Bush Kobarkan Perang Lantaran Pengaruh Keyakinannya Tentang Perang Armageddon

Publikasi: 12/04/2004 12:04 WIB

eramuslim - Bush berpendapat perang melawan terorisme ini adalah “perang agama”. Demikian salah satu pendapat orang dekat Presiden AS Bush, yang dilansir surat kabar Amerika Serikat Los Angles Time (11/4). Ia menambahkan, “Pendapat Bush tentang perang anti teroris adalah perang terhadap mereka yang dicurigai AS ingin membunuh orang-orang kristen. Dan kami sebagai orang Kristen akan balik membalasnya sekuat tenaga.”

Orang dekat Bush yang mengatakan itu adalah Franklin Graham. Ia menegaskan bahwa Presiden Bush bukan orang bodoh dan karenanya pasti mengetahui bahwa orang-orang yang menyerang AS adalah karena alasan agama. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya Bush memang pernah mengatakan bahwa pihaknya tidak sedang berperang dengan Islam. Namun ia mendapati berbagai komentar yang terjadi yang beraura agama.

Los Angles Time menyebutkan tanggapan para kritikus yang menuduh Bush terjebak dalam fanatik buta dalam perang salib lantaran keyakinannya akan perang Armageddon. Sebagian mereka menamakan keyakinan Bush itu tidak bedanya seperti tudingan terhadap fundamentalis Islam.

Armageddon merupakan peristiwa peperangan dashyat dimana fundamentalis Kristen Inggris mengklaim peperangan itu termaktub dalam Taurat kitab Mimpi. Pada peristiwa besar itu, kekuatan baik dan jahat akan bertarung, lalu menghasilkan musnahnya sepertiga bangsa Yahudi. Selanjutnya mereka yang selamat akan berbaiat dengan Joshua al-Masih.

Los Angles Time menguraikan, “Jika anda membandingkan antara yang dibaca dan dipelajari Bush dengan apa yang dikatakan dan dikerjakannya secara terang-terangan, anda akan temukan kecocokan yang luar biasa. Pagi di suatu hari, menyusul setelah peristiwa 11 September, ia membaca kitab Metafora ( salah satu kitab Perjanjian lama): ketika keadilan datang maka suka cita akan menghampiri orang-orang baik dan ketakutan atas orang-orang jahat.” Tak lama setelah itu, Bush menyebut para teroris itu sebagai “orang-orang jahat”.

Lain halnya dengan perang atas Irak. Kala itu Bush meminta pandangan mereka
yang menolak dan mendukungnya sebagaimana yang lazim dilakukan kepala negara. Namun bagi Bush, apa yang ia lakukan adalah implementasi dari sebuah tamsil, “Mengobarkan peperangan perlu petunjuk. Dan untuk meraih kemenangan perlu banyak nasihat.”

Konon sebelum Bush, kebijakan perang oleh AS juga dilatarbelakangi oleh sentiman agama. Los Angeles Time menambahkan, kesimpangsiuran tentang doktrin-doktrin agama dalam pemerintahan Bush sama halnya kesimpangsiuran yang menyeruak sebelumnya di presiden terdahulu Ronald Reagen yang menyebut Uni Soviet sebagai “Kerajaan Jahat”. (na/ilyas)

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke