BAGI pemain sinetron Astri Ivo, partisipasi politik
tak cukup dengan hanya pergi ke tempat pemungutan suara (TPS), pada 5
April 2004. Tetapi buat perempuan yang kini telah mengurangi aktivitas di
dunia hiburan karena ingin mencurahkan sebagian besar waktu untuk dua
putranya ini, partisipasi politik juga menuntut totalitas.
Kendati belum siap menjadi calon anggota legislatif
(caleg), ia mengaku siap berkorban untuk partai politik (parpol) yang
dinilainya paling aspiratif, terhadap perbaikan kehidupan bangsa.
Astri mengatakan hal itu kepada Media sesaat
setelah turun dari pesawat yang membawanya dari Kediri, Jawa Timur, usai
berpartisipasi dalam kampanye Partai Keadilan Sejahtera (PKS), akhir pekan
lalu.
Artis yang juga piawai bernyanyi dan membaca puisi ini
tak perlu berpikir panjang, ketika sahabatnya di PKS meminta untuk
membintangi iklan kampanye.
Kendati nyaris tak mendapat imbalan materiil, Astri
mengaku puas, karena berpeluang didengar publik ketika iklan tersebut
ditayangkan di layar televisi.
"Saya bukan tampil sebagi artis. Saya mewakili suara
kaum ibu yang begitu merindukan adanya perubahan di negeri ini. Untuk itu
kita tidak boleh tinggal diam, kita harus bersuara dan pergi ke TPS. Soal
kompensasi, saya tidak perlu meminta dari manusia, karena saya berharap
mendapat cek dari Allah. Saya ingin mendapat tiket ke surga," ujar Astri
yang mengaku hanya perlu waktu kurang dari setengah jam untuk
menyelesaikan syuting iklan tersebut.
Bahkan Astri nyaris tak berdandan, dan hanya memakai
bedak serta sapuan tipis lipstik di bibir mungilnya. Ia mengaku tak
khawatir popularitasnya sebagai artis akan menurun, ketika banyak pihak
menganggapnya telah berafiliasi dengan kekuatan politik tertentu.
Bahkan, Astri juga berani berbeda
pendapat dengan suaminya yang lebih cenderung mendukung Partai Amanat
Nasional (PAN). Mengambil sikap yang jelas, kata Astri, adalah
wujud nyata partisipasi politik dalam situasi demokrasi. Konsekuensinya,
dalam internal rumah tangga, berbeda afiliasi partai bukan hal yang mesti
dipertentangkan. Bahkan, keragaman itulah yang dapat menjadi sumber
keindahan.
Untuk itu, Astri mengaku tak pernah secara langsung
mengarahkan orang-orang terdekatnya untuk mendukung PKS. Kendati mengaku
simpatisan dari partai yang dalam Pemilu 2004 ini menempati nomor urut 16,
Astri tak merasa perlu berpesan kepada orang lain untuk mencoblos
PKS.(CR-32/P-2) |