Dari Harian Merdeka:

Singapura masih jadi raja pemberi utang ke RI, totalnya Rp 677 T 
Senin, 20 Maret 2017 08:00 Reporter : Idris Rusadi Putra 
<https://www.merdeka.com/reporter/idris-rusadi-putra/> 
Ilustrasi Singapura. ©2014 Merdeka.com/shutterstock/2nix Studio 

*Merdeka.com - *Bank Indonesia (BI) melansir data terbaru mengenai posisi 
utang luar negeri Indonesia. Per Januari 2017, utang luar negeri Indonesia 
tercatat sebesar USD 320,28 miliar atau setara dengan Rp 4.274 triliun 
(kurs hari ini). Angka utang ini naik cukup tinggi dibanding bulan 
sebelumnya atau Desember 2016 yang tercatat hanya USD 316,40 miliar.

Posisi utang per Januari 2017 ini juga naik dibanding November 2016 yang 
hanya USD 315,34 miliar.

Dikutip langsung dari data Bank Indonesia, sumber utang luar negeri berasal 
dari 3 macam kreditor. Pertama adalah dari berbagai negara dengan total USD 
168,75 miliar. Kemudian dari organisasi internasional sebesar USD 30,29 
miliar serta lainnya sebesar USD 121,22 miliar.

Dari sisi negara, Singapura tercatat sebagai pemberi utang terbesar ke 
Indonesia dengan total mencapai USD 50,78 miliar atau setara dengan Rp 677 
triliun. Selanjutnya disusul oleh Jepang dengan total utang mencapai USD 
30,54 miliar. China saat ini juga cukup besar memberi utang ke Indonesia 
dengan nilai mencapai USD 14,76 miliar dan disusul oleh Hong Kong sebesar 
USD 11,63 miliar. Kemudian Amerika Serikat sebesar USD 10,48 miliar.

Masih banyak negara lain yang memberi utang ke Indonesia dengan nilai di 
bawah USD 10 miliar seperti Prancis, Australia, Jerman, Belanda, Korea 
Selatan, Spanyol dan lain sebagainya.

Sedangkan dari sisi organisasi internasional, IBRD tercatat sebagai pemberi 
utang terbesar dengan nilai USD 15,82 miliar. Kemudian ADB juga memberi 
utang sebesar USD 9,3 miliar. Selanjutnya disusul oleh IMF sebesar USD 2,7 
miliar. Masih banyak organisasi lainnya seperti EIB, NIB dan lain 
sebagainya yang memberi utang ke Indonesia.

Namun demikian, Adviser IMF Benedict Bingham pernah mengatakan Indonesia 
sudah tidak lagi berutang pada lembaga moneter internasional tersebut. 
Adapun utang tercantum dalam data statistik utang luar negeri Bank 
Indonesia itu merupakan kuota penyertaan modal Indonesia dalam bentuk mata 
uang khusus IMF, biasa disebut special drawing rights (SDR).

"Berdasarkan dokumen perjanjian, alokasi SDR kepada seluruh negara anggota 
disesuaikan dengan proporsi kuota mereka di IMF. Ini dalam rangka 
menyediakan likuiditas tambahan buat negara anggota."

Saat ini, lanjut Benedict, kuota Indonesia sebesar SDR 1,98 juta atau 
setara USD 2,8 juta. Berdasarkan standar akuntansi, penyertaan modal ini 
diperlakukan sebagai utang atau kewajiban luar negeri harus ditanggung Bank 
Indonesia.

"Sementara, kepemilikan SDR diperlakukan sebagai aset Bank Indonesia," 
katanya. "Jadi, ketika SDR dialokasikan, itu tidak mengubah posisi utang 
negara anggota pada IMF." *[idr]*


On Friday, March 17, 2017 at 12:51:35 PM UTC-7, Fitr Tanjuang wrote:
>
> iyo lah, Mak Ngah.
>
> Ka Malaysia, Brunei jo Ina mengajukan proposal investasi.
> Ka Chino jo Japang, mamintak investasi di Saudi.
>
> Wassalam
> fitr
>
> 2017-03-17 8:45 GMT-04:00 Sjamsir Sjarif <sjamsi...@gmail.com 
> <javascript:>>:
>

-- 
.
* Posting yg berasal dari Palanta RantauNet, dipublikasikan di tempat lain 
wajib mencantumkan sumber: ~dari Palanta R@ntauNet~ 
* Isi email, menjadi tanggung jawab pengirim email.
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, yang melanggar akan dimoderasi:
* DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. Email One Liner.
* Anggota WAJIB mematuhi peraturan (lihat di http://goo.gl/MScz7) serta 
mengirimkan biodata!
* Tulis Nama, Umur & Lokasi disetiap posting
* Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dlm melakukan reply
* Untuk topik/subjek baru buat email baru, tdk mereply email lama & mengganti 
subjeknya.
===========================================================
Berhenti, bergabung kembali, mengubah konfigurasi/setting keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/
--- 
Anda menerima pesan ini karena Anda berlangganan grup "RantauNet" dari Google 
Grup.
Untuk berhenti berlangganan dan berhenti menerima email dari grup ini, kirim 
email ke rantaunet+unsubscr...@googlegroups.com.
Untuk opsi lainnya, kunjungi https://groups.google.com/d/optout.

Kirim email ke