Selamat Datang Suhu Sufi Baru Bimo Wikantiyoso, S.Psi. Ditulis oleh: Drs.Juswan Setyawan at: http://groups.yahoo.com/group/Komunikasi_Empati/message/287
Bimo Wikantiyoso, S. Psi penulis Kitab Air - adalah trainer Kompatiologi-praxis generasi pertama yang dihasilkan oleh Vincent Liong dalam program Training for The Trainers. Seorang certified trainer seperti Bimo bukan hanya mampu meng-operate receptive thinking pada dirinya sendiri tetapi telah mampu untuk men-dekonstruksi memori orang lain sehingga selanjutnya juga akan mampu berpikir dengan kedua belahan otaknya sekaligus. Kini Bimo "diberi hak" menyandang gelar strata dua ilmu kompatiologi menjadi Bimo Wikantiyoso, S.Psi., M.Kmpt. dari Universitas Kehidupan. Namun, kemampuan receptive thinking juga membawa efek samping yang dapat mengganggu kenyamanan hidup (comfort zone) seseorang. Dengan kemampuan baru ini terutama bila belum terkendali dengan baik orang dapat mengalami semacam information flood dari sembarang narasumber termasuk dalam bentuk collective past memories dari leluhur dan sebagainya. (Sebenarnya untuk mencegah information flood ini cukup sederhana lewat command com. khusus kepada RAS dan PCS topik lain kali). Dalam kasus Bimo ternyata ia mendapat information flood yang mirip-mirip dengan kebanjiran nilai Buddhis dari zaman dahulu kala yang saat sekarang pun hampir tidak pernah dipraktekkan lagi. Nilai-nilai zaman dahulu sebenarnya harus diberikan makna semiotik menurut situasi dan kondisi sekarang dengan latar belakang pendidikan, wawasan serta sistem nilai masa sekarang pula yang telah diadopsi oleh Bimo. Informasi yang diterima ialah supaya Bimo menjalankan program penghentian kebiasaan menyia-nyiakan makanan (stop food disposal) yang disantap seseorang karena persediaan bahan makanan dunia sekarang ini semakin langka dan banyak orang mati atau menderita kelaparan di mana-mana. Banyak sekali manusia zaman sekarang yang tidak menghabiskan makanan yang diambilnya sendiri atau yang dipesannya dan meninggalkannya begitu saja tersisa di piringnya. Memang benar sisa makanan tersebut akan dikumpulkan oleh peternakan-peternakan untuk konsumsi ternak peliharaan. Namun the crucial point bukan di sana. Makanan yang layak untuk dikonsumsi manusia dibuang begitu saja sebagai sampah untuk jadi makanan hewan sementara banyak manusia yang tidak mampu mengkonsumsi makanan yang layak bagi manusia itu sendiri. Pesan kedua ialah untuk appresiasi nilai soal makan/pantang daging mahluk bernyawa. Hendaknya manusia sedapat mungkin semakin mengurangi konsumsi daging ternak bila mungkin. Protein dan lemak hewani dapat diganti dengan protein dan lemak nabati yang umumnya lebih sehat dan dengan efek samping yang lebih sedikit. Jadi praksis ini akan menuntun ke arah cara hidup yang semakin vegetarian. Karena empatinya yang semakin intens maka Bimo dapat merasa kasihan kepada bebek-bebek yang tergantung pada lemari pajang suatu restoran yang menjual menu daging bebek. Ini berlaku juga untuk hewan lain seperti ayam, kambing dsb. Bagaimana rasanya sekiranya anda yang menjadi bebek-bebek yang tergantung itu? kilah Bimo saat menatap rekan-rekannya sedang asyik menikmati steak. Bagaimana rasa keterputusasaan mereka? Maka, konklusi Bimo sebaiknya hewan-hewan itu segera dibebaskan dengan cara disantap sesuai tujuan semula pemotongannya. Sedapat mungkin mencegah agar jangan sampai membunuh hewan untuk menyantapnya. Namun apabila sudah terlanjur dibunuh maka seyogyanya orang segera mengakhiri penderitaannya. Suatu tafsiran hermeunetik yang baru atas nilai-nilai yang lama? Entahlah ! Informasi yang diterima tersebut diterjemahkan oleh otak kiri Bimo dalam makna hermeneutika yang paling keras, entah karena ignoransia, entah karena dijadikan semacam niat ingsun atau laku tapa brata karena bagaimanapun Bimo memiliki residu cult base kejawen yang kental juga, terutama dari sisi warisan ayahnya. Bimo tidak akan makan kecuali memakan sisa makanan yang tidak dihabiskan oleh orang lain yang mengajaknya makan bersama. Itulah "the new way of life" dari Bimo, entah itu akan bersifat permanen atau hanya temporary atau transitional. Kalau kita melihat tayangan film tentang para biksu di Thailand yang membawa mangkuk kuningan ke rumah-rumah para penganut awamnya, maka mereka itu selalu memberikan makanan baru fresh from the oven dan yang terbaik kepada para biksu itu. Tidak pernah terjadi bahwa para biksu itu diberikan makanan berupa sisa makanan dari keluarga yang bersangkutan. Tidak akan pernah pula karena dalam hal ini terdapat unsur respek yang tinggi kepada pemuka agama mereka. Anehnya, setelah ditinggalkan meninggal oleh ayahnya, maka Bimo mencukur gundul kepalanya sehingga memang mirip seorang biksu beneran. Dan entah akibat sinkronitas maka Bimo tak lama kemudian juga ditinggalkan oleh pacarnya (yang bermukim di kota lain) yang bahkan belum mengetahui penampilannya yang baru yang mirip Mr. Kojak itu. Apakah para leluhur telah menuntunnya ke jalan kehidupan wadat dan miskin menurut jalan asketisme mistikus masa lampau? Karena Bimo sendiri adalah seorang muslim maka lebih masuk akal bahwa mereka telah mengarahkannya kepada cara kehidupan para sufi; dalam hal ini seorang sufi modern yang memahami psikologi dan kompatiologi. Maka dari sekarang Bimo harus memulai tugas barunya untuk menjadi suhu resmi termasuk dosen daripada kompatiologi. Semakin lama ia menunda tugas ini maka apa yang ada padanya akan semakin dilepaskan - rontok satu per satu sampai kapok - dalam suatu proses detachment secara alamiah. Mula-mula ayahnya, kemudian pacarnya, berikutnya mungkin karirnya sampai ia fully dedicated untuk menjalankan mission of life nya sebagai guru pencerahan budi. Dengan demikian mulai sekarang terbukalah kesempatan bagi siapa saja untuk mendaftarkan diri untuk mempelajari kompatiologi praxis kepada Bimo, yang secara akademis memang sudah layak menjadi dosen. Mau privat less juga boleh terutama bagi mereka yang tebal rasa sungkan dan malu-malunya: psikolog kok belajar kompatiologi-praxis. Sebenarnya, "nothing to lose" juga bukan?! Mendingan dapat memakai dua cara untuk berpikir alih-alih cuma terbiasa memakai satu cara sehingga ada bonus 100 persen dan bahkan lebih. Orang dapat memperoleh skill baru berupa "instaneous receptive thinking" yang kualitasnya jauh melampaui "dialectical thinking" biasa. Alih-alih orang mati-matian berusaha memikirkan suatu solusi atas dasar past data, maka kini luberan solusi akan datang sendiri saat kita telah mampu mengaktivasi ketrampilan dasarnya yaitu "receptive way of thinking". Namun demikian para calon murid Bimo hendaklah tahu diri. Karena hidup Bimo sudah mulai model biksu atau sufi maka kelangsungan hidupnya juga sebagian akan tergantung kepada kebaikan hati para calon muridnya. Ia tidak mempunyai pekerjaan tetap kecuali job-job tertentu yang diberikan oleh psikolog yang sudah berlisensi untuk berpraktek. Inilah ironisnya dunia psikologi walaupun seseorang menggondol gelar sarjana psikologi tetapi ia tidak bisa mencari makan lewat bidang studinya sendiri karena yang boleh praktek sebagai psikolog hanyalah mereka dari strata dua. Dari mana biaya Bimo untuk studi strata dua saat ayahnya sudah meninggal dan ia sendiri tidak mempunyai pekerjaan tetap? Dunia akademisnya mana mau tahu karena itu risiko pilihannya sendiri dan tarsaksi jual beli ilmu sudah terjadi; gelar sudah didapat soal karir memang tidak pernah dijamin ada. Tetapi penulis Kitab Air ini memang memiliki ciri tipologi manusia air yang tetap akan tenang, diam, menunggu bahkan sampai menguap kering kerontang oleh terik matahari, beku oleh hawa dingin atau membusuk di kubangan yang airnya tidak mengalir. Calon murid Bimo bila memberinya imbalan uang maka tetap saja ia tidak akan memakai uang itu untuk membeli makanan karena ia harus makan dari piring orang lain yang masih bersisa. Apakah para calon muridnya tega memberikan kepadanya sisa-sisa makanan dari piring mereka? Harus ! sebab kalau tidak, maka Bimo akan puasa sampai ada yang memberikan kepadanya sisa makanannya. Ini sebenarnya susah susah gampang. Pesan saja makanan yang agak banyak sehingga tidak mungkin dihabiskan sendiri, maka Bimo terpaksa menghabiskan semuanya itu. Inipun sebenarnya kasihan juga; bagaimana kalau sisa itu demikian banyak sehingga dapat membuatnya sesak nafas karena kekenyangan? Celakanya, Bimo akan makan semua sisa saus dan kuah yang orang tinggalkan. Ia juga akan memakai piring dan sendok bekas orang yang menggunakannya semula. Kasihan benar bila Bimo mendapat murid yang penyakitan, sakit paru-paru, halitosis dsb. Oleh karena itu calon murid yang berpenyakitan harus berterus terang kepadanya sebelumnya untuk mencegah terjadinya efek samping yang kurang menyehatkan dirinya. Di samping memberinya makanan sisa diharapkan juga para (calon) muridnya memberinya uang transport pp. dan juga angpao, karena ia toh harus hidup bukan? Inilah kisah aneh tapi nyata pada milenia ketiga dunia yang semakin tua ini. Mohon maaf seribu maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan pada hati Bimo, karena saya juga mendapat amanat untuk menulis artikel ini. Walaupun kini hati Bimo sudah seluas samudra yang mampu menampung segala jenis hinaan dan hal-hal yang meruntuhkan gengsi dan ego manusia biasa kita semua tetap prihatin terhadap laku hidup yang kini dipilihnya. Que sera sera Bimo; what will be will be. At the end anyway - everything will be all good... eventually. Jakarta, 19 Agustus 2006. Mang Iyus =================================================== Aliran Baru Kompatiologi : cabang aliran "Pendeta Botak" Bimo Wikantiyoso,S.Psi. Pada hari Jumat tanggal 18 Agustus 2006, setelah melalui ujian praktikal yang bertele-tele, telah ditahbiskan secara resmi oleh Vincent Liong ibu dari ilmu Kompatiologi, saudara Bimo Wikantiyoso,S.Psi. sebagai pendidik Kompatiologi cabang aliran "Pendeta Botak". Untuk menjaga nama julukan Bimo diharapkan tetap menjaga ke-botak-an-nya atau setidaknya sedikit saja memelihara rambut. Bagi yang merasa berminat /cocok / sejodoh bisa menghubungi Bimo Wikantiyoso secara langsung untuk appointment berguru di Hp: 0816746770. Ciri khas aliran "Pendeta Botak" : + Ada kebiasaan untuk menghargai makhluk hidup yang dibunuh untuk dimakan dagingnya. + Ada kebiasaan untuk tidak menyisakan makanan. Ada kebiasaan dari pelopornya (Bimo) untuk memakan makanan yang tersisa. + Ada kebiasaan untuk menerima segala hal dengan senyum dan pasrah bahkan tekanan sekalipun. + Ada kebiasaan untuk mendoakan yang sedang tidak berbahagia. + Ada kebiasaan untuk mengalah dan sabar. --dan lain sebagainya-- Aliran ini dibuat / diresmikan sebagai langkah awal Kompatiologi untuk melebarkan sayapnya dengan membuat aliran-aliran misionaris terpisah dengan ciri khas tertentu, dimana hak mengatur sistem pengajaran secara independent dipegang oleh masing-masing guru sendiri sehingga memungkinkan ada perbedaan dengan metode yang digunakan. Hal ini dilakukan agar terdapat beberapa jenis style ilmu Kompatiologi yang berbeda dimana calon siswa/i yang mau belajar bisa memilih aliran tertentu dengan guru-guru tertentu yang sesuai dan dirasa pas dan paling mendukung proses pendidikan sesuai dengan kondisi & sifat-sifat siswa/i. Aliran misionaris pendidikan Kompatiologi yang akan muncul di masa mendatang (rencana masa depan): * Aliran ilmiah-ilmiahan Juswan Setyawan. * Aliran filsuf Audifax. * Aliran tukang hitung Cornelia Istiani. * Aliran peramal Leonardo Rimba. -dan lain sebagainya- Vincent Liong sebagai ibu dari Kompatiologi tetap mengajar / mendidik murid baru tetapi lebih memfokuskan diri pada penemuan ilmu-ilmu baru dan memerankan peran-peran Konyol demi mengiklankan Kompatiologi. Sekian pemberitahuan kami... ttd, Vincent Liong Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com posting : psikologi_net@yahoogroups.com berhenti menerima email : [EMAIL PROTECTED] ingin menerima email kembali : [EMAIL PROTECTED] keluar dari milis : [EMAIL PROTECTED] ---------------------------------------- sharing artikel - kamus - web links-downloads, silakan bergabung di http://psikologi.net ---------------------------------------- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/psikologi_net/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/