[psikologi_net] Re: Fwd: Proyek EMDR Aceh: Sudah siapkah HIMPSI Jaya ?
Inilah sdr Sinaga Harez Posma; Yang menjadi sudutpandang dan pencapaian yang bernilai dari masing-masing dari kita berbeda. Pencapaian peneliti model pencarian dari nol seperti saya adalah untuk mencari, meneliti dan membangun sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada di jaman ini, dan bisa berguna bagi orang banyak. Pencapaian peneliti model penelitian ilmiah adalah menjadikan sesuatu (misalnya ilmu) yang sudah ada sebelumnya tetapi dianggap pseudoscience menjadi lebih dianggap scientific lalu dipatenkan. Pseudoscience atau scientific adalah urusan dan kepentingan di kalangan kaum ilmiah saja yang eksklusif. Kalau bagi masyakarat awam, suatu hal benar atau tidak akan terbukti secara alamiah dari perjalanannya di penyebaran ilmu dalam masyarakat awam sepanjang sejarah. Maka dari itu Kompatiologi untuk Vincent Liong secara pribadi sudah sukses, pencapaian versi Vincent Liong sudah tercapai yaitu:"membangun sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada di jaman ini, dan bisa berguna bagi orang banyak". Yang belum mencapai sukses adalah orang-orang akademisi (ilmiah-wan) di sekitar kompatiologi yang masih membutuhkan keyakinan / label / peresmian tidak ilmiah atau ilmiah ; scientific atau pseudoscience. Seseorang atau sekelompok orang bisa di-respect dalam mengembangan dan atau menggunakan suatu ilmu bilamana dirinya masih menghormati dan menghargai proses sejarah pembentukan ilmu itu sendiri dengan trial & error dari nol, bukan sekedar ngurusin scientific atau pseudoscience. Saya tidak tahu tentang pribadi Francine Shapiro, tetapi yang saya tahu Psikologi (HIMPSI yang menggunakan EMDR di Aceh) hanya menghargai dan mempelajari sejarah EMDR sampai di sejarah Francine Shapiro saja, karena yang dianggap penting masih berdasarkan label eksklusif ilmiahwan saja. Hal sejarah selanjutnya yang berhubungan dengan prinsip-prinsip meditasi Vipassana dan juga metode-metode yang ada dalam AdvaitaVedanta hanya dibahas sekilas, padahal proses pencarian dari nol dengan trial&error yang berlangsung sepanjang sejarah ilmu itu adalah hal yang paling penting bila suatu ilmu mau dijadikan praktik secara profesional. Seperti yang jelas-jelas sdr Sinaga Harez Posma sendiri kritisi yaitu soal: " Sudahsiapkan HIMPSI Jaya dan Tim apabila hal-hal seperti yang dikemukakanoleh Parnell tersebut di atas terjadi pada proyek di Aceh tersebut ? Kalaupertanyaan berdasarkan uraian/analisa versi "dukun", sudah siapkahHIMPSI Jaya dan Tim menghadapi ekses sebagai akibat adanya pertempuranantara "Spirit Aceh" melawan "Spirit India" ? Woowww kali ini HIMPSI Jaya rada-rada "nyerempet" nih . :) " Dari point ini kelihatan sekalui bahwa pendidikan hingga pemberian sertifikat EMDR diberikan secara tidak cukup bertanggungjawab atau istilah saya "Saya tidak begitu respect..." karena hanya berhenti sampai pada sejarah usaha mengilmiahkannya saja Francine Shapiro. Hal yang paling penting, fatal, dlsb dari ilmu yaitu konstruksi tekhnis-mekanis dari ilmu itu sendiri tidak dipelajari dan sudah bisa dapat sertifikat, lalu berangkat bekerja ke Aceh. Ttd, Vincent Liong Jakarta, Rabu, 17 Oktober 2007 Email sebelumnya... http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/32948 --- In [EMAIL PROTECTED], Vincent Liong <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Saya tidak begitu respect dengan 'cara' tindakan > lembaga dan perorangan di Psikologi yang anda > ceritakan di bawah ini untuk membuat dan memasarkan > produk EMDR. > harez: Hak anda untuk tidak respect maupun tidak. vl: > Seperti sudah saya bahas sebelumnya di email: > * Kompatiologi: Orientasi Metodologi Penelitian > http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2673 > http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/22757 > http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/32436 > "Mengenai perbedaan peran peneliti ala pencarian dari > nol dengan peran peneliti ala penelitian ilmiah." harez: Konsepmu tentang metode penelitian banyak yang tidak jelas dan ngawur, saya tidak berminat untuk membahasnya lebih lanjut. vl: > Yang dilakukan oleh penggagas EMDR hanya membahasakan > ulang sesuatu yang sudah ada, sudah jadi dan sudah > terbukti empiris dan sudah diketahui kekuatan dan > kelemahannya dari pengalaman digunakan oleh masyarakat > awam ; di agama, aliran spiritual, metafisika, dlsb > yang sudah ada dengan ditambahi bumbu dan cap ilmiah > sehingga bisa diperdagangkan lebih laku dan lebih > mahal di jalur keanggoataan eksklusif pendidikan, > tanpa menghargai dan menghormati sejarah peran > peneliti yang melakukan pencarian dari Nol-nya dimana > ilmu apapun selalu berkaitan erat dengan 'pribadi' > (seorang individu atau komunitas) yang menjalani > pengalaman pencarian dari nol nya. > harez: Penemunya Francine Shapiro, diakui dan dicatat. ( http://www.emdr.com/history.htm ) vl: > Tentunya sesuatu yang sudah jadi, sudah empiris dan > sudah berjalan bertahun-tahun bahkan beberapa generasi > tidak memerlukan penelitian apa-apa selain hanya > kegiatan m
[psikologi_net] Re: Fwd: Proyek EMDR Aceh: Sudah siapkah HIMPSI Jaya ?
Sdr Sinaga Harez Posma, Saya tidak begitu respect dengan 'cara' tindakan lembaga dan perorangan di Psikologi yang anda ceritakan di bawah ini untuk membuat dan memasarkan produk EMDR. Seperti sudah saya bahas sebelumnya di email: * Kompatiologi: Orientasi Metodologi Penelitian http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/2673 http://groups.yahoo.com/group/vincentliong/message/22757 http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/32436 "Mengenai perbedaan peran peneliti ala pencarian dari nol dengan peran peneliti ala penelitian ilmiah." Yang dilakukan oleh penggagas EMDR hanya membahasakan ulang sesuatu yang sudah ada, sudah jadi dan sudah terbukti empiris dan sudah diketahui kekuatan dan kelemahannya dari pengalaman digunakan oleh masyarakat awam ; di agama, aliran spiritual, metafisika, dlsb yang sudah ada dengan ditambahi bumbu dan cap ilmiah sehingga bisa diperdagangkan lebih laku dan lebih mahal di jalur keanggoataan eksklusif pendidikan, tanpa menghargai dan menghormati sejarah peran peneliti yang melakukan pencarian dari Nol-nya dimana ilmu apapun selalu berkaitan erat dengan 'pribadi' (seorang individu atau komunitas) yang menjalani pengalaman pencarian dari nol nya. Tentunya sesuatu yang sudah jadi, sudah empiris dan sudah berjalan bertahun-tahun bahkan beberapa generasi tidak memerlukan penelitian apa-apa selain hanya kegiatan menambahi bumbu dan edit-mengedit bahasa saja. Maka dari itu saya katakan sekali lagi: Selama belum belajar tentang 'to be honest', usaha-usaha dari peneliti ilmiah untuk memanfaatkan apa yang dihasilkan peneliti yang melakukan pencarian dari nol nya adalah; membohongi diri sendiri, komunitas ilmiah sendiri dan orang banyak. Tentunya di luar sana banyak yang lebih jago, lebih terampil menggunakan ilmu tsb tetapi tidak dijangkau masyarakat karena disaingi secara tidak adil oleh penerbitan ijasah dan sertifikat ilmu EMDR ini oleh kelembagaan pendidikan resmi yang lebih eksklusif. Learning by doing tetap jauh lebih berkwalitas dibanding learning by certificate & permainan bahasa untuk kebenaran ilmiah. Ttd, Vincent Liong Selasa, 16 Oktober 2007 Email sebelumnya... http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/32938 --- In [EMAIL PROTECTED], "sinagahp"<[EMAIL PROTECTED]> wrote: Rekan-rekan Yth., EMDR adalah salah satu contoh terapi yang berkembang dalam psikologi, yang pada dasarnya dapat dikatakan dikembangkan dari prinsip-prinsip meditasi Vipassana dan juga metode-metode yang ada dalam AdvaitaVedanta. Tulisan ini saya posting lebih dari 6 bulan yang lalu di milis psiindonesia, sebagai salah satu telaah kritis atas program sekaligus pujian atas terobosan HIMPSI Jaya. Pembahasan dan pengembangan lebih lanjut, silahkan gali sendiri berdasarkan artikel-artikel yang saya kutip dalam tulisan di bawah (terutama bisa digali dari artikel-artikel di Journal of Transpersonal Psychology). Moga-moga bermanfaat. salam, harez === --- In [EMAIL PROTECTED], "sinagahp"<[EMAIL PROTECTED]> wrote: Rekan-rekan Yth., Sebagaimana pernahdiposting di milis psiindonesia oleh Mas Luluk dan Mas Jo, HIMPSI Jayabekerja sama dengan sebuah NGO di Eropa (TdH) mengadakan proyek kerjasama dalam Program Bantuan Penanganan Trauma akibat Tsunami di Aceh.Kerjasama ini akan berlangsung selama 3 tahun (Feb 2007 - Des 2009)dengan nilai proyek sekitar 550.000-Euro. Lihat : < http://groups.yahoo.com/group/psiindonesia/message/4954 > Proyek ini pada dasarnya adalah memberikan `TREATMENT PTSD' (Post Traumatic Stress Disorder)di Aceh, khususnya kepada anak2 dan para ibu yang mengalami `trauma'akibat terkena musibah tsunami. Teknik yang akan dipergunakan adalahEMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing). Francine Shapiro, penggagas EMDR, antara lain menjelaskan EMDR sebagaiberikut: EyeMovement Desensitization and Reprocessing (EMDR) is a psychotherapytreatment that was originally designed to alleviate the distressassociated with traumatic memories (Shapiro, 1989a, 1989b). Sumber: < http://www.emdr.com/q&a.htm > Padasitus EMDR tersebut di atas, juga dikemukakan sejumlah "kehebatan"EMDR. Namun, di Wikipedia, pada paragraf pertama tentang EMDR antaralain dikemukakan: EyeMovement Desensitization and Reprocessing (EMDR) is a controversialpsychotherapeutic approach developed by Francine Shapiro to resolvesymptoms resulting from exposure to a traumatic or distressing event,such as rape. Although some randomized clinical trials havedemonstrated EMDR's efficacy in the treatment of post-traumatic stressdisorder(PTSD), Complex Post Traumatic Stress Disorder, the mechanisms oftreatment are in dispute. Sumber: < http://en.wikipedia.org/wiki/EMDR > Kontroversiyang dihadapi antara lain adalah "kadar keilmiahan" EMDR dipertanyakan.Hal itu antara lain dapat terlihat pada tulisan Bunmi O. Olatunji yangberjudul "Eye Movement Desensitization Reprocessing (EMDR): Science orPseudoscience?" (Lihat: < ht