Gara-gara Kirim SMS Iseng, Abdul Wahab Dipukuli Anggota DPR

Laporan : Heru Margianto

Jakarta, KCM




Gara-gara SMS (short message service) isengnya, mahasiswa pascasarjana
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) asal Sulawesi Tenggara (Sultra) La Ode
Abdul Wahab dipukuli oleh anggota Komisi IX DPR Habil Marati. Habil Marati
tersinggung karena dalam SMS-nya, Wahab menyebut Habil arogan.  Wahab juga
mengatakan Habil membawa lari uang Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan
Pembangunan (DPP PPP). Habil yang juga Bendahara DPP PPP itu kemudian
memerintahkan anak buahnya mencari Wahab dan memukuli Wahab di lobi Hotel
Century Atlet pada Jumat, 29 Mei lalu.

Kasus pemukulan itu dituturkan Wahab kepada wartawan di kantor LBH Jakarta,
Jumat (4/6). "Saya merasa trauma dan ketakutan sejak peristiwa itu," kata
lelaki berperawakan kurus itu.

Dituturkan, ceritanya, ia dan beberapa temannya yang tergabung dalam Tim
Persiapan Pembentukan Panitia Provinsi Buton Raya bermaksud melakukan
audiensi dengan Habil Marati. Karena, Habil adalah anggota DPR asal Sultra.
Mereka ingin meminta saran, kritik, dan masukan tentang rencana pertemuan
tokoh-tokoh Sultra guna menggagas pembentukan Provinsi Buton Raya.

Kirim SMS

Tanggal 27 Mei, Wahab berkirim SMS empat kali ke Habil. Isinya, permohonan
untuk beraudiensi. SMS itu tidak dibalas Habil. Kesal karena SMS-nya tidak
dibalas, Wahab berkirim SMS yang isinya mengatakan Habil tidak pantas
mewakili Sultra dan arogan.

SMS itu dibalas Habil dengan kata-kata,"Kalau mau minta uang, jangan begitu
caranya. Saya tidak suka cara seperti itu."

Wahab dan teman-temannya merasa kesal karena dikira  mereka hendak meminta
uang ke Habil. Wahab kemudian berkirim SMS balasan, "Kan anda Pak Habil yang
membawa lari uang DPP (PPP-red) saat kampanye. Saya dengar ama orang-orang
DPP."

Habil pun menjawab SMS ini dengan ancaman,"Kamu telah memfitnah saya.
Hati-hati, besok orang saya akan mencari kamu di UNJ. Siapa pun kamu, kamu
tahu fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan. Saya bukan level kamu. Selevel
saya saja tidak berani memfitnah saya apalagi cuma kamu, setan! Jangankan
kolonel, jenderal pun tidak berani dan hormat dengan saya. Kamu tahu telah
memfitnah saya dan tahu akibatnya."

Meninju muka

Lusanya, 29 Mei, seseorang yang mengaku ajudan Habil menghubungi Wahab dan
menyampaikan bahwa Habil mau menerima mereka audiensi di rumahnya. Singkat
cerita, ajudan Habil menjemput Wahab di daerah Rawamangun. Wahab dan dua
orang temannya dibawa ke Hotel Century.

Bertiga menunggu di lobi hotel. Kemudian, tak lama, Habil datang. Saat
bersalaman, Habil bertanya, siapa yang bernama Abdul Wahab. Ternyata,
setelah bersalaman dengan orang ketiga, Habil baru tahu kalau orang itu
adalah Wahab. "Saya Abdul Wahab," kata Wahab memperkenalkan diri.

Habil yang memegang tangan Wahab langsung menarik tangan Wahab dengan
meninju muka Wahab dengan tangan satu lagi. Menurut pengakuan Wahab, dirinya
ditinju tiga kali beruntun.  Sementara itu, tiga orang ajudan Habil yang
menyertai bosnya itu pun ikut memukuli Wahab.

Wahab juga diinterogasi apa alasannya mengirim SMS yang isinya sangat
menyinggung Habil. Setelah itu, Wahab disuruh pulang naik taksi.

Wahab kemudian mengadukan peristiwa ini ke LBH Jakarta. Rencananya, Senin
(7/6) akan membuat pengaduan ke Polres Jakarta Pusat didampingi pihak LBH
Jakarta. (prim)

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke