[psikologi_net] PrP(Pineal re Programming) & Metode Belaja r ; oleh: Vincent Liong
PrP(Pineal re Programming) & Metode Belajar oleh: Vincent Liong disebarluaskan & didiskusikan pertama kali di: (klik to open link) http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/2900 http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/12610 >> silahkan bergabung dalam diskusi. http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/join http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join Tulisan ini saya tulis sebagai balasan terhadap tulisan Drs. Leonardo Rimba,MBA; From: leonardo rimba <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wed Nov 23, 2005 9:34 am Subject: Anak Indigo dan Sistem Pendidikan Kita http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/2888 http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/12594 [NOTE: Email ini saya lampirkan, baca lampiran.] Di tengah keresahan teman-teman, perhatian teman-teman terhadap masa depan pendidikan saya; saya masih merasa patut bersyukur. Pengalaman ini adalah anugrah yang mendidik buat saya terutama untuk perkembangan ilmupengetahuan yang saya cintai PrP. Menolong manusia lain atau setidaknya mempersiapkan metodologi yang praktis dan praktikal untuk menolong orang banyak adalah cinta yang tidak tergantikan oleh cinta yang lain. Kebanyakan manusia masih menganggap simbol lulus tidak lulus, nilai tinggi atau rendah adalah hal yang utama dibanding dengan aplikasi di lapangannya. Dalam tulisan ini saya akan membahas mengenai memori dan hubungannya dengan subject/object penelitian yang telah di-install dengan sistem PrP; Cara belajar selalu tidak lepas dari memori. Menerima input, memilih bagian yang dirasa perlu/penting untuk diintepretasikan sehingga disimpan dan bagian yang dirasa tidak dapat diintepretasikan sehingga diabaikan atau terhapus begitu saja. Ketika seorang siswa (pada umumnya) berada di dalam sebuah kelas. Siswa yang baik mendengarkan apa yang diterangkan oleh sang guru/desen. Informasi spesifik berupa kombinasi kumpulan simbol tata bahasa (kalimat, kata, definisi, dsb) diterima oleh telinga yang mendengar dan oleh mata yang melihat. Pikiran berkonsentrasi pada satu jenis informasi susunan kata yang membentuk kalimat yang spesifik dan mengabaikan informasi lain yang tidak dianggap penting. Ini adalah metode belajar yang sejak lama paling diakui dan diutamakan oleh masyarakat di jaman ini. Hal yang disebut lebih scientific. Siswa yang menggunakan PrP; sistem yang memproses informasi dalam dirinya (seperti Vincent Liong misalnya) menghadapi keadaan serupa tentunya menghadapi masalah yang tidak memungkinkan dirinya untuk berhasil bilamana menggunakan metode belajar yang standart semacam ini. Pada seorang dengan pola PrP input yang diterima dan di-intepretasikan tidak terbatas pada susunan kalimat yang dihafalkan (memorized). Definisi kata konsentrasi bagi seorang PrP adalah: Kesadaran yang mampu intepretasi dan menyimpan segala informasi tanpa pilih-pilih, yang dianggap berguna atau tidak. Yang meliputi: * Intepretasi dari setiap individual indra yang diproses oleh masing-masing jenis alat intepretasi indra yang memiliki output sendiri-sendiri. Misalnya: Mata menerima input visual dan bagian otak tertentu mengintepretasikannya, Telinga menerima input getaran suara dan bagian otak tertentu mengintepretasikannya, Hidung menerima input bau dari lingkungan sekitar atau perubahan hormon individu lain dan bagian otak tertentu mengintepretasikannya, Kulit menerima input raba suhu udara, kasar halus, dsb dan bagian otak tertentu mengintepretasikannya. Lidah menerima input rasa dan bagian otak tertentu mengintepretasikannya. Dari output intepretasi tiap individual indera ini yang mengandung kesamaan-kesamaan sifat, lalu terbentuk general language (bahasa lintas indra) yang memberikan informasi detail dalam satu jenis bahasa tentang hal yang diterima semua indra secara merata. * Tiap individual object information yang masih dalam jangkauan dapat diterima oleh kelima indera dalam radius tertentu diintepretasi oleh tiap masing-masing indera secara individual sebagai individual object tanpa ter-reduksi oleh individual object information lain (kwalitative information). Tiap individual object information juga diintepretasi secara transdental mengenai hubungannya sebab-akibatnya satu dengan yang lain (kwantitative information). Misalnya: Dalam sebuah ruangan kelas ada dua puluh orang siswa, seorang guru/dosen, konsentrasi udara yang memenuhi ruangan dan benda-benda mati lain yang ada di dalam ruangan atau dalam radius jarak yang bisa diterima, individual object informationnya yang memiliki individual information sendiri-sendiri independent satu dari yang lain. * Memori yang dingat oleh seorang yang menggunakan sistem PrP adalah informasi yang bersifat tiga dimensi (ruang) dengan segala individual information dari individual object di dalamnya yang terjadi dan menjelaskan satu waktu di sebuah tempat/ruang tertentu. Berbicara tentang pengalaman saya sebagai peneliti yang partisipasif dalam pengembangan PrP, tidak hanya sebagai pe
[psikologi_net] PrP(Pineal re Programming) & Metode Belaja r ; oleh: Vincent Liong
PrP(Pineal re Programming) & Metode Belajar oleh: Vincent Liong disebarluaskan & didiskusikan pertama kali di: (klik to open link) http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/2900 http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/12610 >> silahkan bergabung dalam diskusi. http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/join http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join Tulisan ini saya tulis sebagai balasan terhadap tulisan Drs. Leonardo Rimba,MBA; From: leonardo rimba <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wed Nov 23, 2005 9:34 am Subject: Anak Indigo dan Sistem Pendidikan Kita http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/2888 http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/12594 [NOTE: Email ini saya lampirkan, baca lampiran.] Di tengah keresahan teman-teman, perhatian teman-teman terhadap masa depan pendidikan saya; saya masih merasa patut bersyukur. Pengalaman ini adalah anugrah yang mendidik buat saya terutama untuk perkembangan ilmupengetahuan yang saya cintai PrP. Menolong manusia lain atau setidaknya mempersiapkan metodologi yang praktis dan praktikal untuk menolong orang banyak adalah cinta yang tidak tergantikan oleh cinta yang lain. Kebanyakan manusia masih menganggap simbol lulus tidak lulus, nilai tinggi atau rendah adalah hal yang utama dibanding dengan aplikasi di lapangannya. Dalam tulisan ini saya akan membahas mengenai memori dan hubungannya dengan subject/object penelitian yang telah di-install dengan sistem PrP; Cara belajar selalu tidak lepas dari memori. Menerima input, memilih bagian yang dirasa perlu/penting untuk diintepretasikan sehingga disimpan dan bagian yang dirasa tidak dapat diintepretasikan sehingga diabaikan atau terhapus begitu saja. Ketika seorang siswa (pada umumnya) berada di dalam sebuah kelas. Siswa yang baik mendengarkan apa yang diterangkan oleh sang guru/desen. Informasi spesifik berupa kombinasi kumpulan simbol tata bahasa (kalimat, kata, definisi, dsb) diterima oleh telinga yang mendengar dan oleh mata yang melihat. Pikiran berkonsentrasi pada satu jenis informasi susunan kata yang membentuk kalimat yang spesifik dan mengabaikan informasi lain yang tidak dianggap penting. Ini adalah metode belajar yang sejak lama paling diakui dan diutamakan oleh masyarakat di jaman ini. Hal yang disebut lebih scientific. Siswa yang menggunakan PrP; sistem yang memproses informasi dalam dirinya (seperti Vincent Liong misalnya) menghadapi keadaan serupa tentunya menghadapi masalah yang tidak memungkinkan dirinya untuk berhasil bilamana menggunakan metode belajar yang standart semacam ini. Pada seorang dengan pola PrP input yang diterima dan di-intepretasikan tidak terbatas pada susunan kalimat yang dihafalkan (memorized). Definisi kata konsentrasi bagi seorang PrP adalah: Kesadaran yang mampu intepretasi dan menyimpan segala informasi tanpa pilih-pilih, yang dianggap berguna atau tidak. Yang meliputi: * Intepretasi dari setiap individual indra yang diproses oleh masing-masing jenis alat intepretasi indra yang memiliki output sendiri-sendiri. Misalnya: Mata menerima input visual dan bagian otak tertentu mengintepretasikannya, Telinga menerima input getaran suara dan bagian otak tertentu mengintepretasikannya, Hidung menerima input bau dari lingkungan sekitar atau perubahan hormon individu lain dan bagian otak tertentu mengintepretasikannya, Kulit menerima input raba suhu udara, kasar halus, dsb dan bagian otak tertentu mengintepretasikannya. Lidah menerima input rasa dan bagian otak tertentu mengintepretasikannya. Dari output intepretasi tiap individual indera ini yang mengandung kesamaan-kesamaan sifat, lalu terbentuk general language (bahasa lintas indra) yang memberikan informasi detail dalam satu jenis bahasa tentang hal yang diterima semua indra secara merata. * Tiap individual object information yang masih dalam jangkauan dapat diterima oleh kelima indera dalam radius tertentu diintepretasi oleh tiap masing-masing indera secara individual sebagai individual object tanpa ter-reduksi oleh individual object information lain (kwalitative information). Tiap individual object information juga diintepretasi secara transdental mengenai hubungannya sebab-akibatnya satu dengan yang lain (kwantitative information). Misalnya: Dalam sebuah ruangan kelas ada dua puluh orang siswa, seorang guru/dosen, konsentrasi udara yang memenuhi ruangan dan benda-benda mati lain yang ada di dalam ruangan atau dalam radius jarak yang bisa diterima, individual object informationnya yang memiliki individual information sendiri-sendiri independent satu dari yang lain. * Memori yang dingat oleh seorang yang menggunakan sistem PrP adalah informasi yang bersifat tiga dimensi (ruang) dengan segala individual information dari individual object di dalamnya yang terjadi dan menjelaskan satu waktu di sebuah tempat/ruang tertentu. Berbicara tentang pengalaman saya sebagai peneliti yang partisipasif dalam pengembangan PrP, tidak hanya sebagai pe
[psikologi_net] PrP(Pineal re Programming) & Metode Belaja r ; oleh: Vincent Liong
PrP(Pineal re Programming) & Metode Belajar oleh: Vincent Liong disebarluaskan & didiskusikan pertama kali di: (klik to open link) http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/2900 http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/12610 >> silahkan bergabung dalam diskusi. http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/join http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join Tulisan ini saya tulis sebagai balasan terhadap tulisan Drs. Leonardo Rimba,MBA; From: leonardo rimba <[EMAIL PROTECTED]> Date: Wed Nov 23, 2005 9:34 am Subject: Anak Indigo dan Sistem Pendidikan Kita http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/2888 http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/12594 [NOTE: Email ini saya lampirkan, baca lampiran.] Di tengah keresahan teman-teman, perhatian teman-teman terhadap masa depan pendidikan saya; saya masih merasa patut bersyukur. Pengalaman ini adalah anugrah yang mendidik buat saya terutama untuk perkembangan ilmupengetahuan yang saya cintai PrP. Menolong manusia lain atau setidaknya mempersiapkan metodologi yang praktis dan praktikal untuk menolong orang banyak adalah cinta yang tidak tergantikan oleh cinta yang lain. Kebanyakan manusia masih menganggap simbol lulus tidak lulus, nilai tinggi atau rendah adalah hal yang utama dibanding dengan aplikasi di lapangannya. Dalam tulisan ini saya akan membahas mengenai memori dan hubungannya dengan subject/object penelitian yang telah di-install dengan sistem PrP; Cara belajar selalu tidak lepas dari memori. Menerima input, memilih bagian yang dirasa perlu/penting untuk diintepretasikan sehingga disimpan dan bagian yang dirasa tidak dapat diintepretasikan sehingga diabaikan atau terhapus begitu saja. Ketika seorang siswa (pada umumnya) berada di dalam sebuah kelas. Siswa yang baik mendengarkan apa yang diterangkan oleh sang guru/desen. Informasi spesifik berupa kombinasi kumpulan simbol tata bahasa (kalimat, kata, definisi, dsb) diterima oleh telinga yang mendengar dan oleh mata yang melihat. Pikiran berkonsentrasi pada satu jenis informasi susunan kata yang membentuk kalimat yang spesifik dan mengabaikan informasi lain yang tidak dianggap penting. Ini adalah metode belajar yang sejak lama paling diakui dan diutamakan oleh masyarakat di jaman ini. Hal yang disebut lebih scientific. Siswa yang menggunakan PrP; sistem yang memproses informasi dalam dirinya (seperti Vincent Liong misalnya) menghadapi keadaan serupa tentunya menghadapi masalah yang tidak memungkinkan dirinya untuk berhasil bilamana menggunakan metode belajar yang standart semacam ini. Pada seorang dengan pola PrP input yang diterima dan di-intepretasikan tidak terbatas pada susunan kalimat yang dihafalkan (memorized). Definisi kata konsentrasi bagi seorang PrP adalah: Kesadaran yang mampu intepretasi dan menyimpan segala informasi tanpa pilih-pilih, yang dianggap berguna atau tidak. Yang meliputi: * Intepretasi dari setiap individual indra yang diproses oleh masing-masing jenis alat intepretasi indra yang memiliki output sendiri-sendiri. Misalnya: Mata menerima input visual dan bagian otak tertentu mengintepretasikannya, Telinga menerima input getaran suara dan bagian otak tertentu mengintepretasikannya, Hidung menerima input bau dari lingkungan sekitar atau perubahan hormon individu lain dan bagian otak tertentu mengintepretasikannya, Kulit menerima input raba suhu udara, kasar halus, dsb dan bagian otak tertentu mengintepretasikannya. Lidah menerima input rasa dan bagian otak tertentu mengintepretasikannya. Dari output intepretasi tiap individual indera ini yang mengandung kesamaan-kesamaan sifat, lalu terbentuk general language (bahasa lintas indra) yang memberikan informasi detail dalam satu jenis bahasa tentang hal yang diterima semua indra secara merata. * Tiap individual object information yang masih dalam jangkauan dapat diterima oleh kelima indera dalam radius tertentu diintepretasi oleh tiap masing-masing indera secara individual sebagai individual object tanpa ter-reduksi oleh individual object information lain (kwalitative information). Tiap individual object information juga diintepretasi secara transdental mengenai hubungannya sebab-akibatnya satu dengan yang lain (kwantitative information). Misalnya: Dalam sebuah ruangan kelas ada dua puluh orang siswa, seorang guru/dosen, konsentrasi udara yang memenuhi ruangan dan benda-benda mati lain yang ada di dalam ruangan atau dalam radius jarak yang bisa diterima, individual object informationnya yang memiliki individual information sendiri-sendiri independent satu dari yang lain. * Memori yang dingat oleh seorang yang menggunakan sistem PrP adalah informasi yang bersifat tiga dimensi (ruang) dengan segala individual information dari individual object di dalamnya yang terjadi dan menjelaskan satu waktu di sebuah tempat/ruang tertentu. Berbicara tentang pengalaman saya sebagai peneliti yang partisipasif dalam pengembangan PrP, tidak hanya sebagai pe