Berita OL dari mimbarminang hari ini, semoga bermamfaat dan mohon
maaf bila ada yang tidak berkenan.

Wassalam
T. Lare
--))--

Kamis, 14/3/2002 01.56 WIB

Cemex Masih Terus ‘Bergerilya’

Padang, mimbarminang.com — Berbagai kalangan di Sumbar maupun di
perantauan mengecam upaya-upaya yang diduga terus dilakukan pihak PT
Cemex Indonesia guna mengadu-domba dan memecah-belah masyarakat
Sumbar, berkaitan dengan semakin kokohnya tuntutan spin off
(pemisahan) PT Semen Padang (SP) dari PT Semen Gresik di daerah itu.

“Upaya-upaya mengadu-domba dan meme-cah-belah masyarakat itu terlihat
jelas. Tindakan tidak manusiawi seperti itu jelas sangat kita
sayangkan,” ujar anggota Komisi B DPRD Sumbar, Drs. Afrizal, Bac, di
Padang, Rabu (13/3/2002).

Menurut dia, tindakan yang dilakukan pihak Cemex untuk tetap
menggagalkan tuntutan spin off tersebut tidak saja disayangkan para
tokoh masyarakat di Sumbar, tetapi juga oleh para sesepuh dan anggota
masyarakat Sumbar yang berada di perantauan.

Dikatakannya, tidak kurang dari dua mantan Gubernur, Azwar Anas dan
Harun Zain, juga sangat menyayangkan aksi “gerilya” yang terus
dilancarkan pihak Cemex tersebut. Azwar Anas dan Harun Zain, katanya,
merupakan dua tokoh dan sesepuh Sumbar diperantauan yang dipas tikan
sangat prihatin dengan kondisi tersebut.

“Keduanya merupakan tokoh yang sejak dulu berjuang untuk membangun
dan memperta-hankan PT Semen Padang. Pak Azwar sendiri merupakan
mantan Dirut Semen Padang, orang yang dulu pernah menyelamatkan
pabrik semen itu dari kebangkrutan. Jelas mereka tidak akan setuju
masyarakat di daerahnya diadu-domba dan dipecah-belah oleh
kepentingan asing seperti itu,” ujar Afrizal.

Berbagai kalangan di Sumbar dan di perantau-an mengaku sangat
prihatin akan kondisi yang tengah berlangsung itu, karena setelah
tidak berhasil mendapat dukungan dari kalangan eksekutif, legislatif
dan tokoh-tokoh masyarakat agar tuntutan spin off tidak diteruskan,
kini Cemex mencoba mendekati berbagai unsur dan elemen lainnya di
tengah-tengah masyarakat.

Menurut Afrizal, pihak Cemex kini mencoba mencari dukungan dari
berbagai LSM dan organisasi kepemudaan di Sumbar supaya kehendak
mereka agar put option tetap jalan dan spin off dibatalkan bisa
terlaksana sesuai harapan mereka.

“Mereka gagal mendapatkan dukungan dari kalangan eksekutif dan
legislatif. Karenanya kini mereka mencoba memanfaatkan LSM-LSM dan
organisasi-organisasi kepemudaan untuk memperoleh dukungan yang
mereka harapkan,” jelasnya.

Tindakan Cemex itu juga mulai mendapat tanggapan dari kalangan
masyarakat lainnya. Amril Bujang, warga Kelurahan Perupuk Ta-bing,
Padang, berharap LSM-LSM dan organi-sasi kepemudaan di daerahnya
tidak mudah terpancing dengan iming-iming pihak Cemex.

“Kalau mereka mengundang pasti ada maunya, dan dipastikan juga akan
dibarengi dengan mengiming-imingi sesuatu yang menggiurkan,” katanya.

Sekali lagi ia berharap kalangan LSM dan organisasi kepemudaan di
daerah itu tidak mudah tergoda. “Seharusnya kita sadar kita berjuang
untuk siapa, sementara upaya-upaya Cemex itu jelas hanya akan membuat
kita teradudomba dan terpecahbelah,” katanya.(ant)
==================================================

Kamis, 14/3/2002 01.53 WIB

Kapolresta Padang, Zahirwan Gantikan Sukrawardi

Padang, mimbarminang.com — Hari ini, Kamis (14/3/2002), jabatan Kapol-
resta Padang diserahte rimakan dari Ajun Komi-saris Besar Polisi
(AKBP) Drs Sukrawardi Dahlan pada penggantinya AKBP. Drs Zahirwan
Marza. Sukrawardi Dahlan selan-jutnya akan menempati jabatan baru
sebagai Ke-pala SPN Lido Dit Diklat di Polda Metro Jaya. Se-mentara
Zahirwan Marza, sebelumnya menjabat Ka-polres 50 Kota.

Acara serahterima seperti biasa berlangsung di halaman Mapolresta
Padang dengan Inspek tur Upacara Kapolda Sumbar Brigjen Pol. Drs
Adang Firman. Kemudian dilanjutkan dengan malam pisah sambut pada,
Jumat malam (15/3/2002) di rumah dinas Kapolresta jalan Gajah Mada
Lapai Padang.

Mutasi jabatan strategis di jajaran Polda Sumbar ini tertuang dalam
telegram Kapolri Jenderal Da’i Bachtiar bernomor TR/200/II/2002
tertanggal 20 Februari 2002. Selain menyangkut pergantian kedua
perwira mene ngah (pamen) ini, telegram Kapolri juga memuat mutasi
125 pamen Polri lainnya.

Dari fotokopi telegram Kapolri Jenderal Da’i Bachtiar berisi mutasi
127 pamen Polri yang diperoleh Mimbar Minang tercantum juga mutasi
beberapa pejabat Polda Sumbar lainnya.

Zahirwan Marza mengawali tugasnya di Polda Sumbar sejak lulus Sekolah
Pendidikan Perwira Polri pada tahun 1976. Beberapa jabatan telah
dipangkunya, diantaranya menjadi, Sesdit Diklat Polda Sumbar,
Kapolres Pesisir Selatan, Kapolres Padang Pariaman dan terakhir
menjabat Kapolres Kab. 50 Kota. Selama jadi Kapolres, putra asal
Pesisir Selatan ini dikenal tertutup terutama berhadapan dengan
wartawan.

Sukrawardi Dahlan telah memangku jabatan Kapolresta Padang lebih
kurang sembilan bulan. Sukrawardi Dahlan dilantik menjadi Kapolresta
Padang pada, 24 Mei 2001 lalu oleh Kapolda Sumbar Brigjen Didy
Kusumayadi mengantikan AKBP Estuning Widayat.

Angin kepindahan Sukrawardi ini telah ber-hembus beberapa pekan
belakangan. Berbagai spekulasi berkembang terutama di kalangan
wartawan yang selalu mengikuti setiap sepak terjang putra asal
Kuranji Padang ini. (jon)
=========================

Kamis, 14/3/2002 01.50 WIB

Curah Hujan Masih Normal

Padang, mimbarminang.com — Diperkirakan selama dua hingga empat hari
ini hujan tidak akan turun di Sumbar. Kalau pun terjadi,
intensitasnya tidak terlalu banyak dan akan lebih sering turun pada
sore dan malam hari.

Menurut prakiraan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Stasiun
Meterologi Padang, selama bulan Maret berdasarkan arah angin, hujan
akan banyak turun di Selatan. Yakni di sekitar laut Indonesia,
Bengkulu, Sumatra Selatan, sebagian Jambi, Lampung dan Jawa Barat.

Sedangkan di Sumbar, selama bulan ini, curah hujan masih normal atau
tidak melebihi rata-rata hujan di Padang setiap Maret. Rata-rata
hujan Maret atau normalnya selama 30 tahun 332mm. Kecepatan angin pun
masih berkisar 25 km/jam, dengan arti kata, masih tidak membahayakan.

Kondisi lainnya, kelembaban udara di Sumbar, khususnya Padang,
berkisar antara 78-96 persen atau bisa dikatakan agak kering. Dan
suhu di Padang lebih panas dari biasanya antara 22 derajat celcius
sampai 33 derajat celcius.

Sedangkan soal kabut asap yang terlihat beberapa hari terakhir itu
disebabkan kebakaran hutan di Riau dan Sumut. “Asap akibat kebakaran
hutan ini dibawa oleh angin ke Padang dan wilayah Sumbar umumnya. Hal
ini disebabkan karena angin pada bulan Maret berhembus dari Timur
Laut,” kata Kepala BMG Stasiun Meteorologi Tabing Drs. Emrizal,
Ah.Mg., kepada Mimbar Minang, Rabu (13/3/2002).

Kalau kebakaran hutan masih tinggi, maka asap dan kabut akan semakin
tebal sehingga mempengaruhi curah hujan. Meskipun saat ini matahari
berada di Equator, namun kalau kabut tebal, maka cahaya matahari
tidak sampai ke permukaan sehingga tidak terjadi penguapan. Kalau
penguapan mengalami hambatan maka tidak terbentuk awan dan hujan
tidak akan turun.

“Kita tidak bisa mengukur ketebalan kabut, namun kabut ini akan
hilang kalau hujan turun dengan intensitas yang tinggi,” ujar
Emrizal. Hujan yang terjadi di Padang dan Sumatra Barat umumnya
diperkirakan akibat pembentukan awan di bagian Barat Sumatra dan
dipengaruhi angin laut dan angin darat.

Normal

Pada bulan Maret 2002 diperkirakan curah hujan masih normal, yakni
sekitar 300 mm-350 mm. Angka normal curah hujan pada bulan Maret
terhitung 30 tahun belakangan 360 mm. “Kalau pun curah hujan yang
akan turun lebih dari yang kita perkirakan, namun kelebihan itu tidak
seberapa dan masih bisa dikatakan nomal,” kata Emrizal.

Selama 12 hari awal Maret curah hujan yang turun sebanyak 83 mm. Awal
Maret hujan turun hampir setiap hari, yakni masing-masing 22 mm pada
tanggal 1 Maret, 7,0 mm tanggal 3 Maret, tanggal 4 dan 5 Maret masing-
masing 15,7 mm dan 1,0 mm. Sedangkan tiga hari terakhir, Ahad-Selasa
(10-12/3) hujan tidak turun.

Jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2001, curah hujan di
Padang jauh di bawah normal. Bulan Maret 2001, curah hujan hanya 138
mm. Dan jika dilihat bulan Februri 2002 lalu, curah hujan pun masih
normal, yakni 272 mm. Meskipun sebelumnya curah hujan diperkirakan
bulan Februari sekitar 260 mm. Curah hujan sebanyak 272 mm ini turun
selama 7 hari dengan curah hujan minimal 1,0 mm. Namun pada bulan
ini, sempat terjadi hujan lebat tanggal 20 Februari dengan jumlah 111
mm.

“Curah hujan turun satu hari lebih dari 100 mm inilah yang
mengkhawatirkan kita terhadap bahaya banjir. Apalagi kalau daya serap
air kurang dan saluran air tersumbat, membuat kota Padang banjir,”
tuturnya.

Kekeringan Bulan Juni

BMG memperkirakan pada awal Juni 2002 mendatang akan terjadi Elnino
di Indonesia. Elnino ini akan mengakibatkan di Indonesia mengalami
kekeringan. Namun intensitas Elnino ini sangat rendah dan tidak akan
terjadi di seluruh daerah di Indonesia, mungkin hanya lebih banyak
terjadi di Indonesia bagian Timur. Seperti Elnino yang terjadi tahun
1997 lalu, Aceh dan Medan tidak terlalu terpengaruh.

“Perkiraan ini sudah merupakan perkiraan lembaga-lembaga perkiraan
cuaca dan iklim di dunia dan saya baru mendapatkan informasi ini,”
kata Emrizal.

Elnino ini, lanjutnya, biasanya terjadi kurang lebih enam bulan dan
terjadi antara tiga sampai lima tahun. Seperti tahun 1997 lalu dimana
hampir seluruh wilayah Indonesia mengalami kekeringan.

Kekeringan yang terjadi di Indonesia dan beberapa wilayah di Asia,
diakibatkan pengaruh perubahan cuaca global. Di mana suhu permukaan
Samudra Pasific sangat panas jika dibandingkan sebelumnya. Suhu panas
yang terjadi di Samudra Pasific mengakibatkan banyak terjadi
penguapan di sana dan angin pun menuju ke sana karena tekanannya
lebih rendah. Hujan akan lebih banyak turun di negara-negara Amerika
Latin dan di Samudra Pasific. Biasa jadi di negara ini akan sering
terjadi banjir.(fin)
====================

Kamis, 14/3/2002 01.48 WIB

Bandar Narkoba Roboh Dihantam ‘Timah Panas’

Padang, mimbarminang.com — Bandar narkotika jenis putaw berhasil
diringkus anggota Reserse Narkotik (Restik) Ditserse Polda Sumbar
setelah dilumpuhkan dengan ‘timah panas’ di Lubuk Minturun Padang,
Selasa (12/3). Dari bandar yang bernama Akrianda Atman (35) ini,
petugas menyita sedikitnya 14 paket putaw, tiga bungkus plastik klip
putaw serta dokumen berisi catatan penjual-an narkotika.

Kaditserse Polda Sumbar Kombes Pol Drs. Tedjo Sularso dalam
keterangannya kepada wartawan mengatakan, tersangka diciduk setelah
melakukan transaksi di Kampus AKBP jalan Khatib Sulaiman sekitar
pukul 17.00 WIB.

“Kita telah mengintai gerak-gerik pelaku dari kejauhan. Setelah
selesai transaksi baru dilakukan pengejaran,” ujar Tedjo didam pingi
Kabag Restik Kompol Drs.Heru DP.

Setelah pelaku selesai transaksi, kata Tedjo, beberapa orang
anggotanya mengiku-ti pelaku hingga berhenti di Lubuk Min turun.
Namun saat hendak diciduk, pelaku berusaha kabur dan memberikan
perlawan an. Pada saat itulah, petugas melepaskan peluru panas dan
tepat mengenai paha kiri lelaki yang mengaku tinggal di Parak
Kerambil II No. 8 Kecamatan Padang Barat ini.

Dikatakan, setelah pelaku berhasil dilumpuh kan dilakukan
penggeledahan. Ternyata ditemu kan, barang bukti berupa putaw di
balik kaus kaki pelaku. Sedangkan barang bukti lainnya berupa uang
Rp200 ribu yang merupa kan hasil penjualan putaw disita dari saku
celana pelaku.

Dalam pengakuannya, telah menjadi penjual alias bandar selama satu
tahun dan tidak memakai barang haram yang dikirim dari Jakarta itu.
Ia juga mengakui, para konsumen lebih banyak dari kalangan mahasiswa.
Satu paket putaw dijual seharga Rp100 ribu. Biasanya pelaku yang juga
mengaku atlet kungfu ini, datang langsung menemui kon-sumen yang
sudah menjadi langganannya.

“Diduga pelaku mempunyai jaringan yang kuat karena tidak mungkin
bekerja sendiri. Karenanya kita akan terus mengembangkan kasus ini,”
imbuh Heru.(jon)
================

Kamis, 14/3/2002 01.44 WIB

Jemaah Bukittinggi Tiba Hari Ini

Padang, mimbarminang.com — Jemaah haji asal Kota Wisata Bukittinggi,
Kamis (14/3/2002) ini dijadwalkan akan sampai di Bandara Tabing
Padang, untuk selanjutnya pulang ke kampung halaman masing-masing.
Informasi yang diterima dari petugas haji Sumbar, menyebutkan,
sementara ini jumlah jemaah yang tergabung pada Kloter VI/14 MES ini
masih utuh sebanyak 455 orang (lima orang termasuk petugas).

“Kita memang belum mendapat-kan informasi yang pasti mengenai jemaah
Kloter VI ini, karena manifes jemaah yang akan pulang belum kami
terima dan biasanya itu baru diberikan pihak penerbangan pada saat
pemulangan esok (hari ini-red),” ujar salah seorang petugas haji
Sumbar yang dihubungi Mimbar Minang melalui telepon sore kemarin.

Kloter yang dipimpin Awaluddin Cuncun ini menurut jadwal tiba di
Bandara Polonia Medan pada Rabu (13/3) malam sekitar pukul 21.30 WIB.
Kedatangan mereka di Medan setelah menempuh perjalanan selama delapan
jam dari Jeddah ini, disambut oleh Kabid Urais Kanwil Depag Sumbar H.
Zainal, S.H., MS., pejabat dari Kota Bukittinggi serta pejabat Kanwil
Depag Sumut dan P2IH Debarkasi Medan. Di Bandara Tabing sebagaimana
biasa yang menyambutnya hanyalah Kabid Urusan Haji Kanwil Depag
Sumbar H. Arman Ali bersama panitia lainnya.

Berangkat dari pengalaman pemulangan jemaah Kloter IV dan V,
kedatangan mereka di Bandara Polonia tidak jauh meleset dari jadwal
yang ditetapkan pihak Garuda Indonesia. Sebab kesibukan di Bandara
King Abdul Azis Jeddah semenjak beberapa hari terakhir ini mulai
berkurang, sehingga jadwal penerbangan dari Jeddah itu bisa tepat
waktu. Dengan demikian, diperkira kan kedatangan mereka di Medan
berkisar antara pukul 21.00 hingga 22.00 WIB.

Sedangkan penerbangan dari Medan ke Padang, meskipun beberapa hari
ini Kota Medan sendiri tengah diliputi asap tebal, namun belum
mengganggu jadwal penerbangan. Walaupun ada sedikit keterlambatan,
keter-lambatan itu hanya beberapa menit saja. Bahkan pada penerbangan
kelima yang pada perjanjian pertama akan sampai di Padang pukul 17.50
WIB, namun pihak Mandala mempercepatnya hingga pukul 16.50 WIB atau
hampir berdekatan dengan kedatangan penerbangan keempat.

“Untuk penerbangan kelima itu kita menggunakan pesawat reguler kita,
makanya bisa dipercepat satu jam dari jadwal semula,” ujar Kepala
Perwakilan Mandala Padang Det El Fisra di sela-sela pemulangan Kloter
V, Selasa lalu.

Meskipun panitia dan pihak penerbangan telah berupaya memulangkan
jemaah sesuai jadwal, namun para penjemput jemaah sering juga dibuat
kesal dan kecewa. Pasalnya, jadwal yang ditempelkan pada beberapa
lokasi di Bandara Tabing berbeda dengan kenyataannya, alias
terlambat. “Bahkan ketika ditanya pada panitia, mereka memberikan
jawaban berbeda satu dengan yang lainnya,” ujar beberapa penjemput
jemaah mengomel.

Berbeda dengan kloter-kloter sebelumnya, pada kloter VI ini
kemungkinan pejemput jemaah sedikit lebih lengang. Pasalnya, Pemko
Bukittinggi menyediakan angkutan bagi jemaah dari Padang ke
Bukittinggi. Jadi para penjemput bisa menunggu dan menjemput jemaah
di Balai Kota Bukittinggi.

Selain untuk memberikan keamanan dan kenyaman bagi jemaah,
Bukittinggi punya pola tersendiri dalam pengangkutan barang jemaah.
Dari Medan, mereka tidak mengangkutnya dengan pesawat, melainkan
dengan truk. Setelah barang-barang itu diturunkan dari pesawat Garuda
yang membawanya dari Mekkah, barang bawaan itu langsung diangkut
dengan truk ke Bukittinggi. “Jadi mereka tak usah repot-repot
mengurus barang bawaannya, karena mereka bisa langsung mengambilnya
di Balai Kota,” ujar salah seorang petugas.(jas)
================================================

Kamis, 14/3/2002
Biro Sospora Pemprov Bantah Ada Kekisruhan

Padang, Mimbar Minang — Kepala Biro Pember-dayaan Sosial Pemuda dan
Olahraga Setdaprov Sumbar Drs. H. Achmad Yunis membantah pengambilan
Api Porda VIII Sumbar yang untuk pertama kalinya dalam sejarah pesta
olahraga antar-kota dan Kabupaten ini dila-kukan pada dua tempat,
sebagai sebuah kekisruhan.

Bantahan Achmad Yunis itu diungkapkannya menanggapi pemberitaan
Harian Mimbar Minang Rabu (13/3/2002) kemarin tentang dualisme lokasi
pengambilan Api Porda. Selain mengirim siaran pers kemarin, Ahmad
Yunis melalui telepon juga menjelaskan secara langsung tentang
persoalan Api Porda itu.

Ketika ditanya apakah dengan adanya dua lokasi pengambilan Api Porda
Sumbar itu tidak merupakan sebuah kekisruhan, mengingat hal itu tidak
lazim dilakukan di berbagai pesta multi-cabang olahraga, termasuk
Olimpiade, apalagi ada SK Gubernur yang belum dicabut, Ahmad Yunis
tidak menganggapnya demikian. Ia menyatakan, dalam era otonomi daerah
saat ini, hal demikian memang harus dilakukan.

Apalagi, katanya, dalam kasus Porda VIII Sumbar ini, tuan rumah
Pesisir Selatan menjadikan iven ini sebagai moment untuk
mempromosikan aset wisata daerahnya. Karena itulah, Api Porda diambil
dari Rumah Gadang Mande Rubiah di Lunang Silaut. “Dan Pemda Provinsi
Sumbar menghormati hal itu,” kata Achmad Yunis dalam siaran persnya.

Sebaliknya, mengingat sejak awalnya lokasi pengambilan Api Porda ini
sudah ditetapkan di Pariangan, Tanahdatar, sesuai dengan SK Gubernur
No.SK.426.3-419.90 tanggal 15 Agustus 1990, maka hal itu juga
dilaksanakan pada Porda VIII ini.

Artinya, untuk pertama kali dalam sejarah Porda Sumbar, Api Porda
memiliki dua sumber; satu di Pariangan dan satu lagi di Lunang
Silaut.

Lalu, bagaimana untuk pelaksanaan Porda-porda berikutnya, apakah akan
kembali ke satu lokasi atau seluruh daerah peserta Porda nantinya
juga menuntut akan membawa Api Porda dari daerahnya masing-masing ke
tempat pelaksanaan iven itu, Achmad Yunis yang ditanya Mimbar Minang
soal itu, hanya menjawab secara diplomatis. “Nantilah itu akan kita
bahas lagi,” katanya.

Lima Kesepakatan
Menurut Achmad Yunis, pada pertemuan Selasa lalu, antara Pemkab
Pesisir Selatan selaku tuan rumah Porda VIII dengan Pemkab Tanahdatar
— daerah yang secara resmi ditetapkan sebagai ‘lokasi abadi’
pengambilan Api Porda — yang dimediatori oleh Pemprov serta dihadiri
oleh KONI Sumbar sebenarnya telah dicapai suatu kesepakatan dalam
bentuk solusi yang saling menguntungkan.

“Kalaupun saat itu Bupati Pesisir Selatan tidak langsung menyatakan
menerima solusi tersebut, hal itu semata-mata karena Bupati ingin
menyampaikannya dulu secara langsung ke panpel dan pihak-pihak
terkait di daerahnya. Tapi pada hakikatnya saat itu Bupati sudah bisa
menerimanya. Buktinya kesepakatan itu sudah ditandatangani,” katanya.

Dalam lima butir kesepakatan itu disebutkan bahwa, Pertama, Api Porda
VIII Sumbar disamping diambil di Rumah Gadang Mandeh Rubiah di
Kecamatan Lunang Silaut, juga diambil di Pariangan Kabupaten
Tanahdatar. Kedua, teknis pelaksanaan pengambilan Api Porda di
Pariangan dan pengkirapannya menuju Painan diserahkan kepada KONI
Sumbar dan Pemkab Tanahdatar.

Ketiga, Pada tanggal 20 Maret 2002, Api Porda dari Pariangan sudah
sampai di Painan dan kemudian digabung dengan Api Porda yang berasal
dari Mandeh Rubiah. Keempat, biaya yang ditimbulkan dalam proses
pengambilan Api Porda di Pariangan ditanggung sepenuhnya oleh
Pemerintah Kabupaten Tanahdatar. Kelima, biaya yang ditimbulkan untuk
kirab Api Porda dari Pariangan menuju Painan ditanggung oleh Pemprov
Sumbar.

Kesepakatan itu ditandatangani masing-masing oleh Bupati Pesisir
Selatan H. Darizal Basir, SC Konida Sumbar DR. Eri Berlian, M.Si dan
Drs. Syahril Kabag Pemuda dan Olahraga atas nama Pemprov Sumbar. Juga
ikut meneken kesepakatan itu, Sekum Panpel Porda VIII Drs. H.O.S.
Yerli Asir, selaku notulen rapat.(tun)
======================================

Kamis, 14/3/2002
Petani Nelayan Demo ke DPRD Agam

Lubuk Basung, Mimbar Minang — Para petani nelayan tradisional danau
Maninjau mengeluhkan nasibnya kepada DPRD Kabupten Agam, karena
belakangan telah terancam tak hidup ekonomi masyarakat setempat yang
diduga akibat penebaran kaporit dan taweh sebagai alat kimia
pembersih air danau dan telah berkali-kali dilakukan pihak tertentu
dengan mempergunakan motor bot.

Sekaitan dengan itu, puluah ribu bibit ikan keramba masyarakat mati
dengan ciri mata ikan memerah, dan terancam punah ikan asli danau
Maninjau akibat perlakuan sepihak yang menguntungkan sesaat,
sementara merugikan pihak lainnya yang sama-sama menggantungkan hidup
dari sumber daya alam Danau Maninjau selama ini. Kepada pihak-pihak
yang melakukan pembersihan air danau dengan cara sesaat itu
diharpakan muncul dan bertanggung jawab, harap masyarakat petani.

Ketua DPRD Kabupaten Agam Drs. Putra Utama di rauangan kerjanya,
Senin (11/3/2002) lalu menyatakan prihatin perilaku sepihak yang
merugikan masyarakat selingkar danau Maninjau tersebut, dan bila
benar itu dilakukan penebaran kaporit dan taweh kedalam danau
Maninjau sebagai sumber daya alam insting kaldera, maka permasalahan
baru muncul yang baru ditangani secara serius oleh pemerintah karena
danau Maninau, adalah sumber daya alam dan bukan waduk buatan
manusia, tegasnya.(ram)
=======================

Kamis, 14/3/2002
Kinerja Bank Nagari Terus Membaik

Padang, Mimbar Minang — Memasuki usia ke 40 tahun, perkembangan aset
Bank Nagari Sumatra Barat terus membaik mencapai nilai aset di atas
Rp2 triliun, dipicu oleh peningkatan realisasi penghimpunan dana
pihak ke tiga yang sangat signifikan Rp1,443 triliun, disamping
pertumbuhan kredit yang relatif menggembirakan.

Direktur Utama Bank Nagari Sumatra Barat, H. Syamsir Alam, R, S.E.,
dalam satu wawancara khusus di ruangan kerjanya, Rabu (13/3), mengaku
gembira dengan perkembangan kinerja keuangan bank yang dipimpinnya
ditengah suasana moneter yang masih belum menggembirakan.

“Betapa tidak, ditengah-tengah isu rekap bank – termasuk 12 Bank
pembangunan Daerah (BPD), kita masih tetap mampu memperbaiki posisi
aset sekaligus memperoleh laba yang relatif besar. Tetapi prestasi
yang diperoleh Bank Nagari ini tak lebih dari kepercayaan masyarakat
Sumbar terhadap bank milik daerah ini,” kata Syamsir Alam yang dalam
kesempatan itu didampingi Kepala Divisi Perencanaan dan Sumber Daya
Manusia (SDM) Amril Amir, S.H., dan Kepala Humas Bank Nagari Sumbar,
Momon.

Berdasarkan Neraca Keuangan Bank Nagari tahun 2001 (belum diadit),
total aset Bank Nagari sudah mencapai Rp2,123 triliun atau mengalami
peningkatan sebesar 35 persen dibandingkan posisi tahun 2000 sebesar
Rp1,573 triliun. Sementara dibandingkan tahun 1999, posisi aset pada
tahun 2001 ini mengalami peningkatan 63 persen lebih.

Membaiknya nilai aset Bank Nagari ini, menurut Syamsir Alam, didukung
oleh perkembangan dana pihak ke tiga, realisasi kredit dan modal
bank. Sampai akhir tahun 2001, total jumlah dana pihak ke tiga yang
berhasil dihimpun Bank Nagari sudah mencapai Rp1,443 triliun lebih.

Realisasi dana pihak ke tiga ini, katanya, mengalami peningkatan yang
sangat signifikan dibandingkan tahun 2000 sebesar Rp997,9 miliar,
atau naik sekitar 44,6 persen. “Membaiknya portofolio dana pihak
ketiga ini, terutama dari jasa giro, disamping dana obligasi senilai
Rp100 miliar dan penempatan dana dari Bank Indonesia,” katanya.
Sementara itu, katanya, realisasi penyaluran kredit Bank Nagari pada
periode yang sama juga mengalami peningkatan relatif besar yaitu
sebesar 16,4 persen dari semula Rp975,6 miliar pada akhir tahun 2000
menjadi Rp1,135 triliun pada akhir tahun 2001.

Tetapi diakui oleh Dirut Bank Nagari Sumbar ini, pertumbuhan
realisasi kredit dan dana pihak ketiga pada tahun 2001 memang relatif
masih belum seimbang. Namun, tampiknya pula, hal itu bukan
dikarenakan melemahnya permintaan kredit dari nasabahnya, tetapi
lebih dikarenakan laju pertumbuhan dana yang sangat tinggi.

“Coba lihat sajalah realisasi pertumbuhan dana kita, mana ada bank
yang mengalami growth hampir mendekati 50 persen di tengah suasana
moneter seperti itu. Karena itu, wajar saja struktur dana dan kredit
menjadi kelihatannya agak timpang. Tetapi sebenarnya bukan karena
faktor demand kredit turun, buktinya kredit kita masih tumbuh 16,4
persen,” katanya.

Laba Naik
Perkembangan dana dan kredit selama tahun 2001, menurut Syamsir Alam,
sangat berpengaruh terhadap perolehan laba Bank Nagari. Total laba
yang diperoleh mencapai Rp70 miliar, atau meningkat lebih dari
seratus persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp39 miliar.

Realisasi perolehan laba ini, menurut dia, juga relatif tinggi jika
dibandingkan perolehan kredit pada tahun-tahun sebelumnya. Misalnya,
pada tahun 1999 Rp21 miliar, 1998 Rp14 miliar, 1997 Rp10 miliar dan
1996 Rp5 miliar.

“Besarnya perolehan laba pada tahun 2001, disamping berasal dari
perolehan bunga operasional kredit juga berasal dari perolehan bunga
dana yang ditempatkan pada sejumlah bank,” katanya tanpa merinci
lebih jauh.

Sebenarnya, ujar Syamsir, perolehan laba Bank Nagari bisa digenjot
lebih besar lagi apabila terjadi penambahan modal segar dari pemegang
saham. Sebab, katanya, penambahan setiap Rp1 miliar modal bank bisa
meningkatkan ekspansi kredit sampai Rp8 – Rp10 miliar. “Bayangkan
kalau masuk modal segar sebesar Rp100 miliar, kita bisa ekspan kredit
sampai Rp1 triliun,” ujarnya.

Prospek modal itu, menurut Syamsir, sebenarnya bisa diambil dari
penempatan kembali pajak perusahaan sebesar 35 persen dari total
keuntungan, atau dari penempatan kembali PPh pasal 21 dan pasal 22.
Tetapi, menurut Syamsir pula, kebijakan permodalan ini sangat
tergantung dengan dukungan dari pemegang saham dan DPRD Sumbar.

“Jika ada kesepakatan antara manajemen, pemegang saham, pemerintah
provinsi dan DPRD Sumbar soal model permodalan alternatif itu, saya
kira pertumbuhan Bank Nagari masa mendatang akan lebih tingggi lagi,”
katanya.

CAR Lampaui Target
Lebih lanjut Dirut Bank Nagari Sumbar ini mengungkapkan meskipun bank
yang dipimpinnya masih menghadapi kesulitan untuk menambah besaran
modal disetornya, tetapi sesuai indikator pencapaian ratio modal
ideal yang ditetapkan Bank Indonesia, Bank Nagari Sumbar telah
berhasil melampauinya.

Menurut dia, pada tahun 2001 Bank Indonesia menetapkan capital
adequaty ratio (CAR) bank umum sebesar 8 persen. Tetapi, lanjutnya,
sampai tahun 2001 CAR Bank Nagari telah mencapai 9,89 persen.
Realisasi CAR ini secara perlahan memang terus membaik dibandingkan
tahun 2000 dan 1999 masing masing sebesar 8,74 persen dan 8,42
persen. “Keberhasilan Bank Nagari memperbaiki ratio modalnya ini
ditengah kesulitan dana segar ini dilakukan dengan cara menarik
kembali sebagian keuntungan pemegang saham, memperbesar cadangan
modal dan diversifikasi modal dari sumber lainnya,” kata dia.

Sebagai contoh, katanya, dari total deviden Rp20 miliar yang
diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatra Barat pada tahun 2000
lalu sekitar Rp5 miliar diantaranya dikembalikan lagi ke Bank Nagari
sebagai tambahan modal. Begitu pula pada tahun 2001 lalu, dari Rp20
miliar deviden Pemprov Sumbar sebesar Rp5 miliar juga dikembalikan
menjadi modal bank. “Walau jumlahnya kecil, tetapi penambahan modal
ini cukup efektif memperbaiki struktur permodalan sekaligus
multiflier efeknya, terutama pada kemampuan ekspansi kredit,”
katanya.

Dikatakan, jumlah modal disetor Bank Nagari per 2001 sebesar Rp71,524
miliar atau sedikit mengalami peningkatan dibandingkan tahun
sebelumnya sebesar Rp70,795 miliar. Tetapi, performance modal ini,
sudah mengalami peningkatan yang relatif tinggi dibandingkan tahun-
tahun sebelumnya.

Menjawab pertanyaan Mimbar Minang mengenai keberhasilan manajemen
Bank Nagari mencapai kinerja keuangan yang relatif bagus, ditengah
kondisi makro ekonomi yang masih belum pulih, Direktur Utama Bank
Nagari yang sebelumnya menjabat Kepala Cabang Utama Padang ini,
mentamsilkan hal itu dengan tiga sense (rasa).

Pertama, karena adanya rasa memiliki (sense of belonging) dari
masyarakat Sumatra Barat kepada Bank Nagari Sumbar yang ditandai
dengan tingginya realisasi pengimpunan dana pihak ketiga. Kedua,
karena adanya sense of responsibilty (rasa tanggungjawab) pengelola
bank terhadap kepercayaan yang diberikan oleh pemagang saham. Dan,
ketiga, karena adanya sense of loyality (sikap loyal) karyawan
terhadap program dan target-target usaha yang ditetapkan oleh
manajemen.(son/awe)
===================

Kamis, 14/3/2002
Pemborosan Rp3,2 Miliar di DPRD Padang

Padang, Mimbar Minang — Mantan anggota DPRD Padang periode 1992-1997
sekaligus Ketua GM Kosgoro Sumbar Indra Syarif sangat menyayangkan
terjadinya pemborosan Rp3,2 miliar di DPRD Padang selama tahun 2000-
2001.

Seperti diberikan harian ini Rabu (13/3/2002) kemarin, terungkapnya
kasus ini, merupakan hasil temuan BPKP Wilayah I Medan dalam
pemeriksaannya bulan Agustus tahun lalu. “Sangat saya sayangkan,
anggota dewan yang terhormat tersebut sikapnya ternyata tidak
mencerminkan pembelaan terhadap rakyat. Padahal, itu adalah uang
rakyat yang seharus nya dikembalikan pada rakyat juga!” cetusnya pada
Mimbar Minang Rabu (13/3/2002).

Walaupun dana tersebut sebagian digunakan untuk anggaran ke luar
daerah yang katanya untuk studi banding, namun, menurut Indra, hal
tersebut telah melanggar PP 110 tentang kedudukan keuangan Ketua dan
Anggota Dewan. “Saya menilai, pihak berwajib harus proaktif
menyelidiki hal ini, demi penyelamatan uang negara,” jelasnya.

Lebih jauh ia mengatakan, secara moral ini tentunya sangat memalukan.
Tentunya, menurut dia, kondisi tersebut ada hubungannya dengan latar
belakang pendidikan yang dimiliki para anggota dewan. Dimana, di era
reformasi, tampaknya latar belakang pendidikan minimal ternyata bukan
suatu permasalahan yang berarti.

Padahal, di era sebelumnya, keberadaan seorang anggota DPR adalah
sesuai dengan sistem kedudukan di DPR dimana latar belakang
pendidikan anggota DPR adalah SLTA, sehingga kualitas para anggota
dewan tersebut dapat terjamin.

Yang terjadi sekarang adalah, ada juga di antara anggota dewan yang
memiliki latar bela kang pendidikan SMP bahkan SD. Ini tentunya
sangat menyedihkan sekali karena kualitasnya tidak lagi dapat
dipertanggungjawabkan.

“Seharusnya, para anggota dewan itu malu kepada rakyat, karena dana
yang mereka boroskan berasal dari rakyat. Tapi nampaknya anggota
dewan itu cuma pandai menghabiskan uang rakyat tanpa menampakkan
hasil yang nyata. Kalaupun ada Perda yang telah dihasil-kan, itu
belumlah merupakan Perda yang dibutuhkan oleh rakyat. Bahkan, Perda
yang dihasilkan tersebut cenderung menjepit rakyat. Misalnya, Perda
retribusi yang seolah-olah dicari-cari agar segala sesuatu yang
dilakukan dilakukan rakyat mengeluarkan uang retribusi untuk
pemerintah. Padahal hasilnya, hanya diboroskan oleh anggota dewan
yang terhor-mat,” kata Indra panjang lebar.(at)
===============================================

Kamis, 14/3/2002
Apotik Milik Dosen Unand Dikupak Maling

Padang, Mimbar Minang - Apotik Medika Farma yang berada di jalan
Belakang Olo No 37 Padang, Rabu (13/3) dini hari dikupak maling.
Brankas berisi uang sekitar Rp3 juta serta sejumlah obat-obatan
disikat pelaku.

Pelaku masuk dengan cara memotong dua kunci gembok yang dipasang pada
pintu rolling. Kerugian materil yang diderita pemilik apotik, Ir.H.
Rizal Zein MS., ini diperkirakan mencapai Rp20 juta.

Informasi yang dihimpun, aksi pencurian yang diduga dilakukan oleh
orang yang mengerti dengan harga obat-obatan ini pertama sekali
diketahui oleh Zulfariati. Ketika hendak membuka apotik pagi hari
kemarin, Zulfa melihat pintu rolling tidak terkunci lagi dan kedua
kunci gemboknya telah putus.

Sebelum memberitahukan pemilik apotik, Zulfa sempat memeriksa keadaan
di dalam apotik. Sepintas tidak terlihat adanya tanda-tanda pelaku
pencurian masuk ke dalam apotik karena obat-obatan masih tersusun
rapi. Namun setelah diperiksa ternyata maling hanya menyikat obat-
obatan yang harganya mahal.

Menyadari maling telah menyatroni apotik tempat ia bekerja, Zulfa
segera melapor pada H.Rizal Zein. Beberapa saat kemudian, H. Rizal
yang juga merupakan dosen di Unand datang ke apotik. Sebelum
memeriksa lebih jauh, Rizal melaporkan aksi pencurian yang terjadi di
apotiknya.

Menurut Rizal Zein kepada wartawan di Mapolresta, dirinya baru
mengetahui pencurian tersebut pagi hari (Rabu-red) sekitar pukul
08.00 WIB dari salah seorang karya wannya.

Barang-barang yang disikat, sebuah brankas berisi uang Rp3 juta,
surat BPKB mobil BA 2356 JC, surat BPKB sepeda motor BA 7901 AE, buku
tabungan Bank Nagari dan Bank BPD serta surat-surat penting lainnya.

“Brankas yang berhasil dibawa kabur tersebut berisikan uang tunai
sebesar Rp3 juta serta surat BPKB mobil dan sepeda motor, buku
Tabungan dan surat apotik,” kata Rizal yang terlihat masih galau.

Sementara itu, Kasat Serse Polresta Padang, AKP Novia Jaya SH, ketika
dikonfirmasikan membenarkan terjadinya peristiwa tersebut.

Menurutnya, sesuai pengaduan yang diterima nya dari pemilik apotik,
Ir. H Rizal Zein MS, Rabu (pagi). Untuk mengusut lebih jauh, Kasat
serse mengaku telah menurunkan tim ke TKP. “Kasus ini akan terus kami
kembangkan sesuai bukti-bukti yang telah diperoleh,” katanya.

Dikatakan, maling berhasil menyikat brankas dan obat-obat mahal
dengan cara memotong pintu rolling. Sebelum meninggalkan lokasi
pelaku, menutup kembali pintu dengan rapi.

Dari hasil pemeriksaan di lapangan, ruangan dalam apotik terlihat
rapi dan yang tinggal sejumlah obat-obat murah. Di lokasi ditemukan
linggis yang diperkirakan digunakan sebagai alat bantu untuk membuka
gembok.

“Obat-obatan dikumpulkan ke dalam karung karena ada setengah karung
obat-obatan terting gal. Diduga karena telah mendapatkan brang kas,
pelaku meninggalkan obat yang sudah dikumpulkan ke dalam karung,”
terang Kasatserse.(jon/rep)
===========================

Kamis, 14/3/2002
Hari Ini Tahun Baru Islam Diperingati

Padang, Mimbar Minang — Seperti tahun-tahun sebelumnya, peringatan
tahun baru Islam 1 Muharam 1423 hijriah ini amat jauh berbeda dengan
perayaan tahun baru masehi.

Perayaan tahun baru Islam ini cendrung diabaikan dan tidak dirayakan —
terutama para generasi muda sebagaimana mereka merayakan tahun baru
masehi—. Padahal momen ini sebagai instrospeksi diri terhadap apa
yang telah dikerjakan, mengukur keimanan dan ketakwaan selaku umat
beragama (islam).

Atas perbedaan sikap dan perlakuan terhadap perayaan tersebut,
tampaknya sudah saatnya sejumlah pihak terkait, terutama aparat
pemerintah sebagai penggerak mempelopori dan mensosialisasikan acara
penyambutan tahun baru Islam ini dengan meriah dan gegap gempita,
seperti halnya dilakukan saat penyambutan tahun baru masehi.

Agaknya hal ini juga sudah mulai dijajaki pihak Pemko Padang.
Bekerjasama dengan Perhimpunan Hari Besar Islam (PHBI) sejumlah
rangkaian kegiatan acara bernuansa islami sudah mulai dipersiapkan
guna meme-riahkan penyambutan 1 Muharam ini. Puncak acara, persis
pada 15 Maret 2002 Kamis (hari ini-red) sore saat pergantian bulan
yang ditandai dengan terbenamnya matahari.

Bertempat di mesjid Nurul Iman Padang, dilakukan kegiatan yang
disebut Haflatul Qur’an dan Muhassabah Qur’an. Rencananya hadir dalam
kesempatan tersebut, Walikota Padang dan jajarannya, Ketua DPRD
Padang, para pelajar di Kota Padang, pengurus ormas Islam, dan
seluruh lapisan masyarakat diharap-kan juga hadir.

Kegiatan tersebut diisi dengan pembacaan Al Qur’an, sholat maghrib
berjamaah, khutbah dan diakhiri dengan sholat Isya, istighfar
sekaligus shalat taubat dua rakaat dengan imam Ketua MUI Padang, Buya
Syamsul Bahri Khatib.

“Muhassabah, artinya instrospeksi terhadap apa yang dilakukan selama
satu tahun, mencoba menghitung-hitung jumlah kebaikan dan keburukan
yang pernah dilakukan, bila ternyata banyak kebaikan agar
ditingkatkan lagi, bila sebaliknya, agar diinsyafi dan mohon ampun
Nya,” kata Syamsul menjelaskan.

Kegiatan ini, menurut pihak Pemko Padang terkait dengan misi dan visi
kota yang salah satunya menjadikan warga yang tinggi keimanan dan
ketakwaannya. “Jadi dengan haflatul Qur’an menjadikan Al Qur’an
sebagai inspirasi dari segala kegiatan pembangunan yang berwawasan
islami,” kata pejabat Pemko.

Menyusul kegiatan tersebut, sejumlah rangkaian acara pekan Muhara

am juga akan dilaksanakan di sekolah-sekolah melalui kegiatan lomab
bernafas islami, seperti lomba shalat jemaah, bacaan ayat pendek,
lomba didikan subuh, lomba qasidah rebana seperti yang telah
dilakukan sekolak Kartika di Jalan Imam Bonjol Rabu kemarin melakukan
lomba baca ayat pendek.

“Begitupun di masing-masing kecamatan dikoordinir Camat dan KUA
setempat diadakan pawai dengan melibatkan ormas di kecamatan. Untuk
besok (hari ini-red) sudah dimulai oleh kecamatan Padang Barat,”
jelas Hariadi Dahlan, Kabag Bina Sosial Kota Padang.

Selain itu, lanjutnya, juga dihimbau pada seluruh pengurus mesjid
melakukan Tabligh Akbar dalam rangka memperingati tahun baru Islam
ini yang waktunya selama bulan Muharam, begitupun dengan lingkungan
di masing-masing unit kerja agar para PNS melakukan goro dan K3 untuk
kebersihan lingkungan sebagai momen menyambut tahun baru Islam dengan
suasana dan lingkungan bersih.

Sejumlah rangkaian acara yang bakal digelar, tampaknya memang sebagai
momen untuk merayakan tahun baru Islam dengan cara Islami dan
bertujuan menggugah masyarakat, bahwa Islam juga punya tahun baru
yang selama ini tidak dirayakan dan kurang menjadi perhatian terutama
generasi muda.

Maklum karena selama ini tidak ada inisiatif dari para pimpinan yang
juga tampaknya jauh dari akhlak Islami. Maka dapat dimaklumi pula
bila para generasi muda lebih fokus dan amat berpartisipasi dalam
perayaan tahun baru masehi yang hitungan pergantian tahun pada jam
00.00, dan rela mati-matian batanggang merayakannya sedangkan
pergantian tahun baru islam ditandai dengan terbenamnya matahari saat
waktu sholat Maghrib, tidak menjadi perhatian.(sel)
===================================================

Kamis, 14/3/2002
Sumbar Alami Kelangkaan Ulama

Padang, Mimbar Minang — Rektor IAIN Imam Bonjol Padang Prof. Dr. H.
Maidir Harun, M.A., mengatakan, Sumatra Barat khususnya lembaga-
lembaga agama saat ini sedang menghadapi tantangan yang sangat berat.
Di antara tantangan itu adalah terjadinya kelang-kaan ulama dan
pengaruh narkoba di kalangan anak muda.

Selain itu, merosotnya nilai-nilai moral di kalangan generasi muda
saat ini, salah satunya juga disebabkan oleh kurangnya keimanan
mereka. Tentunya, hal ini akan kembali lagi pada keadaan kurangnya
ulama yang dapat masuk ke jiwa para generasi muda dengan ceramah-
ceramah agamanya.

Banyak lembaga pendidikan agama mulai dari Raudhatul Athfal (TK),
Madrasah Ibtidai-yah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah
(MA) hingga pendidikan tinggi seperti IAIN, belum mampu menghadapi
tantangan tersebut. Padahal dulunya dari surau yang fasilitasnya
sangat sederhana seperti Parabek, Canduang, Cangkiang, Taram dan Jaho
Padang Panjang, lahir ulama-ulama kharismatik berkaliber
internasional seperti Buya Hamka, Natsir ataupun Buya Dt. Palimo Kayo.

“Bila lembaga pendidikan formal itu belum berdaya, saya menaruh
harapan yang besar agar pesantren bisa memainkan fungsi dan perannya
dalam menghadapi tantangan tersebut. Setidak-tidaknya pesantren bisa
menjadi kontributor terbesar bagi peningkatan mutu pendidikan
terutama bagi IAIN,” ujar Maidir Harun saat bersilaturrahmi dengan
pengasuh, santri dan orangtua santri Pondok Pesantren Madrasah
Tarbiyah Islamiyah (PPMTI) Batang Kabung di Mushalla Darus Shadiqin
Koto Tangah Padang, Ahad (10/3/2002) lalu.

Dalam siaran persnya, Kahumas IAIN Syamsuar Syam mengutip pernyataan
Maidir, menyebutkan, IAIN sendiri dalam rangka menghadapi tantangan
itu telah menjalin hubungan silaturrahmi dengan berbagai pondok
pesantren di Sumbar. PPMTI ini merupakan pesantren keempat yang
dikunjungi dan diajak kerja sama oleh IAIN dalam dua tahun terakhir
ini. Tiga pesantren lainnya yakni Pesantren Tarbiyah Islamiyah Koto
Panjang Lampasi Payakumbuh, Pesantren Darussalam Sumani Solok dan
Pesantren Nurul Yakin Ringan-Ringan Pariaman.

Dipilihnya kerjasama dengan pesantren, lantaran ia punya beberapa
keunggulan diantaranya punya kemampuan berbahasa arab yang baik,
mendidik karakter santri dalam kesehariannya dengan akhlak mulia
serta ketaatan dan keteraturan dalam menjalankan perintah agama.
“Mudah-mudahan dengan kelebihan yang dimiliki itu, akan lahir lagi
ulama kharismatik di ranah Minang ini,” harap Rektor.

Syamsuar Syam yang selalu mendampingi Rektor dalam setiap
kunjungannya ke berbagai pesantren itu, menyebutkan, dalam setiap
kunjungannya rektor selalu menyerahkan bantuan berupa beasiswa. Di
PPMTI Batang Kabung beasiswa diserahkan untuk 12 orang santri
berprestasi dengan total bantuan Rp1 juta.

Pimpinan PPMTI Buya Djamaris Tk. Mudo menanggapi kunjungan Rektor
IAIN itu, merasa bangga dan bahagia karena hal itu menandakan
tingginya kepedulian IAIN terhadap pesan-trennya yang merupakan salah
satu input bagi PTAIN terbesar di Sumbar ini. Menyangkut keunggulan
pesantren yang disebutkan rektor itu, pihaknya berjanji akan
mempertahankan dan meningkatkan keunggulan itu di masa yang akan
datang.

Pada saat bersamaan juga dilakukan acara pelepasan 80 orang santri
tingkat Madrasah Aliyah PPMTI untuk melaklasanakan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) ke-6. PKL yang ditempatkan di Nagari Guguk Kecamatan
Gunung Talang Kabupaten Solok itu, berlang sung selama 15 hari (10-26
Maret 2002). (jas)
==================

Kamis, 14/3/2002
Produksi Mesin Citra Dragon Mulai Rambah Pasar Nasional

Pariaman, Mimbar Minang — Mentri Perindustrian dan Pedagangan RI,
Rini M. Suwandi menyatakan salut atas prestasi yang dicapai industri
alat-alat dan mesin pertanian (alsintan) Citra Dragon Sei Sarik
Kecamatan VII Koto Sei Sarik, Kabupaten Pariaman. Karena, melihat
kondisi daerah yang kecil dan terpencil mampu menghasilkan produk
regional bahkan telah merambah ke tingkat nasional.

Rini M. Suwandi yang didampingi Gubernur Sumbar Zainal Bakar, S.H.
Kepala Dinas Perindag Drs. Bambang Soesilobroto, dan Kepala dinas
Perindagtam, Drs. Tamrin Sikumbang, juga menambahkan, jika potensi
ini lebih dikembangkan lagi, maka kemapuan industri alsintan
tersebut, Selasa (12/3/2002).

Dijelaskan, Rini pula, sebagai negara agraris, potensi semacam ini ke
depan harus digalakkan lagi. Karena produk yang dihasilkan dari usaha
dan industri kecil alsintan yang berkembang saat ini, mampu bersaing
dengan produk luar, sesuai dengan harga yang terjangkau oleh petani.

Usaha bengkel alsintan yang didirikan Dr. H. Aguswar sejak 1981 itu,
sampai saat ini telah memproduksi ribuan alsintan dari berbagai
jenis. Melalui tenaga kerja yang diserap sebanyak 30 orang, sebulan
Citra Dragon mampu memproduksi 40 unit dengan pemasaran utama pulau
Sumatra, jenis produk yang dihasilkan seperti Hydro Tilee (bajak
sawah), Thresher (mesin perontok gabah), Reaper (alat pemotong padi)
dan Hand Tractor (traktor tangan).

Aguswan yang ditanya wartawan usai peninjauan itu menyebutkan, untuk
melancarkan pemasaran dari alsintan yang diproduksi Citra Dragon,
pihaknya juga telah membuka show room di Lubuk Alung.

Kedepan, Citra Dragon yang sekarang dipimpin Edi Putra akan menggagas
produk lain dengan teknologi yang lebih modern," jelas Pak Agus yang
baru menyelenggarakan ibadah haji kedua kali-nya itu.

Usaha yang sebelumnya dirintis dari bengkel las itu, kemudian dengan
adanya pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan dinas perindustrian
dan pedagangan, usaha itu selanjutnya dikembangkan menjadi penghasil
alsinta yang sangat dibutuhkan, sesusai pula dengan potensi daerah.
Karena, mendapat respon yang baik, maka kemudian usaha itu mulai
merangkak naik.

Selain pejabat teras dilingkungan Pemprov Sumbar, tampak pula hadir
Wakil Bupati Padang Pariaman Drs. Martias Mahyuddin, M.Sc. Kepala
Dinas Perindagtam setempat, Ir. Yuheldi dan pejabat eselon III dan IV
di Pemkab Padang Pariaman lainnya.(tes)
=======================================

Kamis, 14/3/2002
Maizarwan Rekayasa Rapat Kaum

Padang, Mimbar Minang — Syahbuddin, pewaris gelar penghulu padu
Datuak Rangkayo Balai di Sungai Abang Lubuk Alung Kabupaten Padang
Pariaman, membantah adanya pencalonan dalam pewaris gelar penghulu
Rangkayo Balai. Apalagi dikatakan bahwa dirinya kalah dalam
musyawarah yang dilaksanakan tanggal 9 dan 23 Agustus, 10 dan 28
Oktober, dan 28 Desember 2001 lalu.

"Tidak pernah ada musyawarah selama ini, seperti yang diungkapkan
kelompok S. Datuk Rangkayo Basa. Tidak benar pula pewarisan gelar
Rangkayo Balai melalui pemungutan suara dalam rapat. Pemilihan dengan
sistem pencalonan hanya berlaku pada pemilihan ketua KAN dan LKAAM,"
tegas Syahbuddin kepada Mimbar Minang, Rabu (13/3/2002).

Yang ada, katanya, bahwa ia telah diluluh bajuadatkan (diangkat
secara adat) oleh 144 pewaris suku Jambak yang hadir mulai dari ninik
mamak nagari, KAN, LKAAM, Walinagari dan orang yang empat jinih
kampuang nan sajorong, sepakat kaum nagari, payuang nan sakaki,
sampai karih nan sabilah Dt. Rky. Balai Sungai Abang Nagari Lubuk
Alung Jum'at (4/01/2002).

Berdasaraaaakan kenyatan itu, katanya, S. Datuk Rangkayo Basa telah
merampas warisan tersebut dengan maluluihbajukan Maizawan. Maizawan
menurutnya bukanlah orang yang memiliki 'payung' tapi orang yang
'dipayungkan'. "Maizawan itu bukanlah orang dari suku Jambak tapi
orang luar yang telah dipelihara oleh suku Jambak. Jadi sayalah yang
seharusnya menuntut Maizawan bukan dia," kata Syahbuddin sambil
memperlihatkan dan menjelaskan ranji suku Jambak.

Dalam ranji tersebut terlihat bahwa gelar Rangkayo Balai sebelumnya
diwariskan pada Maso. Dari Maso diwariskan ke Kacepek terus ke Bgd.
Marah Andan. Marah Andan langsung mewariskan kepada Syahbuddin
sebelum ia meninggal. "Tidak benar pula bahwa gelar ini turun pada
Aji Cebok. Itu hanyalah cerita fiktif belaka yang sengaja direkayasa
pihak Maizawan, karena dalam ranji tidak ada nama Aji Cebok" tegasnya
lagi.


Sebenarnya ia pun tidak ingin masalah ini berlarut-larut dan telah
menyerahkannya pada KAAN dan LKAAM serta pemerintahan nagari.
Sebelumnya ketiga pihak ini telah menyikapinya dengan mengundang
kedua belah pihak untuk musyawarah. Namun pihak Maizawan tidak
mengidahkannya.

KAN Lubuk Alung, kata H. Syahbuddin, kembali menghimbau Maizarwan di
Sikabu dan S. Dt. Rangkayo Basa Pucuk Adat Suku Jambak di Koto Buruk
agar tidak melaksanakan jamuan untuk malewakan gelar adat pusako Dt.
Rangkayo Balai di Sungai Abang pada Sabtu mendatang (16/3).

Surat bernomor 02/KAN/III/LA-2002 tertanggal 12 Maret 2002 langsung
ditandatangani Ketua LKAAM Lubuk Alung H. RH. Dt. Ambasa, Ketua KAN
H. U. Dt. Rajo Nan Sati dan Pemerintahan Nagari Lubuk Alung Drs. AM.
Dt. Rky. Basa, S.H.

Dalam surat itu mereka melarang melaksanakan acara jamuan tersebut
karena akan berdampak negatif, terutama keamanan dan ketertiban
masyarakat setempat. Apalagi sebelumnya, Maswir Amin, S.H., kemenakan
kontan Marah Andan, Butani Ahut, KAN, Walinagari Lubuk Alung telah
membuat surat pengaduan pelaksanaan jamuan melewakan gala Dt. Rky.
Balai kepada Bupati dan Kapolres Padang Pariman tanggal 7 Maret 2002.

"Saya tidak menginginkan kalau akan timbul baku hanatam atau
keributan. Untuk itu jamuan ini tidak bisa dilaksanakan karena kaum
saya akan menuntut nantinya."

Apabila jamuan ini tetap belangsung, ia pun kuatir keamanan nagari
akan terancam dan hilangnya simpatik masyarakat lainnya terhadap
masalah ini. Ia berharap agar dilaksanakan musyawarah dengan
menghadirkan semua pihak dan diambil kata sepakat dan bukan dengan
memancing keributan seperti ini.(fin)
=====================================

Kamis, 14/3/2002
Sawahlunto, Targetkan 2 Emas dari Karate

Sawahlunto, Mimbar Minang — Tim Karate Sawahlunto yang berbasiskan
karateka Inkai optimis akan menyumbangkan dua medali emas di nomor
kata pada Kontingen Sawahlunto dalam Porda VIII Sumbar di Pesisir
Selatan, 21-28 Maret 2002 mendatang.

Prediksi kekuatan sementara, pelatih tim karate Sawahlunto Januardi
yakin para karateka yang digemblengnya bisa meraih yang terbaik.
Persaingan ketat dinomor kata hanya ada pada dua daerah yaitu, Padang
dan tuan rumah.

“Hasil evaluasi saya masih optimis di nomor kata, para karateka yang
disiapkan akan membuahkan harapan,” ujar Januardi yang ditemui Mimbar
Minang di pemusatan latihan kosentrasi penuh, Sanggar Kegiatan
Belajar setempat.

Para karateka andalan di nomor kata andalan Sawahlunto saat ini hanya
tinggal pemolesan akhir dari pelatih Januardi. Sedangkan di nomor
kumite, Sawahlunto banyak berharap di kelas -60 kg putra dan putri
atas nama Yosnando dan Roslinda.(gus)
=====================================

Kamis, 14/3/2002
Pembatalan PKPS Harus Diiringi Penegakan Hukum

Padang, Mimbar Minang — Kebijakan pemerintah membatalkan perpanjangan
Pembayaran Kewajiban Pemegang Saham (PKPS) harus diiringi dengan
penegakan hukum yang tegas kepada pada debitor yang masih lalai
memenuhi kewajibannya hingga batas waktu tiga bulan yang ditentukan
pemerintah.

“Pembatalan perpanjangan PKPS adalah kebijakan yang bagus diambil
pemerintah, namun harus diiring penegakan hukum kepada debitor yang
ternyata masih lalai hingga batas waktu tiga bulan,” guru besar
ekonomi dari Universitas Andalas, Prof Dr Alfian Lains, SE, Rabu
(13/3).

Menurut dia, pemerintah bisa saja memberikan batas waktu namun jika
debitor ‘menyerah’ dengan alasan tidak cukup aset buat membayar
kewajibannya maka dana yang diharapkan tidak juga sesuai harapan dan
akhirnya kembali merugikan negara.

Ia menambahkan, para debitor terutama yang tergolong nakal jelas akan
terus berupaya mencari celah untuk diperpanjangnya kewajiban mereka
yang ujung-ujungnya dikhawatirkan terjadi KKN baru.

Kondisi itu, katanya, cukup beralasan karena para debitor merupakan
orang-orang yang memegang duit sedangkan pemerintah membutuhkan duit
tersebut, sehingga bukan tidak mungkin terjadi KKN baru yang akhirnya
justru semakin merugikan negara.

Agar kekhawatiran itu tidak terjadi, dituntut ketegasan pemerintah
dalam menegakan hukum kepada siapa saja, termasuk para debitor
tersebut jika mereka tetap lalai akan kewajibannya. “Kita harapkan
tidak terjadi lagi KKN baru untuk diperpanjangnya PKPS, jika tetap
terjadi yang rugi adalah negara dan rakyat dan bangsa ini semakin
sulit keluar dari krisis,” tambah Alfian Lains yang juga Rektor
Universitas Bung Hatta Padang itu.(ant)










Buek email gratis di http://sungaipagu.zzn.com
____________________________________________________________
Get your own FREE Web and POP E-mail Service in 14 languages at http://www.zzn.com.

RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 ==============================================Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ==============================================

Kirim email ke