http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2006/10/24/brk,20061024-86571,id.html

Menteri Ma'ruf Minta Wajib Lapor bagi Pendatang di Poso Diefektifkan
Selasa, 24 Oktober 2006 | 22:04 WIB 



TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Dalam Negeri, M Ma'ruf, menyatakan akan 
mengefektifkan sistem keamanan lingkungan dan sistem wajib lapor bagi pendatang 
di Poso, Sulawesi Tengah. "Saya meminta pemerintah daerah supaya lebih 
diefektifkan," kata Ma'ruf seusai silaturahmi Lebaran dengan Presiden Susilo 
Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Selasa (24/10). 

Menurut Ma'ruf, upaya tersebut dapat ikut mencegah masuknya pelaku teror ke 
Poso. Kepala desa setempat, kata dia, juga harus terus memperbarui data 
penduduknya untuk mencegah bersembunyinya para pelaku teror. 

Masyarakat Poso juga diminta harus meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, kata 
dia, perlu ada dialog untuk menyelesaikan berbagai masalah di Poso. 


http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2006/10/24/brk,20061024-86570,id.html

Pemerintah Kirim Tim Evaluasi Kerusuhan ke Poso
Selasa, 24 Oktober 2006 | 21:50 WIB 

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah mengirimkan tim untuk menyelidiki 
bentrokan dan kerusuhan yang melanda Poso, Sulawesi Tengah, dalam tiga hari 
terakhir. Tim tersebut beranggotakan Kepala Badan Intelijen Negara Syamsir 
Siregar, Asisten Teritorial Markas Besar TNI, dan Inspektur Jenderal Jusuf 
Manggabarani yang mewakili pihak kepolisian. 

"Hari ini mereka berangkat ke sana untuk evaluasi bagaimana kejadian yang 
kemarin dan tindak lanjutnya kita tunggu laporan mereka," kata Panglima TNI, 
Marsekal Djoko Suyanto, kepada wartawan seusai silaturahmi Lebaran dengan 
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Selasa (24/10). Tim 
tersebut, kata Djoko, bertolak ke Poso sekitar pukul 10.00 WIB Selasa pagi dan 
hasil evaluasi mereka kemungkinan akan diperoleh setelah Lebaran.

Dalam dua pekan terakhir, terjadi beberapa insiden di Poso dan Palu. Pada Senin 
(16/10), pendeta Irianto Kongkoli ditembak oleh orang tidak dikenal di depan 
toko bangunan di Palu. Sepekan kemudian, bentrokan terjadi antarwarga dengan 
beberapa personel Brimob di pos polisi Poso Kota. Kejadian terakhir, pada 
Selasa (24/10), gereja Eklesia dibakar oleh sekelompok massa. 

Meski beberapa hari terakhir terjadi peningkatan kasus kekerasan, Djoko 
mengatakan pemerintah belum akan menghidupkan kembali operasi pemulihan 
keamanan di Poso. TNI sendiri, kata dia, telah menempatkan 200 personel di Palu 
dan 200 lagi di Poso untuk membantu pemerintah daerah dan polisi mencegah 
terjadinya bentrokan antar-masyarakat.

Djoko mengakui, penambahan pasukan tidak akan menyelesaikan masalah. Sebab, 
menurut dia, kunci perdamaian di Poso adalah keinginan masyarakatnya untuk 
berdamai. 

Sementara itu, Kepala Kepolisian RI Jenderal Sutanto menilai masalah di Poso 
bukanlah konflik antarkelompok masyarakat. "Ini sudah bukan konflik horizontal 
lagi. Yang ada adalah pelaku teror," ujarnya.

Sutanto mengatakan, ada sekelompok orang yang melakukanh teror di Poso dengan 
mengangkat isu agama untuk mengadu domba masyarakat. Karena itu Sutanto meminta 
masyarakat Poso tidak terprovokasi oleh kelompok-kelompok tersebut.

Sutanto mengatakan, sebagian pelaku teror di Poso sudah tertangkap, namun 
sebagian lagi masih dikejar. Polisi, kata dia, menargetkan untuk secepatnya 
mengungkap para pelaku teror tersebut dan akan menjelaskan selengkapnya masalah 
teror di Poso setelah penyelidikan selesai.

Meski begitu, Sutanto menyatakan pihaknya tidak akan menambah jumlah aparat 
keamanan di Poso. Menurutnya, jumlah polisi di Poso untuk penegakan hukum 
maupun penjagaan keamanan sudah cukup.

Sutanto membantah jika anggota Brimob Polri ikut berkontribusi dalam masalah 
yang terjadi di Poso dalam beberapa hari terakhir. "Tidak seperti itu. Yang 
benar itu pos polisi dengan 15 anggota Polmas diserang," ujarnya. Pelaku 
penyerangan, kata dia, akan ditindak tegas karena tindakan mereka dinilai 
melanggar hukum apalagi mereka melakukan perlawanan terhadap petugas kepolisian.

Oktamandjaya Wiguna 


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke