Re: [RantauNet] subscribe message

2002-08-30 Terurut Topik Nuzirman

Tarimo kasih atas sambutan-nyo yang alah manarimo ambo untuk bergabung di
Rantaunet.
Iyo urang awak banyak di pagelaran. ambo basabalahan rumah somo urang awak.

mak bandoro di padang dima, kalau ambo di padang-kota. di Raden Saleh. mana
tau awak basabalahan rumah juo di padang

- Original Message -
From: bandaro [EMAIL PROTECTED]
To: Nuzirman [EMAIL PROTECTED]
Cc: RANTAUNET [EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, August 29, 2002 9:31 PM
Subject: Re: subscribe message




 Salamaik bagabuang Nuz.

 Batambah Rantaunetter cabang Bgr ciek lai.
 Rasono banyak urang awak di Pagelaran 


 Wass
 mak Bandaro
 Blok B
 Bogor Baru
 bogor
 ~~


 Nuzirman wrote:
 





RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===



[RantauNet] Secangkir Kopi Asin Hangat

2002-08-30 Terurut Topik Nuzirman



 
Secangkir Kopi Asin Hangat  Seorang pria 
bertemu dengan seorang gadis di sebuah pesta, si gadis tampil luar biasa 
cantiknya, banyak lelaki yang mencoba mengejar si gadis. Si pria 
sebetulnya tampil biasa saja dan tak ada yang begitu memperhatikan dia, 
tapi pada saat pesta selesai dia memberanikan diri mengajak si gadis 
untuk sekedar mencari minuman hangat. Si gadis agak terkejut, tapi 
karena kesopanan si pria itu, si gadis mengiyakan ajakannya. 
 Dan mereka berdua akhirnya duduk di sebuah coffee shop, tapi si 
pria sangat gugup untuk berkata apa-apa dan si gadis mulai merasa 
tidak nyaman dan berkata, "Kita pulang aja yuk...?!?".  
Namun tiba-tiba si pria meminta sesuatu pada sang pramusaji, "Bisa minta 
garam buat kopi saya?" Semua orang yang mendengar memandang dengan ke 
arah si pria, aneh sekali! Wajahnya berubah merah, tapi tetap saja dia 
memasukkan garam tersebut ke dalam kopinya dan meminumnya. 
 Si gadis dengan penasaran bertanya, "Kenapa kamu bisa punya 
hobi seperti ini?"  Si pria menjawab, "Ketika saya 
kecil, saya tinggal di daerah pantai dekat laut, saya suka bermain di 
laut, saya dapat merasakan rasanya laut, asin dan sedikit menggigit, 
sama seperti kopi asin ini. Dan setiap saya minum kopi asin, saya selalu 
ingat masa kanak-kanak saya, ingat kampung halaman, saya sangat rindu 
kampung halaman saya, saya kangen orang tua saya yang masih tinggal di 
sana."  Begitu berkata kalimat terakhir, mata si pria mulai 
berkaca-kaca, dan si gadis sangat tersentuh akan perasaan tulus dari 
ucapan pria di hadapannya itu. Si gadis berpikir bila seorang pria 
dapat bercerita bahwa ia rindu kampung halamannya, pasti pria itu 
mencintai rumahnya, perduli akan rumahnya dan mempunyai tanggung 
jawab terhadap rumahnya. Kemudian si gadis juga mulai berbicara, 
bercerita juga tentang kampung halamannya nun jauh di sana, masa 
kecilnya, dan keluarganya.  Suasana kaku langsung berubah 
menjadi sebuah perbincangan yang hangat juga akhirnya menjadi sebuah 
awal yang indah dalam cerita mereka berdua. Mereka akhirnya 
berpacaran. Si gadis akhirnya menemukan bahwa si pria itu adalah seorang 
lelaki yang dapat memenuhi segala permintaannya, dia sangat perhatian, 
berhati baik, hangat, sangat perduli .. betul-betul seseorang yang 
sangat baik tapi si gadis hampir saja kehilangan seorang lelaki seperti 
itu!  Untung ada kopi asin!  Kemudian cerita 
berlanjut seperti layaknya setiap cerita cinta yang indah, sang putri 
menikah dengan sang pangeran dan mereka hidup bahagia selamanya,dan 
setiap saat sang putri membuat kopi untuk sang pangeran, ia membubuhkan 
garam di dalamnya, karena ia tahu bahwa itulah yang disukai oleh 
pangerannya.  Setelah 40 tahun, si pria meninggal dunia, dan 
meninggalkan sebuah surat yang berkata, "Sayangku yang tercinta, mohon 
maafkan saya, maafkan kalau seumur hidupku adalah dusta belaka. 
Hanya sebuah kebohongan yang aku katakan padamu ... tentang kopi 
asin.  Ingat sewaktu kita pertama kali jalan bersama? Saya 
sangat gugup waktu itu, sebenarnya saya ingin minta gula tapi malah 
berkata garam. Sulit sekali bagi saya untuk merubahnya karena kamu pasti 
akan tambah merasa tidak nyaman, jadi saya maju terus. Saya tak pernah 
terpikir bahwa hal itu ternyata menjadi awal komunikasi kita! Saya 
mencoba untuk berkata sejujurnya selama ini, tapi saya terlalu 
takut melakukannya, karena saya telah berjanji untuk tidak 
membohongimu untuk suatu apa pun.  Sekarang saya 
sekarat, saya tidak takut apa-apa lagi jadi saya katakan padamu yang 
sejujurnya, saya tidak suka kopi asin, betul- betul aneh dan rasanya 
tidak enak. Tapi saya selalu dapat kopi asin seumur hidupku sejak 
bertemu denganmu, dan saya tidak pernah sekalipun menyesal untuk segala 
sesuatu yang saya lakukan untukmu. Memilikimu adalah kebahagiaan 
terbesar dalam seluruh hidupku. Bila saya dapat hidup untuk kedua 
kalinya, saya tetap ingin bertemu kamu lagi dan memilikimu seumur 
hidupku, meskipun saya harus meminum kopi asin itu lagi. 
 Air mata si gadis betul-betul membuat surat itu menjadi basah. 
Kemudian hari bila ada seseorang yang bertanya padanya, apa rasanya 
minum kopi pakai garam?  Si gadis pasti menjawab, rasanya 
manis.  ==  Kadang anda merasa anda mengenal 
seseorang lebih baik  dari orang lain, tapi hanya untuk menyadari 
bahwa  pendapat anda tentang seseorang itu bukan seperti 
yang  anda gambarkan. Sama seperti kejadian kopi asin tadi, 
 ..   Tambahkan Cinta dan Kurangi Benci karena 
terkadang  garam terasa lebih manis daripada gula.