Menanggapi tulisan: "Tentang Waktu karya Maria Hartiningsih
Bicara tentang waktu mba Maria Hartiningsih Sudah sejak Agustus 2004 sekarang (1 januari 2008) ini kita ada jarak setelah saya ngambek masalah indigo dengan Metro TV. Ternyata saat itu saya tidak menyukai situasi baru saya menjadi indigo, sebelumnya saya penulis otobiografi saya sendiri yang memiliki kebebasan sebagai manusia biasa yang bebas lepas dari judgement. Lalu kita berjarak mba Maria Hartiningsih Saya dan mba Maria Hartiningsih mendapatkan titik-tolak dari moment tsb. Saya, hingga akhirnya saya menjalani perjalanan sebagai indigo dari awal hingga saya sendiri harus menyelesaikan semua tema indigo tidak hanya Vincent Liong si indigo tetapi juga untuk indigo-indigo lain. Saya juga harus menyelasaikan tema-tema manusia non-indigo (tidak sakti, tidak berbakat, tidak sensitive, tidak metafisik, spiritual, dlsb); saya harus menyelesaikan semuanya dengan meng-Indigo-kan mereka bukan sebagai anak indigo tetapi sebagai manusia dewasa Indigo yang menerapkan semua kemampuan tsb dalam keseharian mereka; pekerjaan, pergaulan, dlsb dengan membikin Kompatiologi. Ketika indigo menjadi tidak indigo dan tidak indigo menjadi indigo (hilangnya batas keberbakatan) maka selesailah tugas/perjalanan saya di sana. Sejak jadi indigo saya harus berkonflik dengan dunia baru yang namanya komunitas psikologi demi mendapatkan kembali hak kebebasan sebagai manusia biasa yang bebas lepas dari judgement dan setengah tahun terakhir ini menjalani teror dari pihak-pihak yang menggunakan reasoning kenormalan ala psikologi untuk melegalisasi teror terhadap keluarga saya. Dari saya yang dianggap gila hingga akhirnya ada di kalangan yang konon ahli psikologi lebih gila dari saya sehingga waras menjadi gila dan gila menjadi waras (hilangnya batas keberbakatan) maka selesailah tugas/perjalanan saya di sana. Saya tidak tahu perjalanan mba Maria Hartiningsih yang terjadi setelah moment tsb. Tetapi sebagai sahabat lama yang mengalami titik total di moment dan event yang saya meski di posisi yang berbeda (berhadapan) maka saya juga bisa merasakan dan memperkirakan perjalanan mba Maria Hartiningsih antara Agustus 2004 sekarang (1 Januari 2008). Saya mengharapkan mba Maria Hartiningsih bisa menyelesaikan perjalanan mba Maria Hartiningsih dan setelah itu kita ketemu lagi mengobrolkan perjalanan kita masing-masing di dua belahan dunia yang berlawanan sisi tsb. Tentunya penyatuan dua sisi jawaban tsb akan memberikan jawaban yang lebih utuh. Kapan waktunya mba Maria Hartiningsih mengakhiri perjalanan mba di sana ditentukan oleh mba sendiri. Saya harus bisa tulus & ikhlas meninggalkan perjalanan lalu untuk memulai perjalanan berikutnya, begitu juga mba Maria Hartiningsih Kalau sudah ditentukan waktunya bisa menghubungi saya untuk ketemuan, moga-moga bisa ngobrol tanpa JaIm(jaga image). Contact person saya di: 021-70006775, 021-98806892, 08881333410 . Selamat Hari Raya Tahun Baru 2008... Ttd, Vincent Liong Jakarta, Selasa 1 Januari 2008 To: [EMAIL PROTECTED] From: "Agus Hamonangan" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Mon, 31 Dec 2007 04:17:37 -0000 Subject: [Forum Pembaca KOMPAS] Tentang Waktu Oleh Maria Hartiningsih http://www.kompas.com/kompas-cetak/0712/31/Natal/4113091.htm ==================== Waktu berlari. Tahun segera berganti. Sebagian dari kita juga berlari mengejar sesuatu yang ujungnya tak berujung. Tak banyak dari kita dapat berhenti mengejar karena setiap "ujung" ada janji, bernama "pencapaian". Tolok ukurnya bisa dilihat dan diraba: kekuasaan, nama besar, pengakuan, akumulasi modal, kepemilikan, dan lain-lain. Padahal, pada aras itu, "ujung" adalah fatamorgana. Guru saya mengingatkan, "ujung" adalah neraka. Ia dibangun oleh ketakutan-ketakutan kita. Kita tak mampu diam karena menghidupi logika kapitalistik, "waktu adalah uang". Waktu. Teka-teki tentangnya adalah faktor sangat penting bagi perkembangan manusia. Manusia memiliki kesadaran kuat akan "waktu", yang membedakannya dengan makhluk hidup lainnya. Dengan kesadaran akan "masa lalu" dan "masa depan", manusia menjadi perencana dahsyat dalam mempersiapkan masa depan. Ilmu dan teknologi yang menciptakan peradaban adalah produk kesadaran itu. Ia mendominasi kehidupan meski tak bisa mengatur kapan matahari terbit dan tenggelam. Juga ada batas yang menghentikannya: kematian. Tetapi, apakah waktu? St Agustinus dari Hippo (345-430) dalam Confessions menulis, "Kalau tak seorang pun bertanya kepadaku, aku tahu. Tetapi kalau aku diminta menjelaskan kepada seseorang yang menanyakannya, aku tidak tahu. Namun, aku berani menjawab dengan penuh keyakinan bahwa aku tahu, kalau tiada yang mati, tidak akan ada waktu lalu, kalau tiada yang datang, tak akan ada waktu mendatang, dan kalau tiada yang mengada, tak akan ada waktu sekarang." Namun, hanya dua yang menghantui manusia: masa lalu dan masa yang akan datang. Kata St Agustinus, "Bagaimana keduanya ada kalau masa lalu kini tiada dan masa depan belum mengada? Maka, yang 'sekarang' selalu 'sekarang', dan seharusnya tak sirna sebagai masa lalu. Waktu, sesungguhnya, tak bisa lain, adalah keabadian." "Sekarang" adalah keabadian. Para guru menyebutnya sebagai present moment. Ia ada dalam "diam"; pada ayunan kaki kiri dan kaki kanan dalam gerak penuh kesadaran. Tampak ringan, tetapi beratnya seperti Sysyphus menggendong batu ke bukit. Target lebur dalam proses. Di dalam present moment, tantangan dalam hubungan antarmanusia, seperti pelabelan dan penghakiman, tak ada tempatnya. "You are not your feeling, nor your thinking. The real You is greater, peaceful, accepting and free from fear," begitu kata guru saya. Present moment hanya mungkin direngkuh kalau kepala tidak ribut. Saya harus terus belajar untuk "melihat" dan "merasakan". Itulah jalan untuk memahami yang disebut para guru sebagai the web of life: apa pun yang saya lakukan terhadap pihak lain, berarti saya melakukannya pada diri sendiri. Pengalaman adalah guru utama bagi kesadaran. Pesan akan ditemui dalam setiap perjumpaan. Baik dan buruk tak bisa dilihat hanya bungkusnya. Terima kasih kepada waktu yang memberi ruang sangat luas untuk belajar, dan kepada hidup yang telah menyiapkan begitu banyak bahan pelajaran . Send instant messages to your online friends http://au.messenger.yahoo.com