusan yang tepat. Oleh karena itu, kejujuran seorang dalam melakukun 
penelitian merupakan sebuah mahkota yang harus dijunjung tinggi. Bagaimanapun 
juga data yang diperoleh secara baik dan benar akan berdampak pada masyarakat 
dan para pengambil kebijakan sebagai penguna hasil penelitian. 

Sosok peneliti, khususnya peneliti dilaboratorium apabila diamati dari segi 
berpakaianpun sudah mencerminkan kejujuran. Peneliti harus taat terhadap aturan 
tersebut, dimana ia harus menggunakan pakaian laboratorium yang biasanya 
berwarna putih dan sebuah cermin kehati-hatian. 

Contoh sederhana, seorang peserta tes satpam diuji urine untuk mengetahui 
apakah yang bersangkutan mengkonsumsi narkoba atau tidak. Karena ingin lulus 
tes tersebut maka yang bersangkutan bekerja sama dengan tim penguji atau kerja 
sama pada tim laboratorium untuk menggunakan urine orang lain. Lebih celaka 
lagi kalau calon satpam sendiri langsung meminta bantuan agar menggunakan urine 
istrinya dan saat diperiksa memang tak terdapat kandungan narkoba, tetapi yang 
diketahui peserta tes satpam tersebut hamil, karena itu memang istrinya hamil. 

Apa yang terjadi bila ketidak jujuran tersebut terjadi di lembaga kita? Yang 
pasti bukannya mencari seorang pengaman pada lembaga kita melainkan segala 
barang dan peralatan yang ada di lembaga mungkin siap menjadi sasaran ketidak 
jujuransang calon satpam. Semoga saja contoh kasus ketidak jujuran ini tidak 
dipertotonkan kepada kita. 

Asal Administrasi Baik 

Ada hal yang menarik yang diceritakan kepada penulis saat berkunjung disuatu 
sekolah. Bertemu dengan sahabat lama apalagi sudah menjabat Kepala Tatausaha 
suatu hal yang mengembirakan. Sang sahabat pun menceritakan kalau kerja di 
administrasi ini kita boleh berbohong asalkan administrasinya baik. 

Lalu penulis bertanya, yang dimaksud administrasi yang baik itu apa? Begini 
katanya, biasanya pengawas yang datang itu selalu bertanya administrasi 
keuangan karena masalah ini dianggap rawan apalagi uang negara. Biasanya para 
pengawas atau tim pemeriksa sebelum datang selalu menyampaikan informasi. 

Sebelum kedatangan pengawas tersebut kami berusaha melengkapi nota-nota 
pembelian yang barangnya habis dipakai. Adakalanya nota-nota pembelian tersebut 
kami buat sendiri atau membeli di toko serta kami pun bekerja sama dengan pihak 
toko untuk distempelkan. Pada saat pemeriksa kami tunjukan kepada pemeriksa. 

Nah, itulah yang dikatakan boleh berbohong asal administrasinya baik. Saya tak 
menyangka kalau sahabat saya tadi berpikir demikian, dan penulis selalu berdoa 
agar sang sahabat dapat kembali kejalan yang benar dan sangat berharap semoga 
hal itu tidak banyak terjadi dari pola berpikir kita. 

Jujur dan Keberadaan 

Memang mereka yang bekerja sebagai peneliti akan berbeda dengan mereka yang 
bekerja di birokrasi. Tetapi dari kedua sistem pola bekerja tersebut faktor 
kejujuran harus ditanam sejak dini dan di mana pun tempat kita bekerja. 

Jujur dan keberadaan merupakan dua sisi mata uang yang harus ditegakan. Untuk 
menuju keberadaan faktor pertama yang harus dikembangkan adalah kejujuran. Ada 
kalanya ketidak jujuran dan penyimpangan dari aturan yang telah ditetapkan baik 
oleh peraturan agama maupun pemerintah itu muncul karena memperjuangkan 
keinginan pribadi, kelompok tertentu, bahkan karena melindungi atasan. 

Nah, apabila kejujuran dan peraturan telah diabaikan dalam sistem bekerja, maka 
jangan diharapkan keberadaan akan tercapai. Jangankan untuk mencapai 
keberadaban, diburitan keberadaan pun tak tersentuh. Semoga kita tetap 
diberikan jalan untuk menegakkan kiejujuran sehingga keberadapan dapat 
telaksana, amin! (*)

Asyraf Suryadin, Dosen UBB Ketua Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia Babel

[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke