[[ Diposting pertama kali di: LINK: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/10337 Silahkan klik untuk ikut dalam perdebatan. Untuk mendapat balasan dari kritik/pendapat anda secara cepat harap kirim per email ke [EMAIL PROTECTED] bilamana anda belum menjadi member silahkan join sebelumnya, klik: http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join ]]
3 versi definisi Objektifitas yang Diabaikan oleh kalangan Ilmiahwan oleh: Vincent Liong Pengantar Ditujukan Kepada Yth: Para Mahasiswa baru (di fakultas jurusan: Psikologi, Kedokteran, Psikiatri, Filsafat, dsb) & juga untuk yang masih semester 1-4 di universitas dan atau fakultas-fakultas tsb.. Baik yang kebetulan di fakultas dan atau universitas yang sama dengan saya atau di fakultas dan atau universitas berbeda. Tulisan ini saya sengaja tulis hari ini 11 Agustus 2005, dimana besok tgl 12 Agustus saya aka masuk ruang kuliah untuk pertama kali di fakultas Psikologi Universitas Atma Jaya, Jakarta (NIM saya di Atma Jaya: 2005-70-108) seperti hal nya teman-teman yang lain juga mungkin memiliki cerita yang tidak jauh berbeda dengan saya. Tujuan saya melayangkan tulisan ini adalah untuk kita bersama-sama merekonstruksi kembali, sebenarnya kita mau jadi apa? Jangan sampai pelajaran-pelajaran, pengalaman-pengalaman yang kita terima di universitas nanti malahan membuat kita bertambah bingung pada tujuan pertama kali kita masuk ke universitas. Anda mau jadi apa, saya mau jadi apa, coba dicaritahu dari sekarang dan diingat untuk sebagai pegangan anda sendiri agar anda tidak merasa kehilangan apa yang anda cita-citakan dari awal. Pendahuluan Masalah tentang objectivitas menjadi hal yang rumit mulai pada awal masa dimana agama monotheis menekan dan membasmi aliran-aliran Animisme. Masuknya agama monotheisme mengubah tataran pola pikir Animisme yang cenderung menganggap dan memberlakukan bahwa semua hal yang ada di dunia dapat dijelaskan secara logis dengan bahasa yang sederhana. Sedangkan agama monotheisme yang menjabarkan hal-hal menjadi benar dan salah cenderung mengganggap hanya hal-hal yang disetujui atau sepihak dengan agama monotheis saja yang logis sedangkan yang lainnya dianggap mistik atau tidak logis. Agama monotheis yang tidak sekedar keyakinan individual seperti Animisme, tetapi lebih pada kelompok masyarakat sepaham, sekeyakinan, separtai secara politis. Karena kekuatannya maka agama monotheis mampu menekan aliran-aliran Animisme yang sifatnya individual, kedaerahan, dan tidak berusaha menyebarluaskan aliran & mencari umat di luar daerahnya. Dari masa ke masa tekanan ini tidak hanya menekan di sisi keyakinan dan peraturan etika saja tetapi menjangkau ke seluruh aspek kehidupan secara luas. Pengetahuan dan Ilmuan pun diatur dengan aturan-aturan yang dibuat oleh agama Monotheisme sehingga sesuatu yang logis adalah hal-hal yang bisa dijelaskan dan telah disetujui oleh agama saja. Sebelum saya masuk ke dalam penjelasan singkat tentang 3 versi definisi Objektifitas yang telah dilupakan dan diabaikan tersebut saya perlu menekankan satu hal bahwa; Kebenaran selalu berpihak. Kebenaran selalu berpihak pada siapa yang memang dari awal dibela dan dilindungi oleh jenis versi kebenaran itu. 3 versi definisi Objektifitas Sebenarnya ada tiga versi definisi objektifitas; Objectivitas versi Ilmuan dan Agamawan Dalam objectivitas versi ini Ilmuan dan Agamawan menganggap sifat objective adalah bilamana individu peneliti yang telah didokterin sebelumnya oleh institusi yang ada tentang peraturan yang menilai benar dan salah melakukan penelitian dengan menggunakan dokterin sebagai alat ukur terhadap individu objectnya. Sifat objective mengharuskan si peneliti tetap tidak terikat secara emosional dengan object, mendekati object tetapi pada jarak-jarak yang tertentu, lalu menilai berdasarkan pada alat ukur yang disediakan oleh istitusi hingga lahirlah kesimpulan tanpa benar-benar memahami object secara individual, maka peneitian ilmiah selalu bersifat kesimpulan umum yang berlaku untuk banyak manusia secara umum dan dianggap sebagai hukum ilmiah yang berlaku, tetapi tidak ada hal ilmiah yang dapat menjelaskan satu individu saja secara mendalam. Yang dilindungi: Objetivitas semacam ini menempatkan institusi sebagai hal tertinggi yang harus dilindungi dan dibela. Object adalah sesuatu yang dinilai dengan menggunakan konsep versi institusi, maka dari itu banyak ilmuan yang takut untuk berpendapat dan berdebat secara dua arah di ruang public yang terbuka. Ilmuan juga tidak terlalu peduli apakah judgement yang dibuatnya menguntungkan atau merugikan kepentingan pribadi client, object mereka. Ilmuan mementingkan jabatan-jabatan dan tingkatan-tingkatan yang membuat mereka dihormati oleh klien/object penelitian. Ilmuan banyak mengutip tanpa meneliti bagaimana proses yang dilalui sehingga menghasilkan kesimpulan yang mereka kutip tersebut, hal ini terjadi dan melekat pada para ilmuan karena sejak belajar di sekolah untuk menjadi ilmuan, para ilmuan diajarkan untuk menerima begitu saja terori yang ada tanpa membuat pengujian dengan tolak ukur dirinya sendiri mengenai kebernaran teori. NOTE: Ilmiahwan dalam konteks ilmiahwan sosial sering memperhalus hal individu objek yang diteliti dengan menggunakan definisi subject penelitian. Saya pribadi tidak menyetujui pola ini karena mereduksi soal adanya posisi subject yang berbeda dengan object. Dalam penelitian ilmiah manusia, hewan dan benda mati tidak berbeda bilamana ditempatkan sebagai object penelitian. Objectivitas versi Humanis Dalam objectivitas versi humanisme menganggap sifat objective adalah bilamana individu peneliti berusaha menghilangkan keberpihakan dan judgement yang ada di dirinya sendiri dan mencoba menilai object berdasarkan aspek-aspek, pola pikir, keadaan si individu untuk mencari solusi terbaik bagi individu menurut keadaan lingkungan dan cara berpikir individu itu sendiri. Seorang humanis tidak akan mengatakan bahwa klien/object penelitiannya sakit jiwa dan perlu diobati, seorang humanis hanya akan mencari penyelesaian yang menguntungkan pihak si individu object yang tidak melanggar moral dasar (misal: tidak berbohong, tidak menipu, tidak merugikan kepentingan individu lain, dsb.) Yang dilindungi: Objectivitas semacam ini menempatkan individu object sebagai hal tertinggi. Apakah peneliti akan dihormati oleh object atau tidak itu hal nomor terakhir. Peneliti yang menganut objectivitas humanisme akan merasa berhasil bilamana ia mampu memahami keadaan object, mengerti pola pikir object dan mencari penyelesaian dengan pemikiran versi object itu sendiri tanpa melibatkan keberpihakan dan judgement versi dirinya sendiri. NOTE: Ini berbeda dengan empathic karena dalam empathic peneliti masih menggunakan pola pikir dan konsep peneliti yang disilangkan dengan pola piker, keadaan lingkungan dan konsep induividu object. Kata empathic banyak digunakan untuk memanusiakan proses penelitian dengan menggunakan bahasa yang agak manusiawi tanpa memanusiawikan proses penelitian itu sendiri. Objectivitas versi Petualang Dalam objectivitas versi petualang, sikap objecktive adalah dengan tidak menerima teori atau kesimpulan begitu saja tanpa pembuktian dengan tolak ukur pengalaman di ruang pribadi. Seorang petualang akan merasa penelitiannya objecktif bilamana ia secara sadar telah memasukkan dirinya sendiri ke dalam ruang yang sama dengan object yang diteliti. Hidup bersama dengan turut menjalankan proses kehidupan, sifat-sifat, pengalaman-pengalaman pribadi object yang diteliti. Yang dilindungi: Dalam versi petualang pengalaman individual menjadi hal yang paling berharga. Seorang peneliti berani mengorbankan kehidupannya sendiri demi melakukan sebuah penelitian. Sejak awal proses penelitian sering kali seorang peneliti sadar bahwa dirinya akan masuk pada hal yang memang tidak baik baginya dan secara sadar pula ia masuk ke dalamnya. NOTE: Banyak karya-karya yang merupakan hasil dari pekerjaan penganut Objectivitas ala petualang ini yang sebenarnya amat dalam dan mengena ke sifat-sifat yang dijelaskan di dalamnya meski dengan bahasa yang sederhana karena biasanya penulis hanya sekedar menyalin percakapan yang terjadi hingga menjadi tulisan sejenis Novel. Sayangnya karya-karya semacam ini tidak dianggap keberadaannya oleh kaum ilmiahwan yang merasa dirinya science secara etika dan hal demikian adalah sastra yang bukan ilmiah. Siapakah Anda? ; Siapakah Saya? ; Apakah cita-cita Anda/Saya? Di akhir tulisan ini saya ingin menanyakan kepada anda teman-treman pembaca. Siapakah anda? Siapakah Saya? Apa cita-cita anda/saya? Saya kira hal ini penting untuk dipikirkan terutama bagi anda yang baru (1-4 semester) masuk ke perguruan tinggi di jurusan yang mengarah ke hubungan antar manusia seperti misalnya: Psikologi, Kedokteran, Psikiatri, Filsafat, dsb Mengapa pertanyaan tsb perlu untuk anda tanyakan kembali? Bukankah semua berawal dari sebuah cita-cita untuk menjadi sesuatu yang anda cita-citakan kelak di kemudian hari? Bila anda ingin menjadi orang bergelar ahli yang dihormati dan mapan, mementingkan status anda, maka bertingkahlakulah dan jadilah ilmiahwan. Bila anda melakukan semua ini untuk komunitas atau masyarakat di sekitar anda sebagai hal yang utama, maka gunakan objectivitas Humanis yang saya sudah jelaskan di atas. Bila anda memang suka bertualang, dimana anda memilih bidang yang anda pilih untuk melebur dengan lingkungan komunitas manusia, berinteraksi di dalamnya, belajar dari pengalaman yang anda peroleh, maka jadilah Petualang. Kami katakana bahwa kami adalah Manusia-manusia yang tidak percaya pada slogan. Patriotisme tidak mungkin Tumbuh dari hipokrisis dan slogan-slogan. Seseorang hanya dapat mencintai sesuatu secara dekat. Dan mencintai tanah air Indonesia hanya dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat. Pertumbuhan jiwa yang sehat dari pemuda arus berarti pula Pertumbuhan fisik yang sehat.Karena itulah kami naik gunung. Soe hok Gie- ; Saya kira kutipan di atas ini tidak hanya diujukan supaya anda semua pada rame-rame naik gunung, tetapi secara luas mengajak kita untuk tidak sekedar berbicara, berteori ;sebagai penonton, atau juri penilai dalam lingkungan, tetapi lebih pada kesadaran untuk berpetualang sebagai bagian didalamnya. History belongs to those who are in the arena.-Teddy Rosevelt- Saya pribadi memilih untuk memperkenalkan diri saya ke teman-teman dan lingkungan sekitar saya sebagai seorang Dukun & Paranormal. Ketika saya melihat bagaimana para ilmiahwan yang mengaku dirinya berpikir secara logis dan rasional bersikap segan, ada rasa takut pada saya karena label itu, maka tanpa berbicara saya mentertawakan mereka karena cara mereka berpikir dan bertingkahlaku lebih mistik dan irasional dibandingkan saya. Ilmuan dengan etika jabatan belajar dari dosennya, lalu dosennya belajar dari dosennya lagi. Tidak satupun mereka pernah mengetes apakah yang diajarkan. Para ilmuan diajarkan untuk menerima begitu saja teori yang ada tanpa membuat pengujian dengan tolak ukur dirinya sendiri mengenai kebernaran teori sehingga jika mereka melihat kata Dukun & Paranormal di kartu nama saya, mereka bisa ketakutan seperti mereka diceritakan soal teori yang mereka dengar tetapi tidak mereka kenal Sebelum tidur seorang ibu menceritakan dongeng sebelum tidur pada anaknya, anaknya mendengarkan dengan antusias, dan tertidur dalam mimpi Vincent Liong Kamis, 11 Agustus 2005 ======================================================= Iklan layanan masyarakat ini ditulis dan disebarluaskan oleh: Vincent Liong. ::7x24 Hours Costumer Service Representative Vincent Liong:: Mobile: (62)813-1679-5160 (62)818-183-615 Phone&Fax: (62)21-5482193,5348567,5348546 Address: Jl. Ametis IV blok:G no:22 Permata Hijau, Jakarta Selatan 12210 -Indonesia Maillist Vincent Liong http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/join http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/10337 Jumlah member saat ini: 865 members. ::Vincent Liong's Private BANK Account:: Bank Central Asia (BCA) KCP-Permata Hijau A/C: 1781179600 A/N: Liong Vincent Christian ======================================================= Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> <font face=arial size=-1><a href="http://us.ard.yahoo.com/SIG=12hbk0b8t/M=323294.6903898.7846636.3189767/D=groups/S=1705240560:TM/Y=YAHOO/EXP=1123751981/A=2896125/R=0/SIG=11llkm9tk/*http://www.donorschoose.org/index.php?lc=yahooemail">Take a look at donorschoose.org, an excellent charitable web site for anyone who cares about public education</a>!</font> --------------------------------------------------------------------~-> posting : psikologi_net@yahoogroups.com berhenti menerima email : [EMAIL PROTECTED] ingin menerima email kembali : [EMAIL PROTECTED] keluar dari milis : [EMAIL PROTECTED] ---------------------------------------- sharing artikel - kamus - web links-downloads, silakan bergabung di http://psikologi.net ---------------------------------------- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/psikologi_net/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/