Kalau kuperhatikan saat kini,kita hanya mampu menulis sedikit,itupun banyak cuplikan,copyan,terjemahan,saduran,dan sebagainya.Banyak ulama saat ini mengarang buku dalam kapasitas perjudul saja,yang terdiri dari beberapa halaman.Tidak seperti ulama zaman dahulu kala.Meski ada beberapa ulama Indonesia,yang kulihat ada menulis buku mengikuti ulama dahulu ( salaf ),tapi sangat sedikit sekali,tidak seperti zaman dahulu kala bagai jamur.
Kalau kuperhatikan sejarah hidup ulama dahulu,memang ,ulama dulu sangat rajin membaca,dan waktu mereka banyak untuk itu,sementara waktu luang untuk bermain,bercanda dan tidur mereka sangat sedikit sekali. Meski aku di kenal wanita alim di pesantrenku,bahkan pernah mendapat gelar " Ahli Syurga ",saking baiknya akhlakku terhadap siapa saja ,kegemaranku hanya di mesjid dan menghafal Al Qur'an,mengajarkan teman-temanku,juga adik-adik kelas bahasa Arab,serta pelajaran mereka lainnya.Aku wanita yang aktif dalam organisasi dan pramuka ketika itu,sering di kirim kemana-mana untuk perlombaan,bahkan sampai tingkat MHQ Dan kaligrafi Se Sumbar, tapi cita-citaku jadi dokter ngak pernah luput. Akhirnya ayahku bilang " Ima,..dari 9 orang anak ayah,ngak ada yang sekolah agama sampai ke akar-akarnya.kalau dokter,bidan ,sudah ada kakakmu,Insinyur,SE,tapi yang sekolah agama,sampai tuntas dan keakar-akarnya,ngak ada lagi,hanya tinggal kamu saja lagi.jadi ayah mengharapkan,terimalah tawaran bea siswa ke mesir itu.kalau Ima rindu pulang ke Indonesia,tiap tahun akan ayah kirim ongkos untuk pulang itu ".Itulah janji ayahku padaku agar aku mau menerima tawaran bea siswa itu.. Mulanya dengan air mata berlinang dan berat hati,aku terima juga nasehat ayahku itu.Anehnya,meski belajar agama itu bukan dari keinginan hatiku,namun diantara semua perempuan Indonesia ketika itu yang belajar di Al Azhar,cuman aku satu-satunya yang naik tingkat,teman-temanku yang lain pada tinggal kelas,( atau mengulang kembali ke tingkat 1 ). Sudah menjadi watakku,meskipun sering aku melakukan belajar agama termasuk untuk mengambil S2 di Al Azhar ini,menerima tawaran PNS ,juga bukan keinginanku,tapi keinginan suamiku ,entahlah ,mungkin saja,doa dari orang tua ,juga suami begitu ampuhnya ,sehingga betapapun sulitnya untuk lulus,aku masih bisa juga termasuk kategori mahasiswi yang lulus dengan baik.Bukan karena kepintaranku,tapi aku yakin karena do'a dari ortuku juga suamiku sendiri.Soal otakku,aku merasakan sama saja dengan lainnya. Aku tak ingin mengecewakan ortu dan suamiku yang sangat mengharapkan aku berhasil,kalau diriku ditanya,aku sudah cukup menjadi Ibu RT saja,hatiku sudah tenang,puas dan bahagia dengan mendidik anak-anakku dan patuh pada suami,suatu kebahagiaan yang tiada taranya bagiku,bila aku dapat membahagiakan mereka.itu saja. Tapi dikarenakan ortu dan suamiku menginginkan aku sekolah lebih lanjut lagi dan sampai keakar-akarnya,aku terima dengan senang hati,tanpa merasa terpaksa sekalipun,kuikhlaskan hati,semoga aku mendapat ganjaran keridhaan disisi Allah itu saja yang kuinginkan. Mulanya aku merasa ragu-ragu akan otakku yang takkan mungkin rasanya bisa lulus di tingkat kuliyah untuk mencapai S2 itu,karena memang belum pernah ada yang lolos di jurusan Al Hadist itu dari mahasiswi Asing lainnya,mulai dari dulunya,sampaipun saat ini,selain hanya seorang mahasiswi dari Malaysia,dan setelah aku masuki, aku termasuk diantaranya,jadi memang hanya baru dua orang yang mampu lolos di bidang itu. ( sampai saat ini,..aku sangat mengharapkan semoga yang akan datang di permudah oleh Al Azhar untuk mengambil S2 ,S3 jurusan Al Hadist ini di Al Azhar karena aku tahu masyarakat Indonesia butuh banyak akan agamawan di bidang ini,terutama masa yang akan datang melihat banyaknya timbul golongan-golongan islam di Indonesia , karena memang untuk S2 paling cepat selesainya dlm waktu 5 thn,paling lambat 8 tahun.untuk S2 saja,.sungguh suatu proses pendidikan yang sangat lama sekali,dapat di bayangkan betapa sulit dan apa sih yang di pelajari selama itu,..? jelas,..buku-buku hadist yang ribuan jumlahnya itulah yang di teliti oleh agamawan di bidang ini,juga persoalan agama yang cukup berat,semakin hari semakin bertambah saja ), Untuk lulus di bidang ini karena memang benar-benar sangat sulitnya.kalau untuk orang mesir,banyak yang lolos, begitulah sehingga belum berperang aku sudah mundur dan tak yakin akan lulus. Tapi suamiku terus mendorongku dan mengatakan ,melihat sisi otak,aku mampu katanya.Tapi aku tetap tak yakin,hanya demi untuk menyenangkan hati suamiku,kuturuti juga kemauan beliau,aku rajin juga datang kekuliyahku itu.Kalau dibandingkan dengan teman-temanku yang semuanya orang mesir,rasanya aku adalah orang yang terbodoh,namun mempunyai instink yang cukup kuat,terutama saat ujian,banyak teman-temanku yang bertanya ( persis kayak dukun saja kiranya aku kala itu ),kira-kira topic mana dari sebanyak itu topic yang di sodorkan professor akan keluar dalam ujian nantiknya. Entah kenapa instinkku selalu benar,apa yang kurasakan,memang itulah topic yang keluar dalam ujian.Sehingga benar-benar aku di duga punya ilmu kayak begituan,padahal Naudzubillahimindzaliklah , kalau aku punya ilmu seperti itu,hanya saja,karena aku sering shalat malam,dan shalat-shalat sunnah lainnya,ilham itu datang dari Allah, juga kekuatan mampu menilai dari satu mata kuliyah yang bukunya ratusan lembar itu,tebakanku memang selalu tepat kena sasarannya. Di Tingkat dua,namaku mulai menanjak lagi,seperti ketika aku di Dinput.Dimana-mana bulletin dan organisasi,menarikku untuk ikut jadi pengurus dan penulis cerpen,dan puisi.Bedanya,kalau di Dinput aku hanya berada di kalangan para cewek saja,sementara di Kairo,campur aduk,lelaki dan wanita. Pergaulan sebebas itu,jauh dari orang tua,ngak ada yang perhatikanku,selain keimanan dan takut pada Allah saja,yang membuat diriku bisa menjaga diri.Sudah pasti Allah turut berperan andil dalam kehidupanku,sejak tingkat satu,aku sudah kenal dekat dengan seorang pria ( yang sekarang jadi suamiku ),beliau ini sangat alim,sehingga meskipun kita pacaran,namun tak pernah terjadi,sebagaimana pacarannya teman-temanku yang lain,yang sering jalan berdua,pegangan tangan,bahkan kalau di Indo lebih dari itu lagi.jangan di harapkan hal itu terjadi pada diriku.Dan memang juga aku tak mau melakukan hal semacam itu.Kenapa aku ngak mau sampai sejauh itu ? Alasannya cuman satu saja." Takut pada Allah ".,dan aku menyadari bahwa belum tentu pacarku yang saat ini akan jadi suamiku nantiknya,sementara diriku menginginkan indahnya malam pertama,bagaimana indahnya getaran-getaran cinta saat sang suami yang sah dan halal memegang dan membelai diriku mencium keningku pertama sekali.bahwa memang beliaulah orang pertama sekali melihat menyentuh diriku,tak pernah diriku terjamah sedikitpun,walau hanya sebatas pegangan tangan ,apalagi lebih dari itu,selain semua itu kuhadiahkan untuk suamiku yang tercinta saja. Siapa sih yang ngak cinta dengan pacarnya,apalagi perhatian dan kasih sayangnya sebelum kami menikah,masyaAllah cukup tinggi. Kemana-mana aku diantar ( tapi tak jalan barengan,aku di depan ,sementara ia jalan beberapa meter di belakangku,persis seperti nabi Musa As dan dua orang puteri ).Kalau beliau datang ke rumah, dan itupun di ruang tamu yang banyak lalu lalang orang lewat hanya menanyakan bagaimana belajarku,ngak sampai 10 menit,beliau pulang. Kadang aku lucu bercampur heran dengan mantan pacarku,alias suamiku saat ini dulunya.beliau ini sangat cuek sekali orangnya,tidak perayu kayak lelaki lain yang sering menggodaku.Beliau ini hanya mengatakan sayang ,simpatik dan cintapadaku hanya satu kali saja selama masa pacaran kurang dari 4 tahun itu,selebihnya tak pernah ia katakan,padahal aku sangat menginginkannya mengatakannya berulang-ulang dan sesering-seringnya dalam hari-hariku. Beliau ini hanya memberikan perhatian secara tak langsung saja,melalui teman wanitaku yang lain,menanyakan bagaimana keadaanku,kuliyahku.Tapi aku dapat mengetahui bahwa ia masih sangat mencintaiku,dari sikapnya,juga rasa cemburunya yang kalau beliau melihat aku berbicara dengan lelaki lain,wajahnya memerah bahkan ada kekesalan di hatinya,aku mengetahui hal itu justru dari lelaki lain yang selalu bertanya, : Ada apa dengan da rahim ,.koq wajahnya kelihatan berubah lihat saya dan ima berbicara ,..apa ada hubungan khusus dengannnya ? ". Aku hanya terdiam saja , kalau ditanya orang semacam itu.Mo diapakan lagi,.jangankan orang lain,aku sendiri saja bingung dengan pacarku yang satu ini kupikir.Beliau ini sudah resmi jadi pacar saya,tapi ngak sebagaimana layaknya orang pacaran ? Aneh kan ? Beliau ini ngak ingin hubungan istimewa kami ini di ketahui oleh orang banyak sebelum dekat waktu menikah,karena ada di hatinya perasaan malu,sebagai orang beragama koq pacaran,jalan berduaan begitu,tapi hati nya memiliki rasa cinta pada saya.Saya ketika itu yang masih sangat berumur muda sekali ( 19-20 thn ),ngak ngerti,maksudnya apa,dan maunya apa ? Jadi aku bergaul saja dengan siapa saja lelaki lain,tapi tetap aku memegang prinsip dan janjiku." Akan setia padanya,ngak kan menduakannya dalam cintaku pada lelaki lain,tidak ada satu lelaki lainpun kuberikan janji dan harapan,meski terlalu banyak,kalau kuhitung yang sudah mengungkapkan rasa cinta,dan ingin menikahi aku kala itu. __________________________________ Do you Yahoo!? Yahoo! Photos: High-quality 4x6 digital prints for 25¢ http://photos.yahoo.com/ph/print_splash ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________