Harapan Adalah Masa Depan
Publikasi 11/11/2002 07:31 WIB

eramuslim - Dalam ritme kehidupan yang sangat majemuk ini, manusia dihadapkan pada 
kenyataan-kenyataan hidup yang beragam. Dari sekian keberagaman pilihan itu, semua 
pasti berharap mendapatkan kehidupan yang bahagia, bermakna, serta berguna. Namun pada 
kenyataannya, ada kalanya manusia mengabaikan harapannya itu karena ketidaktahuan 
bagaimana merealisasikannya.

Abu Ridho dalam buku Recik-Recik Spritualitas Islam mengatakan, harapan merupakan 
pancaran suasana batin atau situasi kemanusiaan yang sedang menanti-nanti atau 
mengharapkan sesuatu yang disenanginya bakal menjadi kenyataan. Sedangkan dalam 
perspektif Imam Al-Ghazali, sebuah harapan tepat disebut harapan bila istilah itu 
digunakan untuk penantian sesuatu yang disenangi, dan telah disiapkan semua sebab dan 
sarana yang masuk dalam kategori usaha seorang hamba; usaha yang dilakukan secara 
maksimal dan habis-habisan sehingga yang tersisa, dan ini yang menentukan, adalah 
sesuatu yang tidak masuk dalam kategori usahanya, yaitu karunia dan ketentuan Allah.

Menurut kedua tokoh spiritual tersebut, harapan adalah keinginan terhadap sesautu yang 
dapat membuat kehidupan ini bahagia, sesuai dengan apa yang kita inginkan. Harapan 
merupakan pembangkit semangat, pelumas mencapai tujuan. Memiliki harapan berarti kita 
memiliki keinginan terhadap sesuatu yang dapat memberikan kekuatan bagi kita untuk 
mewujudkan sebuah kebahagian hidup yang bermakna. Betapa meruginya manusia jika tidak 
memiliki harapan terhadap masa depannya, atau memiliki harapan tetapi tidak berusaha 
mewujudkannya, atau bahkan tidak memiliki harapan hidup sama sekali. 

Siapa yang tidak berharap mendapatkan pasangan serta keturunan yang baik, siapa yang 
tidak berharap memenuhi hidupnya dengan prestasi, siapa yang tidak berharap kesuksesan 
dalam bisnis, karier, studi dan masa depan, siapa yang tidak berharap adanya 
kedamaian, siapa pula yang tidak berharap dapat menjalankan hidup ini dengan tenang 
melalui ibadah, serta dekat dengan Tuhan? Siapapun pasti menginginkan itu semua, 
karena semua itu adalah salah satu sumber kebahagiaan.

Setiap manusia dapat mewujudkan harapan-harapan tersebut jika memiliki semangat, 
optimisme nan pantang menyerah, serta bekerja keras untuk mewujudkannya. Namun pada 
tahap realisasi, sering harapan tersebut tidak sesuai dengan keinginan manusia, atau 
sebaliknya, keinginan manusia terkadang melebihi harapannya. Atau bahkan harapan itu 
tidak direalisasikan sama-sekali, dan yang ada justru angan-angan belaka. Keadaan ini 
membuktikan kepada kita bahwa ada kekuatan lain yang seharusnya kepada-Nya kita 
gantungkan harapan. Itulah yang disebut oleh Imam Al-Ghazali sebagai karunia dan 
ketentuan Allah. 

Agar kita tidak kehilangan harapan, agar harapan sesuai dengan keinginan, agar harapan 
dapat memberikan kebahagiaan, maka tidak ada cara lain, yaitu mengantungkan harapan 
hanya kepada Allah. Ketidaksesuain harapan dengan kenyataan yang inginkan, jika kita 
tidak bertawakal kepada Allah maka dapat membuat kita putus asa. Berharap pada manusia 
dapat membuat kecewa, tapi jika kita berharap kepada Allah, Allah pasti akan memenuhi 
harapan kita.

Mulailah dari sekarang mencatat apa-apa yang Anda inginkan, kemudian tanamkan harapan 
agar Anda memiliki kehidupan yang baik di masa depan. Realisasikan semaksimal mungkin 
dengan kerja keras, jangan mengandalkan orang lain, setelah itu bertawakallah kepada 
Allah dan gantungkanlah semua harapan tersebut hanya kepada-Nya, kelak apapun yang 
terjadi Anda tidak akan kecewa. (Yesi Elsandra)




__________________________________________________________
Outgrown your current e-mail service? Get 25MB Storage, POP3 Access,
Advanced Spam protection with LYCOS MAIL PLUS.
http://login.mail.lycos.com/brandPage.shtml?pageId=plus&ref=lmtplus

RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===============================================

Kirim email ke