KomPati sebagai Payung dari Cabang Ilmu di dalam-nya

Ditulis oleh: Liong Vincent Christian / Vincent Liong


Pendahuluan

Saya merasa kurang bilamana saya tidak menceritakan
apa yang akan saya tuliskan dalam esai ini. Sebenarnya
saya tidak mau / menghindari diri untuk menulis
hal-hal tentang Komunikasi Empati (KomPati). Bagi saya
masterpiece terbaik saya bulankah dari tulisan-tulisan
saya baik tentang KomPati atau karya-karya saya
sebelumnya yang sekedar aplikasi (menerapkan kemampuan
/ ilmupengetahuan tertentu) selalu subjective dan
individualistis karena memang saya penulis yang
bercerita hal biasa tentang hidup saya sendiri yang
oleh karena tulisannya menjadi suatu hal yang menarik.


Masterpiece dari karya saya menurut karya saya sendiri
adalah bagaimana keberhasilan saya, mentranformasi
proses mengalami dan menghayati pengalaman-pengalaman
dalam petualangan-petualangan yang saya alami menjadi
basic sistem sederhana tetapi bukan kacangan yang bisa
dipahami, dijalani dalam hidup siapa saja tanpa
terkecuali yang berniat dan tulus untuk mengalami
petualangan sejenis dalam kehidupannya sendiri, yang
tentunya akan tetap sebagai hal yang unique yang
melekat pada orangnya masing-masing, sebagai
senimannya untuk diri sendiri. 

Banyak seniman baik dalam tulisan seperti Pramoedya
Ananta Tour yang belum lama meninggal dunia, pelukis
seperti Leonardo Da Vinci, atau ilmuan seperti Carl
Gustav Jung dan Sigmund Freud yang dimana setelah si
tokoh utama meninggal dunia karyanya hanya menjadi
kenangan untuk dibahas, diperbincangkan dan dikritisi.


Memang sepertinya banyak ahli bergelar sesuai standart
bermunculan mulai dari ahli sastra, ahli seni lukis
sampai ahli Psikologi, tetapi ahli-ahli ini hanya
menjadi seorang discoverer seperti anda yang menonton
discovery channel menonton apa hal yang sebenarnya
sudah ada, sekedar anda sedikit lebih tahu dari
sebelum anda menontonnya. Jarang sekali dari kalangan
para ahli ini yang benar-benar menjadi inventor
menemukan sesuatu dari ketidaktahuan samasekali, tanpa
punya kesempatan untuk menonton dari televisi atau
membaca buku atau mengikuti seri kuliah sehingga
karena banyak mendengar dalam standart tertentu
dianggap lulus. 

Yang menjadi masalah, menonton itu beda dengan
mengalami proses pengalaman pencerahan atas suatu
pembentukan karya seni tsb. Kita tidak menonton
discovery channel atau national geograpic soal
Leonardo Da Vinci misalnya dimana Da Vinci sendiri
yang bercerita di sana. Bilamana demikian pun,
seberapa detail pengalaman seumur hidup tsb bisa dia
ceritakan dalam sebuah seri film dokumenter yang
durasinya kurang dari satu atau dua jam tsb.

Apalagi bilamana si pencerita bukan orang yang sama,
sudut pandang bisa saja berbeda, bahkan alat penilai
dan pemetaan bahasa yang digunakan untuk menceritakan
sudah tentu berbeda. Misalnya dalam fakultas Psikologi
kita menemui Sigmund Freud dan Carl Gustav Jung.
Pelajaran yang misanya kuliah Psikologi, hanya
bersifat menceritakan discovery atau bahkan gawatnya
malah seperti pelajaran sejarah dimana kronologis dan
point-point hasil akhir penemuannya saja yang dibahas,
proses pembentukan yang sedikit-semi sedikit itu tidak
dibahas. Yang lebih gawat lagi, sistem berpikir
mendasar yang dipakai untuk membahas ilmupengetahuan
warisan Sigmund Freud dan Carl Gustav Jung jelas
berbeda dengan sistem mendasar yang Freud dan Jung
gunakan. Freud dan Jung adalah ilmuan yang basic
ilmunya bersifat pengertian proses keseluruhan
pengalaman (memori base) yang sifatnya lebih konstan,
misalnya soal Psikoanalisa-nya. Sedangkan sistem
mendasar yang digunakan oleh Psikologi adalah sistem
stimulus & response (reward & punishment).

Hal ini sama seperti bilamana kita membahas sebuah
kapal yang melepas jangkarnya di tengah laut yang
dalam. Bilamana kita menggunakan sistem pemikiran
mendasar yang base on stimulus dan response, maka yang
dibahas adalah frekwensi gerak badan kapal akibat
hempasan gelombang dan tiupan angin. Bilamana kita
menggunakan sistem pemikiran mendasar yang base on
pengertian proses keseluruhan pengalaman (memori
base), maka yang kita nilai adalah letak kapal
terhadap garis lintang dan bujur bumi yang tetap
karena kapal tsb tertambat di satu tempat tertentu
karena adanya jangkar. Bilamana kita membahas letak
kapal terhadap garis lintang dan bujur bumi dengan
memperhatikan frekwensi gerak kapal akibat angin dan
gelombang saja maka tentu data hasil penilaian yang
diperoleh akan jelas salah.   

Dalam Psikologi, sistem berpikir mendasar yang berbeda
ini membuat Psikoanalisa dianggap sulit dipelajari dan
digunakan sehingga tidak / jarang dipakai di dunia
Psikologi. Lalu mengapa Psikologi masih memonopoli
bahwa Psikoanalisa Sigmund Freud dan Carl Gustav Jung
adalah bagian dari ilmu Psikologi?


Blok Barat atau Blok Timur
  
Dulu saya ketika diceritakan di kelas sejarah soal
blok barat dan blok timur tidak begitu mengerti dan
membenarkan saja ketika diceritakan soal perang antara
Kapitalis VS Komunis. Dulu ketika mendengar cerita
mereka, saya dengan gampang bisa menganggap Komunis
itu jahat. 

Hal itu berubah ketika saya hidup bersama anak-anak
dari aparat kedutaan Korea Utara di Jakarta yang makan
pagi bersama saya 5 hari dalam seminggu selama 2
tahun. Saya baru mengerti bahwa perbedaan sistem
pemikiran mendasar tsb mempengaruhi banyak hal.
Ilmupengetahuan itu sifatnya seperti hirarki dari satu
akar bisa tumbuh beberapa batang dan dari setiap
batang bisa tumbuh ranting yang lebih kecil dan lebih
kecil lagi,demikian seterusnya. Bagaimana kita bisa
membahas, berusaha mengerti dan menguasai suatu
ranting bilamana aturan main, sistem pemikiran
mendasar yang digunakan dari akar atau batang berbeda.

Kalau kita lihat dari pemimpin negara sosialis seperti
misalnya Kim Il Sung dan Mao Zedong maka tampak di
data sejarah bahwa mereka memiliki ikatan yang kuat
dengan agama Kristen. Tetapi mengapa mereka kok
menjadi musuh blok barat dan cenderung dipropagandakan
sebagai atheis? Rupanya cara mereka menghayati Yesus
berbeda dengan cara blok barat. Ilmupengetahuan logis
yang saat ini kita gunakan awalnya dikembangkan oleh
gereja-gereja Katholik. Mengapa gereja yang seharusnya
mengurus agama mengurus ilmu?! Ada dua cara memahami
Yesus; Memahami Yesus berdasarkan kitab suci yang
dipilih berdasarkan kesepatakan politis, diantara yang
ada dan ‘sebagian besar lainnya dimusnahkan’ (seperti
nasib gospel of  Judas, Gospel of Maria Magdalena,
dlsb). Atau sekedar menghidupkan tokoh Yesus sang
mesias dengan menerapkan ajaran cinta kasih dalam
keseharian kita. 

Jadi kita bisa menganggap Yesus itu jauh di sana
sebagai hal yang bersifat iman (intuitive) yang tidak
bisa kita capai tetapi seperti orang yang bisa kita
lihat dari jauh yang bisa melihat kita dari jauh. Maka
dari itu yang ada di depan mata kita dan dapat kita
jamah adalah hal-hal logis seperti kenyataan bahwa
ilmupengetahuan logis yang saat ini kita gunakan
awalnya dikembangkan oleh gereja-gereja Katholik.
Dalam pembahasan ilmupengetahuan-nya maka
pembahasan-nya hanya menganggap kerja otak kiri
(logika) yang penting dan mengabaikan hal yang
berkaitan dengan otak kanan (intuitive). 

Kita juga bisa menganggap Yesus sebagai manusia yang
hidup sebagai sesama dan secara inheren menitiskan
dirinya, ada di sekitar kita melalui tokoh pemimpin
kita, orang yang kita kagumi atau bahkan ayah dan ibu
kita. Bilamana pemahaman yang dipilih seperti ini maka
hal logis dan hal intuitive tidak kita tabukan untuk
hadir bersama-sama dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pembahasan tenang Tuhan juga tidak lagi sekedar tokoh
mitos melainkan orang biasa yang masih hidup dan ada
di sekitar kita. Dalam pembahasan ilmupengetahuan-nya
maka pembahasan dan penerapan sistem pemikiran dasar
sejak kecil hingga kita dewasa secara seimbang
mendalami kerja otak kiri (logika) dan otak kanan
(intuitive).       


Penutup

Kembali ke soal KomPati, maka dari itu dalam tulisan
ini saya menekankan bahwa saya tidak setuju bilamana
KomPati disebut sebagai bagian dari ilmu Psikologi
atau ilmu yang lain yang base on sistem pemikiran
dasarnya blok barat (stimulus & response base).
Psikologi berdasarkan makna dasarnya sebenarnya tidak
salah, tetapi Psikologi sebagai hirarki, organisasi
ilmu. Saya kira tindakan itu hanya akan menghalangi
perkembangan ilmu Komunikasi Empati, seperti halnya
ilmu Psikoanalisa Sigmund Freud dan Carl Gustav Jung
termonopoli oleh keorganisasian Psikologi, tetapi
terhambat perkembangannya dan cenderung akan salah
dimengerti sehingga tampak sulit, mistik dan tidak
berguna.    

KomPati akan kami kembangkan secara independent
sebagai ilmu yang memiliki akarnya sendiri dengan
batang dan ranting-ranting yang telah tumbuh atau akan
tumbuh di kemudian hari yang tetap berpijak para
aturan main, sistem pemikiran mendasar akar yang sama.
Kami membuka kesempatan untuk ilmu kami digunakan di
institusi-institusi dan bidang keilmuan yang telah ada
dengan persyaratan bahwa dalam penggunaan dan
pengembangannya, sistem pemikiran mendasar kami tidak
diubah-ubah agar sesuai hirarki yang meminjam hasil
kerja kami. Bilamana tetap dipaksakan, maka tidak akan
mampu mendapatkan manfaat atau tidak secara benar
menggunakan ilmupengetahuan yang menjadi cabang ilmu
dari KomPati. Bisa saja hanya mereduksi efisiensi ilmu
ini atau malah samasekali tidak memberikan hasil
apa-apa. 


ttd,
Liong Vincent Christian / Vincent Liong
Jakarta, Rabu, 19 Juli 2006


Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/wf.olB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

posting : psikologi_net@yahoogroups.com
berhenti menerima email : [EMAIL PROTECTED]
ingin menerima email kembali : [EMAIL PROTECTED]
keluar dari milis : [EMAIL PROTECTED]
----------------------------------------
sharing artikel - kamus - web links-downloads, silakan bergabung di 
http://psikologi.net
---------------------------------------- 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/psikologi_net/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke