At 3:24 AM -0700 6/6/00, Sjamsir Sjarif wrote:
>Dari Berita AP kita baca. Saya salin tanpa izin untuk berita kampung kita.
>June 6, 2000
>
>Indonesian Quake Deaths at 103
>
 Filed at 3:18 a.m. EDT
>By The Associated Press

>Rabu, 7 Juni 2000

Sebnagai susulan berita saya kopi lagi berita dari Kompas Online Rabu June
6, 2000 (bagian 1)

-- Sjamsir Sjarif

   "Dalam kondisi fisik belum makan, sibuk mengemasi barang dan mendirikan
tenda  seadanya, tiba-tiba gempa kembali nambah. Siapa yang tak panik?
Sampai  sekarang, belum seorang pejabat pun yang menengok kami dalam
kondisi  kehilangan tempat tinggal begini," keluh Tarmizi, korban gempa
yang tinggal di  kawasan perumahan Ria Harapan Makmur, tak begitu jauh dari
kantor gubernur.



Bengkulu Makin Kritis, Nasib Warga Enggano Masih Gelap


* Gempa Susulan 470 Kali


Bengkulu, Kompas


Gempa susulan kembali mencemaskan jutaan jiwa penduduk Bengkulu, Selasa
(6/6),

di saat pemerintah daerah (pemda) baru saja rapat soal penanganan pascagempa

yang terkesan kurang sigap dan belum terkoordinasi dengan baik. Gempa
susulan

sebanyak 470 kali kembali membuat warga panik dan pasrah.


"Dalam kondisi fisik belum makan, sibuk mengemasi barang dan mendirikan
tenda

seadanya, tiba-tiba gempa kembali nambah. Siapa yang tak panik? Sampai

sekarang, belum seorang pejabat pun yang menengok kami dalam kondisi

kehilangan tempat tinggal begini," keluh Tarmizi, korban gempa yang tinggal
di

kawasan perumahan Ria Harapan Makmur, tak begitu jauh dari kantor gubernur.


Humas Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Alam (Satkorlak

PBA) Bengkulu Husni Hasanuddin mengungkapkan, hingga Selasa pukul 17.30
waktu

setempat, korban gempa yang sudah teridentifikasi tercatat 60 orang tewas.

Tambahan dua korban tewas terakhir dilaporkan berasal dari Kabupaten
Bengkulu

Utara. Selain korban tewas, petugas Satkorlak juga mencatat 255 luka berat
dengan

kondisi kritis dan sisanya 266 orang luka ringan.


Gubernur Bengkulu Hasan Zen membantah dan agak marah dengan data lapangan

yang diperoleh para wartawan. Data lapangan yang diperoleh wartawan

menyebutkan korban meninggal sampai hari Senin sebanyak 94 orang.


Untuk klarifikasi soal data, korban dan bangunan yang rusak, pihaknya sudah

memerintahkan setiap kepala daerah tingkat II dan camat-camat untuk
melakukan

inventarisasi dan membuat laporan rinci serta menyerahkan secepatnya ke
Satkorlak

PBA.


Tentang perkiraan kerugian sementara, gubernur menyebutkan, untuk saluran
irigasi

yang rusak diperkirakan Rp 7,5 milyar. Kerugian jembatan dan jalan yang
merupakan

bagian PU Bina Marga dilaporkan sekitar Rp 4,5 milyar, sedangkan kerusakan

bangunan perkantoran, pertokoan, gedung sekolah, dan fasilitas lainnya
sekitar Rp

10,25 milyar. Lalu, kerugian akibat ratusan rumah yang rusak dan roboh
diperkirakan

sekitar Rp 30 milyar.


Gubernur Bengkulu Hasan Zen yang baru tiba dari Jakarta, Selasa dini hari,
dalam

rapat koordinasi dengan anggota Muspida, Kepala Dinas, dan Kepala Kanwil

mengungkapkan, kebutuhan mendesak untuk menangani korban pascamusibah

nasional ini adalah obat-obatan, tenda, air bersih, WC darurat, dan dapur
umum.


"Posko harus segera dibuka di empat lokasi, yakni posko 1 di rumah sakit,
posko 2 di

Dinas Kesehatan, posko 3 di Departemen Pekerjaan Umum, dan posko 4 di Pulau

Baai," jelasnya.


Dipaparkan, dari data yang tercatat sejauh ini, bantuan baru datang dari
Pemda

Sumatera Selatan berupa beras, mi instan, dan tenaga medis sekaligus
obat-obatan.

Akan datang bantuan dari Spanyol dan Jepang.


Paling berisiko


Sementara itu, pakar geologi Dr Ir Suparka APU, yang juga Wakil Ketua LIPI,
di

Jakarta, Senin sore, mengungkapkan, berdasarkan penelitian tingkat
kegempaan di

Sumatera diketahui ada empat zona yang tergolong paling berisiko terkena
gempa

besar dengan

kekuatan 6-7 pada Skala Richter, yakni Bengkulu, Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera

Barat, dan Lampung.


Untuk mengurangi jatuhnya korban jiwa dan kerugian harta benda dalam jumlah

lebih besar lagi perlu segera disusun peta kegempaan pada skala mikro di
daerah

tersebut. Peta ini harus menjadi acuan dalam perencanaan Tata Ruang Wilayah.

Dengan demikian, daerah permukiman akan ditempatkan pada zona yang relatif

aman. Dan daerah yang paling rawan hendaknya dijadikan kawasan konservasi
atau

dihutankan.


Nasib warga Enggano


Gubernur menggarisbawahi bahwa data yang diungkapkan kepada pers itu belum

termasuk di Pulau Enggano, sekitar 122 mil di barat Kota Bengkulu. Sebab,
situasi

terakhir di pulau tersebut, hingga tiga hari setelah bencana gempa bumi,
masih

belum diketahui pasti. Kalaupun ada, masih simpang siur.


Namun, ia mengakui, selain Bengkulu Selatan, lokasi terparah adalah di Pulau

Enggano. "Keadaan di Pulau Enggano belum diketahui, apa ada korban atau
tidak

dan berapa rumah yang mengalami kerusakan. Ada yang melaporkan hampir 90

persen rumah di pulau itu roboh dan rusak akibat gempa berkekuatan 7,3 pada
Skala

Richter. Untuk kepastian, pejabat yang ditunjuk akan melakukan pendataan

menyusul tibanya bantuan kapal KRI Nala dari TNI AL yang direncanakan
berangkat

malam ini," ujarnya.


Komandan Korem 041 Garuda Emas Kolonel (Inf) Syarifuddin menambahkan, Pulau

Enggano sangat membutuhkan bantuan. "Saya harus ke Enggano sekarang. Ini
harus

jadi sasaran pokok," tandasnya.


Ekonomi sudah jalan


Bila sebelumnya ekonomi di Bengkulu lumpuh, sejak Selasa, ekonomi sudah

berangsur normal, meski pertokoan belum buka seratus persen. Jalan di KM 41
arah

Bengkulu Selatan yang semula dilaporkan terputus karena batu besar menutup
jalan,

sejak siang kemarin, sudah berjalan normal, kecuali jalan ke Pulau Baai.
Akibat

badan jalan amblas, arus lalu lintas ke arah itu dan sebaliknya terputus
sejak

Minggu.


"Untuk menimbun badan jalan yang amblas yang meninggalkan jejak lubang besar

dibutuhkan tanah penimbun sebanyak 150 meter kubik," kata Kepala Sub-Dinas
PU

Bina Marga Bengkulu Edi Waluyo.


Jadi, untuk beberapa hari ke depan, jalur tersebut masih terputus. Sejumlah
ruas

jalan mengalami kerusakan akibat badan jalan amblas, yakni di kawasan Jalan
S

Parman, badan jalan di daerah wisata resor Pantai Panjang, dan badan jalan
di

kawasan Ria Haraan Makmur. Jalan-jalan tersebut menganga dan amblas beberapa

sentimeter.


Sampai Selasa, sejumlah daerah terputus aliran listriknya, termasuk jaringan

telepon. Karena aliran dan jaringan telepon terputus, warga sangat
membutuhkan

lilin dan minyak tanah sebagai alternatif penerangan dan bahan bakar.
Padahal,

menurut warga, lilin dan minyak tanah tersebut sulit diperoleh.
(nal/zul/yun/sah)


25 dari 60 korban tewas adalah:

Karmila (60), Saiji ( 45), Saidi (45) asal Kuala Lempuing. Saadilah (60),
Maya (15)

dari Muara Bangkahulu. Piknini (45) asal Penurunan. Yun (65) Arsi (55) dan

Mundadi, asal Pagardewa. Blomo (30), Suraji (40), Citra (4), Eva (13),
Teguh (20),

Tedi (20), Ihsana (15), Mariaman (20), Rai (73), Dasmah (40) dan Tinong
(50) dari

Selebar. Sulaiman (39), Fauzan (6), Vovo (13) dari Tebeng. Thereisia AK (9)
asal

Padangjati. Irfan (12) asal Kuala Alam.



LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecord&tbl=1
=================================================
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id
=================================================
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=================================================
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=================================================

Kirim email ke