Tidak Ada Waktu/ Sibuk Men! Mau sibuk seterusnya? Kita pasti bisa menyisihkan waktu beberapa jam seminggu untuk bisa menggapai apa yang kita impi-impikan selama ini. Karena setiap orang diberikan waktu yang sama oleh Tuhan yaitu 24 jam sehari, mau digunakan untuk hal yang bermanfaat untuk masa depan kita atau tidak itu terserah kita. Akankah kita selamanya menghabiskan waktu kita untuk orang lain? Tidakkah terpikirkan oleh anda untuk menginvestasikan waktu anda untuk bisnis anda pribadi. Sebagai seorang karyawan ada batasan waktu anda bekerja, ketahuilah bahwa setiap karyawan pasti pensiun. Demikian juga dengan bisnis konvensional. Ada siklus naik dan turun, ada masa pertumbuhan, kematangan dan akhirnya mati. Tugas anda adalah memperpanjang siklus kematangan tadi. Jika anda gagal mempertahankan siklus ini maka perusahaan akan bangkrut. Bagi Anda seorang karyawan siapa yang menjamin Anda pensiun pada usia normal 55 tahun dengan income yang pasti. Pada zaman krisis begini tidak jarang malah banyak yang berhenti bekerja sebelum waktunya tiba. Andaipun Anda sukses hingga usia pensiun normal, maka pendapatan Anda pasti akan berkurang ketika Anda memasuki usia pensiun tersebut, kecuali Anda memilki PASSIVE INCOME. Pemilik perusahaan tempat Anda bekerja adakah orang-orang yang sukses yang berani menjalankan bisnisnya, walaupun mungkin jatuh bangun. Tidak ada bisnis yang dibangun tanpa resiko dan hambatan. Sebagian besar para pemilik perusahaan adalah orang-orang yang ketika di bangku sekolah berada dengan prestasi level tiga. Karena biasanya orang-orang level satu mempunyai minat pada area aman jadi dosen atau guru, sementara para pekerja adalah orang pada level dua yang mencari bekerja pada perusahaan-perusahaan besar dengan gaji besar[?]. Namun Anda tetap berada dalam bayang-bayang orang level 3, yaitu entrepreneur. Anda tidak memiliki kebebasan finansial. Saatnya sekarang Anda bergerak ke kuadran tiga, dimana anda mencoba, belajar jadi pengusaha, mulai merintis bisnis Anda yang simple dengan duplikasi. Sekali lagi duplikasi. Dia yang sibuk melakukan hal-hal yang baik saat menunggu, akan selalu mencapai banyak hal yang lebih baik. Kita sering dikagetkan oleh perubahan, karena dalam kesehariaan kita tidak ada yang kelihatan berubah, tetapi tiba-tiba semuanya menjadi laian. Sebetulnya perubahan tidak datang mendadak. Dia datang dengan tanda-tanda yang jelas , yaitu dengan semakin tidak sesuainya lagi cara-cara kita untuk menghasilkan yang sama dengan cara yang biasa kita capai. Bekerjalah yang lebih baik. Kepada mereka yang bekerja smart untuk mengambil keuntungan dari proses penuaan diri ini, dijanjikan kemudahan di masa depan, karena semakin tegas Anda bersikap kepada diri sendiri, semakin mudah hidup ini bagi Anda. Kepada mereka yang tidak bekerja keras, dijanjikan pula keharusan untuk bekerja keras di hari tua. Kita semua ini sedang menunggu. Yang bekerja keras memimpin organisasi untuk mencapai peningkatan kualitas hidup bagi mereka yang dipimpinnya atau yang bekerja keras hanya untuk melindungi keselamatan jabatannya. Semuanya sedang menunggu, akan tetapi kebaikan selalu menyukai orang-orang yang menyibukkan diri dengan hal-hal yang baik saat mereka menunggu. Menurut Khalil Gibran, bila Anda menginginkan kebaikan, bagaimana mungkin Anda akan mencapainya, bila cara-caranya tidak baik? Kita semua sedang menunggu dan yang membedakan kita adalah kesibukan kita saat menunggu itu. Jangan buang waktu segeralah bergabung dengan orang-orang sukses. Salam Sukses, Bersama kita bisa Web : http://www.bonuspulsa.com/?ref=5624 Web : http://www.vnetplus.net/id.php?user=myvnet