Dari Sarasehan BKKBN Sumatera Barat * Puluhan Ribu Anak Tak Bisa Sekolah
By padangekspres, Selasa, 22-Juni-2004, 23:57:26 WIB

Kondisi SDM di Sumbar betul-betul memprihatinkan. Pasalnya, dari pendataan
yang dilakukan BKKBN tercatat 86.652 orang anak usia sekolah (7-15) tidak
sekolah, padahal mereka generasi muda yang ikut mengisi pembangunan di
republik ini.

Amfreizer-Padang

Bukan hanya masalah anak putus sekolah yang merisihkan di daerah ini, tetapi
juga terdapat 260.546 kepala keluarga yang tidak tamat Sekolah Dasar (SD)
atau 26,50 persen dari 983.154 keluarga yang ada di Sumbar.

Data tersebut disampaikan Kepala BKKBN Provinsi Sumbar, Indra Wirdhana SH MM
pada sarasehan hasil pemutakhiran data keluarga melalui pendataan keluarga
tahun 2003 di Sumbar, yang berlangsung di Inna Mutiara Hotel, Selasa (22/6).

Dijelaskan Indra, jumlah anak usia sekolah yang tidak sekolah di tahun 2003
sebetulnya turun 0,16 persen bila dibandingkan tahun 2002.

"Pada tahun 2002 terdapat 10,18 persen dari 864.838 jiwa anak usia sekolah
yang tidak sekolah. Sementara pada tahun 2003 ini hanya 10,02 persen dari
jumlah anak. Artinya ada penurunan jumlah anak usia sekolah yang tidak masuk
dunia pendidikan di Sumbar, namun masih belum signifikan,ujar Indra seraya
mengharapkan temuan angka-angka baru ini ditindaklanjuti oleh dinas terkait
dalam menyusun program kerja kedepan.

Sementara itu, jumlah kepala keluarga yang tidak tamat sekolah dasar di
Sumbar bila dibandingkan dengan tahun 2002 juga mengalami penurunan.
Tercatat sebanyak 262. 726 Kepala keluarga yang tidak tamat SD pada tahun
2002 dan pada tahun 2003 menurun menjadi 260.546 atau turun sekitar 0,66
persen.

Dijelaskannya, data tersebut dikumpulkan terhadap 2.227 desa, 7.09 dusun,
3.701 RT dan terhadap 983.154 kepala keluara yang ada di Sumatera Barat.
Karena di kumpulkan melalui pendataan langsung ke sasarana kepala keluarga,
maka saat ini sudah dimiliki data lengkap sehingga nama sang anak yang tidak
sekolah, siapa orang tuanya dan apa pekerjaan, tinggal di dusun mana,
semuanya tertera dalam data keluarga.

Selain menampilkan hasil hasil pumatakhiran data keluarga,a pada sarasehan
tersebut juga tampil Direktur Pengelolaan dan teknologi Informasi Jakarta,
A. Aziz Wahab SE yang lebih memfokuskan pembicaraan paca data base keluarga
secara nasional. Saat ini setiap warga sudah bisa melihat secara langsung
data keluarga secara nasional melalui internet.

Jadi dengan adanya data base ini akan mempermudah kalangan pengusaha atau
lainnya untuk mengembangkan usaha, karena melalui data base ini sudah bisa
menampilkan secara keseluruhan tentang keadaan suatu daerah. Mulai dari
jumlah, keadaan dan kondisi perekenomian keluarga hingga nama orang ingin
dicari, penguna tinggal mengklik nama yang ia inginkan. Maka ia akan
menemukan nama tersebut tinggal dimana, pekerjaan dan berapa angota
keluarganya, ujar Aziz. (***)

Padang Ekspres Online : http://localhost/endonesia
Versi online:
http://localhost/endonesia/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=28627



____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke